Anda di halaman 1dari 22

KETERAMPILAN MENYIMAK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD Kelas Tinggi

Dosen Pengampu : Suciati Nur Apriyanti, M.Pd

Disusun Oleh :

Aditia Nugraha (17182063036)


Afnan Nurajijah (20212061019)
Nadia Maulida (20212061044)
Suryadi (22232061011)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA KUNINGAN
Oktober, 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa, kami ucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan berharap lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari – hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu, kritik dan saran dari
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kuningan, 25 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH ...............................................................................................2
C. TUJUAN ........................................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Hakikat dan Pengertian Keterampilan Menyimak..........................................................3
B. Tujuan, Manfaat, dan Jenis Keterampilan Menyimak ....................................................3
C. Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Menyimak ...............................................7
D. Kesulitan Dalam Keterampilan Menyimak .................................................................9
E. Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran ...................................................................9
F. Penilaian Dalam Pembelajaran .....................................................................................13
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................................17
B. Saran .............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................18


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri, akan selalu
membutuhkan orang lain. Kodratnya manusia itu hidup bersama, bukan individu. Karena itu
di dalam kehidupannya, manusia selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang
lainnya. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi itu tentunya pada umumnya melibatkan
kegiatan berbicara dan mendengarkan. Namun masih seringkali terjadi miskomunikasi
dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya hanya sekadar
berbicara dan mendengar saja, mereka melupakan menyimak. Memang menyimak itu
mendengarkan, tetapi menyimak bukan sekadar mendengarkan, melainkan memahami dan
menggapi apa yang dikatakan dan disampaikan oleh pembicara.

Oleh karena itu, menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses berinterkasi dan berkomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu juga lah
mengapa pembelajaran keterampilan berbahasa diajarkan untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Terutama menyimak, yang memiliki persentase paling banyak dalam berinteraksi
dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pengetahuan kebahasaan kita mengenal istilah mendengar, mendengarkan dan
menyimak. Ketiga kata ini tentu mempunyai makna yang berbeda. Secara sekilas, mendengar
adalah proses kegiatan menerima bunyi-bunyian yang dilakukan tanpa sengaja atau secara
kebetulan saja.
Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan agar Siswa mampu
menguasai bahasa Indonesia sebaik-baiknya.

1
Untuk mencapai tujuan ini maka, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh Siswa secara baik dan benar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu keterampilan menyimak (listening
skill) ,keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill),dan
keterampilan menulis (writing skill).
Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan di
atas hanya keterampilan menyimak yang akan menjadi perhatian dalam makalah ini karena
pada umumnya pengetahuan diperoleh melalui keterampilan menyimak. Setiap orang
mendengar berita-berita melalui media masa maupun informasi melalui tatap muka, saat itu
telah berlangsung pula kegiatan menyimak.
Oleh karena itu, pengajaran menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses pembelajaran di sekolah dasar sebab kemampuan menyimak yang baik adalah kondisi
awal untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan hakikat dan pengertian keterampilan menyimak ?


2. Apakah tujuan, manfaat dan jenis keterampilan menyimak ?
3. Apakah faktor yang mempengaruhi keterampilan menyimak ?
4. Apakah kesulitan dalam keterampilan menyimak ?
5. Apakah strategi, metode, dan model pembelajaran ?
6. Apakah penilaian dalam pembelajaran ?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan hakikat dan pengertian keterampilan menyimak?
2. Dapat mengetahui tujuan, manfaat dan jenis keterampilan menyimak ?
3. Dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi keterampilan menyimak ?
4. Dapat mengetahui kesulitan dalam keterampilan menyimak ?
5. Dapat mengetahui strategi, metode, dan model pembelajaran ?
6. Dapat mengetahui penilaian dalam pembelajaran ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat dan Pengertian Menyimak


Hakikat menyimak sangat berperan penting dalam kehidupan,maupun lingkungan .
lingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah sangat berperan penting karna menyimak
adalah hal yang harus dipelajari bagi seluruh kaum. Menyimak di sekolah dapat dilakukan
dengan peranan guru terhadap murid. Menyimak adalah awal mula dari kemampuan atau
keberhasilan berpikir manusia, beberapa latar belakang juga untuk menentukan kemampuan
berfikir yaitu psikologis, sosiologis, dan dasar pendidikan bagi semua orang.
Menyimak adalah mendengar atau memerhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca
orang. Ada pula beberapa proses dalam menyimak ,di antara lain yaitu pendengaran.
Pendengaran salah satu proses dimana orang mendapatkan suatu sinyal seperti bunyi yang datang
yang akan lebih memperhatikan sebuah makna tersebut.
Keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan membaca karena ada hubungan erat
dalam keduanya sehingga berkolerasi menjadibentuk dalam menerima komunikasi. Dalam kedua
keterampilan ini jelas memiliki perbedaan,diantara lain menyimak bentuk dari komunikasi lisan
sedangkan membaca bentuk dari komunikasi tulis. Akan tetapi hal ini memiliki persamaan, yaitu
dalam memperoleh informasi, menangkap isi,juga memahami makna komunikasi.
dalam beberapa pakar menyebutkan hal yang sama bahwasannya menyimak adalah suatu proses
yang mendengarkan suatu lambang lambang lisan maupun tulisan agar menjadi bentuk perhatian
lalu bisa di fahami dan dapat berapresiasi dan juga menginterpensi dalam memperoleh suatu
informasi sehingga dapat menangkap sebuah isi,pesan dan makna komunikasi oleh pembicara
melalui keterampilan menyimak lisan atau tulisan.

B. Tujuan, Manfaat, dan Jenis Keterampilan Menyimak


Ada beberapa jenis menyimak diataranya :
1. Menyimak ekstensif atau yang disebut extensive listening merupakan jenis kegiatan
menyimak yang lebih bersifat umum atau bebas terhadap bahasa,

3
jenis ini tidak perlu bimbingan oleh guruatau orang lain. Jenis ini dapat dilakukan dalam suatu
lingkungan baru dengan cara real. Dasar yang paling efektif dalam ekstensif dapat melalui
sumber televisi, radio dan sebagainya.
2. Menyimak intensif atau yang disebut intensive listening, yaitu dapat lebih diarahkan,
diawasi bahkan lebih dikontrol dalam suatu hal tertentu. Pentingnnya araha dalam butir Bahasa
sebagai pengajaran atau pemahamaan pengertian umum menjadi dasar utama. Dengan kata lain
proses penyimakan lebih terarah dan terperinci.
3. Menyimak sosial atau yang disebut social listening, menyimak ini bersifat konversasional
dan sopan. Hal ini terjadi dalam situasi yang bisa membaur dengan orang – orang yang
menjdikan suatu hal lebih menarik perhatian dan akan lebih didengarkan sehingga mendapat
respon terhadap apa yang dikemukakan. Biasanya dilakukan Ketika sedang berkomunikasi
dengan banyak pihak atau teman sejawat.
4. Menyimak sekunder atau yang disebut secondary listening, jenis ini bersifat ekstensif
dengan perhatian lebih terhadap music, tarian yang terdengar maka, respon dari musik akan
menimbulkan partisipasi di dalam suatu kegiatan seperti menulis, menggulir tanah liat sampai
dengan sketsa bahkan dapat dilakukan dalam sutu pelatihan tulisan tangan. Dengan kata lain
dalam keadaan yang tidak terduga kita dituntut untuk melakukan kegiatan menyimak.
5. Menyimak estetik atau yang disebut aesthetic listening, jenis ini sering disebut apresiatif.
Jenis ini merupakan fase terakhir dimana dalam suatu menyimak memiliki dua hal terkait
penyimakan puisi, music bahkan membaca Bersama lalu kedua hasil dari menyimak yaitu
menikmati cerita yang dilontarkan oleh guru bahkan orang – orang.
6. Menyimak kritis atau yang disebut critical listening, yaitu jenis yang dilihat atas kurang atau
ketidaksesuaian sesuatu yang akan diamati. Menyimak kritis dapat memperoleh suatu
kebenaran dan hal ini erat kaitannya dengan meningkkatkan rasio pemikiran yang kritis, agar
seseorang dapat lebih berpikir jernih dalam keaadaan apapun.
7. Menyimak konsentratif atau yang disebut consentrative listening, hal ini merupakan jenis
telah yang menganalisis suatu karya ilmiah sehingga kita selalu dituntuk untuk menemukan
pokok pembahasan yang tertuang dakam karya tersebut.

4
Dalam kegiatan itu, diharuskan berkonsentrasi penuh agar mendapatkan Analisa yang baik.
8. Menyimak kreatif atau yang disebut Creative listening. Jenis ini bersifat suatu pembentukan
seseorang sehingga menimbulkan imajinasi yang akan berpengaruh terhadap bumi, Gerakan,
penglihatan. Sehingga menimbulkan suatu perasaan kinestetik.
9. Menyimak introgatif atau yang disebut introgative listening. Jenis ini bersifat intensif
sehingga menuntut sebuah konsentrasi dalam suatu perhatian. Dikarenakan dalam menyimak
ini harus memberikan suatu pertanyaan agar memperoleh informasi mengenai jalur khusus.
10. Menyimak penyelidikan atau yang disebut exploratory listening. Jenis ini dituntut untuk
menemukan suatu hal baru yang bersifat menarik, sehingga informasi suatu topik akan lebih
menarik dan mudah dipahami.
11. Menyimak pasif atau yang disebut passive listening. Jenis ini biasanya terdapat dalam suatu
pemikiran orang – orang yang secara langsung dildapat tanpa harus belajar. Karena pada
dasarnya setiap orang memiliki pemikiran masing – masing yang tidak dapat diganggu banyak
hal.
12. Menyimak selektif atau yang disebut selective listening. bertujuan untuk dapat menyikapi
Bahasa asing agar menjadi sebuat tendensi dalam mengimbangi suatu kultur dalam
bermasyarakat.

Secara umum, tujuan menyimak diperoleh dalam pengalaman bahkan pengetahuan. Adapula
beberapa tujuan lainnya, yaitu :
(1) Memperoleh informasi. Tujuan ini dilakukan agar memperoleh informasi dalam suatu hal
maupun Tindakan bahkan saat melakukan interaksi social.
(2) Memperoleh fakta yang terdapat dalam kandungan pada tingkatan unsur fakta tersebut. Agar
dapat memahami apa yang menjadi fakta dalam sebuah analisis.
(3) Memperoleh inspirasi, agar lebih faham dalam suatu penyelesaian masalah. maka dari itu,
perlunya menyimak agar mendapat inspirasi dari masalah yang dihadapi.
(4) Sebagai hiburan, karena menyimak dapat menambah rangsangan pemikiran yang lebih efektif
sehingga membuat rangsangan emosional dalam manusia.

5
(5) Pandai dalam berbicara, karena masing banyak orang yang kurang akan pemahan dalam
berbicara. Dengan menyimak, seseorang akan lebih memperhatikan pembicaraan yang lebih
efektif dan dapat meningkatakan kemampuan berbicaranya baik didalam forum ataupun diluar.
(6) untuk membentuk kepribadian. Dengan menyimak seseorang dapat memperbaiki dirinya,
karena dalam proses menyimak seseorang akan melakukan analisis dan responship. Hal itu akan
mempengaruhi kepribadian dan dapat membentuk kepribadian menjadi lebih baik. Karena pada
dasarnya setiap manusia pasti akan introspeksi diri terhadap dirinya apabila terdapat kekurang
yang perlu diberbaik.

Adapun manfaat menyimak diantaranya :


a. Meningkatkan suatu pengetahuan yang dapat membuat menariknya suatu pengalaman.
b. Meningkatkan intelektualitas dalam pendalaman ilmu. Dalam pembelajaran seorang murid
selalu dituntuk untuk menyimak. Dengan menyimak kita dapat menambah pengetahuan, yang
tadinya tidak tau menjadi tau. Selain itu menyimak dapat meningkatkan daya ingat dan kepekaan
kita dalam berpikir. Seseorang yang memiliki intelektualitas yang tinggi, mereka akan lebih peka
terhadap keadaan sekitar dan meresponnya dengan cepat.
c. Menambah kosakata. Dalam memperkaya kosakata tak hanya dapat dilakukan dengan
membaca dan mendengar saja tetapi harus menyimak. Karena jika menyimak dengan baik,
kosakata yang dimilik akan lebih banyak dan lebih dimengerti. Banyak sekali kosakata dalam
bahasa Indonesia, dan masih banyak yang kurang hapal. Apalagi dengan perkembangan zaman
sekarang yang serba cepat. Yang menuntut setiap orang harus dapat menganalisis dengan baik
setiap kata. Kemampuan menyimak dengan baik akan membantu dalam memperbaiki kosakata.
d. Meningkatkan wawasan yang lebih objektif.
Dalam hal ini bertujuan agar penyimak dapat bersifat objektif, sehingga dapat lebih mendapatkan
suatu pengetahuan dari seseorang yang dapat memberikan suatu pengetahuan. Contihnya dalam
hal dialog, diskusi dan debat
e. memperoleh kepekaan sehingga menimbulkan kepedulian sosial.

6
Penyimak biasanya akan lebih peka terhadap keadaan sekitar karena dia mampu membaca
keadaan sekitar dan situasi dengan melihat keadaan tersebut, oleh karena itu seseorang dapat
lebih menempatkan dirinya.
f. Menambah kreatifitas dan semangat, sehingga menimbulkan suatu jati diri manusia. Supaya
dalam pemahaman hingga mendapatkan ide lebih mendorong terciptanya suatu karya.

C. Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Menyimak

Dalam keterampilan berbahasa terdapat beberapa aspek, diantaranya keterampilan membaca,


menulis, berbicara, dan menyimak. Masing – masing keterampilan memiliki faktor tersendiri.
Telah dijelaskan sebelumnya mengenai pengertian, tujuan serta manfaat keterampilan menyimak.
Selanjutnya akan dijelaskan secara singkat mengenai faktor pengaruh keterampilan menyimak.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan menyimak, yakni fisik dan psikologis.
Kualitas dan juga keefektifan siswa dalam menyimak dapat ditentukan oleh faktor fisik dan juga
lingkungan fisik. Sebagai contoh kecil, jika siswa mengikuti pembelajaran dalam keadaan yang
sedang sakit, tentu hal tersebut akan mempengaruhi konsentrasi siswa.
Faktor selanjutnya yaitu faktor psikologis. Dalam menyimak, tidak hanya indra pendengaran
siswa saja yang ikut berperan, tetapi sikap dan sifat pribadi siswa juga sangat berperan penting.
Misalnya, ketika guru sedang memberikan materi pembelajaran siswa kurang memperhatikan,
dan juga siswa merasa bosan tentang apa yang disampaikan guru sehingga fokus siswa terbagi
menjadi beberapa bagian.
Faktor – faktor tersebut tentunya menghambat proses pembelajaran, sehingga seorang guru
diharapkan mempunyai strategi yang tepat agar siswa bisa menguasai keterampilan menyimak
dengan maksimal dan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Selain faktor yang disebutkan diatas, Tarigan (2008: 104-115) menyebutkan lebih jelas tentang
faktor pengaruh keterampilan menyimak, diantaranya:

7
1. Fisik: telah dijelaskan sebelumnya bahwa kondisi fisik seseorang sangat menentukan
kualitas serta keefektifan seseorang dalam menyimak.
2. Faktor psikologis: pengaruh baik ataupun buruk terhadap kegiatan menyimak
tergantung pada faktor psikologisnya. Baik tidaknya keterampilan menyimak juga
tergantung pada faktor psikologisnya.
3. Faktor pengalaman: Minat atau tidaknya siswa dalam menyimak berkaitan erat dengan
kehidupan sehari – hari. Apabila memiliki pengalaman yang kurang maka minat
terhadap menyimak pun akan kurang.
4. Faktor sikap: menerima dan menolak merupakan sikap dasar manusia. Sesuatu yang
menarik akan diterima siswa dengan baik begitupun sebaliknya.
5. Faktor motivasi: motivasi merupakan sebuah dorongan, begitupun dalam hal
menyimak. Motivasi bisa dikatakan sebagai suatu penentu keberhasilan.
6. Jenis kelamin: cara memusatkan perhatian antara perempuan dan laki – laki
berbeda.
7. Faktor lingkungan: faktor ini dapat berupa penataan ruang kelas. Faktor lingkungan
memiliki pengaruh besar, karena sebagian siswa menerapkan keterampilan
menyimaknya di dalam kelas.
8. Peranan masyarakat: peran masyarakat tidak kalah penting dengan faktor sebelumnya.

Berikut ini faktor penghambat dalam keterampilan menyimak menurut Tarigan (Sutari, dkk.
1997:117-118) :
1. Kurikulum sekolah baru menyatakan pelajaran menyimak.
2. Belum banyak diungkapkan mengenai teori, prinsip , dan generalisasi dalam menyimak.
3. Masih minimnya terhadap pemahaman tentang menyimak.
4. Buku pegangan guru dan buku teks juga masih sangat langka.
5.Kurangnya pengalaman pelaksanaan pengajaran menyimak bagi guru – guru bahasa Indonesia.
6. Kurangnya bahan pengajaran.
7. Belum terampilnya guru dalam menyusun bahan pengajaran.

8
D. Kesulitan Dalam Keterampilan Menyimak

Didalam proses pembelajaran ketika guru sedang memaparkan materi, siswa diharapkan
dapat menyimak dan juga memperhatikan apa yang sedang disampaikan. Konsentrasi dan juga
fokus siswa dalam mendengarkan itu akan mempengaruhi berhasil atau tidaknya siswa dala
menyimak. Daya ingat siswa juga berpengaruh dalam proses menyimak. Siswa yang memiliki
daya ingat rendah tentutnya akan sulit ketika proses menyimak, karena akan membutuhkan
waktu yang lama, sehingga ketika dalam menyampaikan materi terkadang guru menyampaikan
materi lebih dari satu kali pengucapan. Lingkungan kelas yang tidak kondusif juga tentunya
dapat membuat siswa menjadi tidak dapat menyimak dengan baik.
Berikut ini beberapa kesulitan siswa dalam menyimak:
1. Pengelompokkan: keterbatasan memori membuat kita harus mengelompokkan kata menjadi
mudah diingat.
2. Pengulangan: pengulangan kata dapat membuat siswa memahami makna yang disampaikan
oleh guru.
3. Kecepatan penyampaian: lama waktu dan jeda penting bagi pemahaman daripada berbicara
secara cepat.
Faktor dan juga kesulitan siswa dalam menyimak harus bisa diminimalisir karena, keterampilan
menyimak yang baik akan menghasilkan keterampilan menulis yang baik juga.

E. Strategi, Metode, dan Model Pembelajaran Menyimak

Menyimak adalah mendengarkan atau memperhatikan apa yang dikatakan atau dibaca
orang.Mendengarkan dan berbicara adalah keterampilan bahasa lisan yang memiliki dampak
besar pada kehidupan sehari-hari. Dengan keterampilan menyimak dan berbicara, kita semua
bisa mendapatkan informasi. Menyimak dan berbicara tidak dapat dipisahkan, sehingga siswa
harus mampu mendengarkan dan berbicara dengan baik.
Agar pembelajaran bahasa lisan berhasil, strategi pembelajaran yang digunakan guru harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. konsisten dengan tujuan pembelajaran
2. merangsang siswa untuk belajar

9
3. mengembangkan kreativitas siswa secara mandiri dan kelompok
4. memungkinkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang diterapkan
5. mengarahkan kegiatan siswa menuju tujuan pembelajaran yang diterapkan
6. Ciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan bagi siswa
Langkah-langkah pembelajaran keterampilan menyimak dan berbicara bahasa Indonesia tingkat
tinggi didasarkan pada strategi berikut. mendengarkan strategi dan berpikir langsung sebelum
Anda mendengarkan. Untuk mempersiapkan mendengarkan pada tahap ini, guru memberi tahu
anak-anak nama cerita, misalnya “Si kancil dan buaya”.
Bergantung pada judul buku, guru bertanya kepada siswa, misalnya, "siapa teman rusa". Untuk
merangsang imajinasi siswa, guru dapat menunjukkan gambar. Kemudian guru mengajukan
pertanyaan, apa isi cerita yang akan dibaca, cerita apa yang menarik dan jika terjadi sesuatu pada
anak?
Mendengar guru membacakan cerita dengan lantang dan menarik pada bagian yang dianggap
relevan dengan prediksi dan tujuan pembelajaran, guru berhenti membaca dan mengajukan
pertanyaan kepada siswa, misalnya:
Kesimpulan apa yang kamu ambil dari cerita tersebut?
Ketika tanya jawab dirasa cukup, guru melanjutkan membaca ulang dan mengulangi langkah
bertanya lagi sampai cerita selesai. Setelah mendengar umpan balik:
Guru berhenti membacakan cerita, kemudian guru meminta siswa untuk menceritakan kembali
cerita tersebut, guru menanyakan pendapat siswa tentang cerita tersebut.
strategi tanya jawab
Sebelum mendengarkan, guru mentransmisikan nama cerita yang akan didengarkan.
Guru mengajukan pertanyaan terkait dengan isi simakan yang akan dibahas selama proses
menyimak
Guru membacakan cerita. Membacakan cerita dapat diselingi dengan pertanyaan atau dibacakan
sampai selesai.
setelah menyimak

10
Setelah membaca cerita, guru meminta siswa untuk mengajukan pertanyaan yang mereka tidak
mengerti.
Guru bertanya dan menjawab pertanyaan dengan siswa
Siswa mengulangi informasi yang diperoleh, secara lisan atau tertulis.
strategi mendengarkan langsung
Sebelum mendengarkan guru mengomunikasikan tujuan pembelajaran, membacakan judul cerita,
bertanya dan menjawab pertanyaan dengan siswa tentang topik yang berkaitan dengan judul
cerita dengan tujuan memperkuat hipotesis siswa.
Guru kemudian menyampaikan hal-hal pokok yang perlu dipahami siswa.
Saat mendengarkan, guru meminta siswa untuk mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru.
setelah mendengarkan
Guru mengajukan pertanyaan tentang isi cerita. pertanyaan tidak selalu berhubungan dengan isi
cerita. harus menambahkan pertanyaan yang akan berhubungan dengan situasi kehidupan siswa.
Guru memberikan pelatihan atau latihan lain untuk mengembangkan keterampilan menyimak
cerita siswa.

Adapun metode dan model pembelajaran menyimak, yaitu :


1. Dengarkan dan ulangi metode
Metode pengulangan kata biasanya digunakan untuk kata-kata dan pengucapannya.
Menggabungkan keterampilan mendengarkan dan berbicara, metode ini sering digunakan di
kelas awal sekolah dasar. Metode ini termasuk dalam pembelajaran bahasa dan sastra serta
mengutamakan ekspresi dan ekspresi lisan.
Langkah-langkah:
guru membaca atau memainkan rekaman suara bahasa atau kata-kata sepertikata mutiara,cerpen
dan sebagainya.
Siswa meniru kata-kata guru. Peniruan ini dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok
lihat pekerjaan
Keterampilan menulis sering diterapkan ketika mendengarkan pertanyaan.
metode menebak
11
Guru menyiapkan teks yang menggambarkan objek tanpa menyebutkan nama objek. dan siswa
diminta menebak benda tersebut.
2. Metode membaca dan menulis
Metode baca-tulis juga dikenal sebagai dikte. Guru menyiapkan teks yang didiktekan untuk
siswa dan siswa mencatat apa yang dikatakan guru. metode ekstensi kalimat
Guru memberikan kalimat sederhana. Siswa kemudian meniru perkataan guru. Siswa kemudian
diminta untuk menggabungkan pidato pertama dan kedua sehingga menjadi satu kalimat yang
panjang.
metode bisikan berantai
langkah-langkah:
Guru membisikkan sebuah kalimat kepada siswa. Siswa kemudian membisikkan kalimat tersebut
kepada temannya, begitu seterusnya sampai kalimat tersebut selesai. Guru memeriksa untuk
melihat apakah kalimat yang datang ke siswa terakhir sudah benar.
3. Metode tanya jawab
Langkah-langkah:
Siswa yang merasa malu untuk berbicara dapat diberi pertanyaan oleh guru sehingga siswa
tersebut dapat menjawab pertanyaan guru. Pertanyaan yang diajukan bisa berupa perkenalan diri,
nama orang tua, umur, dll.
4. Metode pengenalan cerita
langkah-langkah:
Metode menentukan cerita adalah siswa harus menebak topik/topik/judul kalimat topik isi cerita
untuk semua paragraf.
penilaian dalam belajar mendengarkan
Penilaian keterampilan menyimak adalah kemampuan siswa dalam memahami isi teks yang akan
dibaca pembaca baik secara lisan maupun dari rekaman audio/video.

12
F. Kriteria Penilaian Dalam Pembelajaran Menyimak
Seperti namanya, tes mendengarkan, materi tes dikomunikasikan secara lisan dan diterima
oleh siswa melalui pendengaran. Penilaian pendengaran dapat dilakukan dengan:
1. tingkat ingatan
Uji keterampilan menyimak pada level ini. untuk mengingat cerita yang terkandung dalam topik
yang didengar,bisa berupa tes esai atau pilihan ganda
2. tingkat pemahaman
Tes pemahaman meminta siswa untuk memahami pidato yang telah mereka dengar. Kemampuan
memahami cerita yang dimaksud dapat berkaitan dengan isi tuturan, hubungan antar gagasan,
antar unsur, antar peristiwa. Sebab dan akibat. tetapi kemampuan memahami itu belum tentu
benar, sehingga kemampuan memahami berada pada tataran yang sederhana. Dengan kata lain,
ujian pada level ini tidaklah sulit.
3. tes penerapan
soal tes penerapan menyimak yang dapat digolongkan sebagai tes level penerapan adalah soal tes
yang terdiri dari pernyataan dan gambar berupa alternatif jawaban yang terdapat pada lembar
kerja.
4. tingkat analisis
tes kemampuan menyimak tingkat analisis pada hakikatnya adalah memahami informasi yang
terkandung dalam soal-soal yang diujikan. Namun, untuk memahami informasi atau lebih
tepatnya memilih jawaban lain yang benar, siswa didorong untuk melakukan kegiatan analitis.
Dengan demikian, soal tes analisis lebih kompleks dan sulit daripada soal pemahaman.

Penilaian kelas keterampilan menyimak


Penilaian Pemahaman menyimak/Mendengarkan adalah penilaian kelas yang dimaksudkan untuk
mendukung kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan dan memberikan informasi secara
efektif tentang prestasi siswa di tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar. Alat
penilaian kelas, terutama pembelajaran mendengarkan, meliputi:
Portofolio adalah karya siswa dalam bentuk teks, ilustrasi, dll.
Tes performasi, merupakan penilaian suatu keterampilan berdasarkan kinerja siswa sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

13
rubik, adalah list yang berisi stats dari sebuah skill. Rubik's Cube digunakan untuk menandai,
mencetak dan menentukan poin.
lembar observasi, digunakan untuk mengumpulkan data tentang apakah itu berhasil untuk siswa
aspek penilaian keterampilan mendengarkan
Aspek dinilai dalam sesi mendengarkan berdasarkan cakupan dan pemahaman pelajaran serta
keterampilan dasar yang diidentifikasi dalam program, khususnya dalam indikator. Secara umum
aspek-aspek yang dinilai dalam pembelajaran menyimak atau mendengarkan adalah:
aspek bahasa
memahami konten
interpretasi logis
menangkap konten secara akurat
fokus resistensi
akurasi pemahaman dan kemampuan untuk memahami konten
aspek non-verbal
kinerja dan sikap
menghormati
evaluasi
konsentrasi / mendengarkan dengan serius
mengkritik

14
Contoh Pelaksanaan Penilaian dalam Pembelajaran Menyimak
1. Penilaian Pembelajaran Menyimak Khotbah
a. Rubrik
Pembelajaran Menyimak Khotbah
(untuk penilaian penyampaian secara lisan isi khotbah yang diperdengarkan)
No. Aspek yang Dinilai Pertanyaan Pemandu Skor
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian isi Apakah semua rincian sesuai
dengan isi khotbah?
2. Kelengkapan isi Apakah rincian lengkap sesuai
dengan butir-butir
keseluruhan yang ada pada
khotbah?
3. Ketepatan simpulan Apakah simpulan yang dibuat
merangkum keseluruhan detil
isi dan hal yang inti?
4. Pelafalan & intonasi Apakah pelafalannya tepat
dan menggunakan intonasi
yang bervariasi?
5. Penggunaan Bahasa Apakah menggunakan pilihan
kata yang tepat dan kalimat
yang baik dan benar?
6. Kelancaran Apakah penyampaiannya
lancar, tidak tersendat-sendat?
JUMLAH SKOR (maks.30)

b. Lembar Observasi
No. Nama Siswa ketekunan Kerjasama Keaktifan Keberanian

1.
2.

3.

15
c. Jurnal
Nama :
Tanggal :
Judul Wacana yang Disimak:

1. Yang saya pahami dari wacana yang diperdengarkan


……………………………..
2. Bagian yang saya sukai dan alasannya
…………………………………………….
3. Bagian yang tidak saya pahami atau tidak saya sukai
………………………………
4. Yang saya harapkan dari pembelajaran kemampuan menyimak ………………
5. Kesulitan yang saya alami dalam menyimak …………………………………...
6 dst.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah cara-cara atau
siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk
mendapatkan hasil yang optimal.Teknik pembelajaran di tentukan berdasarkan metode yang
digunakan menurut pendekatan yang dianut.Teknik pembelajaran tersebut meliputi teknik
pembelajaran bahasa lisan dan teknik pembelajaran bahasa tulisan.
Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun
penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-
hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman. Tujuan
menyimak yaitu agar orang yang mendengar dapat memperoleh pengetahuan atau informasi
mengenai hal tertentu dari berita atau cerita yang di dengar.

B. Saran
Karena menyimak memiliki peran yang sangat penting dan sangat banyak dilakukan di dalam
kehidupan sehari-hari, maka sangat penting juga bagi kita untuk mengetahui dan memahami
menyimak dengan baik. Agar mendapatkan pesan, informasi, gagasan atau hal-hal yang tidak
keliru. Dan agar tidak terjadinya kesalahpahaman dan miskomuniksai dalam berkomunikasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Pamuji Sulistyani, S., & Setyami, I. (2021). Keterampilan Berbahasa. Guepedia

Maulidiyah, N., & Ardiyanti Dwi, O., & Putri Sovikhatuz, P. Media Pembelajaran Audio Visual
Teks Narasi. IKIP PGRI Bojonegoro

Ibda, H. (2019&2020). Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Untuk Mahasiswa (Dilengkapi


Caturtunggal Keterampilan Berbahasa). CV Pilar Nusantara

Wicaksono, A., Syaefudin, M., Qalbi, N., Nasir, M., Anaktototy, K., Biduri, N,F., Nurhasanah.,
Arfani, S., Aryanti, N., Rukiyah, S., Puspita, Y., Aisah, S., Yunita, W., Houtman., Defina.,
Emawati., Marasabessy, Y, F., Izzah., Vedia., Harthaty, I., Idawati., Hartati, S, Y., Anggaira, S, A.,
Adam, H, S., Juhana., Wibowo, J., Roza, S, A., Boro, L, P., ... Ryeo, J, P. (2015&2016). Teori
Pembelajaran Bahasa ( Suatu Catatan Singkat). Garudhawacana Yogyakarta

Wikipedia,Menyimak, https://id.mwikipedia.org/wiki/Menyimak, diakses pada 25 Oktober 2022


pukul 19.43

Hamid. (2019). Strategi Keterampilan Menyimak. Jurnal keterampilan berbahasa

Anda mungkin juga menyukai