Anda di halaman 1dari 8

“KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Pendidikan Kewarganegaraan”
Dosen pengampu:
Dr. Hj. Asniwati, S, Pd., M, Pd

Kelas 5B
Oleh Kelompok 2 :
Khalawatul Zakiah 1910125120047
Muhammad Iqbal 1910125210014
Siti Firda Anggraini 1910125220042
Mislian Dinda Norjanah 1910125220087
Ahmad Shabirin 1910125310032
Esty Fahlupi Yurinda 1910125320027
Maya Aulia 1910125320042
Aulianti 1910125320072

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN
2021
LAPORAN PRESENTASI KELOMPOK 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Moderator : Nurlaila Jum’ah (1910125120032)


Notulen : Khalawatul Zakiah (1910125120047)
Presentasi : Google Meet
Operator (Sharescreen) : Wulan Maulida Sari (1910125220052)
Hari, Tanggal : Selasa, 07 September 2021

A. Pertanyaan Sesi 1
1. Fatmawati (1910125120037)
Jelaskan mengapa sebagai calon guru diperlukan untuk memahami keterampilan dasar
memberikan penguatan?
Dijawab: Khalawatul Zakiah (1910125120047)
Karena keterampilan memberi penguatan ini termasuk keterampilan yang wajib
dimiliki guru, dimana guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga
hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Keterampilan dasar memberi
penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena terkadang guru bersikap dingin
terhadap respon yang diberikan siswa ketika di kelas, bersikap seperti tidak
menghargai siswanya. Tentu hal tersebut dapat mengakibatkan melemahnya motivasi
dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin tidak akan tercipta pembelajaran yang
kondusif. Partisipasi siwa dalam pembelajaran sebaiknya diberikan tanggapan balik
oleh guru sehingga siswa termotivasi untuk mengulangi aktivitas tersebut dengan
kualitas yang lebih baik. Dengan demikian, seorang guru harus mampu untuk
menjaga motivasi belajar siswanya agar dapat mencapai suatu hasil yang optimal
ketika melakukan suatu proses pembelajaran.
Contoh:
Guru : coba kamu sebutkan salah satu sifat udara!
Ya coba kamu, Budi “(sambil menunjuk)”
Siswa : udara mempunyai bentuk seperti wadahnya, Bu!
Guru : bagus, itu jawaban yang tepat. Ibu senang mempunyai murid yang dapat
menjawab dengan baik seperti kamu.
Keterampilan memberi penguatan tersebut mempunyai pengaruh berupa sikap positif
terhadap proses belajar siswa baik melalui kata-kata (verbal) maupun non verbal
seperti dengan isyarat-isyarat tertentu, secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengarui terhadap kepercayaan diri siswa.

Ditambahkan: Maya Aulia (1910125320042)


Keterampilan memberikan penguatan merupakan keterampilan yang harus di
kuasai oleh guru karena penguatan yang di berikan kepada siswa akan
membangkitkan semangat murid dalam melakukan kegiatan pembelajaran, semangat
siswa yang tinggi akan meningkatkan daya tangkap ilmu sehingga nantinya tujuan
yang ingin dicapai oleh guru dapat di raih dengan baik. Keterampilan memberikan
penguatan sangat dekat dengan motivasi.
Keterampilan dasar penguatan adalah segala  bentuk  respons  yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan  untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi siswa atas
perbuatannya atau responnya yang diberikan sebagai suatu dorongan koreksi. Melalui
keterampilan penguatan (reinforcement) yang diberikan guru, maka siswa akan
merasa terdorong untuk memberikan respon setiap muncul stimulus dari guru, atau
siswa akan berusaha menghindari respon yang dianggap tidak bermanfaat. Penguatan
juga berguna untuk mendorong siswa memperbaiki tingkah lakunya dan
meningkatkan kerjanya.
Oleh karena itu guru harus melatih dengan berbagai jenis penguatan dan
membiasakan diri untuk menerapkannya dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran
tidak hanya sekedar berisi sajian materi untuk dikuasai oleh anak, akan tetapi
bermuatan nilai-nilai edukatif untuk membentuk pribadi-pribadi yang baik yang selalu
saling menghargai.

2. Nurul Azmy (1910125120017)


Apakah dalam memberikan penguatan terhadap siswa memiliki hambatan bagi
seorang guru. Jika ada jelaskan!
Dijawab: Ahmad Shabirin (1910125310032)
Memberi penguatan dalam kegiatan belajar-mengajar kelihatannya sederhana, yaitu
merupakan tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa, yang antara lain
dinyatakan dalam bentuk kata-kata, membenarkan kata-kata pujian, senyumlah, atau
anggukan. Walau demikian banyak guru tidak melaksanakannya. Tidak jarang
ditemui guru-guru yang hanya memberikan komentar negatif terhadap tingkah laku
siswa yang salah, dan jarang sekali atau tidak pernah memberikan respon positif
terhadap tingkah laku siswa yang baik. Padahal harus disadari oleh para guru bahwa
pemberian penguatan dalam kelas akan mendorong siswa meningkatkan usahanya
dalam kegiatan belajar mengajar dan mengembangkan hasil belajarnya. Oleh karena
itu, diperlukan pemahaman serta latihan teratur dan terarah agar guru-guru atau calon-
calon guru menguasai cara memberikan penguatan dan dapat menerapkannya dalam
kegiatan belajar mengajar.
Berbicara tentang memberikan penguatan kepada seorang siswa tentu ada faktor-
faktor yang menjadi kendala dari seorang guru, yaitu sebagai berikut :
1) Kendala verbalistik
Bahwa kurangnya pemahaman dari siswa, sehingga ketika guru menjelaskan
di depan kelas, tidak sesuai dengan tanggapan siswa ketika proses pembelajaran.
Siswa tidak pernah bertanya kembali kepada guru agar guru kembali mengulangi
penjelasanya. Menurut Mardan (2018, 37) mengungkapkan bahwa : Ketika saya
menjelaskan di depan kelas, banyak siswa yang tidak tanggap. Ketika proses
pembelajaran, siswa jarang bertanya kembali tentang materi yang saya sampaikan,
siswa cenderung tidak memperhatikan dan sibuk dengan dunia mereka sendiri,
saya harus berulang kali mengingatkan kepada mereka untuk tetap fokus pada
pembelajaran. Hal tersebut menunjukan bahwa kurangnya pemahaman siswa
dalam proses pembelajaran, tidak adanya umpan balik antara guru dan siswa (feed
back) dan komunikasi hanya bersifat satu arah, ini terjadi karena siswa cenderung
tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru dan cenderung sibuk
dengan dunia mereka sendiri, sehingga proses pembelajaran kurang efektif.
2) Faktor lingkungan
Hambatan lingkungan yang dirasakan oleh guru adalah kurangnya kerjasama
antara para guru di sekolah. Dimana seorang guru harus bisa profesional dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah, seperti mengajar tepat pada
waktunya. Menurut Dewi (2018, 3)mengungkapkan bahwa : Kendala yang saya
alami dalam memberikan penguatan pada siswa yakni siswa terlalu sering keluar
kelas dengan alasan buang air kecil serta terkadang siswa juga terlalu ribut di
kelas lain apalagi kalau gurunya tidak ada di ruangan kelas. Guru merupakan
kunci keberhasilan dalam pengelolaan proses belajar mengajar, sehingga sudah
seharusnya guru memiliki kemampuan yang profesional termasuk kemampuan
mamanejemeni kelas agar dapat tercipta suatu lingkungan belajar yang kondusif
dalam kelas. Jadi pembelajaran yang baik akan tercipta apabila kondisi kelas dan
sekitarnya kondusif. Kondisi yang kondusif ini akan dapat tercapai apabila
suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya
proses belajar siswa.

Ditambahkan: Siti Firda Anggraini (1910125220042)


Adapun beberapa kendala yang dialami guru dalam memberikan penguatan
kepada siswa yaitu,
1) Pada saat pemilihan pemberian penguatan, guru masih bingung untuk memilih
penguatan yang bagaimana yang cocok untuk diberikan kepada siswanya.
Dikarenakan setiap siswa memiliki tipikal pemikiran yang berbeda-beda. Guru
dalam hal ini sangatlah berhati- hati dalam pemilihan memberi penguatan
yang akan digunakan.
2) Tidak semua anak aktif, lebih dari sebagian anak pasif. Mereka tidak bisa
berinteraksi dengan teman, senang megerjakan tugas sendiri dan tidak sesuai
dengan yang diintruksikan oleh guru, antara anak yang satu dengan anak yang
lainnya tidak bekerja sama.
3) Kegaduhan sering terjadi jika pemberian penguatan yang dilakukan guru
monoton atau berulang-ulang dilakukan seperti memberikan penguatan tanda,
siswa berebut untuk meminta menjawab agar semata-mata mendapat nilai dari
guru hal ini mengakibatkan kegaduhan didalam kelas. Jadi pada intinya
kendala yang dimiliki guru dalam menerapkan pemberian penguatan
dipengaruhi oleh kondisi siswa yang terkadang keinginan belajarnya masih
rendah. Oleh karna itu setiap pemberian penguatan yang akan dilakukan oleh
guru memiliki makna dan tujuan yang berbeda untuk siswa yang memiliki
minat belajar belajar yang rendah. Untuk menanggulangi kendala tersebut
guru berupaya memilih pemberian penguatan yang tepat untuk pembelajaran
yang sesuai dengan kondisi siswa.

3. Rosendi Aditiya Suryatama Harahap (1910125310009)


Dalam ppt kalian disebutkan "penguatan adalah respon positif dalam pembelajaran
yang diberikan guru terhadap perilaku peserta didik yang positif dengan tujuan
mempertahankan dan meningkatkan perilaku tersebut". nah bagaimana tanggapan
kalian tentang guru yg jika siswa menjawab salah malah merasa dijatuhkan malah
tidak diberi motivasi yang membuat anak menjadi kurang percaya diri?
Yang saya ingin tanyakan mengapa setiap calon guru harus memahami atau
menguasai keterampilan bertanya ini?
Dijawab: Aulianti (1910125320072)
Saya tidak setuju tindakan guru yang seperti itu karena akan membuat murit merasa
takut apabila ingin mengemukakan pendapatnya, dia akan takut salah dan akan
membuat murit itu takut mencoba lagi untuk kedepannya. Apalagi terkhusus untuk
murid sekolah dasar lagi-lagi guru disini sangat di uji oleh siswanya.tidak hanya
dalam pelajaran tetapi juga saat anak murit tidak mematuhi peraturan, Bukankah
seorang guru harus mendidik dan mengajar. Mendidik itu kan tidak harus dengan
kekerasan , tetapi harus mempunyai sikap kesabaran yang lebih, walaupun sebenarnya
seorang guru juga manusia biasa, bisa marah dan kesal . karena jika guru
mengingatkan siswanya dengan cara marah-marah , siswa ini akan mempunyai
presepsi negative kepada guru. Apalagi kemarahan disertai kekerasan guru , itukan
dapat meninggalkan trauma yg berkepanjangan. Karena untuk memotivasi siswa
tidak harus dengan ucapan yang keras tetapi dengan memahami psikis siswa di kelas
akan membuat kita bersabar kepada siswa yang selalu bertingkah lebih. Guru harus
mengerti bahwa setiap siswa mempunyai pemikiran dan perasaan yang berbeda .
karena ada yang mungkin murid saat dimarahi biasa aja tetapi juga ada yg langsung
down apalgi itu dilihat oleh teman-teman yang lain .

Ditambahkan: Rini Wahyuni (1910125120042)


Jadi tiap guru atau pengajar memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengajar,
memang ada guru yang tidak mau atau malas memberikan motivasi pada siswanya,
namun untuk masalah "menjatuhkan" itu merupakan hal yang sangat disayangkan,
memang marah atau amarah adalah perasaan emosional lazim terjadi pada setiap
orang. Biasanya dipicu karena tidak singkron antara kata hati dan fakta yang
diinginkan. Guru tersebut mungkin berharap siswa dapat menjawab sesuai keinginan
guru namun kenyataannya berbeda, siswa tidak mampu mencapai harapan siswanya.
Hal tersebut tidak berarti membenarkan perilaku guru dalam menjatuhkan,
apalagi yang djhadapi guru adalah peserta didik yang berbeda-beda mentalnya,
sebagai seorang guru harus memiliki etika dan menjadi contoh yang baik untuk anak
didiknya. Guru merupakan kedudukan terhormat dan mulia di masyarakat sebagai
agen perubahan dan sosok yang memiliki tanggung jawab moral, akademik, sosial
dan profesional sesuai bidang keahliannya. Perilaku guru dengan menjatuhkan siswa
yang mengungkapkan kata-kata kasar atau bersifat merendahkan atau juga
menjatuhkan tadi, dapat dipandang sebagai pelanggaran etika guru itu sendiri. Yang
mana dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki kewajiban, salah
satunya adalah menjunjung tinggi kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
Nah akibat tindakan guru tadi, dapat menjadikan siswa tidak hormat kepada
guru yang suka mencela dan mengomentari keburukan dirinya, lalu juga bisa
mempengaruhi prestasi siswa mundur karena memikirkan dirinya yang sering dicela
dan dikomentari keburukannya hingga dampak lebih buruknya siswa dapat putus
sekolah karena sudah merasa tidak nyaman berada di sekolah.
Mengingat betapa besarnya bahaya atau pengaruh mencela dan mengomentari
hal buruk dari siswa. Bila anda menjadi seorang guru hendaknya menghindari atau
tinggalkan perilaku ini. Namun apabila terjadi, sebaiknya perlu di adu kan, baik ke
kepala sekolah atau orang tua sehingga guru tersebut diberi teguran atau sanksi agar
tidak terjadi hal-hal seperti itu.

B. Pertanyaan Sesi 2
1. Muhammad Sugiyannor (1910125310064)
Jika guru tidak bisa memberikan penguatan kepada siswa, apa yang akan terjadi
kepada siswanya ?
Dijawab : Muhammad Iqbal (1910125210014)
1) Perhatian siswa dan motivasi menurun
2) Siswa susah untuk belajar
3) Rasa percaya diri pada siswa menurun
4) Iklim kelas yang tidak kondusif

2. Masdiana (1910125120012)
Kapan waktu yang pas untuk pemyampaian penguatan kepada anak?
Dijawab: Esty Fahlupi Yurinda (1910125320027)
Pada saat siswa sedang dalam keterpurukan , misalnya : dapat nilai 0 dan pada saat
itulah guru memberi penguatan kepada siswanya agar tetap semangat belajar
Ada beberapa Kemungkinan dimana guru harus memberikan penguatan pada siswa.
1) Pada saat apersepsi adalah proses pemberian atau penguatan pengetahuan
Prasyarat sebelum memasuki Materi
2) Pada saat Konfirmasi, guru mengamati sejauh mana pemahaman siswa dari proses
eksplorasi dan elaborasi, di sini guru tau keasalah pahaman siswa, dan kekurang
pahaman siswa. Di sinilah peran Guru selanjutnya memberikan Penguatan
Pemahaman siswa.
3) Dan setelah Evaluasi setelah penilaian jika masih ada nilai dibawah KKM
tentunya ada proses remidial, sebelum remedial guru sebaiknya melakukan
penguatan lagi

Ditambahkan: Mislian Dinda Norjanah (1910125220087)


Pemberian penguatan dapat dilakukan pada saat
1) saat siswa memperhatikan guru, kawan lainnya dan benda yang menjadi tujuan
diskusi
2) Pada saat siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca dan
bekerja di papan tulis
3) Pada saat menyampaikan hasil kerja
4) Saat bekerja dengan kerja yang baik
5) Saat memperbaiki pekerjaan
6) Serta saat mengerjakan Tugas mandiri

Penguatan yang di berikan guru memiliki dampak yang positif bagi siswa,
siswa yang sering di beri penguatan berupa pujian atau motivasi cendrung akan
merasa bangga atas apa yang mereka lakukan sehingga akan mendorong mereka
untuk melakukan hal yang lebih baik lagi. Dalam implementasi pemberian peguatan,
guru harus dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk pemberian penguatan
agar dapat direspon dengan baik oleh siswa. Dengan demikian pemberian penguatan
akan efektif.

Anda mungkin juga menyukai