Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RANGKUMAN

PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN


MODUL 3 - 4

DISUSUN OLEH :

NAMA : WIRA HADI SURAHMAN

NIM : 818823851

POKJAR : UT JAMBI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN (FKIP)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ JAMBI

TAHUN 2022.1
MODUL 3
PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

Kegiatan Belajar 1
Arah Baru Pendidikan Menuju Demokratisasi

Dengan terjadinya pergeseran peran pendidikan, maka secara mendasar pendidikan


perlu memiliki karakteristik sebgai berikut :
1. Mampu mangembangkan kreativitas, kebudayaan, dan peradaban
2. Mendukung diseminasi nilai keunggulan
3. Mengembangkan nilai-nilai demokrasi, kemanusiaan, keadilan, dan keagamaan
4. Mengembangkan secara berkelanjutan kinerja kreatif dan produktif yang koheren dengan
nilai-nilai moral
Dengan acuan buku Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah (Jalal dan
Supriadi, 2001), diungkapkan tentang arah pendangan dasar pendidikan nasional, visi misi
tujuan  pendidikan nasional dan demokratisasi pendidikan.
1. Arah Pandangan Dasar Pendidikan Nasional
Acuan pemikiran dalam penataan dan pengembangan sistem pendidikan nasional
harus mampu mengakomodasikan berbagai pandangan sehingga terjadi keterpaduan
dalam konteks dengan didasarkan prinsip :
a. Membangun prinsip kesetaraan
b. Menciptakan konfigurasi komponen sumber
c. Menerapkan prinsip pemberdayaaan
d. Melaksanakan prinsip kemandirian
e. Menciptakan prinsip toleransi dan consensus
f. Menyusun dasar perencanaan pendidikan
g. Menerapkan prinsip rekonstruksionis
h. Berorientasi pada peserta didik
i. Berdasar pada prinsip pendidikan multicultural
j. Menerapkan prinsip globalisasi

2. Visi – Misi Tujuan Pendidikan Nasional


a. Visi pendidikan nasional
Visi Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang mengutamakan kemandirian
menuju keunggulan untuk meraih kemajuan dan kemakmuran berdasarkan nilai-nilai
Pancasila. Misi Pendidikan sesuai amanat UUD 1945 adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa yang ditempuh melalui pembelajaran dan pembudayaan bangsa
dan masyarakat Indonesia agar setiap insan Indonesia berpendidikan, berbudaya,
cerdas, berakar kuat pada moral dan budaya, dan berkeadilan sosial.
b. Misi pendidikan nasional
Misi Pendidikan Nasional jangka pendek adalah pemulihan dari krisis, misi
jangka menengah adalah pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan, misi
jangka panjangnya adalah tercapainya masyarakat Indonesia baru yaitu masyarakat
madani.
c. Tujuan pendidikan nasional
Tujuan Pendidikan Nasional mampu menghasilkan manusia sebagai individu dan
anggota masyarakat yang sehat dan cerdas.
3. Demokratisasi Pendidikan
Makna demokratis dalam pendidikan yaitu proses pengembalian keputusan
pendidikan melibatkan semua tingkatan secara maksimal, dan upaya harus dilakukan
dalam rangka demokratisasi pendidikan menurut Tilaar ( 2000 ) adalah :
a. Perluasan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
b. Pendidikan untuk semua
c. Pemberdayaan dan pendayagunaan berbagai institusi kemasyarakatan
d. Pengakuan hak-hak masyarakat termasuk hak pendidikan
e. Kerja sama dengan dunia usaha dan industry

Kegiatan Belajar 2
Konsep Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan

A. KONSEP PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN


Pembelajaran berwawasaan kemasyarakatan  dilandasi oleh pemikiran dari berbagai
teori pembelajaran, yaitu teori humanistik, teori progresivisme, dan teorikonstruksivisme,
serta pendidikan berbasis masyarakat. Pembelajaran berwawasan kemasyarakatan harus
didasarkan pada hal-hal berikut :
1. Kebermaknaan dan kebermanfaatan bagi peserta didik
2. Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran
3. Materi pembelajaran terintegrasi dengan kehdupan sehari-hari peserta didik
4. Masalah yang diangkat dalam pembelajaran ada kesesuaian dengan kebutuhan
peserta didik
5. Menekankan pada pembelajaran partisipatif yang berpusat pada peserta didik
6. Menumbuhkan kerja sama di antara peserta didik
7. Menumbuhkan kemandirian

Menurut Galbarait (Marzuki: 2004), pendidikan berbasis masyarakat mengandung


beberapa makna, yaitu :
1. Kemampuan peserta didik meningkat
2. Partisipasi dan demokrasi
3. Mobilisasi aksi masyarakat
Watson dalam Sihombing ( 2001 ), bahwa pendidikan berbasis masyarakat memiliki 3
elemen, yaitu mementingkan warga belajar, program dimulai dari prespektif yang kritis
( konservatif, liberal, dan kritis ), menekankan bahwa belajar harus berlokasi di
masyarakat.

B. PRINSIP PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN


Prinsip pembelajaran berwawasan kemasyarakatan didasarkan pada pemahaman
bahwa masyarakat mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, hak untuk untuk
diterima sebagai warga masyarakat, serta hak untuk mewujudkan kemampuannya.
Dengan mengacu pada pendapat Galbraith ( Marzuki : 2004 ), prinsip – prinsip
pembelajaran berwawasan kemasyarakatan anatara lain sebagai berikut :
1. Determinasi Diri (self determination)
2. Membantu dirinya sendiri (self help)
3. Mengembangkan kepemimpinan (Leadership Development)
4. Lokalisasi (localization)
5. Pelayanan Terpadu (Integrated Delivery of Service)
6. Menerima Perbedaan (Accept Diversity)
7. Belajar Terus Menerus (Lifelong Learning)
MODUL 4
SATUAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT

Kegiatan Belajar 1
Satuan dan Program Pendidikan di Masyarakat
Mengacu pada UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 10, satuan pendidikan
adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
A. SATUAN PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
Satuan Pendidikan yang ada di masyarakat menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
pasal 26 ayat 4 adalah lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
1. Kursus
Dalam PP No. 73 Tahun 1991 dijelaskan kursus adalah satuan pendidikan luar
sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang memberikan
pengetahuan keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar.
2. Pelatihan
Kegiatan / pekerjaan melatih untuk memperoleh kemahiran / kecakapan, pelatihan
berkaitan dengan pekerjaan.
3. Kelompok Belajar
Wadah dalam rangka membelajarkan masyarakat. Menurut Zaenudin ( 1985 ),
kelompok belajar adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan berencana melalui
bekerja dan belajar untuk mencapai kondisi yang lebih baik.
4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Tempat belajar yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam rangka usaha
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, hobi, dan bakat warga
masyarakat.
5. Majelis Taklim
Suatu lembaga pendidikan yang dibentuk atas dasar pendekatan dari kebutuhan
masyarakat, dengan kegiatan yang orientasinya lebih pada keagamaan.
6. Satuan Pendidikan yang sejenis
Satuan yang tidak termasuk pada satuan yang sudah dijelaskan diatas, seperti
pesantren, sanggar dll.
B. PROGRAM PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
Program pendidikan yang ada di masyarakat menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun
2003 pasal 26 ayat 3 adalah pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan, pendidikan kesetaraan.
1. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kemampuan yang mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap saling
berinteraksi diyakini sebagai unsur penting untuk lebih mandiri.
2. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan yang ditujukan bagi anak usia dini ( 0 – 6 tahun ) yang dilakukan
pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmanin
dan rohani agar memiliki kesiapan memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
3. Pendidikan Kepemudaan
Program pendidikan yang sasarannya khusus pemuda.
4. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan
5. Pendidikan Keaksaraan
Pendidikan keaksaraan fungsional yang didasarkan pada pengembangan keaksaraan
sebelumnya. Program pendidikan ini memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan keterampilan membaca, menulis, berhitung dan keterampilan
berbicara, berpikir, mendengar dan berbuat.
b. Memecahkan masalah kehidupan warga belajar melalui kebiasaan dalam
membaca, menulis, berhitung, dan berbuat.
c. Menemukan jalan untuk mendapat sumber – sumber kehidupan sehari – hari.
d. Meningkatkan keberanian untuk berhubungan dengan lembaga berkaitan dengan
kebutuhan belajarnya.
e. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pembaharuan agar dapat
berpartisipasi dalam perubahan social, ekonomi dan kebudayaan di masyarakat.
f. Meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui keterampilan dan kebudayaan di
masyarakat.
6. Pendidikan Keterampilan
Ditujukan untuk membekali warga belajar bidang keterampilan yang dapat dijadikan
bekal usaha.program pendidikan keterampilan yang dapat dikembangkan dalam
masyarakat, antara lain :
a. Keterampilan dalam bidang kemampuan bahasa
b. Keterampilan dalam bidang berumah tangga
c. Keterampilan dalam bidang penampilan diri
d. Keterampilan dalam bidang usaha
e. Keterampilan dalam bidang pekerjaan jasa.
7. Pendidikan Kesetaraan

Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Pembelajaran dalam Berbagai Satuan Pendidikan di Masyarakat
Pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada berbagai satuan
pendidikan adalah pedagogi dan andragogi.
A. PENDEKATAN PEDAGOGI DALAM PEMBELAJARAN
Pedagogi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata paid dan agogus. Paid berarti
anak, dan agogus berarti leader of. Pedagogi diartikan sebagai ilmu seni dan ilmu
mendidik anak.
Dalam model pedagogi, guru memiliki peran dalam pembelajaran karena didasari
oleh beberapa asumsi mengenai peserta didik yaitu :
1. Kebutuhan untuk mengetahui (The need to know)
2. Konsep diri peserta didik (The leaners self konsep)
3. Peran pengalaman (The role of experience)
4. Kesiapan untuk belajar (Readliness to learn)
5. Berorientasi belajar  (Orientation to learning)
6. Motivasi (Motivation)
Proses pembelajaran pedagogi cenderung teacher centered. Hal ini dilandasi dengan
ciri – ciri adanya dominasi guru dalam pembelajaran, bahan belajar terdiiri dari konsep-
konsep yang datangnya dari guru, materi belajar cenderung bersifat dominan, peserta
didik tinggal menerima instruksi yang ditentukan oleh guru.

B. PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN


Knowles (1980) mendefinikan andragogi sebagai seni dan ilmu dalam membantu
peserta didik untuk belajar (the science and arts of helping adults learn). Andragogi
disebut juga sebagai teknologi pelibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
penerapan model.
Menurut pandangan andragogi, setiap pendidik harus mampu membantu peserta didik
dalam penyelenggaraan pendidikan :
1. Menciptakan suasana kondusif untuk belajar melalui kerja sama dalam merencanakan
program pembelajaran.
2. Menemukan kebutuhan belajar
3. Merumuskan tujuan dan materi yang cocok untuk memenuhi kebutuhan belajar
4. Merancang pola belajar dalam sejumlah pengalaman belajar untuk peserta didik
5. Melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan metode, teknik, dan sarana
belajar yang tepat
6. Menilai kgiatan belajar serta mendiagnosis kembali kebutuhan belajar untuk kegiatan
pembelajaran selanjutnya.

Asumsi – asumsi yang dijadikan landasan dalam teori andragogi adalah sebagai
berikut :
1. Orang dewasa mempunyai konsep diri
2. Orang dewasa mempunyai akumulasi pengalaman
3. Orang dewasa mempunyai kesiapan untuk belajar
4. Orang dewasa berharap dapat segera menerapkan perolehan belajarnya
5. Orang dewasa memiliki kemampuan untuk belajar

Ketika menghadapi orang dewasa pada satuan tertentu, maka tepat kalau menggunakan
pendekatan pedagogi apabila peserta membutuhkan berbagai informasi yang datangnya dari
peserta didik. Sebaliknya apabila peserta didiknya adalah anak – anak ( masih dalam
kelompok bermain ), pendekatan andragogi bias digunakan apabila bertujuan untuk
mengembangkan kreativitas anak.

Anda mungkin juga menyukai