Anda di halaman 1dari 27

Tugas Resume Modul 1- 3

Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu di SD

Nama : FITRIYANI

Nim : 856965761

Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu di SD

Kode Matkul : PDGK 4205

Tutor : Dra. Sriwilani, M.Pd

UPPBBJJ – :Bandar Lampung


UT
: Way Halim
Pokjar
MODUL 1

KONSEP DASAR DAN MODEL – MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

KEGIATAN BELAJAR 1

KONSEP DASAR DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

Pembelajaran terpadu sebagai pendekatan baru merupakan seperangkat


wawasan dan aktivitas berpikirr dalam merancang butir-butir
pembelajaran yang ditujukan untuk mengutai tema, topic maupun
pemahaman dan keterampilan yang diperoleh siswa sebagai
pembelajaran secara utuh dan padu atau dengan pengertian lain,
pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan, merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dari
berbagai mata pelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai
pusat perhatian untuk mengembangkan pengetauan dan keterampilan
siswa secara simultan

Dunia pendidikan sekarang ini semakin maju, dengan menggunakan


metode-metode pembelajaran yang mengarah pada peningkatan mutu
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dua istilah yang
digunakan disini adalah integrated curriculum (kurikulum terpadu) dan
integrated learning (pembelajaran terpadu) yang keduanya secara
konsepsi berbeda dari segi perencanaan dan pelaksaaannya ,namun
secara ideal keduanya saling berhubungan. Pembelajaran terpadu
sebaiknya bertolak dari kurikulum terpadu. Pembelajaran terpadu
sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran
yang melibatkan beberapa mata pelajran untuk memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa.

Pembelajaran terpadu juga merupakan suatu pendekatan yang


berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan anak. Pelaksanan pendekatan pembelajaran terpadu ini
bertolak dari suatu topik atau tema yang dipilih dan dikembangkan oleh
guru bersama-sama dengan anak. Tujuan dari tema ini bukan untuk
literasi bidang studi, akan tetapi konsep-konsep
dari bidang studi terkait dijadikan alat dan wahana untuk
mempelajari dan menjelajahi topik atau tema tersebut.

KEGIATAN BELAJAR 2

MODEL –MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

A. BERBAGAI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topic, dan


unit tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty
(1991) mengemukana bahwa terdapat sepuluh cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model
tersebut adalah: (1)fragmentes,

(2) connected (3) nested (4) sequenced (5) shared (6) webbed (7) threaded
(8)

integrated(9) immersed (10) networked.

Secara singkat kesepuluh cara atau model tersebut dapat


diuraikan sebagai berikut.

1. Model Penggalan (Fragmented)

Model fragmented ditandai oleh ciri pemanduan yang hanya


terbatas pada satu mata pelajaran saya. Misalnya, dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia, materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis dapat dipandukan dalam materi pembelajaran
keterampilan berbahasa. Dalam proses pembelajarannya, butir-butir
materi tersebut dilaksanakan secara terpisah-pisahh pada jam yang
berbeda.

2. Model Keterhubungan (Connected)

Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir


pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
Buitr-butir pembeljaran seperti: kosakata, struktur, membaca dan
mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersbut
merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan
bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan dan
pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis.
Karena itu,
guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses
pembelajarannya secara terpadu.

3. Model Sarang (Nested)

Model nested merupakan pemanduan berbagai bentuk


penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan
pembelajaran. Misalnya, pada jam-jam tertentu seseorang gur
memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tentang bentuk
kata. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaaan bentuk konsep dan
keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran. Untuk mengetahui telah dikuasainya keterampilan
tersebut ditunjukkan oleh kemampuan mereka dalam membuat
uangkapan dan mengarang puisi.

4. Model Urutan/ Rangkaian (Sequenced)

Model sequenced merupakan model pemampuan topic –topik


antara mata pelajaran yang berbeda secara paralel.

5. Model Bagian (Shared)

Model shared merupakan bentuk pemamduan pembelajaran akibat


adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajran atau lebih.

6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)

Selanjutnya model yang paling populer adalah model webbed.


Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemandu bahan dan
kegiatan pembelajaran. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat
kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
lintas mata pelajaran.

7. Model Galur (Threaded)

Model threaded merupakan model pemaduan keterampilan,


misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan
terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel dan
sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang disebut meta-
curriculum.
8. Model Keterpaduan (Integrated)

Model integrated merupakan pemanduan sejumlah topic dari mata


pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topic
tertentu. Contoh lain, dalam teks membaca yang merupakan bagian mata
pelajaran Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang
dapat dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan
sebagainya. Dalam hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang
lengkap sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir
pelajaran dari berbagai mata pelajaran yang berbeda tersebut.

9. Model Celupan (Immersed)

Model immerseddirancang utuk membantu siswa dalam meyaring


dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan
dengan medan pemakaiannya.

10. Model Jaringan (Networked)

Model networked merupakan model pemaduan pembelajaran


yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk
pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru
setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi,
maupun konteks yang berbeda-beda.

Secara ringkas kelima model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Bentuk discipline based adalah bentuk keterpanduan yang bertolak


dari mata pelajaran tertentu.

2. Bentuk parallel memadukan tema-tema yang sama dalam


beberapa mata pelajaran.

3. Bentuk multidisciplinary adalah bentuk pembelajaran sejumlah mata


pelajaran secara terpisah melalui sebuah tema.

4. Bentuk interdisciplinary adalah bentuk pembelajaran yang


menggabungkan sejumlah mata pelajaran dalam sebuah tema
5. Bentuk integrated merupakan bentuk pembelajaran yang
memadukan sebuah konsep dari sejumlah mata pelajaran melalui
hubungan tujuan-tujuan, isi, keterampilan, aktivitas, dan sikap.

B. MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DI SEKOLAH DASAR

Menurut hasil pengkajian Tim Pengembangan PGSD (1997) , terdapat


tiga model pembelajaran terpadu yang nampaknya paling cocok atau
tepat diterapkan di sekolah dasar kita , yaitu model jarring laba-lab
(webbing), model keterhubungan (connected) dan model keterpaduan
(integrated). Dibawah ini diuraikan ketiga model pembelajaran terpadu
tersebut beserta kelebihan dan kelemahan dalam pelaksanaannya.

1. Model Jaring Laba-laba (Webbed)

Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu


yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai
dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi
subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan
mata pelajaran yang terkait.

Kekuatan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba adalah


sebagai berikut.

1. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang


sangat diminati

2. Model jarring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang
belum berpengalaman

3. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk


mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.

Kelemahan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba sebagai


berikut.

1. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jarring laba-


laba adalah menyeleksi tema

2. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal


sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan
kurikulum.

3. Guru dapat menjaga misi kurikulum


4. Dalam pembelajaran guru lebih focus pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.

2. Model Keterhubungan (Connected)

Model keterhubungan adalah model pembelejaran terpadu


yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep
dengan konsep lain.
Kekuatan pembelejaran terpadu model keterhubungan adalah:

1. Dengan mengkaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa


memiliki keuntungan gambaran yang besar.

2. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secaraterus-menerus


sehingga terjadi internalisasi.

3. Mengkaiatkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan


siswa secara mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan
mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan memudahkan untuk
memecahkan masalah.

Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah :

1. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan


Nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit
antara mata pelajaran (interdisiplin).

2. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi


pelajaran tetap focus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide
antara mata pelajaran.

3. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintegrasikan ide-ide


dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk
mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran
lain.

3. Model Keterpaduan (Integrated)

Pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antara


mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan
mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan
menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang
tindih di dalam beberapa mata pelajaran.

Kekuatan model keterpaduan antara lain:


1. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterikaitan dan
keterhubungan di antara berbagai mata pelajaran.
2. Memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian

3. mampu membangun motivasi

1. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh

2. Model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan


menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sangat
diprioritaskan

3. Model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit


dilakukan, baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
MODUL 2

PROSEDUR UMUM PEMBELAJARAN TERPADU

KEGIATAN BELAJAR 1

KEGIATAN PENDAHULUAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

A. MAKNA KEGIATAN PENDAHULUAN

Kegiatan pendahuluan merupakan bagian integral yang tidak


dapat

dipisahkan dengan komponen-komponen pembelajaran lainnya. Kegiatan


ini pada dasarnya merupakan kegiatan awal yang harus ditempuh guru
dan siswa pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran terpadu yang
berfungsi terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang
efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.

B. BENTUK KEGIATAN PENDAHULUAN

Kegiatan menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi


yang

akan dibahas disebut kegiatan awal pembelajaran. Sementara itu,


kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan materi atau kompetensi
yang akan dibahas disebut kegiatan pra pembelajaran.

Kegiatan utama yang perlu dilaksanakan dalam pendahuluan


pembelajaran di antaranya yaitu :

1. Penciptaan Kondisi Awal Pembelajaran

a. Mengecek atau memeriksa kehadiran siswa

b. Menumbuhkan kesiapan belajar siswa

c. Menciptakan suasana belajar yang demokratis

d. Membangkitkan motivasi belajar siswa

e. Membangkitkan perhatian siswa


2. Memberikan acuan

a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis


besar materi yang akan dipelajari

b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa


3. Mebuat Kaitan (Melaksanakan Apersepsi)

a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah


dipelajari sebelumnya

b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari

c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan


dengan materi yang akan dibahas

4. Melaksanakan Tes Awal

KEGIATAN BELAJAR 2

KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

A. MAKNA KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

Kegiatan inti sering juga disebut kegiatan instruksional. Kegiatan ini

merupakan kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses


pembentukan pengalaman belajar siswa. Untuk menumbuhkan
pengalaman belajar siswa secara terpadu maka pembelajaran terpadu
perlu direncanakan secara sistematis.

Kegiatan inti pembelajaran terpadu menggambarkan penggunaan


strategi dan media pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan dikuasai siswa. Kegiatan inti pembelajaran hendaknya
melibatkan siswa sebanyak mungkin, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berbuat langsung dan memenuhi kebutuhan siswa baik
secara individual maupun kelompok.

B. BENTUK KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

Dalam pengorganisasian kegiatan inti pembelajaran terpadu,


pembahasan

bahan pembelajaran harus dilakukan secara terpadu melalui


penghubungan konsep dari beberapa mata pelajaran. Selain itu,
pembahasan bahan pembelajaran terpadu hendaknya dilakukan dengan
menggunakan strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang
bervariasi, yang mampu mendorong upaya penemuan pengetahuan baru.

Dalam menentukan kegiatan inti pembelajaran, guru hendaknya


mempertimbangkan faktor komptensi yang diharapkan dicapai siswa, jenis
dan
tingkat kesulitan materi pelajaran, karakteristik siswa, guru, serta fasilitas,
ruang, waktu dan waktu yang tersedia.

Beberapa nilai yang dapat dipetik dari penggunaan media dalam


kegiatan inti pembelajaran terpadu :

1. Media dapat mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak.

2. Media dapat menghadiran objek-objek yang terlalu berbahaya atau


sukar didapat ke dalam lingkungan belajar.

3. Media dapat menampilkan objek yang terlalu besar atau terlalu kecil.

4. Media dapat memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

Penggunaan media dalam pembelajaran terpadu juga memiliki


kekuatan diantaranya:

1. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan


lingkungannya.

2. Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau persepsi


belajar pada masing-masing.

3. Membangkitkan motivasi belajar siswa.

4. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang


maupun disimpan menurut kebutuhan.

5. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi seluruh


siswa.

6. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

7. Mengontrol arah dan kecepatan belajar siswa.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan media dalam


kegiatan inti pembelajaran terpadu :

1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan


tetapi memiliki fungsi tersendiri, yaitu mewujudkan situasi
pembelajaran yang lebih efektif.

2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan


proses pembelajaran.

3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan


kompetensi dasar, indikator, dan isi/bahan pemeblajaran terpadu.
4. Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar.
5. Media pembelajaran terutama berfungsi untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan lebih tahan
lama mengendap dalam pikirannya.

6. Media pembelajaran dapat meletakkan dasar-dasar yang konkret


untuk berpikir sehingga dapat mengurangi terjadinya verbalisme.

KEGIATAN BELAJAR 3

KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT DALAM PEMBELAJARAN


TERPADU

A. MAKNA KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT

Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan


sebagai

kegiatan untuk menutup semua rangkaian kegiatan pembelajaran.


Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan akhir ini adalah
memberikan tes, baik lisan maupun tertulis.

Berdasarkan hasil kegiatan akhir, guru dapat mengetahui tingkat


keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan
memperhatikan tingkat penguasaan siswa, guru perlu melakukan kegiatan
tindak lanjut. Hal ini berarti bahwa kegiatan tindak lanjut pembelajaran
merupakan kegiatan lanjutan yang ditempuh berdasarkan proses dan hasil
belajar yang telah dicapai siswa. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut
pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.

B. BENTUK KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT

Berikut ini beberapa alternatif bentuk kegiatan yang dapat diterapkan


dalam

kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran terpadu di sekolah dasar :

1. Kegiatan Akhir Pembelajaran

a. Meninjau kembali penguasaan siswa

b. Melaksanakan penilaian

2. Melaksanakan Tindak Lanjut Pembelajaran

a. Memberikan pekerjaan rumah


b. Membahas kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit
c. Menugaskan membaca materi pelajaran tertentu

d. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar

e. Mengemukakan topic untuk pertemuan berikutnya


MODUL 3

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

KEGIATAN BELAJAR 1

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN DALAM


PEMBELAJARAN TERPADUA

A. PENGERTIAN

Keterampilan membuka pelajaran merupakan keterampilan yang


berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajaran,
sedangkan keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan yang
berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Kegiatan membuka pelajaran ini merupakan kegiatan menyiapkan


siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran, sedangkan kegiatan
menutup pelajaran adalah kegiatan akhir pembelajaran dengan maksud
untuk menetapkan atau menindaklanjuti tema yang telah dibahasa.
Dengan demikian kegiatan ini bukan kegiatan yang bersifat administratif
seperti mengisi daftar hadir siswa atau menyiapkan media pembelajaran.
Kedua kegiatan ini berkaitan langsung dengan pembahasan materi
pelajaran.

B. MANFAAT

Aktivitas belajar yang dilakukan siswa dari awal sampai akir harus
memiliki makna (meaningful learning). Keterampilan membuka
pelajaran bermanfaat dalam mengarahkan siswa pada kondisi
belajar dan pembelajaran kondusif.

Secara lebih rinci keterampilan membuka pelajaran dalam pembelajaran


terpadu memberi manfaat untuk :
1. Menyiapkan mental siswa dalam measuki kegiatan inti pembelajaran

2. Membangkitkan motifasi dan perhatian siswa dalam mengikuti


kegiatan pembelajaran

3. Memberi gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar


yang akan dilakukan dan batas-batas tugas yang harus
dikerjakan siswa.

4. Menyadarkan siswa tentang adanya keterkaitan antara


pengalaman yang sudah dimiliki dengan tema yang akan dipelajari.

Keterampilan menutup pelajaran bermanfaat bagi guru dalam mengakhiri


pembelajaran terpadu dengan kegiatan bermakna. Secara lebih rinci
berikut manfaat keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran
terpadu, antara lain

1. Memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan hasil


belajar yang telah didaluinya

2. Mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran


terpadu

3. Menetapkan kegiarab tindak lanjut yang harus dikalukan


siswa untuk mengembangkan kompetensi yang telah dikuasainya.

C. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBUKA PELAJARAN

Untuk melaksanakan keterampilan membuka pelajaran diperlukan


beberapa

komponen yang harus diplajari dan dikuasai oleh guru. Dengan begitu
guru dapat melaksanakan kegiatan membuka pelajaran secara lebih
optimal dan mampu mengarahkan siswa untuk mengikuti kegiatan inti
pembelajaran terpadu dengan baik. Komponen yang harus dipelajari dan
dikuasai oleh guru adalah :

1. Menumbuhkan Perhatian Siswa

2. Membangkitkan Motivasi Siswa

3. Memberi Acuan

4. Membuat Kaitan
D. KOMPONEN KETERAMPILAN MENUTUP PELAJARAN

Untuk melaksanakan keterampilan menutup pelajaran diperlukan


beberapa komponen yang harus diplajari dan dikuasai oleh guru. Dengan
begitu, guru dapat melaksanakan kegiatan menutup pelajaran secara
lebih optimal dan mampu menetapkan pemahaman siswa terhadap
proses dan hasil belajar yang telah dicapainya.

Kegiatan pembelajaran dapat dikahiri dengan cara melakukan


penilaian untuk melihat sejauhmana tingkat penguasaan siswa terhadap
kompetensu yang diharapkan. Bentuk penilaian dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :

a. Melakukan tanya jawab secara lisan

b. Meminta salah seorang siswa untuk menunjukkan keampuan


sebagai hasil belajarnya, misal menunjukkan gambar yang telah
dibuatnya.

c. Meminta salah seorang siswa untuk mengaplikasikan hasil belajar


yang telah diperolehnya di depan kelas, misalnya mengerjakan soal
matematika dengan rumus yang sudah dipelajari.

d. Meminta siswa untuk menyatakan pendapat tentang bahan dan


kegiatan belajar dari tema yang dibahas

e. Memberikan soal-soal tertulis yang dapat dikerjakan oleh siswa


diluar kelas atau PR (take home examination)

KEGIATAN BELAJAR 2

KETERAMPILAN MENJELASKAN
DAN BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

A. PENGERTIAN

Istilah menjelaskan (to explain) berbeda dengan istilah menceritakan.


Kata menjelaskan mengandung makna membuat sesuatu menjadi
jelas, sedangkan menceritakan hanya memberi informasi tentang
sesuatu tanpa menjelaskan.
Dalam kegiatan menjelaskan, informasi dijelaskan secara sistematis
sehingga yang menerima penjelasan mempunyai gambaran yang jelas
tentang hubungan informasi yang satu dengan yang lain.

Keterampilan bertanya merupakan kemampuan guru untuk


memperoleh informasi tentang suatu objek yang ditanyakan dan
meningkatkan terjadinya interaksi pembelajaran yang efektif. Dalam
pembelajaran terpadu , kegiatan bertanya perlu lebih sering
dimunculkan untuk merangsang segiatan siswa berkadar aktivitas
tinggi. Guru harus bertanya dengan jelas, karena pertanyaan yang
jelas akan mendapat jawaban yang jelas pula.

B. MANFAAT

Sudah kita ketahui bahwa salah satu karakteristik pembelajaran terpadu


adalah berpusat pada siswa. Melalui pembelajaran terpadu, siswa dapat
menguasai materi dengan menggunakan pengalaman langsung, dimana
siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu dapat


memberi manfaat di antaranya untuk :

1. Membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang


sedang dipelajari

2. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai


masalah melalui cara berfikir yang sistematis dan terintegrasi

3. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap


penjelasan yang diberikan

4. Meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga


benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa

5. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber

6. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang diperlukan

7. Menggunakan waktu secara lebih efektif dan efesien


Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadudapat memberi
manfaat diantaranya untuk :

Mengarahkan siswa supaya lebih aktif mempelajari suatu tema dari


berbagai aspek secara terintegrasi

1. Meningkatkan kegiatan belajar yang lebih bervariasi dan bermakna

2. Mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi

3. Memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya

4. Meningkatkan keterlibatan siswa secara mental-intelektual

5. Menumbuhkan keberanian siswa untuk mrngajukan pertanyaan

6. Menhuji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas


Keterampilan bertanya hendaknya dikuasai oleh guru, yaitu berkaitan
dengan

karakteristik dari belajar yang menuntut keaktifan secara mental, baik


intelektual (peoses berpikir) maupun emosional (proses merasakan).

C. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENJELASKAN

Perencanaan terlebih dahulu mengenai hal apa saja yang akan


dijelaskan kepada siswa. Dalam merencanakan isi tema pembelajaran
terpadu ini perlu memperhatikan empat hal penting berikut ini.

1. Isi tema yang akan dijelaskan harus dianalisis secara


keseluruhan, termasuk unsur-unsur yang terkait dalam isi tema
tersebut.

2. Isi tema mencerminkan inti atau esensi dari kompetensi


dasar dan indikator-indikator pada masing-masing mata pelajaran

3. Isi tema memiliki signifikansi atau memiliki tingkat keberartian


yang tinggi bagi siswa

4. Isi tema mengandung nilai guna bagi kehidupan siswa atau


menunjang kecakapan hidup (life skills)
Kompenen-kompenen keterampilan menjelaskan yang perlu dikuasai
guru tersebut diantaranya : kejelasan, penggunaan contoh/ ilustrasi,
pemberian tekanan, atau balikan.

1. Kejelasan : berkaitan dengan bagaimana guru dapat


menyampaikan informasi kepada siswa mengenai isi tema yang dipelajari
dengan jelas. Kejelasan dapat menyangkut hal-hal berikut ; (a)
kelancaran dan kejelasan dalam berbicara,
(b) susunan kalimat yang digunakan, (c) penggunaan istilah

2. Penggunaan contoh ilustrasi : penjelasan mengguaan ilustrasi yang


diambil dari kehidupan nyata para siswa atau diambil dari hal lain yang
kira-kira mudah dipahami oleh siswa dapat mempermudah siswa dalam
memahami suatu penjelasan.

3. Pemberian tekanan : guru hendaknya memberi penekanan pada


inti dari materi yang dijelaskan. Misalnya guru mengucapkan inti materi
dengan nada berat dan dalam.

4. Umpan balik : guru perlu memperoleh balikan atau umpan balik


dari siswa untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami apa yang
telah dijelaskan.

D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN BERTANYA

Dalam melakasanakan pembelajaran terpadu di sekolah dasar perlu lebih


sering

dimunculkan pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang kegiatan siswa


yang berkadar aktivitas tinggi. Komponen-komponen keterampilan
bertanya yang harus dikuasai guru adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan pertanyaan yang jelas dan singkat

2. Pemberian acuan

3. Pemusatan

4. Pemindahan giliran dan penyebaran pertanyaan

5. Pemberian waktu berpikir

6. Pemberian tuntutan
KEGIATAN BELAJAR 3

KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN DAN VARIASI DALAM


PEMBELAJARAN TERPADU

A. PENGERTIAN

Penguatan (reinforcement) pada dasarnya merupakan suatu respon


yang diberikan oleh guru terhadap perilaku atau perbuatan siswa yang
dianggap positif, dan

menyebabkan kemungkinan berulangnya kembali atau meningkatnya


perilaku tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran terpadu, pemberian
penguatan oleh guru terhadap

perilaku siswa sangat penting dalam keefektifan pembelajaran.


Respon positif guru terhadap perilaku siswa akan membuat siswa
senang dan siswa akan cenderung mengulanginya lagi. Oleh karena itu,
guru harus melatih diri secara teratur dan terarag agar memiliki
keterampilan dan kebiasaan memberikan penguatan dalam
melaksanakan pembelajaran terpadu di seolah dasar.

Selanjutnya keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran


terpadu berkenan dengan berubahnya suatu keadaan yang bisa
menyebabkan keadaan tersebut tidak monoton dam membosankan
atau menjenuhkan. Keterampilan memberikan variasi seperti dalam
membuka dan menutup pembelajaran,menjelaskan, bertanya, dan
variasi dalam memberikan penguatan.

Seorang guru yang baik harrus mampu menciptakan suatu proses


pembelajaran yang bervariasi sehingga belajar itu sendiri dirasakan siswa
menjadi lebih menarik dan lebih hidup.
B. MANFAAT

Manfaat yang diperoleh guru (yang tentu saja akan berakibat pada
hasil belajar siswa) dengan menguasai keterampilan memberi penguatan
dala pembelajaran terpadu di antaranya untuk :

1. Membangkitkan dan memelihara perhatian dan motivasi


belajar siswa terhadap tema-tema yang disajikan dalam
pembelajaran

2. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelaari isi


tema yang dipelajari dan dianggap memiliki tingkat kesulitan yang
cukup tinggi

3. Mengintrol dan memodifikasi tingkah laku siswa, serta


mendorong munculnya tingkah laku positif

4. Menumbuhkan rasapercaya diri siswa akan kemampuan yang


dimilikinya dan keberanian mengungkapkan pendapat sendiri

5. Memelihara iklim kelas (classroom climate) yang kondusif

Sedangkan keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran


terpadu dapatmemberi manfaat diantaranya untuk :

1. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan perhatian siswa


(attention) terhadap tema pembelajaran yang dibahas, dan keterkaitan-
keterkaitan di dalam yang ada dalam tema tersebut

2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan


rasa ingin tahu (coriusity) tentang sesuatu yang baru dalam sesuatu
tema yang dipelajarinya

3. Memupuk perilaku positif siswa terhadap guru yang telah


melakukan proses pembelajaran dengan lebih hidup dan bervariasi

4. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang


membosankan dan monoton

5. Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam


berbagai pengalaman pembelajaran yang menarik dan terarah

6. Melayani karakteristik siswa dan gaya belajarnya (learning


style) yang beraneka ragam
C. KOMPONEN PADA KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

Keterampilan memberi penguatan bisa dilakukan dalam bentuk verbal


dan non-verbal. Penguatan verbal maksudnya adalah penguatan yang
dilakukan secara verbal melalui kata-kata atau kalimat, sebaliknya
penguatan non-verbal tidak dilakukan melalui kata-kata atau kalimat.

1. Penguatan Verbal (Verbal Reinforcement)

Penguatan Verbal merupakan penguatan paling sederhana dalam


kegiatan pembelajaran terpadu. Dikatakan sederhana karena hanya
menggunakan kata-kata atau kalimat saja, namun demikian penguatan ini
tidak bisa dianggap enteng, sebab jika salah dalam penerapannya akan
mengakibatkan efek yang kurang menguntungkan.

2. Penguatan Non-Verbal (Non-Verbal Reinforcement)

Penguatan non-verbal dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu bisa


ditunjukkan dengan cara-cara seperti: raut wajah atau mimik muka,
gerakan atau isyarat badan (gestural reinforcement) gerak mendekati
siswa (proximity reinforcement), sentuhan (contact reinforcement) dan
penguatan dengan barang atau benda.

D. KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Keterampilan mengadakan variasi dalam pelaksanaan


pembelajaran terpadu menyangkut tiga hal, yaitu variasi dalam gaya
mengajar ( teaching syle), pola interaksi pembelajaran , dan variasi
dalam penggunaan media pembelajaran.

1. Variasi dalam gaya mengajar

a. Penggunaan variasi suara

b. Variasi dengan pemusatan perhatian


c. Variasi dengan kesenyapan

d. Variasi dengan kontak pandang

e. Variasi dengan gerakan badan dan mimik

f. Variasi dengan perubahan posisi guru

2. Variasi pola interaksi pembelajaran

a. Pola interaksi satu arah

b. Pola interaksi dua arah

c. Pola interaksi banyak arah

3. Variasi dalam penggunaan Media

a. Media visual

b. Media audio

c. Media audio-visual

Anda mungkin juga menyukai