Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL I

Khofia Ratna Pertiwi


030990665

1. Perubahan kurikulum adalah sebuah keniscayaaan atau keharusan


yang tidak dapat dihindari. Sebagai sebuah pedoman dalam
pelaksanaan Pendidikan di sekolah, kurikulum harus mampu
memperbaharui dirinya agar apa yang diajarkan di sekolah dan
kegiatan belajar yang dialami peserta didik dapat mengoptimalkan
pertumbuh-kembang potensi anak dan memungkinkannya memiliki
bekal kemampuan menghadapi masa depan dengan baik.
Pertanyaaannya:
a. Mengapa perubahan kurikulum kerap diwarnai dengan
kebingungan, kepanikan, dan bahkan kegusaran. terutama di
kalangan para guru?
b. Berkali-kali perubahan kurikulum terjadi. Menurut Anda, apakah
sikap dan keterampilan mengajar guru pun mengalami perubahan,
sesuai dengan tuntutan penting dalam kurikulum baru? Jelaskan
alasan Anda!
c. Jelaskan, apa saja fungsi kurikulum dalam pendidikan di sekolah!

2. Pelajari dengan cermat sebuah dokumen kurikulum yang Anda miliki.


Kemudian, pelajari landasan filosofis, psikologis dan sosial yang
digunakan dalam pengembangan kurikulum serta penjelasan komponen
tujuan, isi, strategi pembelajaran, dan evaluasi yang terdapat dalam
kurikulum tersebut. Selanjutnya, jawablah pertanyaan berikut dengan
singkat.

Tuliskan judul kurikulum yang Anda pelajari. Berdasarkan kurikulum


yang Anda pelajari tersebut:

a. Jelaskan secara singkat landasan berpikir (landasan filosofis,


landasan psikologis, dan landasan sosiologis) yang digunakan
dalam pengembangan kurikulum tersebut?
b. Berikan contoh singkat tentang muatan komponen kurikulum
yang Anda pelajari terkait dengan komponen: tujuan, isi/materi,
strategi pembelajaran, dan evaluasi!
c. Jelaskan hubungan atau keterkaitan antar komponen kurikulum,
yang mencakup aspek: tujuan, isi/materi, strategi pembelajaran,
dan evaluasi.

JAWABAN;
1. a. Menurut saya sebagai seorang guru, perubahan kurikulum membut
para guru

https://www.coursehero.com/file/61372620/03-3-TUGAS-TUTON-I-Khofia-Ratna-Pertiwi-030990665doc/
This study source was downloaded by 100000800906413 from CourseHero.com on 04-26-2021 11:15:27 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/61372620/03-3-TUGAS-TUTON-I-Khofia-Ratna-Pertiwi-030990665doc/
panik karena belum memahami kurikulum itu sendiri, sehingga para
guru belum
siap jika dilaksanakan tanpa ada pelatihan maupun pembekalan
sebelumnya.
Contohnya beberapa tahun lalu terjadi perubahan kurikulum dari
KTSP ke
Kurikulum 2013, tidak sedikit guru dan sekolah memahaminya
sehingga pada
mulanya tidak semua sekolah menerapkan kurikulum itu secara
serentak,
karena masih perlu memahami dan melakukan perombakan sistem
kurikulum
di sekolah masing-masing.
b. Menurut saya belum semuanya mengalami perubahan, karena tidak
semua
guru melakukan pembinaan dan pelatihan keterampilan dan tidak
sedikit juga
sekolah-sekolah belum melakukan pelatihan keterampilan terhadap
guru.
c. - Fungsi kurikulum bagi sekolah;
1. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
2. Sebagai alat pengatur program kegiatan sehari-hari
- Fungsi kurikulum bagi guru;
1. Sebagai pedoman mengajar.
2. Sebagai pedoman evaluasi belajar siswa
3. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan
2. a. Dalam kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan landasan
yuridis, landasan
filosofis, landasan empirik dan landasan teoritis.
– Landasan yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang
Dasar
1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar
Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor
23 tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan
Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
– Landasan filosofis
Pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,

This study source was downloaded by 100000800906413 from CourseHero.com on 04-26-2021 11:15:27 GMT -05:00
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa adalah pengembangan
potensi
peserta didik sehingga mampu menjadi pewaris dan pengembang
budaya
bangsa. Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi
keberlanjutan
kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa
kini.
Kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk
dikembangkan dan
disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota
masyarakat dan warganegara yang produktif serta
bertanggungjawab di
masa mendatang.
– Landasan empirik
Kurikulum harus mampu membentuk manusia Indonesia yang
mampu
menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk
memajukan jati
diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk
berintegrasi
sebagai satu entitas bangsa Indonesia.
– Landasan teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan
standar
dan teori pendidikan berbasis kompetensi.
b. Kompenen – kompenen Kurikulum 2013
a. Kurikulum 2013 memiliki 4 (empat) komponen utama, yaitu : (1)
tujuan; (2) materi/isi; (3) Metode/strategipembelajaran; dan (4)
evaluasi. Keempat komponen tersebut memiliki keterkaitan yang
erat dan tidak bisa dipisahkan.

a. Tujuan
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
efektif serta mampu berkonstribusi pada kehidupan masyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Tujuan pendidikan
dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
 Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan
nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

This study source was downloaded by 100000800906413 from CourseHero.com on 04-26-2021 11:15:27 GMT -05:00
bahwa “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.
 Tujuan Institusional
Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh
setiap lembaga pendidikan, sebagai kualifikasi yang harus
dimiliki oleh setiap siswa setelah menempuh atau
menyelesaikan program di lembaga pendidikan tertentu.
Tujuan institusional juga merupakan cerminan dari standar
kompetensi lulusan yang diharapkan dari setiap tingkat
satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan terbagi
menjadi tiga domain, yakni domain kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan). Pada kerangka
kurikulum 2013, rincian dari tingkat satuan pendidikan, antara
lain:
 Tujuan Kurikuler
setiap Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh

bidang studi atau mata pelajaran, sebagai kualifikasi yang


harus
dimiliki siswa setelah menyelesaikan bidang studi tertentu
di
lembaga pendidikan.
 Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran
Kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah
mempelajari materitertentu dalma bidang studi tertentu
dalam satu kali pertemuan.
b. Komponen Isi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan
kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam
rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang
studi yang diajarkan dan isi program masing-masing bidang
studi tersebut.Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan dengan
jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.
Krieria yang dapat membantu pada perancangan kurikulum
dalam menentukan isi kurikulum. Kriteria itu natara lain:
 Isi kurikulum harus sesuai, tepat dan bermakna bagi
perkembangan siswa.
 Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan sosial.
 Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang
tahan uji.
 Isi kurikulum mengandung bahan pelajaran yang jelas.
 Isi kurikulum dapat menunjanga tercapainya tujuan
pendidikan.

This study source was downloaded by 100000800906413 from CourseHero.com on 04-26-2021 11:15:27 GMT -05:00
1) Kurikulum SD
N
Komponen Rancangan
o

1 Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI.


2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan
kompetensi inti pada tiap kelas.

Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran


3 (mengamati,
bertanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan,
mencipta) semua mata pelajaran.
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua
mata pelajaran.

Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat


dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata
pelajaran:
– IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia,
Matematika, dll;
5 – IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, dll;
– Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya
dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan;
– Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua
mata pelajaran.

Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi anak SD,
6 yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai sumber
kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan kepedulian
dalam
berinteraksi sosial dan dengan alam secara bertanggung jawab.

Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan hanyalah pada


apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu. Tetapi bila dipisah
7 dapat berakibat beratnya beban guru, kesulitan bagi bahasa
Indonesia untuk mencari materi pembahasan yang
kontekstual, berjalan sendiri melampaui kemampuan
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan
proses pembelajaran dan penilaian
2) Kurikulum SMP
No Komponen Rancangan

Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus


1 dimiliki
peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.

This study source was downloaded by 100000800906413 from CourseHero.com on 04-26-2021 11:15:27 GMT -05:00
2 Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi
dan substansi pelajaran.

Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran


(mengamati,
3 bertanya, menalar, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan,
mencipta) semua mata pelajaran.

Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat


dikurangi
menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
– TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran,
4 tidak berdiri
sendiri
– Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya
dan Prakarya
– Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua
mata pelajaran

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative


science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
5 Keduanya
sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.

6 Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa.

Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari


7 perubahan
pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian.
c. Komponen Metode atau Strategi
Komponen metode itu meliputi rencana, metode, dan
perangkat yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam kurikulum 2013 ini, para tenaga pendidik memiliki ruang
untuk mengembangkan meode pembelajaran yang kreaif dan
iniatif dalam menyampaikan mata pelajaran yang
memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan proses
belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan, dengan
efektivitas yang tinggi. Pemilihan atau pembuatan metode
atau strategi dalam menjalankan kurikulum yang telah dibuat
haruslah sesuai dengan materi yang akan diberikan dan tujuan
yang ingin dicapai.
d. Komponen Evaluasi
Penilaian (Evaluasi) kurikulum meliputi semua aspek batas
belajar. Menurut Schwartz dan kawan – kawannya, penilaian

This study source was downloaded by 100000800906413 from CourseHero.com on 04-26-2021 11:15:27 GMT -05:00
adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan
penentuan arti atau faedah suatu pengalaman.
Syarat – syarat umum evaluasi adalah penilaian yang harus
dilaksanakan harus memenuhi persyaratan atau kriteria
sebagai berikut :
1) Memiliki validitas, artinya evaluasi harus benar – benar
mengukur apa yang hendak diukur.
2) Mempunyai realibiltas, menunjukkan ketetapan hasilnya.
Dengan kata lain, orang yang akan dites itu akan
mendapat skor yang sama bila dites kembali dengan alat
uji yang sama
3) Efisiensi, suatu alat evaluasi sedapat mungkin
dipergunkan tanpa membuang waktu dan uang banyak.
4) Kegunaaan/kepraktisan, alat evaluasi harus berguna.
Yaitu untuk memperoleh keterangan tentang siswa.
 Evaluasi Hasil belajar
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan
pengukuran dan pengumpulan data dan informasi,
pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang akan dicapai
oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil
belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi
belajar itu merupakan indicator adanya dan derajat
perubahan tingkah laku siswa.
Komponen evaluasi untuk melihat efektifitas pencapaian
tujuan. Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan
dapat dikelompokkan dalam dua jenis
yaitu tes dan nontes.
 Tes
Tes harus memiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas
dan reabilitas. Jenis – jenis tes terdiri atas tes hasil
belajar yang dapat dibedakan atas beberapa jenis.
Berdasakan jumlah peserta, tes hasil belajar dapat
dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individu.
Dilihat dari cara penyusunannya, tes juga dapat
dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes standar.
 Non tes
Non tes adalah alat evaluasi yang digunkan untuk
menilai aspek tingkah laku temasuk sikap, minat dan
motivasi. Ada bebrapa jenis nontes sebagai alat
evaluasi, di antaranya wawancara observasi, studi
kasus, skala penilaian
c. Kurikulum terdiri dari komponen-komponen yang membentuknya,
komponen
yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan membentuk satu
kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan. Komponen kurikulum terdiri dari Tujuan
Kurikulum, Materi Kurikulum, Metode Kurikulum
dan Evaluasi Kurikulum.

This study source was downloaded by 100000800906413 from CourseHero.com on 04-26-2021 11:15:27 GMT -05:00
Tiap komponen memiliki peran yang sangat menentukan agar
tercipta
kurikulum yang dapat berfungsi secara optimal.Tujuan dibuat
berdasarkan
analisis terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan, dan harapan. Isi
kurikulum
merupakan materi yang akan disampaikan kepada murid dan
berhubungan
dengan strategi yang mencakup metode dan keseluruh proses
pembelajaran
untuk mencapai tujuan. Evaluasi bergantung pada tujuan yang
hendak dicapai.
Hal ini dilakukan dalam rangka perbaikan dalam kurikulum serta
proses
pembelajaran pada umumnya.

https://app.box.com/s/dhuj81f9b3fsgcmetzhsihsr0l1djb75
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/komponen-komponen-
kurikulum/

This study source was downloaded by 100000800906413 from CourseHero.com on 04-26-2021 11:15:27 GMT -05:00

Anda mungkin juga menyukai