Anda di halaman 1dari 13

1.

Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia


1) Letak strategis wilayah Indonesia
Letak Indonsia yang stategis yaitu di antara dua Samudera Pasific
dan Samudera Indonesia, serta dua benua Asia dan Australia
mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan internasional. Lalu
lintas perdangangan tidak hanya membawa komoditas dagang, namun juga
pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan
bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia
mengakibatkan perbedaan ras. Juga agama dan kepercayaan mereka.
2) Kondisi negara kepulauan
Negara Indonesia terdiri beribu-ribu pulau yang secara fisik
terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan antarmasyarakat
Indonesia dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan
mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat
kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan
perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, peran laki-laki dan perempuan,
dan kepercayaan atau agama di Indonesia.
3) Perbedaan kondisi alam
Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan,
daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, laut
mengakibatkan perbedaan masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam,
tanaman yang dapat tumbuh, hewan yang hidup di sekitarnya. Masyarakat
di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan, seperti
perbedaan bentuk rumah, mata pencaharian, makanan pokok, pakaian,
kesenian, bahkan kepercayaan.
4) Keadaan transportasi dan komunikasi
Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga mempengaruhi
perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa
masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak
dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga memjadi
penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.
5) Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang datang
dari dalam maupun luar masyarakat membawa pengaruh terhadap
perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima
orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada
juga sebagian masyarakat yang tetap bertahan pada budaya sendiri, tidak
mau menerima budaya luar.

2. Arti Penting Keberagaman Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang
mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari
keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang
beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia,
memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan
tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai
lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan
dasar negara Pancasila.
Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ merupakan semboyan bangsa
kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari
keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku dan
beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa indonesia,
memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa indonesia dan
tanah air Indonesia
1) Menghormati Suka Bangsa di Indonesia
Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi
satu kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus
memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan kita dan
tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan
terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman
tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa
persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.
Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama
warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat
memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa
Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan
sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan
kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman
suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-
hari, diantaranya adalah sebagai berikut.
a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam
sebuah keluarga.
b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong,
kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan
melalui musyawarah.
d. terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi
serta dilestarikan. Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh
pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan pertukaran kesenian daerah
tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain:
a. dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa
b. dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan
c. dapat mengurangi prasangka antar suku
d. dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa

2) Menghormati Budaya di Indonesia


Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita.
Kebudayaan- kebudayaan daerah merupakan modal utama untuk
mengembangkan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional adalah
puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah Indonesia.
Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus
memenuhi syarat-syarat, seperti:
a. menunjukkan ciri atau identitas bangsa
b. berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh seluruh bangsa
Indonesia; dan pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya
manusia dalam suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi
melalui belajar. Jika kita telusuri, kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan,
upacara ritual, bahasa, kesenian, alat-alat, mata pencaharian, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit kebudayaan diartikan
sebagai kesenian atau adat istiadat saja.
Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, kebudayaan
daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta diwariskan turun-
temurun kepada generasi berikutnya. Kebudayaan kita sekarang ini
merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa
lampau.
Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang
mendapat pengakuan dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik
bangsa. Kebudayaan nasional dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat
nasional, seperti perayaan peringatan kemerdekaan 17 Agustus, peringatan
hari-hari nasional, dan kegiatan kantor pemerintah atau swasta. Sebagai
warga negara Indonesia kita seharusnya bangga dengan adanya
keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan itu
merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati
keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan
mengembangkan berbagai bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini
Bagaimana cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di
Indonesia? Sikap menghormati keanekaragaman budaya dapat kita
tunjukkan dengan sikap-sikap berikut ini.
a. Menghormati kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat
istiadatnya.
b. Tidak menghina hasil kebudayaan suku bangsa lain.
c. Mau menonton seni pertunjukan tradisional.
d. Mau belajar dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional
seperti seni tari, seni musik, dan seni pertunjukan.
e. Bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar
kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak
terkena arus yang datang dari luar. Melestarikan kebudayaan nasional
harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari
siapapun.
Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional, kebudayaan
daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan daerah
mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembinaan kebudayaan
daerah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. pertukaran kesenian daerah
b. pembentukan organisasi kesenian daerah
c. penyebarluasan seni budaya, antara lain melalui radio, TV, surat kabar
serta majalah
d. penyelenggaraan seminar mengenai seni budaya daerah
e. membentuk sanggar tari daerah
f. mengadakan pentas kebudayaan
3) Menghormati Agama yang ada di Indonesia
Sejak seseorang sudah diajarkan untuk meyakini dan
melaksanakan ajaran agama yang kita anut. Dalam kehidupan berbangsa,
kita mengetahui keberagaman dalam agama. Agama tersebut tidak
mengajarkan untuk memaksakan kepercayaan kita kepada orang lain. Kita
harus menghormati dan menghargai agama dan keyakinan orang lain,
dengan begitu tidak akan ada pertengkaran. Seperti semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
4) Menghormati Ras yang ada di Indonesia
Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman ras, disebabkan oleh
kedatangan bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di
dunia, letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang
ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan-Mongoloid yang
ada di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan
Sulawesi. Kedua ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku,
dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga ras Asiatic Mongoloid seperti orang
Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tinggal menyebar di seluruh
Indonesia, namun terkadang mendiami daerah tertentu. Terakhir adalah ras
Kaukasoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan
Amerika.
Masyarakat Indonesia terdiri atas jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 119.630.913 dan perempuan sebanyak 118.010413
Jumlah penduduk ini dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga
diprediksi penduduk Indonesia akan bertambah pesat pada tahun-tahun
berikutnya, hal ini disebabkan oleh perumbuhan penduduk Indonesia
setiap tahun sekitar 1.49%. Suatu jumlah yang besar dan dapat
menimbulkan persoalan di kemudian hari. Oleh karena itu perlu upaya
untuk mengurangi pertumbuhan penduduk Indonesia. Ayo apa yang dapat
dilakukan oleh kalian untuk memperlambat pertumbuhan penduduk
Indonesia?
Sering kali kita menjumpai seseorang memperlakukan orang lain
secara berbeda karena perbedaan jenis kelamin. Misalkan saat tugas piket
kelas, maka anak laki-laki mengangkat meja dan perempuan menyapu.
Kemudian yang menjadi sekretaris dan bendahara kelas adalah anak
perempuan. Keadaan inilah yang dinamakan gender, yang dapat diartikan
sebagai perilaku atau sikap yang disebabkan perbedaan jenis kelamin.
Perilaku dan sikap ini bukan karena jenis kelamin seseorang sehingga dia
menjadi ketua kelas. Namun disebabkan oleh pandangan atau pendapat
dalam masyarakat yang memberikan tugas-tugas tertentu berdasarkan jenis
kelamin.
Oleh karena hanya pandangan atau pendapat masyarakat, maka
mengakibatkan perbedaan gender antar masyarakat. Coba kalian
perhatikan dalam suku bangsa di Indonesia ada yang mengikuti garis
keturunan ibu atau bapak. Seperti dalam masyarakat tertentu, nama marga
mengikuti marga ayah, karena mengikuti garis keturunan laki-laki
(patrilineal). Sedangkan masyarakat yang lain lebih mengutamakan anak
perempuan dari pada laki-laki dalam kedudukan di keluarga.
Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman ras yang
ada di tanah air? Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini.
a. Menerima ras orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan
di masyarakat, kita tidak membedakan antara ras yang satu dengan yang
lainnya
b.Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan ras orang lain.
Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang
sama.
5) Menghormati Golongan yang ada di Indonesia
Bagaimana kita bisa bersikap menghormati golongan atau
kelompok lain yang ada di tanah air? Sama halnya dengan sikap kita
dalam menghormati keraghaman ras. Berikut beberapa sikap yang di
kembangan dalam menghormati kelompok atau golongan yang lain.
1. Menerima golongan atau orang lain dalam pergaulan sehari-hari.
Dalam pergaulan di masyarakat, kita tidak membedakan antara
golongan yang satu dengan golongan dengan yang lainnya
2. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan golongan atau
kelompok yang lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan
harkat dan martabat yang sama.
6) Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Realitas suatu bangsa yang menunjukkan adanya kondisi
keanekaragaman suku bangsa, budaya, agama ras dan golongan menga-
rahkan pada pilihan untuk menganut asas multikulturalisme. Dalam asas
multikulturalisme ada kesadaran bahwa bangsa itu tidak tunggal, tetapi
terdiri atas sekian banyak komponen yang berbeda. Multikluturalisme
menekankan prinsip nilai-nilai kebersamaan di antara keragaman suku
bangsa, budaya, agama ras dan golongan tersebut. Semua suku bangsa,
budaya, agama ras dan golongan pada prinsipnya sama-sama ada dan
karena itu harus diperlakukan dalam konteks duduk sama rendah dan
berdiri sama tinggi. Asas itu pulalah yang diambil oleh Indonesia, yang
kemudian dirumuskan dalam semboyan yaitu “bhineka tunggal ika”.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang
mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari
keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang
beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia,
memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan
tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai
lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan
dasar negara Pancasila.
Realitas historis menunjukkan bahwa bangsa Indonesia berdiri
tegak di antara keragaman suku bangsa, budaya, agama ras dan golongan
yang ada. Salah satu contoh nyata yaitu dengan dipilihnya bahasa Melayu
sebagai akar bahasa persatuan yang kemudian berkembang menjadi bahasa
Indonesia. Dengan kesadaran yang tinggi semua komponen bangsa
menyepakati sebuah konsensus bersama untuk menjadikan bahasa Melayu
sebagai bahasa persatuan yang dapat mengatasi sekaligus menjembatani
jalinan antarkomponen bangsa.
Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang
dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda,
namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara
lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang
berasaskan kekeluargaan.
Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat
menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah
laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus
dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di
Indonesia.
Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama
warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat
memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa
Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan
sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan
kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Dalam pandangan Koentjaraningrat (1993:5) Indonesia dapat
disebut sebagai negara plural terlengkap di dunia di samping negara
Amerika. Di Amerika dikenal semboyan et pluribus unum, yang mirip
dengan bhineka tunggal ika, yang berarti banyak namun hakikatnya satu.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika memang menjadi sangat penting
ditengah beragamnya adat dan budaya Indonesia. Menjadi barang
percuma, apabila semboyan penuh makna tersebut hanya menjadi
pelengkap burung garuda penghias dinding. Bhineka Tunggal Ika
bermakna berbeda beda tetapi tetap satu jua, sebuah semboyan jitu yang
terbukti berhasil menyatukan bangsa dengan sejuta suku, bangsa yang
kaya akan ideologi, menjadi sebuah bangsa yang utuh dan merdeka.

3. Bentuk-bentuk kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan


Adapun bentuk kerjasama dalam berbagai bidang tersebut dapat kita
amati dalam kehidupan kita, bentuk dan contoh kerjasama tersebut antara lain
adalah:
1) Kerjasama di Bidang Agama
Bentuk kerjasama dalam bidang agama pada dasarnya telah dituangkan
dalam pancasila sila pertama yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu
kerjasama dalam bidang agama juga dipertegas dalam undang undang dasar
pasal 29 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa:
UUD 1945 pasal 29 ayat 1: "Negara berdasar azas Ketuhanan Yang
Maha Esa". ayat dalam pasal ini menjelaskan bahwa Negara Indonesia
berdasar dan memiliki asas ketuhanan yang maha esa atau dengan kata lain
menganut asas agama yang percaya adanya Tuhan.
UUD 1945 pasal 29 ayat 2: "Negara menjamin kemerdekaan setiap
penduduknya untuk memeluk satu agama dan menjalankan ibadah dalam
agam tersebut sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan".
Agama memang menjadi hak yang dapat dikatakan paling mutlak dan
paling asasi jika dibandingkan dengan hak asasi manusia yang lainnya. Hal ini
disebabkan karena agama berhubungan langsung dengan kepercayaan manusia
pada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini juga mengacu pada prinsip bahwa agama
tidak dapat dipaksakan dengan kata lain kita tidak bisa memaksa orang lain
masuk agama kita begitu juga dengan orang lain yang tidak akan bisa
memaksa kita masuk ke agama mereka. Namun kita masih bisa berkomunikasi
dan menjalin kerjasama dalam bidang agama dengan umat agama lain.
Seiring berjalannya waktu bentuk kerjasama dibidang agama menjadi
semakin berkembang, hal ini dapat menuntun umat beragama pada terbinanya
kehidupan yang rukun dan penuh toleransi sesama umat beragama. Tidak
hanya itu saja, kerjasama di bidang agama ini juga dapat meningkatkan nilai
persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Hal ini dilandasi oleh
norma norma dan nilai yang sudah dituangkan dalam pancasila. Terutama
pada sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Bentuk
kerjasama tersebut dapat didasari oleh beberapa hal diantaranya:
a. Toleransi dalam hidup beragama, keyakinan masing masing individu dan
juga kepercayaan.
b. Saling menghormati dalam beribadah.
c. Bekerjasama serta tolong menolong tanpa harus membeda-bedakan
agama.
d. Tidak memansakan agama seseorang.
Bentuk kerjasama antar umat beragama adalah bagian dari sebuah
hubungan sosial yang tidak dapat dilarang dan dipisahkan dari seluruh ajaran
agama. Hubungan kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang
ekonomi, sosial, politik dan sebagainya memang tidak dilarang. Namun
sebenarnya kerjasama seperti ini sangat dianjurkan.

2) Kerjasama di Bidang Politik


Bentuk dan contoh kerjasama di bidang politik dan sosial dapat dengan
mudah kita temukan dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak rakyat dari berbagai suku, ras
dan agama. Namun rakyat Indonesia memiliki hubungan kerjasama yang
sangat erat, hal ini dibuktikan dengan rasa kepedulian dan gotong royong yang
dimiliki oleh rakyat Indonesia. Sudah menjadi tradisi dan kebiasaan sejak
dahulu kala bahwa masyarakat akan saling membantu dan bergotong royong
ketika terdapat masalah satu sama lain.
Kerjasama dalam bidang politik dapat kita lihat dari tingginya antusias
dan partisipasi kelompok kelompok masyarakat untuk memiliki bupati, kepala
desa, pilihan walikota, pemilihan DPR dan pemilihan presiden. Selain itu kita
juga dapat mengamati kerjasama di bidang politik seperti perilaku masyarakat
yang bekerjasama dan bergotong royong mendirikan sekaligus mengamankan
tepat pemungutan suara (TPS) guna terciptanya pemilihan wakil rakyat yang
sah dan adil.
Yang menjadi dasar terbentuknya kerjasama di bidang politik mengacu
pada makna dari sila keempat pada pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan".
Segala perilaku dan tindakan politik yang dilakukan harus berdasar pada nilai
kebijaksanaan, hikmat, dan permusyawaratan serta perwakilan. Seluruh nilai
tersebut adalah inti dari kerjasama di bidang politik.
Pada prinsipnya, sila keempat pancasila memberikan penegasan pada
kita untuk selalu memelihara, menjaga dan mengembangkan semangat dalam
bermusyawarah. Dalam setiap musyawarah tentunya juga memerlukan adanya
kerjasama dari berbagai pihak. Seperti halnya Undang Undang yang saat ini
dianut dan dijadikan aturan Negara Indonesia, Undang Undang tersebut tidak
akan terbentuk dan sesuai untuk rakyat jika tidak ada kerjasama untuk
membuatnya.
3) Kerjasama di Bidang Sosial
Kerjasama dalam bidang kehidupan sosial sudah sangat umum kita
jumpai dalam kehidupan sehari hari kita. Kerjasama di bidang sosial sendiri
terjadi di berbagai suku bangsa Indonesia. Menurut para ahli, beberapa jenis
dan contoh gotong royong dan kerjasama sosial dalam masyarakat adalah
sebagai berikut:
a. Ketika terjadi kecelakaan atau kematian maka warga dan segenap
masyarakat akan datang kerumah korban untuk memberikan ucapan
belasungkawa.
b. Gotong royong seperti memperbaiki jembatan yang roboh, pohon tumbang
dan lain sebagainya yang bersifat untuk kepetingan umum.
c. Ketika salah satu warga mengadakan pesta perayaan atau syukuran maka
warga sekitar atau tetangganya akan membantu. dalam istilah jawa
kegiatan ini disebut dengan sambatan.
d. Membersihkan makam milik nenek moyang masing masing di waktu
waktu tertentu seperti ketika hendak menjelang hari puasa dan idul fitri.
e. Ketika salah seorang warga hendak mengerjakan sesuatu seperti halnya
membongkar atap maupun mendirikan rumah yang baru maka para
tetangga akan berdaatangan untuk membantunya.
f. Ketika ada kegiatan yang berhubungan dengan matapencaharian seperti
dalam sektor dan bidang pertanian untuk membetulkan saluran perairan
sawah yang rusak atau untuk proses panen.
Masih banyak sekali kegiatan yang dapat menjadi contoh kerjasama di
bidang sosial masyarakat yang pada dasarnya memang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain.

4) Kerjasama di Bidang Ekonomi


Prinsip yang menjadi landasan utama bentuk kerjasama dalam
bidang ekonomi adalah UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi
"Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan". Dari pasal ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa
prinsip yang digunakan dalam kegiatan di bidang ekonomi menggunakan
prinsip kerjasama. Maksud dari kalimat terbut adalah sebagai pelaku
ekonomi kita harus saling membantu untuk mencapai kesejahteraan
bersama yang adil.

Anda mungkin juga menyukai