Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN

PEMBELAJARAN PKN DI SD
Modul 4
KONSEP SERTA PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL, SEMANGAT
KEBANGSAAN, CINTA TANAH AIR DAN BELA NEGARA

NAMA : VITA RAHAYU


NIM : 857087406
KELAS : 1C

PROGRAM STUDI S1 PGSD-BI


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ CIKARANG UTARA
2020
Kegiatan Belajar 1
KONSEP DAN PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL

A. KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA SEBAGAI KEPRIBADIAN


NASIONAL
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Hal itu dapat dilihat dari dua sudut pandang
yaitu secara horizontal dan secara vertikal.
1.        Secara horizontal
Pemahaman ini didasarkan pada fakta yang menunjukan adanya satuan-satuan sosial yang
beranekaragam yakni adanya perbedaan, tetapi tidak menunjukan tingkatan seperti berikut
ini :
 Perbedaan fisik atau Ras
 Perbedaan Suku Bangsa
 Perbedaan agama
 Perbedaan jenis kelamin
2.        Secara vertikal
Pemahaman ini didasarkan dengan menunjukan adanya tingkatan atau strata. Hal ini
ditunjukan denganKualitas yang berbeda diantara individu, misalnya :
 Dengan adanya urutan/tingkat pendidikan SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi.
Hal itu pun mengakibatkan perbedaan pendapat. Secara singkat ditunjukan dengan
tingkatan gelar/pendidikan yang disandang, jabatan, pangkat, dan ada pula yang
mendasarkan pada keturunan/darah.
 Dari aspek ekonomi akan ditandai dengan adanya golongan atas, bawah, dan menengah,
strata kebangsawanan dan rakyat jelata.
B.     LATAR BELAKANG KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA
Bangsa Indonesia terbagi atas beberapa latar belakang, yaitu;
 Latar belakang historis
 Latar belakang geografis
 Latar belakang secara sosiologis dan kultural
Secara sosiologi dan kultural, dampat teknologi manusia yang berkembang selama berabad-
abad menghasilkan peradaban yang berbeda. Perbedaan ini tampak dari beberapa hal berikut:
 Di sebagian besar pedalaman Pulau Jawa dan Bali, selama berabad-abad telah
ditanami secra inensif. Sistem pertanian yang diterapkan umumnya bersifat
subsistem, untuk memenuhi kebutuhan sendiri, luas lahan relatif kecil/sempit
dan umumnya mengguanakan tenaga hewan.
 Di sepanjang pantai Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi berkembang
kota-kota Pantai, pusat pertemuan antarbangsa, perdagangan sutra, keramik,
emas, perak, dan rempah-rempah serta barang lain.
 Di wilayah pedalaman Kalimantan, Sumatra, Papua, dan pulau lainnya, lahan
yang belum digarap masih luas, penduduknya masih jarang, pertanian, serta
hidupnya sering berpindah-pindah (nomaden).
Walaupun Indonesia memiliki banyak keanekaragaman latar belakang, terdapat beberapa
kesamaan yang merujuk ke arah persatuan dan kesatuan, yaitu bahasa berada dalam satu
keluarga yang sama, dari sudut budaya, kebanyakan suku-suku di Indonesia menuju kepada
pola yang sama, yaitu berdasarkan tradisi dan ikatan keluarga, serta bangsa Indonesia
mempunyai kesamaan nenek moyang.
Heterogenitas suku di Indonesia selain merupakan potensi kekayaan bangsa, sekaligus
juga sangat rentan akan bahaya konflik. Apabila dilihat dari dimensi pemerintahan faktor
pendorong disintegrasi antar suku ataupun masyarakat adalah sebagai berikut :
1.      Dalam pembangunan bersikap tidak adil dan hanya mementingkan sekelompok kecil
masyarakat.
2.      Pembangunan hanya terkonsentrasi di beberapa daerah saja, sehingga timbul kesenjangan
antara pusat dan daerah, antardaerah, dan antargolongan.
3.      Sistem kekuasaan terpusat dengan campur tangan pemerintah yang terlampau besar di
daerah.
4.      Sistem demokrasi yang semu, yang tercermin dari adanya sistem monopoli dan pemusatan
kekuatan ekonomi di tangan kelompok kecil.
5.      Sistem kekuasaan yang bercorak absolut, wewnang dan kekuasaan pengusaha terlalu
berlebihan melahirkan KKN (Kolusi Korupsi dan Nepotisme).
C.  KEANEKARAGAMAN KEBUDAYAAN YANG MERUPAKAN UNSUR
KEBANGSAAN DAN KEPRIBADIAN NASIONAL
1.      Kebudayaan Daerah sebagai unsur Kebudayaan nasional
Kebudayaan daerah dibagi atas unsur-unsur kebudayaan, sperti bahasa, kesenian,
kepercayaan, dan adat istiadat. Unsur-unsur itulah yang menjadi pembeda antara kelompok
masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya.
2.      Pengenalan Keanekaragaman Budaya di indonesia
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu budaya, yang berarti akal. Jadi
kebudayaan artinya semua hasil karya manusia yang berdasarkan cipta, rasa, karsa dan karya,
sedangkan karsa atau kehendak, manusia beragama, berkeyakinan.
Ciri-ciri umum kebudayaan daerah di Indonesia, diantaranya berikut ini :
 Kesenian.
 Bahasa
 Sistem kemasyarakatan
 Mata pencaharian.
 Religi/Kepercayaan
 Peninggalan sejarah
Arti dari kebudayaan nasional sebagai  jati diri bangsa, bahwa kebudayaan nasional
merupakan alat penghubung antar daerah dan antar budaya, alat lambang identitasnasional,
lambang kebangsaan nasional, pemersatu berbagai suku bangsa dengan suku yang lain,
Bahasa indonesia alat pemersatu bangsa Indonesia serta ciri Khas bangsa Indonesia.
3.      Suku-suku Bangsa Indonesia
 Di Pulau Sumatera terdapat suku Aceh, Batak, Minangkabau, Lampung, Bengkulu,
lengkap dengan kebudayaan.
 Di Pulau Jawa ada suku Sunda, Jawa dan Madura juga kebudayaan masing-masing.
 Di Kalimantan suku Banjar, Dayak dengan kebudayaannya yang beragam
 Di Sulawesi terdapat suku Bugis, Makassar, Toraja, Manado dan kebudayaannya pun
beragam.
 Di Nusa Tenggara ada suku Bali, Lombok, Sumbawa, Sasak, Bima, Timor, dngan
keanekaragaman budayanya.
 Di Irian ada Suku Domas, Suku dani dengan kebudayaannya yang unik.
 Di Maluku ada suku Ambon, Ternate, Sangihe, Halmahera, dengan kebudayaannya yang
beraneka ragam.
Bahasa Daerah Tari Daerah Lagu-lagu Daerah
 Aceh bahasa Aceh  Aceh tari Sendati  Tapanuli lagu Butet
 Tapanuli bahasa  Minang tari payung  Sulawesi Utara lagu
4. Batak  Manado tari Inanikeke
 Nias bahasa Nias Maengket  Jawa Barat lagu
 Jawa Barat bahasa  Bali tari Legong Neng Geulis
Sunda  Banyuwangi tari  Jawa tengah lagu
 Jawa Tengah dan Gandrung Walang Keke
Timur bahasa Jawa  Solo tari Serimpi  Maluku lagu
 Bali bahasa Bali  Sunda tari Jaipongan Ambon Manise
 Sulawesi Selatan  Irian Jaya lagu
bahasa Bugis dan Apuse
Makassar
  Irian bahasa Irian
Budaya Daerah

5.  Membina dan Melestarikan Budaya Daerah dan Nasional


Mengembangkan kesadaran membina dan melestarikan budaya daerah dan nasional, antara
lain mempelajari kebudayaan dari berbagai daerah baik secara formal maupun non-formal,
menyaring kebudayaan yang datang dariberbagai daerah dari luar (budaya asing), membentuk
perkumpulan-perkumpulan/ sanggar kebudayaan daerah, menggalakkan serta memperbanyak
tayangan kebudayaan daerah di berbagai media massa baik media cetak maupun elektronik,
serta mengembangkan mutu budaya daerah agar lebih menarik.
Manfaat adanya pembinaan dan pelestarian budaya daerah dan nasional, yaitu supaya bangsa
Indonesia lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri, memperkuat kepribadian dan jati diri
bangsa, menangkal pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai budaya bangsa dan
negara, mencegah sikap kedaerahan yang sempit, menumbuhkembangkan kemampuan
generasi muda untuk mengenal, memahami, dan meningkatkan nilai-nilai budaya bangsa yang
luhur, mempertinggi rasa kebanggaan berbudaya Indonesia, serta mempertinggi rasa persatuan
dan kesatuan Indonesia.
D.     BHINEKA TUNGGAL IKA DAN ITEGRASI NASIONAL
Konsepsi Bhineka Tunggal ika lahir dilatarbelakangi oleh keanekaragaman suku bangsa
Indonesia yang ingin bersatu dalam wadah negara kesatuan RI. Menurut pandangan dari Prof.
Haryati Soedibjo, untuk menanggulangi keaneragaman perlu diperhatikan tiga hal sebagai
berikut :
 Bahwa Indonesia merupakan kepulauan yang luas sekali,
 Wilayah yang luas itu terdiri dari belasan ribu pulau dengan penduduk yang beraneka
ragam,
 keanekaragaman budaya dan bahasa setempat, memiliki dasar budaya dan bahasa yang
sama.
Untuk mewujudkan suatu kesatuan nasional tersebut dikenal dengan istilah Inegrasi Nasional,
yaitu suatu proses dan hasil kehidupan sosial yang dicapai melalui beberapa tahap ;
akomodasi, kerja sama, koordinasi dan asimilasi. Integrasi nasional bisa terwujud apabila
berikut ini.
1. Setia individu/kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain baik yang bersifat
materi maupun non-materi.
2. Tercapainya suatu konsesus mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial.
3. Norma-norma yang berlaku di masyarakat tidak berubah-ubah
4. Adanya keselarasan antara individu/kelompok tentang tujuan sosial yang ingin dicapai.
5. Sanksi yang ditentukan dapat dilaksanakan secara konsekuen
6. Tindakan masyarakat selalu berpegang pada norma-norma kelompok.
7. Oleh karena bangsa Indonesia sangat majemuk maka dalam menghadapi unsur-unsur
perubahan dari luar harus senantiasa di filter sehingga tidak merusak sendi-sendi
budaya bangsa.
Intergrasi nasional memberikan dampak positif dalam proses pembangunan, antara lain
terpeliharanya stabilitas nasional, yaitu suatu keadaan negara yang aman, tentram, adil,
makmur lahir dan batin sehingga dapat mencapai tujuan pembangunan nasional.
Faktor Penunjanng Integrasi Nasional, yaitu
1. Bahasa Nasional
2. Pancasila sebagai Dasar negara
3. Kesadaran dan Solidaritas Kelompok
4. Perundang-undangan yang bersifat Nasional
E.      LANDASAN HUKUM BHINEKA TUNGGAL IKA
1. Pancasila sila ketiga : Persatuan Indonesia
2. Pembukaan UUD 1945 alenia kedua : “ Dan perjuangan pergerakan kemerdekan Indonesia
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan  rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia
yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
3. Batang Tubuh UUD 1945 :
a. Pasal 1 ayat (1): “ Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik”
b. Pasal 32: “ Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional”.
c. Pasal 35: “ Bendera negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”.
d. Pasal 36: “ Bahasa nasional ialah bahasa Indonesia”.
4. Pembinaan Kebudayaan
Pembangunan kebudayaan nasional diarahkan untuk memberikan wawasan budaya dan makna
pembangunan nasional Indonesia dalam segenap dimensi kehidupan masyarakat, berbangsa
dan bernegara, serta ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia
serta memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa.
Dalam pembangunan kebudayaan bangsa perlu makin ditumbuhkan pemahaman dan
pengamalan nilai budaya nasional dan nilai budaya daerah yang luhur dan beradab.

Kegiatan Belajar 2
KONSEP DAN PRINSIP SEMANGAT KEBANGSAAN

A.    Pengertian dan Unsur Terbentuknya Bangsa


Dalam istilah bahasa Indonesita nation berarti bangsa, yang  digunakan
untuk  terjemahan Ras (race) dan volk. Secara politis berbeda maknanya nation adalah bangsa.
Nasionalisme berasal dari kata nation ( Inggris ) yang berarti bangsa. Nasionalisme dapat
dipandang  sebagai  suatu paham  rasa kebangsaan atau kesadaran sebagai bangsa yang
didasarkan pada adanya rasa cinta kepada tanah air untuk mencapai, mempertahankan,
mengabdikan identitas, dan integrasi kekuatan bangsa.
Dalam perkembangannya terdapat dua pengertian nasionalisme, yaitu yang didasarkan pada
perpaduan politik,ekonomi, social, dan budaya dan yang didasarkan pada factor kemanusiaan.
Dari definisi tersebut, Nampak bahwa Negara dan bangsa adalah sekelompok manusia
yang memiliki cita-cita bersama yang mengikat warga Negara menjadi satu kesatuan,
memiliki sejarah hidup bersama sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan, memilki
adat,budaya, dan kebiasaan yang sama.
Adapun unsure-unsur yang merupakan factor-faktor penting bagi pembentukan bangsa
Indonesia antara lain:
1. Persamaan asal keturunan bangsa ( etnik )
2. Persamaan pola kebudayaan
3. Persamaan tempat tinggal
4. Persamaan nasib kesejarahannya
5. Persamaan cita-cita
B.     Menunjukkan semangat kebangsaan ( nasionalisme dan patriotisme )
1.      Bangsa  Indonesia Berpandangan
 Monodualistik, yaitu suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu
merupakan dua  unsur yang terikat menjadi suatu kebulatan
 Monopluralis, yaitu mengaku bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai unsur
yang beraneka ragam
  Integralistik, kebersamaan, kekeluargaan
2.      Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika mengharuskan kita untuk mengakui keanekaragaman
bangsa Indonesia, baik suku bangsam bahasa, agama. Hal ini mewajibkan kita untuk tetap
bersatu ( tunggal ika ) sebagai bangsa Indonesia.
Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan nusantara yang
mengandung makna :
1.      Indonesia merupakan satu kesatuan politik
2.      Indonesia merupakan satu kesatuan social budaya
3.      Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi
4.      Indonesia merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan
C. Pahan Yang Bertentangan Dengan Nasionalisme
 Suknisme
 Chauvinisme
 Ekstremisme
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa seperti berikut ini :
A. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan Negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
B. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara
C. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri
D. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa
E. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesame manusia
F. Mengembangkan sikap tenggang rasa
G. Tidak semena-mena terhadap orang lain
H. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
I. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
J. Berani membela kebenaran
D.Patriotisme Sebagai Wujud Sikap Dan Perilaku Kebangsaan
Patriotisme diartikan sebagai pecinta/pembela tanah air, seorang pejuang sejati, pembela
bangsa yang mempunyai semangat, sikap, dan perilaku cinta tanah air, dimana ia
mengorbankan untuk kemajuan, kejayaan dan kemakmuran tanah air.
Tujuan dipahaminya makna patriotisme sesuai dengan tujuan pendidikan pendahuluan bela
Negara yaitu untuk mewujudkan warga Negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap, dan
tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada
tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia.
Peranan patriotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi motivasi spiritual
yang menjadi kepribadian dalam diri manusia dan dapat diungkapkan dalam bentuk perbuatan
dan tingkah laku yang rela berkorban dengan dilandasi oleh semangat persatuan.
Fungsi konsep patriotisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dapat menjadi
dasar moral dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan Negara, serta dalam mengisi
kemerdekaan.
Sikap patriotisme sesuai dengan ungkapan John F. Kennedy yang menyatakan “ jangan
tanyakan apa yang dapat diberikan Negara kepada anda, tetapi tanyakanlah apa yang anda
berikan kepada Negara anda “
Patriotisme mengandung makna yang dalam bagi bangsa Indonesia, yaitu :
 Merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia, yakni bangsa yang cinta tanah air,
bangsa dan Negara
 Merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia, sebagaimana tercermin dalam nilai moral
yang terkandung pada sila ketiga pancasila
 Merupakan alat pemersatu seluruh rakyat Indonesia dalam mewujudkan cita-cita
bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan pancasila.
Nilai-nilai operasional merupakan landasan yang kokoh dan daya dorong mental spiritual
yang kuat dalam setiap tahap perjuangan bangsa.
Nilai-nilai operasional meliputi:
1. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Jiwa dan semangat merdek
3. Nasionalisme
4. Patriotisme
5. Rasa harga diri sebagai bangsa yang merdeka
6. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah
7. Persatuan dan kesatuan
8. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan Negara
E.    Nilai- nilai Semangat Kebangsaan
Dari perjuangan bangsa Indonesia, sebagai generasi muda harus mampu menggali nilai-nilai
kepahlawanan yang terdapat didalamnya. Adapun nilai-nilai yang terdapat didalam
perjuangan bangsa Indonesia dapat disimpulkan menjadi:
 Nilai persatuan
 Nilai kecintaan
 Nilai kebanggaan
 Nilai pengorbanan
 Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme
F. Sikap Terbuka Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
 Kondisi yang diperlukan untuk sikap terbuka dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
 Arah kebijakan nasional yang transparan

Kegiatan Belajar 3
KONSEP SERTA PRINSIP CINTA TANAH AIR DAN BELA NEGARA
A.    Konsep Dan Prinsip Cinta Tanah Air
Pancasila adalah pencerminan kepribadian warga negara yang setia kepada dasar
negara  Pancasila    dan UUD 1945 serta memiliki kecintaan terhadap tanah air dan bangsa.
Pada saat   dirumuskannya    Pancasila dan Undang-Undang Dasar keadaannya benar-benar
menuntut semangat persatuan dan rela berkorban dari para pemimpin bangsa. Para pendiri
bangsa kita mereka mau dan secara ikhlas untuk bersedia menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi. 
1.      Mengamalkan Nilai-nilai yang Berkaitan dengan rasa Cinta Tanah Air
 Cinta tanah air dan hubungan dengan sila-sila pancasila
 Tinjauan beberapa aspek tuntunan tingkah laku
 Pengamalan dan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
 Cara menanamkan tingkah laku cinta tanah air dan bangsa
2.      Nilai Budi Pekerti Cinta Tanah Air
Cinta Tanah Air, dari makna yang terkandung di dalamnya ialah mencerminkan
kecintaan mendalam kepada tumpah darah, rakyat, bangsa dan negara. Cinta Tanah Air
memerlukan pembuktian dari masing-masing individu untuk bersikap dan berbuat yang
terbaik bagi tanah air kita Ibu pertiwi. Nilai budi pekerti, yaitu mengutamakan kepentingan
umum/bangsa dan negara, berani membela bangsa dan negara, berdisiplin, bersyukur,
pengabdian, rela berkorban, memelihara amanah, rasa memiliki, dan setia.
Nilai Perilaku
Rasa Memiliki Senantiasa bersikap positif dan rasional tidak membiarkan adanya
pelanggaran.
Setia Selalu memenuhi janji setia pada masyarakat dan negara,
Menghindari diri dari perilaku ingkar janji.
Rela Berkorban Selalu bersikap dan berperilaku dengan ikhlas, selalu
Menghindari sikap egois, selalu menghindari sikap apatis.
Pengabdian Selalu menyediakan diri untuk membantu orang lain, terbiasa
bersikap beribadah dengan rasa tulus ikhlas.
Amanah Selalu berupaya agar hidup sesuai dengan amanat agama,
dan hukum, tidak menyalahgunakan amanat orang lain.
Berdisiplin Selalu menghargai waktu, bisa mematuhi tata tertib dan menjaga
ketertiban, dan bertanggung jawab.
Bersyukur Selalu berdoa pada setiap kegiatan yang dilakukan baik sebelum
maupun sesudahnya, menghindari sikap takabur.
Berhati Lembut Selalu rendah hati, selalu menjaga sikap temperamental, sabar dalam
melakukan sesuatu.

B.     Konsep Dan Prinsip Bela Negara


Upaya untuk Usaha Pembelaan Negara Kesatuan RI
 Kewajiban warga negara dalam membela negara
 Peraturan perundang-undangan tentang wajib bela negara
 Tindakan yang menunjukkan upaya bela negara
 Partisipasi dalam usaha pembelaan negara di lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai