Anda di halaman 1dari 17

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang terdiri dari beribu-ribu
pulau. Indonesia, negara yang termasuk ke dalam negara berpenduduk terbesar di
dunia. Di dalamnya terdiri dari berbagai macam ras, suku, dan agama. Namun,
perbedaan-perbedaan itu justru membuat kita menjadi suatu kesatuan yang teguh
dan kokoh.

Tentu saja, dari semua perbedaan itu membuat kebudayaan di Indonesia sangat
beragam. Tiap daerah hampir mempunyai budaya yang beragam dan unik. Tetapi
dibalik semua keindahan budaya itu, ternyata tersimpan berbagai masalah yang
timbul dan butuh kerja keras untuk mengatasinya.

Sangat banyak masalah kebudayaan di Indonesia yang belum terpecahkan.


Walaupun sudah ada beberapa yang memang sudah di hak-patenkan sebagai
budaya Indonesia, namun di balik semua itu pasti masih banyak kebudayaan
Indonesia yang sedang berusaha dicuri oleh negara lain dan kita bahkan tidak
menyadarinya. Salah satu masalah pencurian kebudayaan yang terkenal adalah
pencurian kebudayaan batik dan reog ponorogo. Yang dimana kita tahu bahwa
batik dan reog ponorogo adalah kebudayaan asli Indonesia. Masalah ini pastinya
tidak luput dari peran pemerintah yang terlalu mengentengkan masalah
kebudayaan di Indonesia, sehingga negara-negara lain bisa dengan mudahnya
mengakui bahwa itu adalah kebudayaan mereka. Selain itu, sebagian daerah juga
hampir kehilangan budaya dikarenakan oleh perkembangan teknologi yang.
2

semakin canggih, sehingga sebagian masyarakat berpindah haluan dan mengikuti


budaya luar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Keadaan Keanekaragaman Suku Bangsa Di Indonesia ?


2. Apa Saja Budaya Indonesia Yang Diklaim Oleh Negara Lain ?
3. Apa Saja Budaya yang Telah Diklaim Oleh Negara Lain ?

1.3 Tujuan Penulisaan

1 Utuk mengetahui Bagaimana Keadaan Keanekaragaman Suku Bangsa Di


Indonesia
2 Untuk Mengetahui Apa Saja Budaya Indonesia Yang Diklaim Oleh
Negara Lain
3 Untuk Mengetahui Negara mana dan Apa Saja Budaya yang Telah
Diklaim Oleh Negara Lain
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keanekaragaman Suku Bangsa di Indonesia

Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk.
Hal ini tercermin dari semboyan "Bhinneka tunggal Ika" yang artinya berbeda-
beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku
bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.

Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh
suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain
perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik
tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.

Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas
akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa
tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan
suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai
kesenian dan adat istiadat.

Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa,


persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan
kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku
bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini.

Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain. Bahasa yang dipergunakan,
misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain.
Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
4

Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari
Saudati. Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah)
dan matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).

Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar. Jumlah suku
bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Berikut merupakan suku bangsa yang ada
di Provinsi Lampung.

1. Nanggroe Aceh Darussalam : Aceh , Alas , Gayo , Kluet , Simelu ,


Singkil,Tamiang,Ulu.
2. Sumatera Utara : Karo , Nias , Simalungun , Mandailing , Dairi , Toba ,
Melayu , PakPak , maya-maya
3. Sumatera Barat : Minangkabau , Mentawai , Melayu , guci, jambak
4. Riau : Melayu , Siak , Rokan , Kampar , Kuantum Akit , Talang Manuk ,
Bonai , Sakai , Anak Dalam , Hutan , Laut .
5. Kepulauan Riau : Melayu, laut
6. Bangka Belitung : Melayu
7. Jambi : Batin , Kerinci , Penghulu , Pewdah , Melayu , Kubu , Bajau .
8. Sumatera Selatan : Palembang , Melayu , Ogan , Pasemah , Komering ,
Ranau Kisam , Kubu , Rawas , Rejang , Lematang , Koto, Agam
9. Bengkulu : Melayu , Rejang , Lebong , Enggano , Sekah , Serawai, Pekal,
Kaur, Lembak
10. Lampung : Lampung , Melayu , Semendo , Pasemah , Rawas , Pubian,
Sungkai, Sepucih
11. DKI Jakarta : Betawi
12. Banten : Banten
13. Jawa Barat : Sunda , Badui
14. Jawa Tengah : Jawa , Karimun , Samin, Kangean
15. D.I.Yogyakarta : Jawa
16. Jawa Timur : Jawa , Madura , Tengger, Asing
17. Bali : Bali , Jawa , Madura
18. NTB : Bali , Sasak , Bima , Sumbawa, Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok
19. NTT : Alor , Solor , Rote , Sawu , Sumba , Flores , Belu, Bima
5

20. Kalimantan Barat : Melayu , Dayak(Iban Embaluh , Punan , Kayan ,


Kantuk , Embaloh , Bugan ,Bukat), Manyuke
21. Kalimantan Tengah : Melayu , Dayak(Medang , Basap , Tunjung , Bahau ,
Kenyah , Penihing , Benuaq) , Banjar , Kutai, Ngaju, Lawangan, Maayan,
Murut, Kapuas
22. Kalimantan Timur : Melayu , Dayak(Bukupai , Lawangan , Dusun, Ngaju ,
Maayan)
23. Kalimantan Selatan : Melayu , Banjar , Dayak, Aba
24. Sulawesi Selatan : Bugis , Makasar , Toraja , Mandar
25. Sulawesi Tenggara : Muna , Buton ,Totaja , Tolaki , Kabaena , Moronehe ,
Kulisusu , Wolio
26. SulawesiTengah : Kaili , Tomini , Toli-Toli ,Buol , Kulawi , Balantak ,
Banggai ,Lore
27. Sulawesi Utara : Bolaang-Mongondow ,Minahasa , Sangir , Talaud , Siau ,
Bantik
28. Gorontalo : Gorontalo
29. Maluku : Ambon, Kei , Tanimbar , Seram , Saparua, Aru, Kisar
30. Maluku Utara : Ternate, Morotai, Sula, taliabu, Bacan, Galela
31. Papua Barat : Waigeo, Misool, Salawati, Bintuni, Bacanca
32. Papua Tengah : Yapen, Biak, Mamika, Numfoor
33. Papua Timur : Sentani, Asmat, Dani, Senggi

Sikap Menghormati Keragaman Suku Bangsa Bhinneka Tunggal Ika merupakan


semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal
dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang
beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia, memiliki
bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia.
Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa
dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan
yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat
menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-
6

hari. Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa
Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan
rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.

Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya
persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa,
dapat terlihat dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah
sebagai berikut :

kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah


keluarga.antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama
untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan
melalui musyawarah. terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.
Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat
melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan
adanya kegiatan pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat
bagi bangsa Indonesia, antara lain:

1. Dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa


2. Dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan
3. Dapat mengurangi prasangka antar suku
4. Dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa
5. Keanekaragaman Budaya di Indonesia
7

Masyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia


terdapat kurang lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok
masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda satu sama lain.

Bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau


masyarakat mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan
ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari,
misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi
lainnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam
tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat dibakar(ngaben).
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam
suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika
kita telusuri, kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa,
kesenian, alat-alat, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam
arti sempit kebudayaan diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja.
Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budaya
asli dan telah lama ada serta diwariskan turun-temurun kepada generasi
berikutnya. Kebudayaan kia sekarang ini merupakan hasil pertumbuhan dan
perkembangan kebudayaan masa lampau.

Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia timbul karena akibat sebagai berikut.

a. Kondisi Geografis

Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang


dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis
Indonesia. Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya
keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Kondisi geografis yang demikian
menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata
pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan
beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan
8

bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-
masing daerah berbeda.

b. Kemajemukan Suku Bangsa


Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu golongan
manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan.
Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena itu, kesatuan
kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh
warga yang bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain
Gayo di Aceh, Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua. Untuk mengetahui
kebudayaan daerah Indonesia dapat dilihat dari ciri-ciri tiap budaya daerah. Ciri
khas kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat, sisem kekerabatan,
kesenian daerah dan ciri badaniah(fisik).

b. Sikap Menghormati Budaya di Indonesia

Kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan
penduduknya terpencar-pencar di berbagai pulau. Tiap penduduk tinggal di
lingkungan kebudayaan daerahnya masing-masing. Ini artinya, di Indonesia
terdapat banyak ragaman kebudayaan. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal:
cara berbicara, cara berpakaian, mata pencaharian, adat istiadat. Keanekaragaman
budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai
kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban
untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut
9

2.2 Daftar Budaya Indonesia yang Diklaim oleh Negara Lain.

Semangat para pemuda kala memperjuangkan persatuan Indonesia,kini tak lagi


sama. Jika dahulu musuh utama adalah penjajah (Belanda dan Jepang) ,sekarang
tinggal menjaga apa yang sudah diperjuangkan dulu. Namun yang perlu digaris
bawahi adalah mempertahankan sesuatu itu lebih sulit daripada memperolehnya.
Pengklaiman Malaysia akan tari pendet yang merupakan salah satu budaya
Indonesia itu merupakan salah satu bukti, perjuangan mempertahankan warisan
leluhur yang masih kental akan pesan moral tidak semudah membalikkan telapak
tangan.

Memang, Indonesia sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa disangkal lagi
oleh siapapun. Namun dibalik kekayaan tersebut justru Pemerintah dan bangsa
Indonesia sangat lemah mematenkan apa yang seharusnya menjadi hak bangsa
Indonesia. Banyak kebudayaan Indonesia yang seharusnya dipatenkan sebagai
warisan bangsa Indonesia tanpa disadari “dicuri” satu persatu oleh bangsa lain.

Bahkan akhir akhir ini Bangsa Indonesia kembali dikagetkan dengan klaim
Malaysia atas tari tor tor. Dari data yang dikumpul, setidaknya terdapat 32 daftar
artefak budaya Indonesia yang di klaim bangsa lain. Tidak hanya Malaysia yang
mencuri budaya dari Indonesia, tetapi banyak Negara lain yang berprilaku sama
dengan Malaysia, seperti Belanda, Jepang, Inggris dan Prancis. Adapun budaya
yang di ambil oleh 5 negara ini yaitu sebagai berikut:

1. Batik dari Jawa oleh Adidas


2. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
3. Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
4. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
5. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
6. Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
8. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
9. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
10. Tempe dari Jawa oleh Beberapa Perusahaan Asing
10

11. Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
13. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
14. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
15. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
16. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
17. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
18. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
19. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
20. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh
Oknum WN Perancis
21. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum
WN Inggris
22. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
23. Desain Kerajinan Perak Desak Suwarti dari Bali oleh Oknum WN Amerika
24. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh
Shiseido Co Ltd
25. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
26. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda
27. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang
28. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
29. Kain Ulos oleh Malaysia
30. Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
31. Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
32. Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia
11

Adapun penyebab terjadinya pengklaiman terhadap budaya Indonesia adalah


sebagai berikut :

1. Faktor perkembangan masyarakat Indonesia yang notabene pembentuk


ras melayu (jawa,minang,bugis,mandailing) yang awalnya berasal dari
Indonesia lalu berimigrasi ke malaysia yang sebelumnya membawa
kebudayaan asli indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh
kawasan negara malaysia.
2. Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad - abad ada dan
tidak adanya saksi hidup pencipta kebudayaan tersebut (ex : lagu daerah
memang tanpa pencipta).
3. Malaysia merupakan negeri yang sedang mencari jati diri budayanya.
4. Alasan serumpun dan seiman (muslim).
5. Indonesia baru bertindak setelah diklaim sehingga membuat Malaysia
keenakan mengklaim budaya Indonesia.
6. Budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri , namun
budayawan malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan
negara indonesia (khususnya melayu).
7. Kesadaran generasi muda yang kurang akan pentingnya budaya.
8. Sebagian besar masyarakat Indonesia belum menjadikan rasa ingin
menjaga dan ingin melestarikan kebudayaanya sebagai suatu kebutuhan.
9. Perpindahan penduduk menyebabkan budaya kita diakui oleh negara
lain.
10. Pemerintah kurang perhatian terhadap kekayaan budaya nasional.
12

2.3 Pengklaiman Budaya oleh Negara Lain

Gambar 1. Batik Jawa diklaim Adidas

Kasus pertama adalah Batik dari Jawa yang desainnya digunakan sebagai desain
produk-produk Adidas pada tahun 2006. Ada beberapa produk yang
menggunakan desain batik ini seperti jaket, kaos, sepatu, dan topi. Dalam seri
“Adidas Materials of the World Project“, produk Adidas yang menggunakan
budaya Batik Jawa ini hanya diproduksi sebanyak 1000 unit produk saja. Pro dan
kontra terhadap kasus ini bergulir di antara masyarakat Indonesia. Ada yang
mendukung dan merasa bangga dengan penggunaan motif Batik Jawa tersebut dan
beranggapan bahwa budaya kita semakin dikenal dan disukai oleh masyarakat
dunia. Di sisi seberang, tak sedikit yang tidak setuju bahkan memrotes habis-
habisan sebab produk Adidas seri tersebut sudah termasuk dalam kategori
pelanggaran HAKI.
13

Gambar 2. Reog Ponorogo – Sumber: daengbattala.com

Klaim budaya Indonesia yang dilakukan Malaysia bahkan tidak hanya dilakukan
satu atau dua kali dan bukan hanya pada beberapa budaya Indonesia. Mulai dari
lagu daerah, tarian tradisional, hingga produk kain dan juga pulau kecil yang
semuanya termasuk dalam warisan budaya Indonesia sempat diklaim oleh
Malaysia. Perdebatan masyarakat dua negara ini bahkan sempat membuat blok
dan saling menjatuhkan antara Indonesia dengan Malaysia.

Gambar 3. Kerajinan Perak Desa Celuk –Sumber : pergiberwisata.dom

Bentuk kebudayaan yang diklain negara lain adalah desain kerajinan perak Desa
Suwarti, pengrajin perak asal Desa Celuk, Gianyar yang di klaim oleh warga
negara Amerika mantan konumenya menyatakan bahwa desai kerajajinan perak
tersebut sebagai hasil karyanya dan digunakan untuk kepentingan komersial. Desa
14

ini mendapat tuduhan karena melanggar HAKI atau TRIPs (Trade Related
Intellectual Property Rights) atas karyanya sendiri yang diklaim oleh orang lain.

Kopi Gayo Aceh –Sumber Monday.id

Salah satu warisan budaya asal daerah Aceh telah di klaim oleh Belanda, yang
pernah menjajah bangsa kita
15

BAB III
KESIMPULAN

Sangat banyak masalah kebudayaan di Indonesia yang belum terpecahkan.


Walaupun sudah ada beberapa yang memang sudah di hak-patenkan sebagai
budaya Indonesia, namun di balik semua itu pasti masih banyak kebudayaan
Indonesia yang sedang berusaha dicuri oleh negara lain dan kita bahkan tidak
menyadarinya. Salah satu masalah pencurian kebudayaan yang terkenal adalah
pencurian kebudayaan batik dan reog ponorogo. Yang dimana kita tahu bahwa
batik dan reog ponorogo adalah kebudayaan asli Indonesia. Masalah ini pastinya
tidak luput dari peran pemerintah yang terlalu mengentengkan masalah
kebudayaan di Indonesia, sehingga negara-negara lain bisa dengan mudahnya
mengakui bahwa itu adalah kebudayaan mereka. Selain itu, sebagian daerah juga
hampir kehilangan budaya dikarenakan oleh perkembangan teknologi yang ada.

Dari data yang dikumpul, setidaknya terdapat 32 daftar artefak budaya Indonesia
yang di klaim bangsa lain. Tidak hanya Malaysia yang mencuri budaya dari
Indonesia, tetapi banyak Negara lain yang berprilaku sama dengan Malaysia,
seperti Belanda, Jepang, Inggris dan Prancis.

Adapun penyebab terjadinya pengklaiman terhadap budaya Indonesia adalah


berimigrasi ke malaysia yang sebelumnya membawa kebudayaan asli indonesia
lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh kawasan negara malaysia,
Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad - abad ada dan tidak adanya
saksi hidup pencipta kebudayaan tersebut (ex : lagu daerah memang tanpa
pencipta).. Budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri ,
namun budayawan malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan
negara indonesia (khususnya melayu), Kesadaran generasi muda yang kurang
akan pentingnya budaya, Sebagian besar masyarakat Indonesia belum menjadikan
rasa ingin menjaga dan ingin melestarikan kebudayaanya sebagai suatu
16

kebutuhan, Perpindahan penduduk menyebabkan budaya kita diakui oleh negara


lain, Pemerintah kurang perhatian terhadap kekayaan budaya nasional.
17

DATAR PUSTAKA

Hasan, Fuad. Kapita Selekta Manifestasi Budaya Indonesia. 1984:Alumni

http://febriyanto826.blogspot.com/2013/09/analisis-masalah-kebudayaan-di-
indonesia.html

https://www.kompasiana.com/habibah_mamah/5bd7ad396ddcae28e167e852/kese
ragaman-suku-bangsa-dan-budaya-di-indonesia.

http://pengklaimanbudaya.blogspot.com/2013/03/pengklaiman-budaya-indonesia-
oleh.html

http://cybergomez.blogspot.com/2012/06/tari-tor-tor-kebudayaan-indonesia-
yang.html
http://oktoviarezki.blogspot.com/2012/07/klaim-budaya-indonesia-oleh-
malaysia.html
https://nasional.tempo.co/read/411954/malaysia-sudah-tujuh-kali-mengklaim-
budaya-ri/full&view=ok
https://www.keypoo.com/budaya-indonesia-ini-diklaim-negara-lain/

Anda mungkin juga menyukai