Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA

Faktor-faktor Penyebab Keberagaman Budaya


Masyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih
dari 13 ribu pulau. Setiap suku bangsa memiliki identitas sosial, politik, dan
budaya yang berbeda-beda, seperti bahasa yang berbeda, adat istiadat serta
tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya.
Ciri keragaman kebudayaan lokal di Indonesia dapat dilihat dari hal-hal
sebagai berikut:
1. Keragaman suku bangsa
Dari ilmu antropologi diketahui bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari Yunan, Cina Selatan.
Antara tahun 3.000 – 500 SM Indonesia telah dihuni oleh penduduk
migran submongoloid dari Asia yang kemudian bercampur dengan
penduduk indigenous/ pribumi dan indo-arian dari Asia Selatan.
Klasifikasi suku di Indonesia menurut Van Vollenhoven yang membagi
Indonesia ke dalam 19 daerah suku bangsa, yaitu:
1) Aceh 10) Toraja
2) Gayo-alas dan Batak 11) Sulawesi Selatan
Nias dan Batu 12) Ternate
3) Minangkabau 13) Ambon
Mentawai Kepulauan Barat Daya
4) Sumatra Selatan 14) Irian
5) Melayu 15) Timor
6) Bangka dan Belitung 16) Bali dan Lombok
7) Kalimantan 17) Jawa Tengah dan Jawa
8) Minahasa Timur
Sangir-Talaud 18) Surakarta dan Yogyakarta
9) Gorontalo 19) Jawa Barat
2. Keberagaman bahasa
Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia-Asia).
Gorys Keraf membagi rumpun bahasa ini ke dalam subrumpun:
1) Bahasa-bahasa Austronesia Barat atau Bahasa-bahasa Indonesia/
Melayu yang meliputi:
 Bahasa-bahasa Hesperonesia (Indonesia Barat) yang meliputi:
bahasa Minahasa, Aceh, gayo, Batak, Minangkabau, Melayu,
Melayu Tengah, Lampung, Nias, Mentawai, Jawa, Sunda, Madura,
Dayak, Bali Sasak, Gorontalo, Toraja, Bugis-Makasar, Bima,
Manggarai, Sumba, Sabu.
 Bahasa-bahasa Indonesia Timur yang meliputi: bahasa Timor-
Ambon, Sula Bacan, Halmahera Selatan-Irian Barat.
2) Bahasa-bahasa Austronesia Timur atau Polinesia yang meliputi:
 Bahasa-bahasa Melanesia (Melanesia dan Pantai Timur Irian)
Melanesia (dari bahasa Yunani "pulau hitam") adalah sebuah
wilayah yang memanjang dari Pasifik barat sampai ke Laut
Arafura, utara dan timur laut Australia.

1
 Bahasa-bahasa Heonesia (Bahasa Polinesia dan Mokronesia)
3. Keberagaman religi
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia
terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh negara yaitu: Islam,
Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu. Selain itu berkembang
pula kepercayaan-kepercayaan lain di massyarakat.
4. Keberagaman seni dan budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan
yang beragam pula. Salah satu wujud itu adalah kesenian, baik seni
sastra, seni tari, seni musik, seni drama, seni rupa dan sebagainya.

Manfaat Keberagaman Budaya


Keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita. Dalam bidang
bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat
memperkaya perbedaharaan istilah dalam bahasa Indonesia. Sementara itu,
dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek
dan tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.
Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia di masing-masing daerah
dapat pula dijadikan acuan bagi pembangunan nasional.

Masalah Akibat Keberagaman Budaya


Mengatur dan mengurus sejumlah orang yang sama ciri-ciri, kehendak, dan
adat istiadatnya tentunya lebih mudah daripada mengurus sejumlah orang
yang semuanya berbeda-beda mengenai hal-hal tersebut.
Gagasan yang menarik untuk diangkat mengatasi/ mengikis kesalahpahaman
dan membangun benteng saling pengertian adalah dengan multikulturalisme
dan sikap toleransi serta empati.
1) Multikulturalisme
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun
kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap
realitas keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada
dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya,
kebiasaan, dan politik yang mereka anut.
Didalam multikulturalisme masyarakat diminta untuk melihat dan
menyikapi perbedaan, multikulturalisme juga mengajak masyarakat untuk
melihat keragaman budaya dalam kacamata kesederajatan maksudnya
tidak ada budaya yang lebih tinggi daripada budaya lain. Didalam
multikulturalisme juga tidak boleh ada diskriminasi terhadap suatu
komunitas suku bangsa tertentu karena hal itu akan menjadi benih
perpecahan dan konflik. Semua suku bangsa harus diperlakukan sama dan
dilibatkan dalam berbagai aspek kebangsaan baik sosial, politik, hukum,
maupun pertahanan dan keamanan. Hanya dengan cara demikian seluruh
potensi suku bangsa akan bahu-membahu membangun perdapan
bangsanya yang lebih baik.
2) Toleransi dan empati
Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai
perbedaan dengan orang atau kelompok lain.
2
Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan
perasaan orang lain.
Sikap toleran dan empati ini sangat penting ditumbuhkembangkan dalam
kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia.
Cara pikir seperti ini akan membawa kita pada sikap dan tindakan untuk
tidak memperuncing perbedaan, tetapi mencari nilai-nilai universal yang
dapat mempersatukan.

Integrasi Nasional
Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh atau
bulat. Integrasi bisa terjadi secara horisontal dengan pihak yang sederajat,
ataupun secara vertikal.
Pendapat para ahli mengenai integrasi nasional:
1. Higgins
Memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompok
budaya dan sosial pada satu kesatuan wilayah dan identitas nasional.
2. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek
kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi dan budaya.
3. J. Soedjati Djiwandono
Cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat
didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu
dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan
dibahayakan.
Faktor-faktor yang memengaruhi integrasi nasional:
1. Homogenitas kelompok
Pada kelompok yang kecil biasanya tingkat kemajemukannya juga relatif
kecil, sehingga akan mempercepat proses integrasi nasional.
2. Mobilitas geografis
Faktor geografis memengaruhi efektifitas dan efesiensi komunikasi.
Komunikasi yang berlangsung di dalam masyarakat akan mempercepat
integrasi nasional.
Kata kunci dalam mencapai integrasi nasional adalah dengan menjaga
keselarasan antarbudaya.
Peranan pemerintah
1. Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional
yang dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang berbeda-beda.
2. Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda
otonomi daerah.
3. Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan
kewajiban warga negara.
Peranan masyarakat
1. Meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan-
kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
2. Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.

Anda mungkin juga menyukai