DISUSUN OLEH :
NIM : 818823851
POKJAR : UT JAMBI
TAHUN 2022.1
MODUL 3
PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN
Kegiatan Belajar 1
Arah Baru Pendidikan Menuju Demokratisasi
Kegiatan Belajar 2
Konsep Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan
Kegiatan Belajar 1
Satuan dan Program Pendidikan di Masyarakat
Mengacu pada UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 10, satuan pendidikan
adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
A. SATUAN PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
Satuan Pendidikan yang ada di masyarakat menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
pasal 26 ayat 4 adalah lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
1. Kursus
Dalam PP No. 73 Tahun 1991 dijelaskan kursus adalah satuan pendidikan luar
sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang memberikan
pengetahuan keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar.
2. Pelatihan
Kegiatan / pekerjaan melatih untuk memperoleh kemahiran / kecakapan, pelatihan
berkaitan dengan pekerjaan.
3. Kelompok Belajar
Wadah dalam rangka membelajarkan masyarakat. Menurut Zaenudin ( 1985 ),
kelompok belajar adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan berencana melalui
bekerja dan belajar untuk mencapai kondisi yang lebih baik.
4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Tempat belajar yang dibentuk dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam rangka usaha
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, hobi, dan bakat warga
masyarakat.
5. Majelis Taklim
Suatu lembaga pendidikan yang dibentuk atas dasar pendekatan dari kebutuhan
masyarakat, dengan kegiatan yang orientasinya lebih pada keagamaan.
6. Satuan Pendidikan yang sejenis
Satuan yang tidak termasuk pada satuan yang sudah dijelaskan diatas, seperti
pesantren, sanggar dll.
B. PROGRAM PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
Program pendidikan yang ada di masyarakat menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun
2003 pasal 26 ayat 3 adalah pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan, pendidikan kesetaraan.
1. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kemampuan yang mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap saling
berinteraksi diyakini sebagai unsur penting untuk lebih mandiri.
2. Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan yang ditujukan bagi anak usia dini ( 0 – 6 tahun ) yang dilakukan
pemberian rangsangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmanin
dan rohani agar memiliki kesiapan memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
3. Pendidikan Kepemudaan
Program pendidikan yang sasarannya khusus pemuda.
4. Pendidikan Pemberdayaan Perempuan
5. Pendidikan Keaksaraan
Pendidikan keaksaraan fungsional yang didasarkan pada pengembangan keaksaraan
sebelumnya. Program pendidikan ini memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan keterampilan membaca, menulis, berhitung dan keterampilan
berbicara, berpikir, mendengar dan berbuat.
b. Memecahkan masalah kehidupan warga belajar melalui kebiasaan dalam
membaca, menulis, berhitung, dan berbuat.
c. Menemukan jalan untuk mendapat sumber – sumber kehidupan sehari – hari.
d. Meningkatkan keberanian untuk berhubungan dengan lembaga berkaitan dengan
kebutuhan belajarnya.
e. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pembaharuan agar dapat
berpartisipasi dalam perubahan social, ekonomi dan kebudayaan di masyarakat.
f. Meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui keterampilan dan kebudayaan di
masyarakat.
6. Pendidikan Keterampilan
Ditujukan untuk membekali warga belajar bidang keterampilan yang dapat dijadikan
bekal usaha.program pendidikan keterampilan yang dapat dikembangkan dalam
masyarakat, antara lain :
a. Keterampilan dalam bidang kemampuan bahasa
b. Keterampilan dalam bidang berumah tangga
c. Keterampilan dalam bidang penampilan diri
d. Keterampilan dalam bidang usaha
e. Keterampilan dalam bidang pekerjaan jasa.
7. Pendidikan Kesetaraan
Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Pembelajaran dalam Berbagai Satuan Pendidikan di Masyarakat
Pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran pada berbagai satuan
pendidikan adalah pedagogi dan andragogi.
A. PENDEKATAN PEDAGOGI DALAM PEMBELAJARAN
Pedagogi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata paid dan agogus. Paid berarti
anak, dan agogus berarti leader of. Pedagogi diartikan sebagai ilmu seni dan ilmu
mendidik anak.
Dalam model pedagogi, guru memiliki peran dalam pembelajaran karena didasari
oleh beberapa asumsi mengenai peserta didik yaitu :
1. Kebutuhan untuk mengetahui (The need to know)
2. Konsep diri peserta didik (The leaners self konsep)
3. Peran pengalaman (The role of experience)
4. Kesiapan untuk belajar (Readliness to learn)
5. Berorientasi belajar (Orientation to learning)
6. Motivasi (Motivation)
Proses pembelajaran pedagogi cenderung teacher centered. Hal ini dilandasi dengan
ciri – ciri adanya dominasi guru dalam pembelajaran, bahan belajar terdiiri dari konsep-
konsep yang datangnya dari guru, materi belajar cenderung bersifat dominan, peserta
didik tinggal menerima instruksi yang ditentukan oleh guru.
Asumsi – asumsi yang dijadikan landasan dalam teori andragogi adalah sebagai
berikut :
1. Orang dewasa mempunyai konsep diri
2. Orang dewasa mempunyai akumulasi pengalaman
3. Orang dewasa mempunyai kesiapan untuk belajar
4. Orang dewasa berharap dapat segera menerapkan perolehan belajarnya
5. Orang dewasa memiliki kemampuan untuk belajar
Ketika menghadapi orang dewasa pada satuan tertentu, maka tepat kalau menggunakan
pendekatan pedagogi apabila peserta membutuhkan berbagai informasi yang datangnya dari
peserta didik. Sebaliknya apabila peserta didiknya adalah anak – anak ( masih dalam
kelompok bermain ), pendekatan andragogi bias digunakan apabila bertujuan untuk
mengembangkan kreativitas anak.