Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah
ini, dengan judul “ KEANEKARAGAMAN SUKU BUDAYA ”.
Makalah ini berisikan tentang keberagaman budaya di Indonesia, Membahas
pengertian keberagaman budaya dalam masyarakat, faktor - faktor yang mempengaruhi
terjadinya keberagaman budaya di Indonesia, serta solusi singkat beberapa masalah akibat
keanekaragaman budaya,
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun penguasaan materi, mengingat akan kemampuan
penulis yang tebatas Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak - pihak yang
telahmembantu dalam menyelesaikan penelitian ini,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keberagaman Suku Bangsa
2.2 Keberagaman Bahasa
2.3 Keberagaman Agama
2.4 Keberagaman Seni dan Tradisi
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Secara historis, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari
bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau
mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan
bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa
Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28
Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara
resmi diakui keberadaannya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan
sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.
Indonesia dengan luas kawasan 1.904.556 km² dan menurut Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat yang dikeluarkan tanggal 20 Julai
2007 menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah sekitar 222 juta jiwa
yang berasal dari berbagai etnis. Dengan keragaman etnis dan suku, di Indonesia
terdapat sekitar 706 bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa daerah khususnya
dalam berkomunikasi tidak resmi dengan ahli keluarga maupun masyarakat.
Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari
bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara (Bapak
Pendidikan Indonesia) dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa
Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang
soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah
ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam
baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh
Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe
haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan
Indonesia”, atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954
di Medan, Sumatera Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju.
Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan
pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”. Bahasa Indonesia merupakan bahasa
dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing.
2.3 Keberagaman Agama
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya
dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai
kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Di
samping itu, dengan mendalami kebudayaan yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita
akan bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi
bangsa yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa
keanekaragaman kebudayaan tersebut.
3.2 Saran
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang
terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar.
Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari dengan rasa kesadaran yang tingi tanpa
adanya paksaan dari siapapun. Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional, kebudayaan
daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan daerah mempunyai kedudukan
yang sangat penting.Untuk menyikapi keberagaman yang ada kita harus saling
menghormati antara satu denan yang lain agar tercipta kedamaian, tidak ada perpecahan di
antara kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/keanekaragaman-suku-bangsa-di-
indonesia/
http://robiartea.blogspot.com/2012/07/makalah-pkn-keanekaragaman-suku-bangsa.html
http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/29/keragaman-suku-bangsa-di-indonesia/
http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/03/bahasa-indonesia-dan-keberagaman-bahasa/
http://ganiasmoro.blogspot.com/2011/10/fakta-keragaman-bahasa-indonesia.html
http://www.jpnn.com/read/2012/08/31/138263/Keragaman-Bahasa-Bisa-Picu-
Disintegritas-
http://apachemask.wordpress.com/2010/12/16/keberagaman-dan-perkembangan-seni-di-
indonesia/
http://coreei7.blogspot.com/2012/08/bab-v-keberagaman-budaya-di-indonesia.html