Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA TERPADU

DENGAN FOKUS MENYIMAK PDGK 4101

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6

1. WULAN DARTIKA SARI

2. SANTIARA

3. YOZA DWI SUKMA

Tutor Pembimbing Ibu Rara Marselina Jupon M.Pd

UNIVERSITAS TERBUKA

PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

DASAR (PGSD2021)
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang

telah menjadi suri tauladan umat islam didunia.

Dengan terwujudnya makalah ini yang membahas tentang “Pembelajaran Keterampilan

Berbahasa dengan Fokus Menyimak”. Penulis berharap semoga makalah ini dapat

memberikan informasi, pelajaran dan ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna oleh karena itu di harapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan makalah berikutnya.


DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................I

Daftar Isi.....................................................................................................................II

BAB I PENDAHULAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1


B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Masalah..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Batasan dan Pengertian Menyimak................................................................4


B. Tujuan Menyimak..........................................................................................5
C. Teknik Menyimak yang Efektif......................................................................6
D. Tahap-Tahap Menyimak.................................................................................7
E. Proses Menyimak...........................................................................................8
F. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar..............................................9
G. Perbedaan Menyimak di Kelas Rendah dan Kelas Tinggi.............................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting dalam mencerdaskan kehidupan manusia. Karena

pendidikan memiliki tujuan untuk perubahan-perubahan positif. Di antara tujuan pendidikan

adalah dapat mengembangkan potensi peserta didik, memperbaiki tingkah laku moral

maupun sosial, mendewasakan diri baik sebagai individu dan makhluk sosial. Menurut UU

SISDIKNAS No.20 tahun 2003. Pengertian pendidikan merupakan usaha yang dilandasi

kesadaran dan terencana untuk menciptakan proses pembelajaran dan suasana belajar. Agar

murid dapat mengembangkan potensi diri secara aktif untuk mendapatkan keterampilan,

akhlak mulia, kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri, dan kekuatan spiritual keagamaan

yang diperlukan oleh dirinya sendiri dan masyarakat.

Demikan pula halnya dengan proses pendidikan-pembelajaran bahasa dan berbahasa itu

harus mampu meningkatkan kemampuan peserta didik yang meliputi tiga aspek utama ranah

pendidikan yaitu meningkatkan pengetahuan bahasa-berbahasa, meningkatkan keterampilan

berbahasa, dan membangun sikap positif serta santun berbahasa Secara teknis bahasa adalah

seperangkat ujaran yang memiliki arti atau makna yang dihasilkan dari alat ucap. Pengertian

secara praktis, bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa system lambang

bunyi bermakna.

Komunikasi merupakan aktivitas yang paling penting. Di mana komunikasi berisikan

informasi berupa perasaan, maksud, pikiran dan perasaan secara langsung. Dalam
berkomunikasi, kita dituntut untuk menggunakan keterampilan berbahasa yang baik dan

benar sehingga tujuan komunikasinya bisa tercapai dalam setiap kegiatan komunikasi.

Namun, tidak dapat kita pungkiri bahwa masih terdapat keterampilan berbahasa yang kurang

atau lemah sehingga tujuan ingin disampaikannya suatu informasi menjadi kurang maksimal.

Komunikasi tidak hanya mendukung terciptanya pembelajaran yang lebih efektif dan

efisien dalam kegiatan belajar mengajar, namun juga komunikasi berkontribusi untuk

memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran. Contoh, banyak

peserta didik yang malas atau bosan selama pendidik menjelaskan suatu materi pelajaran

maka dan dengan pendekatan komunikasi dapat dicari penyebab dan solusinya. Salah satunya

bisa disebabkan oleh suara guru yang kurang lantang dan ekspresif, maka guru harus

mengubah suaranya agar lebih lantang.

Akan lebih sulit lagi ketika mendengarkan pembicaraan dalam situasi yang resmi,

misalnya mendengarkan khotbah, ceramah, atau pidato, yakni lebih sulit dalam hal

memusatkan perhatian dan bertahan lama untuk peserta didik memasang telinga. Melalui

telinga kemampuan memahami bahasa dalam konteks yang beragam itu perlu diajarkan

kepada peserta didik. Kemampuan untuk memusatkan perhatian dan bertahan mendengarkan

dalam jangka waktu tertentu yang sangat sulit dilakukan kepada peserta didik sekolah dasar.

Terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu: keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis.

Betapa penting peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari, kiranya tidak perlu

diragukan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada berbagai

kesibukan menyimak. Apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat dituntut untuk mampu

menyimak berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai media, seperti

radio, televisi, telepon, dan internet, maupun melalui tatap muka secara langsung. Berbagai

lembaga, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, sering mendatangkan para pakar

yang sesuai dengan bidang informasi yang dibutuhkannya untuk memecahkan masalah yang

dihadapi melalui kegiatan rapat, ceramah, seminar, diskusi, debat, simposium, dan

sebagainya. Dalam kegiatan semacam itu, peserta dituntut untuk memiliki keterampilan

menyimak yang memadai.

Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif,

produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan

menyimak yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan ide serta gagasan yang

terdapat pada materi atau bahasa simakan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Batasan dan Pengertian Menyimak ?

2. Apa Tujuan Menyimak ?

3. Bagaimana Teknik Menyimak yang Efektif ?

4. Apa saja Tahap-Tahap Menyimak ?

5. Bagaimana Proses Menyimak ?

6. Bagaimana Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar ?

7. Apa Perbedaan Menyimak di Kelas Rendah dan Kelas Tinggi ?

C. Tujuan Masalah
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Artinya, dalam

kegiatan menyimak seseorang harus mengaktifkan pikirannya untuk dapat mengidentifikasi

bunyi-bunyi bahasa, memahaminya, dan menafsirkan maknanya sehingga tertangkap pesan

yang disampaikan pembicara.

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana

gambaran keterampilan menyimak siswa di sekolah dasar.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak

Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak.

Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi

bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan

simakan.

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan

penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,

menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si

pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. Proses menyimak memerlukan perhatian serius

dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan

“Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada

kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman

karena itu belum menjadi tujuan.”Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan,

dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan.Oleh karena itu dalam kegiatan

menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama
dalam setiap peristiwa menyimak.Penilaiannya pun selalu terdapat dalam peristiwa

menyimak, bahkan melebihi unsur perhatian.

Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,

mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di

dalamnya.

B. Tujuan Menyimak

Tujuan utama menyimak menurut Logan adalah untuk menangkap, memahami atau

menghayati pesan ide gagasan yang tersirat pada bahan simakan. menangkap dan memahami

pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Tujuan yang bersifat

umum tersebut dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek tertentu

yang ditekankan. Adapun tujuan menyimak menurut klasifikasinya adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan fakta

Mendapatkan fakta dapat dilakukan melaui penelitian, riset, eksperimen, dan membaca.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah menyimak melalui radio, tv, dan percakapan.

2. Menganalisis fakta

Fakta atau informasi yang telah terkumpul dianalisis. Kaitannya harus jelas pada unsur-

unsur yang ada, sebab akibat yang terkandung di dalamnya. Apa yang disampaikan penyimak

harus dikaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak dalam bidang yang sesuai.

3. Mendapatkan inspirasi
Dapat dilakukan dalam pertemuan ilmiah atau jamuan makan. Tujuannya adalah untuk

mendapatkan ilham. Penyimak tidak memerlukan fakta baru. Mereka yang datang diharapkan

untuk dapat memberikan masukan atau jalan keluar berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

4. Menghibur diri

Para penyimak yang datang untuk menghadiri pertunjukkan sandiwara, musik untuk

menghibur diri. Mereka itu umumnya adalah orang yang sudah jenuh atau lelah sehingga

perlu menyegarkan fisik, mental agar kondisinya pulih kembali.

C. Teknik Menyimak yang efektif

Syarat menyimak efektif adalah sebagai berikut:

1. Menyimak dengan Berkonsentrasi

Menyimak dengan berkonsentrasi adalah memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian

terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan perhatian

terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat

menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari diri sendiri maupun yang berasal

dari luar. Beberapa factor yang dapat mengganggu kegiatan menyimak:

a. Orang-orang yang datang terlambat.

b. Keanehan-keanehan yang Terjadi di antara Pembicara dan

c. Metode Pembicara yang Tidak Tepat dalam Situasi Komunikasi.

d. Pakaian Pembicara.

e. Pembicara yang tidak menarik.


2. Menelaah Materi Simakan

a. Mencari arah dan tujuan pembicaraan

b. Mencoba membuat penggalan-penggalan pembicaraan dari awal sampai akhir

menemukan tema sentral (pokok pembicaraan) mengamati dan memahami alat peraga

(media) sebagai penegas materi simakan. memperhatikan rangkuman (jika pembicara

membuat rangkuman) yang disampaikan pembicara.

3. Menyimak dengan Kritis

Menyimak kritis ialah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung

menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta argumentasi

pembicara. Pada dasarnya penyimak kritis memiliki ciri-ciri:

a. Dapat menghubungkan yang dikaitakan pembicara dengan pengetahuan dan

pengalamannya, dapat menyusun bahan yang telah disimak dengan baik (reproduksi).

b. Dapat menguraikan (menelaskan) apa saja yang telah disampaikan pembicara.

c. Dapat melakukan evaluasi terhadap bahan yang telah disimak.

4. Membuat Catatan

Kegiatan menyimak yang baik ialah kegiatan menyimak yang diikuti dengan kegiatan

mencatat.Yang perlu dicatat dalam kegiatan menyimak ialah hal-hal yang dianggap penting

bagi penyimak. Hal-hal penting yang perlu diketahui penyimak dalam mencatat ialah:

a. Catatan boleh menggunakan tanda-tanda yang bersifat informal.

b. Bentuk catatan yang benar ialah singkat, padat, dan jelas.


c. Catatan yang baik ialah catatan yang benar artinya catatan itu tidak akan menimbulkan

keraguan.

d. Catatan yang diberi tanda-tanda tertentu, akan mempermudah penyimak membaca ulang.

e. Catatan perlu direviw secara periodik. Selanjutnva. dalam pencatatan, ada beberapa

metode yang dapat diterapkan, di antaranya ialah metode kerangka saris bestir, metode

precis, metode bukti-prinsip, metode pemetaan.

D. Tahap-tahap menyimak

Ruth G. Stricland menyimpulkan ada sembilan tahapan menyimak, mulai dari yang tidak

ketentuan sampai pada yang amat bersungguh-sungguh, yaitu sebagai berikut:

a. Menyimak berkala, yang terjadi pada saat anak merasakan keterlibatan langsung dalam

pembicaraan mengenai dirinya.

b. Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat gangguan dengan adanya

selingan-selingan perhatian kepada hal-hal di luar pembicaraan.

c. Setengah menyimak karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan untuk

mengekspresikan isi hati anak.

d. Menyimak serapan karena anak keasikan menyerap hal-hal yang kurang penting, jadi

merupakan penjaringan pasif yang sesungguhnya.

e. Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar apa yang di simak, karena

perhatiannya terganggu oleh keasikan lain dan hanya mendengarkan hal-hal yang

menarik saja.
f. Menyimak asosiatif; hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara konstan,

yang mengakibatkan penyimak benar-benar tidak memberi reaksi terhadap pesan yang di

sampaikan pembicara.

g. Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan memberi komentar maupun

pertanyaan.

h. Menyimak secara seksama, mengikuti jalan pikiran pembicara dengan sungguh-sungguh.

i. Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran, pendapat, dan

gagasan pembicara.

E. Proses Menyimak

Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Proses menyimak

mencakup tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap mendengar (hearing); dalam tahap ini kita mendengar segala sesuatu yang

dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujarannya.

b. Tahap memahami (understanding); setelah mendengar maka ada keinginan untuk

mengerti isi ujaran sang pembicara.

c. Tahap menafsirkan (interpreting); penyimak yang baik belum puas kalau hanya

mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan butir-butir

pendapat yang terdapat dalam ujaran sang pembicara.

d. Tahap mrenilai (evaluating); pada tahap ini sang penyimak mulai menilai ujaran sang

pembicara, dimana kelebihan dan kekurangannya.


e. Tahap menanggapi (responding); merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak,

sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan atau ide

yang dikemukakan oleh sang pembicara.

F. Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar

Tujuan utama pengajaran bahasa indonesia adalah agar para siswa terampil berbahasa, dalam

pengertian terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.

 Taman kanak-kanak

a. Menyimak pada teman sebaya.

b. Mengembangkan waktu perhatian yang amat opanjang terhadap cerita dan dongeng.

c. Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan sederhana.

 Kelas satu (5 1/2 – 7 tahun)

a. Menyimak untuk menjelaskan, menjernihkan pikiran dan untuk mendapat jawaban

atas pertanyaan.

b. Dapat mengulangi secara tepat apa-apa yang telah didengarkan.

c. Menyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata lingkungan.

 Kelas dua (6 1/2 – 8 tahun)

a. Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat.

b. Membuat saran-saran, usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan untuk mengecek

pengertiannya.

c. Sadar akan situasi, bila sebaiknya menyimak atau sebaliknya.

 Kelas tiga dan empat (7 1/2 – 10 tahun)


a. Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai sumber informasi dan

kesenangan.

b. Menyimak pada laporan orang lain, dengan maksud tertentu serta dapat menjawab

pertanyaan yang bersangkutan dengan itu.

c. Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi yang tidak mereka

pahami maknanya.

 Kelas lima dan enam (91/2 – 11 tahun)

a. Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan, kesalahan, propaganda, dan petunjuk

yang keliru.

b. Menyimak pada aneka ragam cerita puisi, rima kata-kata, dan memperoleh

kesenangan dalam menemui dalam tipe-tipe baru.

G. Perbedaan Menyimak di Kelas Rendah dan Kelas Tinggi

 Perbedaan Pembelajaran menyimak di kelas rendah.

Dilansir dari media Neliti, menyimpulkan dari berbagai penelitian bahwa penggunaan

metode pembelajaran kelas rendah SD cenderung  menggunakan  metode alamiah,

tatabahasa, terjemahan, bibahasa, SAS, unit, dan bervariasi,

Sementara pada tekniknya pembelajaran menyimak dikelas rendah menggunakan cara

seperti berikut:

a. Keterampilan berbicara, yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan

bermain peran.

b. Keterampilan menulis, yaitu menggunakan teknik pemberian tugas.

c. Keterampilan menyimak, yaitu ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

d. Keterampilan membaca, yaitu teknik ceramah, teknik tanya jawab pemberian tugas.


 Perbedaan pembelajaran menyimak di kelas tinggi 

Sedangkan terdapat berbagai tujuan dari menyimak dikelas tinggi yang perlu kamu

ketahui, berikut penjelasannya:

a. Mendapatkan penghiburan dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Belajar menyimak  dimanfaatkan untuk  mendapatkan fakta yang disimak.

c. Untuk mendapatkan inspirasi dari apa yang disimaknya.

d. Menyimak dapat mengasah kemampuan dalam menganalisis dan mengevaluasi fakta.

e. Memahami dan menanggapi mengenai bahan yang disimak.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat bergantung

kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan dengan unsur dasar ialah unsur

pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi dalam menyimak. Menyimak dengan

berkonsentrasi adalah memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan

yang disampaikan pembicara.

Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan

pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang

berasal dari diri sendiri maupun yang berasal dari luar, penyimak harus betul-betul

memusatkan perhatian kepada materi yang disimak.

Penyimak yang ideal harus bermotivasi mempunyai tujuan tertentu sehingga untuk

menyimak kuat, menyimak secara menyeluruh materi secara utuh dan padu, menghargai

pembicara, penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang

inti, sungguh-sungguh, penyimak tidak mudah terganggu, penyimak harus cepat


menyesuaikan diri, penyimak harus kenal arah pembicaraan, penyimak harus kontak dengan

pembicara, Kontak dengan pembicara, merangkum, menilai, merespon

B. Saran

Dalam pembelajaran sangat erat kaitannya antara keterampilan yang satu dengan

keterampilan yang lainnya, maka tingkatkanlah semua keterampilan-keterampilan tersebut

diantaranya keterampilan membaca, berbicara, menyimak, dan menulis supaya lebih efisien

dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan . Bandung: Anghkasa

Mudjianto dan Susanto, Gatut. 2010. Materi Pembelajaran Menyimak. Malang. A3 Malang.

Hermawan, Herry.2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan, Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa.

Semarang : IKIP Semarang Press.

Anda mungkin juga menyukai