KEWARGANEGARAAN
“SUKU SUKU DI INDONESIA”
Nama Kelompok:
1. ARZA YANUAR FIRMANSYAH
2. M. KHAINUN IFKAR
MTSN 5 JOMBANG
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita tau semua bahwa bangsa Indonesia memiliki semboyan
“Bhineka Tunggal Ika”, yang artinya walaupun kita berbeda-beda tetapi
tetap satu jua, berbeda dalam arti, berbeda suku, bahasa, budaya, agama,
ras dan lain sebagainya, dalam artian di Indonesia sendiri memiliki
banyak sekali suku-suku tetapi kita satu dalam lingkup Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Di Indonesia memiliki 1.340 suku yang tersebar di
berbagai penjuru Nusantara yang nantinya akan kita bahas pada Bab
Pembahasan, tidak jarang dari ribuan suku tersebut terdapat konflik
antar suku di Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Persebaran suku di Indonesia
2. Adat istiadat berbagai suku di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
SEKATEN
PERNIKAHAN
TEDAK SITEN
Pesa’an
Carok
KERABAN SAPEH
Kuburan utama adalah yang dianggap paling suci dan paling baik
yang disebut Setra Wayah. Jenazah yang dikuburkan pada kuburan suci ini
hanyalah jenazah yang jasadnya utuh, tidak cacat, dan jenasah yang proses
meninggalnya dianggap wajar (bukan bunuh diri atau kecelakaan).
Dari ketiga jenis kuburan tersebut yang paling unik dan menarik
adalah kuburan utama atau kuburan suci (Setra Wayah). Kuburan ini
berlokasi sekitar 400 meter di bagian utara desa dan dibatasi oleh tonjolan
kaki tebing bukit. Untuk membawa jenasah ke kuburan harus menggunakan
sampan kecil khusus jenasah yang disebut Pedau. Meski disebut dikubur,
namun cara penguburannya unik yaitu dikenal dengan istilah mepasah.
Jenasah yang telah diupacarai menurut tradisi setempat diletakkan begitu
saja di atas lubang sedalam 20 cm.
Jika semua liang sudah penuh dan ada lagi jenasah baru yang akan
dikubur, jenasah yang lama dinaikkan dari lubang dan jenasah barulah yang
menempati lubang tersebut. Jenasah lama, ditaruh begitu saja di pinggir
lubang. Jadi jangan kaget jika di setra wayah berserakan tengorak-tengkorak
manusia yang tidak boleh ditanam maupun dibuang.
Pada saat yang tepat seorang yang dianggap punya nyali sekaligus
punya kaul akan mendaki puncak piramid dan melakukan atraksi entah
mengangkat tongkatnya atau berdiri dengan mengepalkan tangan, sambil
berteriak laksana panglima perang mengkomamdoi prajuritnya untuk terus
menerjang musuh lalu kemudian ditabrakkan dengan kelompok yang
mendirikan tumpukan kayu yang lain. Sesampai di sumber air, tameng suci,
segala perangkat upacara yang dibawa dari Pura Dalem diberi tirta air suci
dan dibersihkan. Kemudian mereka melakukan pawai kembali ke Pura
Dalem untuk menyimpan semua perangkat yang dibawa berkeliling tadi. Ini
adalah suatu aktraksi adat budaya yang saat menarik untuk anda
saksikan,yang hanya ada di Bali pulau Dewata.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Begitu banyak keanekaragaman suku – suku yang tersebar di
Indonesia, dari sabang sampai merauke, dengan berbagai ciri khas
masing – masing, mulai dari bahasa, kebiasaan, tradisi dan lain
sebagainya, walaupun berbeda suku, tradisi kita tetap sama yaitu
Indonesia, tetap satu dan memiliki tujuan yang sama yaitu menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.