SUASANA KELAS
MAKALAH
Oleh
Kelompok 3 :
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam menentukan
kualitas dan jati diri suatu bangsa dan Negara. Dengan adanya pendidikan, akan
menciptakan sumber daya yang berkualitas yang nantinya akan menjadi peran
utama dalam mengembangkan bangsa dan Negara. Namun, hal ini tergantung
bagaimana perencanaan sistem pelaksanaan yang dilakukan di sekolah formal dan
nonformal. Maka dari itu, guru menjadi aspek penting terkait kerberhasilan
pendidikan ini karena guru adalah orang yang merencanakan, mengajarkan,
berinteraksi kepada peserta didik mengenai pembelajaran. Artinya, guru memiliki
andil yang besar dalam keberhasilan pembelajaran sehingga diperlukan guru yang
berkualitas.
Kualitas guru tersebut dapat dilihat bagaimana dia menguasai kelas agar
peserta didik merasa nyaman dan senang belajar. Contohnya dengan melakukan
pengaturan kelas, menciptakan suasana kelas atau sebagainya. Dengan
menciptakan pengaturan kelas atau suasana kelas yang baik akan membuat siswa
nyaman dalam belajar sehingga kurangnya rasa bosan dalam diri siswa sehingga
semakin tertarik untuk mengeksplor lebih pengetahuannya. Dapat dikatakan,
pengaturan dan suasana kelas dapat memberikan pengaruh yang besar kepada
peserta didik. Misalnya, suhu udara yang ada didalam kelas baik panas ataupun
dingin dan sistem ventilasi udara yang kacau dapat mempengaruhi konsentrasi
siswa. Kemudian, suasana ribut didalam kelas dapat juga mempengaruhi
konsentrasi belajar siswa. Maka dari itu, perlunya kita sebagai guru untuk
mengetahui bagaimana pentingnya pengaturan kelas dan menciptakan suasana
kelas serta pengimplementasiannya di kelas yang sebenarnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Prinsip-Prinsip Pengaturan Kelas?
2. Bagaimana Pengertian Pengaturan Kelas ?
1
2
3
4
yang sesuai. Seorang guru tidak mungkin dapat mengatur kelas dengan baik jika
mereka juga kurang disiplin. Tunjukkan kepada siswa bahwa guru mereka juga
menjunjung tinggi sikap disiplin dengan mempraktikkannya secara langsung.
Dari hal-hal tersebut kemungkinan akan menjadikan suasana belajar dalam
kelas selalu terjaga dengan baik.
B. Pengertian Pengaturan Kelas
Tata tertib adalah peraturan-peraturan yang telah disepakati oleh suatu
lembaga yang harus ditaati oleh masyarakat, apabila dilanggar akan diberikan
sanksi. Menurut Meichati (1980: 151) tata tertib dimaknai sebagai sebuah
peraturan yang bersifat mengikat seseorang atau kelompok, bertujuan untuk
menciptakan keamanan, ketentraman, orang tersebut atau sekelompok orang
tersebut. Dalam pendapat ini disebutkan pula tujuan dari tata tertib itu sendiri
yaitu untuk menjaga keamanan di dalam masyarakat. Sedangkan Menurut
Mulyono (2000) tata tertib adalah kumpulan aturan–aturan yang dibuat secara
tertulis dan mengikat anggota masyarakat. Aturan–aturan ketertiban dalam
keteraturan terhadap tata tertib sekolah, meliputi kewajiban, keharusan dan
larangan–larangan.
Sedangkan menurut Wikipedia ruang kelas adalah suatu ruangan dalam
bangunan sekolah, yang berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka
dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tata tertib dalam kelas
adalah kumpulan aturan–aturan yang dibuat secara tertulis dan mengikat anggota
dalam kelas. Aturan–aturan ketertiban dalam keteraturan terhadap tata tertib kelas,
meliputi kewajiban, keharusan dan larangan–larangan, tata tertib juga memiliki
sanksi bagi siapa saja yang melanggar dengan tujuan sebagai berikut:
1. Agar tercipta keamanan, ketentraman dalam kelas
2. Agar individu mengetahui tanggung jawab, hak dan kewajibannya dalam
kelas
3. Agar individu mengetahui hal–hal yang diperbolehkan dan tidak boleh
dilakukan dalam kelas
7
bisa sampai menegor anggota kelas yang melakukan pelanggaran akan tata tertib
dalam kelas guna pencegahan dini.
Dalam pelaksanaan tata tertib dalam kelas wali kelas hendaknya selalu
mengingatkan semua anggota kelas akan tata tertib dalam kelas tersebut dan selalu
melakukan proses penilaian melalui pengamatan akan tingkah laku setiap anggota
kelas. Penilaian tersebut ditujukan juga sebagai bahan pertimbangan untuk
memperbaiki atau tidaknya sebuah tata tertib dalam kelas itu, selain itu juga
bermanfaat untuk mengukur ke efektifan tata tertib kelas itu dalam menciptakan
suasana kelas yang efektif.
C. Pengertian Keterampilan
Dunia pendidikan pada hakikatnya sangat mengutamakan sebuah
ketrampilan/skill. Keterampilan memang sangat penting untuk menunjang hasil
belajar. Apalgi dalam sebuah kegiatan belajar dan mengajar sebuah ketrampilan
bisa di implementasikan. Menurut Gordon (Sulistyowati, 2019:2) Keterampilan
merupakan kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cepat,
pengertian ini biasanya cenderung pada aktifitas psikomotor. Selain itu pengertian
menurut Nadler “Skill merupakan kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat
diartikan sebagai implikasi dari aktifitas, Dunnette mendefinikan Skill sebagai
kapasitas yang membutuhkan untuk melaksakan beberapa tugas yang merupakan
pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat. Menurut
Merriam-Webster’s Online Dictionary, keterampilan belajar (study skill) adalah
teknik dan strategi yang membantu mahasiswa untuk membaca, mendengar untuk
tujuan tertentu dengan tujuan untuk mengingat (Wahyuni, 2017:34). Aspek-aspek
ketrampilan belajar Untuk lebih jelasnya masing-masing komponen keterampilan
belajar dijelaskan di bawah ini (Wahyuni, 2017:35).:
1. Kecemasan (Anxiety) Aspek kecemasan mengidentifikasi kecemasan
mahasiswa dalam memasuki Perguruan Tinggi dan tentang prestasi akademik
dan keterkaitan antara kecemasan dengan hasil belajar mahasiswa serta
keterampilan untuk mengatasi kecemasan.
9
2. Sikap (Attitude) sikap yang dimaksud adalah sikap dan minat mahasiswa
terhadap perguruan tinggi serta bagaimana pentingnya perguruan tinggi bagi
mahasiswa untuk kehidupannya di masa yang akan datang.
3. Konsentrasi (Concentration) Konsentrasi adalah kemampuan untuk
mengarahkan dan mempertahankan perhatikan pada tugas-tugas akademik
serta kemampuan untuk mengatasi pengaruh stimulus negative dalam
mencapai tujuan pendidikan di perguruan tinggi.
4. Pemrosesan informasi (Information Processing) Pemrosesan informasi adalah
kemampuan untuk menggunakan strategi pengelolaan dan keterampilan
berpikir untuk mengkaitkan antara pengetahuan yang telah diketahui dan
yang sedang dipelajari.
5. Motivasi (Motivation) Motivasi adalah kerajinan dan disiplin diri mahasiwa
dalam menjalani perkuliahan dan kemauan untuk mengerahkan usaha dalam
mengerjakan tugas-tugas perkuliahan.
6. Pengetesan diri (Self-Testing) pengetesan diri adalah penggunaan berbagai
teknik untuk menentukan tingkat pemahaman diri terhadap materi
perkuliahaan yaitu dengan mempelajar berbagai teknik dan memonitor
tingkat pemahaman atas informasi yang telah diterima dalam perkuliahan.
7. Pemilihan ide utama (Selecting Main Ideas) keterampilan dalam
mengidentifikasi informasi penting yang akan dipelajari/diteliti, kemampuan
untuk membedakan tingkat pentingya ide-ide.
8. Bantuan belajar (Study Aids) keterampilan dalam menggunakan bahan-bahan
pendukung belajar tingkat pemahaman tentang layout teks dan pengetahuan
mencari sumber informasi.
9. Strategi tes (Test Strategies) keterampilan mempersiapkan diri dalam
menghadapi tes dan penggunaan berbagai strategi dalam menjalankan tes.
10. Manajemen waktu (Time Management) keterampilan dalam mengaplikasikan
prinsi-prinsip pengelolaan waktu dalam situasi akademik dan keterampilan
dalam pembuatan prioritas waktu bagi mata kuliah yang memiliki tuntutan
yang lebih tinggi.
10
14