Disusun Oleh
Kelas: 4 B PGSD
Kelompok 4:
Rahimah 1910125220007
Siska Lefheya 1910125220027
Tri Ayu Saptaning Putri 1910125220097
Marfuah 1910125320002
Lidya Wati 1910125320052
Masyitah 1910125320067
Akhmad Muttaqie 1910125310078
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah
dan inayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesikan makalah yang berjudul
“Strategi Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Tertulis”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
terutama kepada Bapak Prof. Drs. H. Rustam Effendi, M.Pd., Ph.D dan Ibu Dessy
Dwitalia Sari, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia SD 2 yang telah membimbing dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat kami harpkan guna menjadikan makalah ini menjadi lebih
sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin
Yarobbal Aalamiin.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Keterampilan Berbahasa Tulis..................................................................3
B. Faktor Keterampilan Berbahasa Tulis.......................................................3
C. Hubungan Membaca dan Menulis dalam Keterampilan Berbahasa Tulis 6
D. Strategi Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Tulis.............................8
E. Manfaat Keterampilan Berbahasa Tulis..................................................19
BAB III PENUTUP...............................................................................................27
A. Kesimpulan..............................................................................................27
B. Saran........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran
karena dengan bahasa akan membantu siswa untuk menemukan serta
menggunakan keterampilan yang ada pada dirinya dalam mengungkapkan
gagasan, pikiran dan perasaan. Hal ini sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
menurut Depdiknas (2006: 231) yang menyebutkan bahwa Pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap karya kesastraan manusia
Indonesia. Mengacu pada hal tersebut, maka pada hakikatnya fungsi utama bahasa
adalah sebagai alat komunikasi. Saleh Abbas (2006: 17) menyebutkan bahwa
standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia adalah program untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap
bahasa Indonesia, serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh
karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan agar siswa terampil
berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan.
Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses
pembelajaran yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Henry Guntur
Tarigan, 2008: 3). Apabila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang
lain, keterampilan menulis lebih sulit dikuasai oleh pembelajar bahasa karena
keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai aspek lain di luar bahasa
untuk menghasilkan paragraf atau wacana yang runtut atau padu.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting, tidak
hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam
kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, keterampilan menulis merupakan salah
satu keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki siswa yang sedang belajar mulai
tingkat pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi untuk mencapai
1
keterampilan-keterampilan berbicara, mebaca, menyimak, dan menulis. Dengan
menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan/pendapat,
pemikiran, dan perasaan yang dimiliki.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini, yaitu:
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
faktor fisiologis terkait dengan kesanggupan seorang anak dalam fisiknya.Selain
faktor di sebut faktor yan cukup penting dalam mempengaruhi unsur fisiologis
anak dalah faktor kelelahan dimana terlalu banyak aktifitas yang dilakukan oleh
anak akan berpengaruh terhadapa daya konsentrasi siswa. Selain faktor fisiologis
faktor lain adalah intelektual dimana seorang anak akan siap membaca apabila
waktu jangka pendek dan jangka panjang anak mampu mengingat simbol yang
dibacanya. Berikutnya faktor lingkungan faktor ini meliputi lingkungan
keluarga,masyarakat, dan sekolah. Pda lingkungan keluarga peran serta keluarga
dalam menciptakan budaya baca bagi siswa dapat dipupuk melalui kebiasaan
orang tua yang senang membaca begitu juga dengan faktor lingkungan.
Lingkungan yang berwarna karena masyarakat dekat sekolah terbiasa membaca
akan mempupuk kemaunan untuk membaca. Sekolah turut berperan menciptakan
gemar membaca tidak hanya melalui kunjungan ke perpustakaan sekolah tetapi
juga dibudayakan melalui sudut baca sudut baca.Faktor psikologis dengan minat
dan motivasi anak untuk membaca. Motivasi dan minat siswa akan meningkat
apabila di rumah dibiasakan untuk membaca serta disediakan berbagai bahan
bahan bacaan.
a. Faktor Internal, adalah faktor yang berasal dari individu faktor faktor yang
mempengaruhinya yaitu:
1) Kesehatan
4
2) Minat
3) Bakat
4) Motivasi
b.Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yakni kondisi
dilingkungan sekitar siswa. Faktor faktor yang mempengaruhinya yaitu:
1) Keluarga
5
penting keluarga harus membiasakan anak untuk selalu belajar
mengembangkan keterampilan yang dimiliki setelah ia mendapatkan pelajaran
dari sekolah.
2) Lingkungan sekitar
3) Sekolah
Sampai saat ini masih banyak guru yang menganggap menulis merupakan
pekerjaan sulit sehingga jika siswa sudah menulis walupun hasilnya belum
bagus sudah di anggap memenuhi kompetensi yang diharapkan tanpa
memberikan bantuan langsung kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilan menulis.
6
tulis (Utami, 2018). Membaca adalah kegiatan yang sangat penting dalam dunia
pendidikan yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menulis. Membaca adalah
salah satu aktivitas belajar yang efektif untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan.
Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks
bacaan (Pratiwi et al., 2018). Membaca adalah salah satu kegiatan yang tidak bisa
dipisahkan dalam dunia pendidikan, karena kegiatan membaca merupakan suatu
proses transformasi ilmu melalui cara melihat dan memahami isi yang tertulis
didalam sebuah buku pengetahuan maupun buku pelajaran (Nugraha et al., 2018).
Sejalan dengan pendapat milik Tarigan dalam Kuanaben mengatakan bahwa
membaca merupakan suatu keterampilan yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui bahasa tulis (Kuanaben, 2016).
Menulis adalah suatu aktivitas komunikasi bahasa yang menggunakan tulisan
sebagai mediumnya (Bukhari, 2010). Menulis adalah sebuah proses, yaitu proses
penuangan gagasan atau ide ke dalam bahasa tulis yang dalam praktik proses
menulis diwujudkan dalam beberapa tahapan yang merupakan satu sistem yang
lebih utuh (Nafiah, 2017). Hal ini sejalan dengan pendapat yang di kemukakan
oleh Mirnawati yaitu writing is an activity of expressing feeling in written
language in order to entertain, convey, explain, or tell something to someone
(Mirnawati, 2019).
Keterampilan membaca dan menulis adalah kegiatan yang saling berkaitan,
keterampilan membaca berpengaruh terhadap keterampilan menulis, keterampilan
menulis membutuhkan pengetahuan dan ide-ide yang akan dituangkan melalui
tulisan sedangkan pengetahuan dan ide-ide diperoleh dari kegiatan membaca
(Febrina, 2017). Kemampuan menulis yang baik tidak dapat diperoleh tanpa
kemampuan membaca yang baik, karena dengan memiliki kemampuan membaca
yang baik seseorang akan mendapatkan informasi yang lebih luas, pengalaman
yang didapatkan pun lebih banyak sehingga kosakata yang dimiliki oleh pembaca
akan lebih beragam.
Kaitan antara membaca dan menulis dalam bahasa tulis memiliki persamaan
dengan menyimak dan berbicara (bahasa lisan). Seseorang dapat berbicara dengan
baik karena telah menyimak sebelumnya. Demikian juga sebaliknya. Menyimak
7
menjadi proses awal untuk seseorang sebelumnya berbiacara. Dengan dasar
pemikiran yang sama , dapat dikatakan bahwa seseorang akan dapat menulis
dengan baik jika ia telah memiliki keterampilan membaca. Atau secara negatif
dikatakan bahwa jika tidak memiliki secara baik keterampilan membaca,
seseorang akan kesulitan dalam membuat sebuah tulisan.
8
dengan strategi membaca yang diterapkan pada siswa kelas tinggi. Hal ini
dikarenakan siswa kelas rendah diajarkan untuk mengenal huruf dan dapat
membaca. Strategi guru dalam meningkatkan kemampuan membaca pada siswa
kelas rendah, yaitu :
Dengan menggunakan kartu huruf berwarna akan membuat siswa lebih cepat
mengingat huruf-huruf abjad sehingga dalam membuat suku kata menjadi kalimat
akan lebih mudah.
c. Strategi bernyanyi
Sedangkan untuk strategi yang diajarkan pada siswa kelas tinggi lebih terfokus
pada pemahaman atau makna yang terdapat dalam bacaan. Untuk meningkatkan
9
kemampuan siswa dalam membaca, perlu diterapkan strategi yang sesuai. Berikut
beberapa strategi pembelajaran yang dapat dilakukan pada siswa kelas tinggi,
antara lain :
Strategi ini dikembangkan oleh Ogle pada tahun 1986 untuk membantu guru
menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik.
Strategi KWL bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan peran
aktif siswa sebelum, saat dan sesudah membaca. Strategi ini membantu mereka
memikirkan informasi baru yang diterimanya, dapat memperkuat kemampuan
siswa mengembangkan pertanyaan tentang berbagai topik dan siswa juga dapat
menilai hasil belajar mereka sendiri (Farida Rahim, 2007:41).
Strategi KWL (Know Want to Learn) merupakan salah satu strategi yang tepat
dalam meningkatkan kemampuan membaca. Penerapan strategi KWL (Know-
Want to Know-Learned) pada pembelajaran membaca dapat membantu siswa
yang kesulitan belajar dalam menghubungkan pengetahuan yang mereka miliki
dengan informasi yang baru diterimanya. Selain itu, strategi KWL (Know Want to
Know Learned) juga bermanfaat dalam meningkatkan peran aktif siswa kesulitan
belajar sehingga dapat mengatasi kejenuhan siswa terhadap materi yang sangat
luas.
10
konsep-konsep kunci dari proses curah pendapat tadi yang secara spesifik
dipandang dapat mengantarkan pengetahuan siswa kepada topik atau teks yang
akan mereka baca. Curah pendapat itu sangat penting sebagai kegiatan
pendahuluan sebelum melakukan kegiatan membaca teks, karena diperlukan
untuk mengaktifkan apapun pengetahuan atau struktur pemikiran yang telah
dimiliki siswa yang akan sangat membantu mereka dalam menginterpretasikan
informasi yang terkandung di dalam teks yang mereka baca. Stimulasi dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan atau mengajukan berbagai ketidakpastian kepada
siswa merupakan bagian penting atau kunci dari kegiatan curah pendapat yang
sangat berguna untuk mengantarkan pengetahuan awal siswa kepada teks yang
akan mereka baca. Dengan cara demikian, para siswa diberikan kesempatan
secara leluasa untuk menemukan sesuatu yang dirasa samar-samar,
mengemukakan apa saja yang mereka ketahui, serta mengaktifkan memori dalam
pikirannya sehingga sangat membantu mereka menemukan apa yang selama ini
tidak mereka ketahui. Untuk lebih memperdalam pemikiran siswa selama kegiatan
curah pendapat, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang
bersifat menggali jawaban dari siswa. Cara lain yang dapat dilakukan adalah
dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat menantang siswa sehingga siswa
dapat dibawa ke tingkat berpikir yang lebih tinggi lagi. Pertanyaan-pertanyaan
seperti itu akan dapat menciptakan suasana psikologis pada diri siswa bahwa
mereka lebih leluasa dan lebih berani untuk mengajukan informasi yang
barangkali bertentangan dengan siswa lainnya yang kemudian dapat dikonfirmasi
bersama melalui teks yang mereka baca. Langkah kedua, melibatkan siswa,
melalui teks yang mereka baca, ke dalam berpikir tentang kategori informasi yang
lebih umum sebagaimana yang mereka temukan ketika membaca teks.
Setelah siswa memikirkan tentang apa yang telah mereka ketahui berkenaan
dengan topik dalam teks serta kategori informasi yang harus mereka rumuskan,
maka guru dapat memberikan sejumlah pertanyaan kepada mereka. Peranan guru
dalam langkah ini sangat sentral, yaitu :
11
a). harus dapat memperjelas hal-hal yang tidak disetujui oleh guru maupun
antarsiswa mengenai informasi yang terkandung di dalam teks
Setelah selesai membaca suatu artikel, arahkan siswa untuk menulis tentang
apa yang telah mereka pelajari dari bacaan tersebut. Guru hendaknya mengecek
apakah mereka sudah merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui
sejauh mana artikel yang dibacanya berkenaan dengan minat mereka. Jika tidak
anjurkan ke bacaan selanjutnya untuk memenuhi keingintahuan siswa. Dengan
cara ini, guru dapat mengetahui dengan jelas tentang prioritas yang ingin mereka
pelajari. Setiap siswa yang telah membaca teks harus diberikan kesempatan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskannya sendiri. Dengan
merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik berkenaaan dengan teks yang telah
mereka baca, siswa juga dapat memberikan penilaian secara lebih baik tentang
variasi yang terkandung di dalam artikel yang berbeda-beda yang telah mereka
12
baca. Selain itu, cara ini sangat baik bagi siswa mengembangkan kesadaran lebih
kritis tentang keterbatasan interaksi antara penulis dengan pembaca (Farida
Rahim, 2007).
13
memecahkan suatu masalah dan langsung termotivasi untuk menguji kebenaran
dari sebuah bacaan. Di samping itu, siswa akan dapat mengaktifkan skemata
untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan topik yang akan
dibaca. Aktivitas yang dapat dilaksanakan, yaitu :
a). Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas
lima siswa pada setiap kelompok berdasarkan perbedaan kemampuan.
e). Guru mencatat di papan tulis semua prediksi yang dikemukakan siswa.
Pada tahap saat baca, periode membaca dalam hati merupakan waktu yang
ditetapkan guru yang harus dilaksanakan. Pelaksanaan dapat perorangan,
berpasangan, maupun kelompok. Banyak hal yang harus dibaca dapat ditentukan
oleh guru atau kelompok, misalnya sejumlah bab, halaman atau paragraf. Sewaktu
membaca dalam hati siswa dapat menemukan alasan tujuan penulis dan
menyimpulkan isi bacaan. Pada saat baca, siswa harus ingat bahwa peletakan ide
pokok mempunyai gaya tersendiri untuk lebih muda memahaminya. Lazimnya ide
pokok berada diawal paragraf, ditengah paragraf, dan diakhir paragraf. Dengan
adanya latihan siswa dapat menentukan ide pokok. Untuk mengetahui ide pokok
suatu paragraf sebelumnya harus mengetahui bagian fungsi paragraf menemukan
ide pokoknya. Paragraf adalah kumpulan kalimat yang berisi suatu gagasan.
Paragraf merupakan jalan yang ditempuh penulis untuk menyampaikan buah
pikiranya, untuk memudahkan pembaca (siswa) dalam menemukan ide pokok.
Dalam satu paragraf ada kalimat pokok atau kalimat kunci. Kalimat pokok
mengandung ide pokok paragraf, kalimat lainnya adalah kalimat pendukung yang
menguraikan, menjelaskan, melukiskan, menjabarkan dan menyajikan contoh-
14
contoh ide pokok. Kalimat kunci paragraf mengandung pernyataan tentang kata
benda atau kata ganti orang yang dominan atau yang menjadi topik secara umum,
garis besar paragraf itu.
15
kemampuan atau kompetensi yang telah dicapai oleh seorang siswa. Kumpulan
karya tersebut merupakan refleksi perkembangan berbagai kompetensi. Kumpulan
karya yang dimaksud dalam penelitian ini ialah tulisan siswa. Portofolio ini
merupakan bagian integral dari proses pembelajaran karena nilai diagnostik hasil
menulis siswa sangat berarti bagi guru maupun siswanya. Dengan tahap-tahap
proses menulis serta penilaian portofolio, masalah yang dihadapi siswa dalam
menulis akan teratasi. Dengan demikian kemampuan siswa dalam menulis akan
meningkat. Peningkatan itu dilihat dari indikator proses dan hasil.
Menulis sebagai suatu proses mengandung makna bahwa menulis terdiri dari
tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan tersebut, yaitu :
Pada tahap pramenulis siswa berusaha mengemukakan apa yang akan mereka
tulis. Dalam hal ini guru dapat menggunakan berbagai strategi untuk membantu
siswa memilih tema dan menentukan topik tulisan. Topik tulisan sangat
menentukan lancarnya proses menulis. Tema harus sesuai dengan minat dan
skemata siswa. Untuk mengatasi hal itu guru dapat melakukan kolaborasi melalui
curah pendapat sehingga dapat melahirkan tema dan topik tulisan yang sesuai
dengan minat dan keinginan mereka. Selain dengan curah pendapat juga dapat
dilakukan dengan membaca atau menelaah bentuk tulisan.
Pada Tahap ini siswa mengorganisasikan dan mengembangkan ide yang telah
dikumpulkannya lewat kegiatan curah pendapat dalam bentuk draft kasar. Untuk
membantu siswa mengembangkan ide dan menyusun konsep tulisannya, dapat
dilakukan dengan pemberian chart struktur cerita sebagai media untuk
menuangkan semua ide yang dimilikinya. Hal ini bertujuan agar siswa tidak ragu-
ragu, karena pada tahap berikutnya akan diperbaiki, diubah dan disusun ulang.
16
Pada tahap perbaikan siswa melihat kembali tulisannya untuk selanjutnya
menambah, mengganti, atau menghilangkan sebagian ide berkaitan dengan
penggarapan struktur cerita yang telah ditulisnya.
Setelah semua tahap terlewati, maka sebagai tahap akhir adalah tahap
publikasi. Siswa mempublikasikan hasil tulisannya melalui kegiatan berbagai
hasil tulisan cerita (sharing). Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kegiatan
penugasan untuk membacakan hasil karangan atau ditempel pada majalah dinding
sekolah atau di depan kelas.
17
terhadap jawaban-jawaban yang kemudian menjadi materi dalam menulis.
Adapun pertanyaan yang diberikan pada peserta didik adalah 5W+1H.
Subjek dalam hal ini dapat berarti orang, masalah, kejadian, ide, isu, atau apapun
topic yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan.
Siswa dapat membuat daftar jawaban sebagai tuntunan teks yang akan dituliskan.
18
beberapa pertanyaan tentang subjek tulisan, kita dapat menghasilakan ide dan
detail menggunakan pertanyaan 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, dan
How).
19
gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat
mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.
Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung. Bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang
aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan
dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran,
gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu keterampilan yang
produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainnya, seperti aspek
berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek membaca dan menyimak serta
pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda
baca. Pemahaman berbagai jenis karangan serat pemahaman berbagai jenis
paragraf dan pengembangannya.
Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif untuk
mengungkapkan ide, pikiran, gagasan dan pengetahuan. Dalam kegiatan menulis
ini, maka penulis haruslah teampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan
kosakata. Disebut sebagai kegiatan produktif karena kegiatan menulis
menghasilkan tulisan, dan disebut sebagai kegiatan yang ekspresif karena
kegiatan menulis adalah kegiatan yang mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan
pengetahuan penulis kepada pembaca.
Keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling kompleks, karena
keterampilan menulis merupakan suatu proses perkembangan yang menuntut
pengalaman, waktu, kesepakatan, latihan serta memerlukan cara berpikir yang
teratur untuk mengungkapkannya dalam bentuk bahasa tulis. Oleh sebab itu,
keterampilan menulis perlu mendapat perhatian yang lebih dan sungguh-sungguh
sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa.
Menulis adalah sebuah keterampilan yang diperoleh karena kebiasaan, yang
sangat berkaitan dengan membaca. Seseorang akan mampu menghasilkan sebuah
tulisan yang bermakna, tentu didahului dengan kegiatan membaca. Kegiatan ini
hendaklah dibiasakan sejak kecil, sehingga kelak akan menjadi suatu budaya,
yaitu budaya baca-tulis yang baik. Tulisan- tulisan yang dihasilkan dapat berupa
fiksi, seperti: cerpen atau puisi; atau nonfiksi, seperti: artikel, atau dakwah.
20
Ketika kita menulis, tentu ada tujuan yang kita harapkan dari tulisan yang kita
buat. Dari tujuan-tujuan itu, kita juga berharap akan meraih manfaat, baik bagi diri
penulis maupun orang lain yang membaca tulisan kita. Sebagai sarana seseorang
menuangkan idenya melalui tulisan, terkadang tidak hanya memiliki satu tujuan
namun terkadang mengharapkan beraneka tujuan melalui ide-idenya.
Banyak manfaat jika menulis ditujukan untuk orang lain melalui media yang
dipilih. Berikut ini rangkuman manfaat menulis bagi seseorang:
1. Menulis berarti menciptakan jembatan berkomunikasi dengan diri sendiri
maupun orang lain.
2. Kebiasaan menulis akan mengasah dan mempertajam kemampuan diri sendiri
dalam berbahasa tulis.
3. Dengan menulis akan membantu orang lain dalam menghadapi dan
memecahkan masalah yang sama dengan yang dihadapi si penulis.
4. Menulis dapat mengasah daya nalar dan daya ingat seseorang.
5. Melatih ketajaman untuk berkonsentrasi.
6. Menulis kreatif akan menjadi sumber penghasilan.
7. Aktivitas menulis dapat memperbanyak teman dan sahabat.
8. Menulis adalah sarana aktualisasi diri seseorang.
9. Kemampuan menulis menjadi sebuah prestise dan prestasi
10. Kegiatan menulis mendatangkan kepuasan batin.
11. Menulis akan menambah pengetahuan dan wawasan seseorang.
Itulah beberapa manfaat penting dari sebuah aktivitas menulis bagi seseorang.
Tentu saja masih banyak manfaat lain dari kegiatan menulis. Oleh sebab itu
penting sekali untuk membudayakan menulis. Lalu juga ada manfaat bercorak
nilai dan praktis. Adapun manfaat yang bercorak nilai, seperti berikut ini.
1. Semakin banyak membaca dan belajar maka tulisan yang dihasilkan semakin
berkembang, dan ilmu semakin bertambah.
2. Melatih untuk berpikir logis dan sistematis, baik pada tulisan kategori fiksi
maupun nonfiksi.
3. Menuliskan hasil bacaan adalah cara kita untuk menangkap makna. Makna
yang kita tangkap dari bacaan akan lebih kuat/terikat maknanya jika kita
tuliskan.
21
4. Sarana chatarsis, yang mana seseorang akan merasa lega hatinya jika dapat
menuangkan unek-uneknya ke dalam bentuk tulisan.
5. Sarana dakwah, bahwa tulisan seperti ini terkait dengan tujuan ideologis.
Melalui tulisan tentu sangat banyak materi dakwah yang bisa penulisnya
sampaikan, juga kepada banyak orang dari berbagai kalangan secara luas.
6. Sarana mengedukasi tentang hal-hal yang bermanfaat.
7. Sarana kepuasan mental, spiritual, dan intelektual yang tidak ternilai dan
tidak tergantikan.
Sedangkan manfaat praktis atau pragmatis dari kegiatan menulis, misalnya:
1. Untuk menjadikan si penulis terkenal.
2. Dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas tertentu, misalnya bagi siswa atau
mahasiswa.
Jadi, berbagai tujuan dari kegiatan menulis, sekaligus mendatangkan berbagai
manfaat bagi penulis maupun orang-orang yang membaca tulisan tersebut. Oleh
karena itu, kegiatan menulis hendaknya dibiasakan sejak dini, sehingga kelak
menjadi membudaya pada diri kita.
Selain keterampilan menulis yang mempunyai banyak manfaat, keterampilan
membaca juga mempunyai banyak manfaat. Ada berbagai manfaat membaca yang
bisa kita dapatkan jika rajin membaca, Bukan hanya menjadi hiburan bagi kita,
ada manfaat membaca lainnya, seperti rajin membaca menambah wawasan kita
dan bisa melatih kemampuan berpikir. Berikut manfaat-manfaat dari Membaca !
1. Membaca dapat mengurangi stress.
Manfaat membaca yang pertama adalah mengurangi stress. Pada 2009, para
ilmuwan menilai bagaimana berbagai aktivitas dapat menurunkan tingkat stres
dengan mengukur detak jantung dan ketegangan otot. Membaca buku atau koran
hanya selama enam menit dapat menurunkan tingkat stres seseorang hingga 68
persen. Wah, besar sekali, bukan. Bahkan, efek ini jauh lebih besar daripada
berjalan-jalan (42 persen), minum secangkir teh atau kopi (54 persen), atau
mendengarkan musik (61 persen). Kemampuan untuk sepenuhnya
menenggelamkan diri dalam bacaan adalah faktor yang membuat membaca
merupakan cara yang sempurna untuk menghilangkan stres.
2. Membaca dapat menambah usia.
22
Manfaat membaca yang kedua adalah menambah usia seseorang. Sebuah tim
pernah melakukan penelitian terhadap orang dewasa di atas usia 50 tahun. Mereka
menemukan bahwa orang yang membaca, khususnya membaca buku selama 30
menit sehari, dapat hidup hampir dua tahun lebih lama.
3. Membaca dapat meningkatkan keterampilan bahasa dan pengetahuan global.
Manfaat membaca yang ketiga adalah m meningkatkan keterampilan bahasa dan
pengetahuan global. Sebuah studi melakukan penelitian untuk menilai hubungan
antara keterampilan kognitif, kosa kata, pengetahuan faktual, dan paparan
terhadap penulis fiksi dan nonfiksi tertentu. Mereka menggunakan Author
Recognition Test (ART), yang merupakan tes dengan hasil terakurat untuk
mengetahui keterampilan membaca seseorang. Hasil rata-rata dari studi ini adalah
bahwa mereka yang rajin membaca, memiliki sekitar 50 persen lebih besar
kosakata dan 50 persen lebih banyak pengetahuan berbasis fakta.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa membaca dapat memengaruhi kosakata
yang Anda miliki dan juga pengetahuan berbasis fakta yang mendunia. Cara kerja
otak manusia diumpamakan seperti efek bola salju. Semakin banyak kata yang
Anda pelajari, semakin baik kemampuan Anda untuk membaca dan memahami,
termasuk bidang lain yang tidak berkaitan dengan keahlian Anda.
4. Membaca dapat menambah empati.
Manfaat pembaca yang keempat adalah menambah empati. Sebuah lembaga
melakukan penelitian pada tahun 2013. Mereka meneliti sekelompok relawan
yang membaca karya sastra berupa fiksi dan yang tidak membaca. Dalam lima
percobaan, mereka yang membaca karya sastra fiksi memiliki kinerja yang lebih
baik dalam tugas-tugas. Mereka mampu memprediksi bagaimana orang lain akan
bertindak dan mengidentifikasi emosi seseorang melalui ekspresi wajah yang
ditampilan. Ini membuktikan bahwa membaca dapat meningkatkan kemampuan
seseorang untuk memahami keadaan mental orang lain, atau yang sering kita
kenal dengan kata empati.
Jika kita berinteraksi dengan orang lain yang sulit untuk diprediksi dan
dimengerti, kita membutuhkan kerendahan hati dalam menghadapinya. Membaca
membuat seseorang dapat bersikap rendah hati terhadap sesama. Sehingga,
23
mereka yang gemar membaca tidak akan mengalami kesulitan yang mendalam
ketika harus berhadapan dengan individu yang memiliki kompleksitas tinggi.
5. Membaca dapat meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas.
Manfaat membaca yang kelima adalah meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas.
Dalam kehidupan nyata, kita sering merasa seperti harus membuat keputusan.
Namun terkadang kita menutup pikiran akan informasi yang sebenarnya dapat
membantu kita. Nah, membaca fiksi melatih kita untuk memiliki pikiran yang
tetap terbuka, dengan begitu kita akan selalu mampu menghadapi ketidakpastian
yang terjadi di kehidupan kita.
Membaca, terutama membaca fiksi, dapat menambah produktivitas dan
kreativitas. Ini dibuktikan dalam sebuah penelitian terhadap 100 orang yang
ditugaskan untuk membaca cerita fiksi atau esai nonfiksi. Para peserta kemudian
mengisi kuesioner yang dimaksudkan untuk menilai tingkat kemampuan kognitif
mereka, bagaimana mereka dapat mencapai kesimpulan dengan cepat dan
menghindari ambiguitas dalam proses pengambilan keputusan. Mereka yang
membaca fiksi menunjukkan hasil yang lebih fleksibel dan kreatif daripada
mereka yang membaca esai.
Jadi, jika rekan pembaca ingin meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas, cobalah
untuk membaca cerita fiksi dengan rutin, tetapi, ini tidak menutup kemungkinan
untuk membaca esai ya.
6. Membaca dapat mengubah seseorang menjadi pribadi yang lebih baik.
Manfaat membaca yang keenam adalah mengubah seseorang menjadi pribadi
yang lebih baik. Setiap kita pastinya ingin berkembang dan terus bertumbuh
menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Membaca dapat membantu Anda
mewujudkannya, terlebih lagi membaca cerita fiksi. Cerita fiksi membuat Anda
mengidentifikasi diri sendiri melalui gambaran orang lain, yang bisa saja
merupakan tokoh protagonis dalam cerita, Cerita fiksi akan membawa Anda
memasuki kehidupan yang tidak Anda ketahui sebelumnya. Sehingga, Anda
memiliki emosi atau keadaan yang tidak akan Anda pahami. Membayangkan
pengalaman baru menciptakan ruang bagi Anda untuk dapat tumbuh dan berubah.
Itulah sebabnya, membaca, terlebih membaca cerita fiksi, dapat membuat Anda
menjadi pribadi yang lebih baik.
24
Inilah 6 manfaat membaca yang dibuktikan melalui penelitian. Jadi, apakah rekan
pembaca ingin mendapatkan keenam manfaat tersebut? Sediakan waktu dan
ambilah buku yang ingin Anda baca setiap hari. tenggelamkan diri Anda dalam
bacaan dan membacalah secara konsisten. Hasilnya, rekan pembaca akan
mendapatkan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan Anda.
7. Membaca Menambah Wawasan dan Ilmu Pengetahuan
Buku sering disebut sebagai jendela dunia. Ini karena ada berbagai jenis bacaan
dengan berbagai isi pengetahuan, teman-teman. Karenanya, semakin banyak
membaca, semakin banyak juga pengetahuan yang kita ketahui!
Kemudian, kalau kita mengatahui banyak permasalahan dan penyelesaiannya
melalui buku, kita akan terbiasa mencari solusi apabila ada masalah yang terjadi
di kehidupan kita.Selain itu, membaca membuat kita mendapat banyak inspirasi
yang mungkin berguna untuk kita.
8. Membaca Melatih Kemampuan Berpikir dan Meningkatkan Daya Ingat
Salah satu cara terbaik untuk melatih kemampuan berpikir adalah dengan
membaca.
Jika kita punya wawasan yang luas, ini bisa melatih pikiran kita untuk memiliki
pertimbangan dan pemikiran dari berbagai sudut pandang.Jadi, kita bisa melihat
permasalahan dari berbagai sisi.Membaca juga baik untuk daya ingat otak
kita.Penelitian telah menunjukkan bahwa tetap terstimulasi secara mental dapat
memperlambat atau bahkan mencegah penyakit Alzheimer dan Dementia,
lo.Karena membaca membuat otak kita aktif dan mencegah otak kita kehilangan
kekuatan.Sama seperti otot lain di tubuh, otak membutuhkan latihan untuk
membuatnya kuat dan sehat.
9. Membaca Memperkaya Kosakata
Dengan banyak membaca, kamu akan lebih mudah bercerita karena kosakata yang
kamu miliki bertambah banyak.Ini membuat kita bisa lebih baik menyampaikan
berbagai hal yang kita pikirkan dengan lebih jelas, teman-teman.
10. Meningkatkan Konsentrasi dan Memori
Selama membaca, kita akan fokus pada bacaan. Konsentrasi kita akan meningkat
ketika sedang membaca.Membaca bisa melatih kita untuk fokus dan tidak mudah
teralihkan saat melakukan sesuatu.Kemudian, kebiasaan rajin membaca juga
25
membuat otak mengingat berbagai hal dengan mudah.Sebabnya, dalam proses
membaca kita membentuk memori baru dan memperkuat memori yang sudah ada.
11. Meningkatkan Keterampilan Menulis
Apabila kita sering membaca, kita akan terbiasa dengan kata, kalimat, dan
paragraf.Selain menambah kosakata untuk berbicara, terbiasa dengan kata,
kalimat, dan paragraf juga memudahkan kita untuk menuliskan apa yang kita
pikirkan.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan menulis adalah kegiatan menyampaikan ide, gagasan,
informasi,atau perasaan ke dalam bentuk-bentuk lambang bahasa berupa tulisan
secara terampil yang dapat dipahami dan bermanfaat bagi pembaca. Untuk
mencapai keterampilan menulis siswa, maka perlu di perhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi ketrampilan menulis diantaranya faktor internal dan eksternal
yang meliputi, faktor internal (kesehatan, minat, bakat, dan motivasi pesertta
didik) sedangkan faktor eksternal (keluarga, lingkungan sekitar, dan sekolah).
Sedangkan dalam meningkatkan keterampilan menulis guru dapat melakukan
strategi dalam pembelajaran diantaranya menggunakan Strategi Pembelajaran
Menulis Dengan Model Proses dan Strategi Pembelajaran Teknik Guiding
Questions. Manfaat dari keterampian menulis mencakup manfaat praktis dan
pragmatis, salah satunya ialah menambah wawasan si penulis.
B. Saran
Sebaiknya orang tua mengajarkan anaknya dari kecil untuk menyukai
menulis. Karena manfaat dari keterampilan berbahasa tulis sangat banyak.
Kebiasaan tersebut dapat dilakukan melalui pembiasaan orang tua, lingkungan,
maupun sekolah.
27
DAFTAR PUSTAKA
28