Anda di halaman 1dari 5

09

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
Jalan Pandawa, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo Telepon (0271) 781516 Fax (0271) 782774
Website : www.iain-surakarta.ac.id E-mail : info@iain-surakarta.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP


TAHUN 2022

Nama : Fauzyyah Nur Fadilah


Nim : 193111191 PAI 6F
Mata Kuliah : Fiqih di MA

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan tepat!


CATATAN: Tulis nomor urut presensi perkuliahan di pojok kanan atas lembar jawab!

1. Apa visi dan misi seorang guru MA sebelum mengajar?


Jawab :
Visi
Menjadi guru yang ideal, berprestasi, profesional, kreatif, inovative, berakhlak mulia,
dapat menjadi teladan sehingga mampu menjadi inspirasi dan motivasi bagi siswa dan
rekan.
Misi
a. Menjadikan Pendidikan Agama sebagai mata pelajaran yang di sukai siswa dan benar
- benar mampu menjadi inspirasi bagi siswa untuk senantiasa melakukukan kebajikan;
b. Menjadi guru yang selalu bisa memberi motivasi dan menjadi inspirasi bagi siswa di
sekolah dan anak anak dirumah untuk meraih prestasi terbaik;
c. Menjadi guru yang mampu berintegrasi dengan teknologi informasi untuk
mengembangkan potensi diri;
d. Menjadi guru yang multitalenta, kreative dan inovative untuk meraih prestasi terbaik;
e. Menjadi guru yang ideal dan profesional.

2. Bagaimana guru mengelola kelas di MA?


Jawab :
a. Penataan ruang kelas
Perubahan formasi tempat duduk perlu dilakukan agar siswa tidak bosan di kelas.
Siswa perlu mengenal lebih dekat teman-teman mereka dalam satu kelas, sehingga
mereka tidak jenuh belajar.Hal ini akan mempengaruhi konsentrasi anak saat belajar
b. Mengantisipasi kondisi kelas
Kondisikan semua siswa dengan baik secara fisik maupun psikis, termasuk siswa yang
terlambat masuk ke dalam kelas. Sebelum siswa benar-benar siap jangan memulai
mengajar. Ada kalanya saat kita masuk kelas, suasana kelas sangat gaduh atau anak
berjalan ke sana kemari dari tempat duduk mereka. Sebagai pendidik kita tidak boleh
menoleransi hal ini.
c. Tetapkan aturan dengan tegas namun 'bersahabat'
Saat ada siswa melakukan pelanggaran, kita harus tegas dalam memberikan
konsekuensi, sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Alangkah lebih baik bila
aturan dibuat bersama siswa sejak awal tahun ajaran. Saat membuat suatu aturan
dan metode pemberian konsekuensi, kita perlu mengajak siswa untuk bekerja sama.
Sehingga saat mereka melakukan pelanggaran dan menerima konsekuensi, mereka
bisa menerimanya dengan baik.
d. Pastikan siswa tetap fokus
Beberapa cara yang bisa kita praktekkan adalah dengan memberikan pertanyaan
kepada siswa dengan cara menunjuk siswa (terutama yang terlihat kurang fokus),
mengajak siswa melakukan ice breaking, dan kejutan-kejutan menarik lainnya.
e. Serius tapi santai
Mulailah mengajar dengan serius. Bila sudah berhasil menggiring siswa dalam
suasana demikian, atur irama pembelajaran menjadi santai kemudian serius lagi, dan
begitu seterusnya. Kalau serius melulu siswa akan ngantuk atau bosan mengikuti
pelajaran. Makanya perlu juga pembelajaran diselingi dengan homor dan intermezo
sebagai penyegaran bagi siswa.
f. Jangan biarkan ada waktu tersisa yang kosong
Sebagai pendidik yang baik, kita tidak boleh membiarkan anak-anak “menganggur” di
sisa waktu. Di waktu siswa tersebut, kita bisa memberikan pengayaan, mengajak anak
nonton film pendek yang berhubungan dengan pelajaran, memberikan tanya jawab,
memberikan soal latihan, dan aktivitas lainnya
g. Posisi berdiri ketika mengajar
Ketika mengajar, guru perlu mengatur posisi berdiri. Ini bertujuan untuk
mengendalikan siswa keseluruhan. Jangan itu ke itu saja siswa yang menjadi pusat
perhatian guru. Selain itu guru jangan terlalu sering membelakangi siswa karena
menulis di papan tulis. Sebaliknya guru guru menulis dengan posisi menyamping
sehingga siswa dapat terpantau.

3. Sebutkan urutan dalam penyusunan RPP!


Jawab :
Format RPP Kurikulum 2013 berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah :
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema
c. Kelas/semester
d. Materi pokok
e. Alokasi waktu
f. Tujuan pembelajaran
g. Kompetensi dasar dan indikator pencapaiankompetensi
h. Materi pembelajaran
i. Metode pembelajaran
j. Media pembelajaran
k. Sumber belajar
l. Langkah-langkah pembelajaran
m. Penilaian hasil belajar

4. Apa yang harus dilakukan oleh seorang guru MA jika mendapati anak didiknya tidak
memperhatikan waktu guru mengajar?
Jawab :
a. Siapkan pembelajaran yang menarik perhatian siswa, hingga siswa bisa fokus
terhadap pelajaran. Gunakan strategi yang cocok untuk setiap kelas dan sesuaikan
dengan kebutuhan. Ciptakan suasana kelas menjadi hidup sehingga tidak ada siswa
yang tidak memperhatikan pembelajaran
b. Jika dalam proses pembelajaran sedang berlangsung terdapat anak didik yang tidak
memperhatikan waktu guru mengajar, kita sebagai guru harus menegur untuk
mengingatkan supaya untuk kembali fokus ke pembelajaran. Pertama tegur secara
halus, kedua peringatan, dan ketiga boleh untuk memberi punishment sebagai
bentuk pelajaran untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Dengan catatan, teguran
pertama dan kedua harus sudah dilakukan, tidak boleh langsung memberi teguran yg
ketiga (punishment).

5. Sebutkan beberapa metode pengajaran yang ada di MA!


Jawab :
1. Metode Pembelajaran Konvensional / Metode Ceramah
Salah satu macam metode pembelajaran yang kerap digunakan adalah metode ceramah.
Maksudnya, metode ini diterapkan dengan cara berceramah atau menyampaikan
informasi secara lisan kepada siswa. Metode ini merupakan metode yang paling praktis
dan ekonomis, tidak membutuhkan banyak alat bantu.
2. Metode Pembelajaran Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pengajaran yang erat hubungannya dengan belajar
pemecahan masalah. Metode ini juga biasa dilakukan secara berkelompok atau diskusi
kelompok.
Metode Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi,
pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat
pengertian yang sama, lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu atau untuk
mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.
3. Metode Pembelajaran Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi
dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru
menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung
antara guru dengan siswa.
4. Metode Pembelajaran Demonstrasi
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar
yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.Metode Pembelajaran
Demonstrasi
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar
yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode Pembelajaran
Demonstrasi
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat
efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar
yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
6. Bolehkan seorang guru MA memberikan hukuman untuk anak didiknya? Mengapa?
Jawab :
Jawabannya adalah boleh, namun dengan syarat dan ketentuan tertentu. Tidak boleh
langsung memberi punishment saat pelanggaran pertama, karena jika seperti itu murid
akan menilai bahwa gurunya membencinya. Beda hal jika guru sudah memperingatkan
berkali-kali namun murid tidak mendengarkan dan tidak menggubrisnya, baru saat itulah
boleh memberikan punishment kepada murid. Jika dilakukan dengan cara tersebut,
murid pun juga akan tau bahwa guru tersebut sedang memberi pelajaran dengan bentuk
hukuman bukan membencinya.
Hukuman harus dapat terukur sejauh mana efektivitas dan keberhasilannya dalam
mengubah perilaku anak dan hukuman harus disampaikan dengan cara yang
menyenangkan, tidak disampaikan dengan cara menakutkan apalagi memunculkan
trauma berkepanjangan. Jangan memberi hukuman berupa bentuk fisik, tapi ganti
hukuman dengan bentuk yang lebih mendidik seperti meresume pembelajaran yang
telah dilaksanakan, beristighfar, atau hal yang positif lainnya.

Telah diverifikasi oleh


Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Dr. Saiful Islam. M.Ag
NIP. 19621024 199203 1 002

Anda mungkin juga menyukai