Anda di halaman 1dari 16

MODUL 7 dan MODUL 8

KETERAMPILAN MENGAJAR 1 dan


KETERAMPILAN MENGAJAR2
(Strategi Pembelajaran di SD)

KELOMPOK 4 :

ANGGUN KARTIKA (857015183)


ANNA MARIA FRANSISKA (857019356)
DEVI PUTRIYANI (857019349)
EVA SEPTIANA (857010571)
RIMA FITRIAWATI (857027869)
RINA DEWI (857011455)

UPBJJ BANDAR LAMPUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
MODUL 7

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1

KEGIATAN BELAJAR 1
RASIONAL
Kegiatan bertanya dapat dilakukan oleh semua orang tanpa memandang batas usia. Mulai
dari anak kecil sampai yang tua dapat bertanya . Masa yang paling bagus buntuk bertanta
ialah saat seseorang sudah tahap anak anak karena masa itu adalah masa yang rasa ingin tahu
sangat besar. Pada umummnya tujuan bertanya adalah untuk memperoleh informasi. Tetapi
dalam pembelajaran kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru tidak hanya bertujuan
memperoleh informasi tetapi meningkatkan interaksi antara siswa dan guru agar
pembelajaran dikelas lebih hidup atau aktif.

     DEFINISI DAN FUNGSI BERTANYA


Menurut G.A Brown dan R Edmondson (1984) mendefinisakan bahwa pertanyaan sebagai
“segala pernyataan yang menginginkan tanggapan verbal(lisan)” Guru perlu menguasai
ketrampilan bertanya karena :
a)  Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah
b)   Siswa belum terbiasa mengjukan pertanyaan
c)    Siswa harus dilibatkan secara mental intelektual secara maksimal
d)   Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa

Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain :


a)  Mendorong siswa untuk berfikir
b) Meningkatkan keterlibatan siswa
c) Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d) Mendiagnosis kelemahan siswa
e) Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
f) Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik.
KOMPONEN KOMPONEN KETRAMPILAN
Ketrampilan bertanya dasar terdiri dari komponen komponen :
a) Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat
b) Pemberian acuan
c) Pemusatan
d) Pemindahan giliran
e) Penyebaran
f) Pemberian waktu berfikir
g) Pemberian tuntunan
Ketrampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen :
a) Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan
b) Pengaturan urutan pertanyaan
c) Penggunaan pertanyaan pelacak
d) Peningkatan terjadinya interaksi

PRINSIP PENGGUNAAN
Dalam menerapkan ketrampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip
prinsip berikut :
a) Kehangatan dan keantusiasan
b) Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri , menjawab pertanyaan sendiri,
mengajukan pertanyaan yang mengandung jawaban serempak , mengulangi jawaban
siswa , mengajukan pertanyaan ganda , dan menunjuk siswa sebelum  mengajukan
pertanyaan.
c) Wakyu berfikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang
diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar.
d) Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu , kemudian dinilai sesudah selesai
mengajar.
KEGIATAN BELAJAR 2
PENGERTIAN DAN TUJUAN
Penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru terhadap prilaku siswa yang baik. Yang
menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku yang
baik tersebut penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
mengontrol dan memotivasi perilaku yang negatif menumbuhkan rasa percaya diri serta
memelihara suasana kelas yang kondusif. Penguatan dibagi menjadi dua yaitu penguatan
verbal dan non verbal. Penggunaan verbal diberikan dalam bentuk kata kata atau kalimat
pujian sentuhan kegiatan yang menyenangkan ,serta benda atau simbol penguatan dapat juga
diberikan dalam bentuk penguatan tak penuh jika respon atau perilaku siswa tidak
sepenuhnya memenuhi harapan.
Dalam memberikan penguatan ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.      Kehangatan dan keantusiasan
2.      Kebermaknaan
3.      Hindari respon negatif
4.      Penguatan harus berfariasi
5.      Sasaran penguatan harus jelas
6.      Penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul

KEGIATAN BELAJAR 3
Keterampilan dasar mengajar ketiga yang harus dikuasai selain keterampilan bertanya dan
keterampilan memberi penguatan yaitu keterampilan mengadakan variasi. Pada keterampilan
ini dapat dikuasai jika guru telah menguasai keterampilan bertanya dan keterampilan
memberi penguatan. Oleh sebab itulah sebelum mulai mempelajari keterampilan mengadakan
variasi, terlebih dahulu seorang guru mampu menguasai keterampilan bertanya dan
keterampilan member penguatan.

A.    Pengertian dan Tujuan


Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton, variasi dapat berwujud
perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk
memberikan kesan yang unik. Di dalam kehidupan sehari-hari variasi memegang peranan
yang sangat penting. Tanpa variasi hidup ini akan menjadi membosankan namun sebaliknya
variasi membuat hidup menjadi lebih bergairah, dinamis, dan penuh harapan. Sejalan dengan
kehidupan sehari-hari, variasi sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa menjadi
sangat bosan jika guru selalu mengajar dengan cara yang sama. Tidak jarang terjadi adanya
siswa yang selalu hafal dengan “gaya” mengajar gurunya sehingga ia sudah bisa menebak
apa yang akan dikatakan oleh guru. Hal demikian, sering dijadikan bahan permainan yang
disampaikan dengan berbagai kode. Tentu saja keadaan seperti ini, tidak menunjang
keefektifan kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan daripada variasi di dalam kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut :
a. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
b. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
c. Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelesaikan hal-
hal baru.
d. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
e. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Dengan tujuan seperti itu, kiranya dapat dipahami betapa pentingnya keterampilan
mengadakan variasi bagi seorang guru. Dengan variasi yang diadakan guru, bukan saja siswa
yang akan memperoleh kepuasan belajar, tetapi guru pun akan memperoleh kepuasan dalam
mengajar. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu mengadakan variasi dalam kegiatan
pembelajaran yang dikelolanya.

B.     Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi


Pada dasarnya, variasi dlam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu :
1)        Variasi dalam gaya belajar
Pada variasi dalam gaya belajar seorang guru sering dikaitkan dengan kepribadian guru
tersebut sehingga sering terdengar di antara para siswa bahwa guru A duduk ketiak berbicara,
guru B sering marah-marah, guru C suka berguarau dan sebagainya. Secara garis besar, hal-
hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat divariasikan oleh seorang guru berkisar
pada butir-butir sebagai berikut :
a)      Variasi Suara
Suara guru dapat dikatakan merupakan faktor yang sangat penting  di dalam kelas karena
sebagian besar kegiatan di kelas akan bersumber dari hal-hal yang disampaikan guru secara
lisan.
b)      Pemusatan Perhatian
Dalam mengajar, guru sering menginginkan agar siswa memperhatikan butir-butir penting
yang sedang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan guru dengan mengucapkan kata-kata
tertentu secara khusus disertai isyarat atau gerakan seperlunya.
c)      Kesenyapan
Dalam hal ini ketika gru sedang asyik berbicara suasana kelas agak terganggu. Ada siswa
yang mengantuk, berbicara atau bermain dengan temannya atau mungkin ada yang sibuk
sendiri. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menerapkan kesenyapan, yaitu diam sejenak
sambil mamandang kepada siswa-siswa yang sedang sibuk sendiri. Perubahan atau variable
dari kadaan ada suara ke kesenyapan yang tiba-tiba akan memberi pengaruh kepada siswa.
d)      Mengadakan Kontak Pandang
Kontak pandang dengan seluruh siswa merupakan salah satu senjata ampuh bagi guru dalam
mengajar. Memandang seluruh siswa ketika mulai berbicara dan kemudian memandang siswa
tertentu dengan tujuan mengecek pemahamannya mencerminkan keakraban gubungan atara
guru dan siswa dalam mengajar.
e)      Gerakan Badan dan Mimik
Mimik dan gerakan badan merupakan alat komunikasi yang efektif. Variasi mimik dan
gerakan badan yang dilakukan secara tepat dapat mengomunikasikan pesan secara lebih
efektif dibandingkan dengan ucapan yang bertele-tele. Hal ini dapat divariasikan antara lain,
ekspresi wajah, gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan bahu, gerakan badan secara
keseluruhan.
f)       Perubahan Dalam Posisi Guru
Posisi guru ketika mengajar di dalam kelas juga berpengaruh kepadan kegairahan siswa
belajar. Sebagai seorang guru selama mengajar tidak seharusnya terpaku di sat teempat. Guru
dapat memvariasikan posisinya secara wajar, misalnya berdiri di depan kelas, pindah
kesamping atau kebelakang.

2). Variasi Dalam Pola Interaksi


Pola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling didominasi guru
sampai yang berpusat pada siswa sendiri. Dilihat dari pengorganiasasian siswa, pola interaksi
dapat dibedakan atas pola interaksi klasikal, kelompok, dan perorangan.
3)        Variasi Dalam Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran
Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran.
Konsep yang sukar dan membosankan untuk disimak untuk menjadi menarik jika disajikan
dengan menggunakan media dan alat yang tepat. Alat bantu  pelajaran data divariasikan
sesuai dengan fungsinya serta variasi kesensitifan indera para siswa. Variasi ini dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
a)      Variasi Alat Bantu yang Dapat Dilihat
Penggunaan alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat merupakan variasi yang kaya dan
dapat meningkatkan minat dan perhatian para siswa pada kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
b)      Variasi Alat Bantu Pembelajaran yang Dapat Didengar
Pada umumnya, alat bantu pembelajaran yang dapat didengar dengan mendominasi kelas.
Oleh karena itu, suara guru harus cukup mampu menarik perhatian siswa. Guru harus mampu
mevariasikan suaranya, dari tinggi ke rendah, sedih ke gembira.
c)      Variasi Alat Bantu Pembelajaran yang Dapat Diraba dan Dimanipulasi
Penggunaan alat ini secara tepat akan dapat menumbuhkan dan memelihara minat siswa
dalam belajar sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif. Kesempatan
memanipulasi alat bantu pelajaran sangat langka terjadi, padahal kesempatan tersebut
member variasi yang sangat bermakna bagi siswa.

C.    Prinsip Penggunaanan


Agar variasi dapat berfingsi secara efektif, guru perlu memperhatikan prinsip penggunaan
sebagai berikut :
1)    Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar belakang sosial budaya, materi yang
sedang disajikan, dan kemampuan guru menciptakan variasi tersebut.
2)    Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu
terjadinya proses belajar.
3)    Variasi harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidak merusak
suasana kelas, dan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar.
4)    Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan yang
baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam rencana pembelajaran.
KEGIATAN BELAJAR 4
Keterampilan dasar mengajar keempat yang harus dikuasai oleh guru adalah keterampilan
menjelaskan. Kegiatan menjelaskan merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan guru
dalam pembelajaran. Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa,
tentu saja guru harus menguasai teori memberikan pembelajaran.

A.    Pengertian dan Penjelasan


Istilah menjelaskan sering dikacaukan dengan menceritakan, misalnya pengalaman berkelana
ke berbagai daerah yang diceritakan kepada orang lain sering dianggap sebagai kegiatan
menjelaskan. Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna “membuat sesuatu
menjadi jelas”. Dalam kegiatan menjelaskan terkandung makna pengkajian ingormasi secara
sistematis sehingga yang menerima penjelasan mempunyai gambaran yang jelas tentang
informasi yang satu dengan yang lain. Sebagai satu keterampilan yang bersifat generic,
keterampilan menjelaskan seyoginya dikuasai oleh semua guru, terlepas dari tingkat/kelas
maupun bidang studi yang diajarkan. Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk :
a. Membantu siswa memahami berbagai konsep, hokum, dalil, dan  sebagainya
secara objektif dan bernalar.
b. Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam
proses pembelajaran.
c. Meningkatkan keterlibatan siswa  dalam memecahkan berbagai masalah
melalui cara berpikir yang lebih sistematis.
d. Mendapatkan balikan dari siswa tentang tifnkat pemahamannya terhadap
konsep yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses pemeliharaan
dalam penyelesaian ketidakpastian.
Sementara itu, penguasaan keterampilan menjelaskan akan memungkinkan guru untuk:
a. Meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar
merupakan penjelasasn yang bermakna bagi siswa.
b. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan.
c. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber
d. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar
e. Menggunakan waktu secara efektif.
B.     Komponen-Komponen Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan memberikan penjelasan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu
keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan menyajikan penjelasan.
Keberhasilan suatu penjelasan sangat tergantung dari tingkat penguasaan guru terhadap kedua
jenis komponen keterampilan tersebut. Oleh karena itu, seorang guru ditntut untuk mampu
merencanakan dan menyajikan penjelasan.
1)  Keterampilan Merencanakan Penjelasan
Merencanakan penjelasan mencakup 2 subkomponen, yaitu yang berkaitan dengan isi pesan
atau materi pembelajaran yang akan dijelaskan dan yang mberkaitan dengan siswa sebagai
penerima pesan.
a) Merencanakan isi pesan
Merencanakan isi pesan atau materi pembelajaran merupakan tahap awal dalam proses
mejelaskan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perencanaan yang matang tentang materi yang
akan dijelaskan merupakan awal keberhasilan dari kegiatan menjelaskan. Perencanaan ini
mencakup tiga hal yaitu menganalisis masalah yang akan dijelaskan secara keseluruhan,
menetapkan jenis hubungan antara unsur-unsur yang berkaitan tersebut dan menelaah hukum,
rumus, prinsip atau generalisassi yang mungkin dapat digunakan dalam menjelaskan masalah
yang ditentukan.
b) Menganalisis karakteristik penerima pesan
Dalam merencanakan suatu penjelasan karakteristik siswa sebagai penerima pesan perlu
dipertimbangkan dengan cermat. Sasaran utama penjelasan yang diberikan guru adalah
pemahaman siswa. Mampu tidaknya siswa memahami penjelasan guru sangat tergantung dari
kemampuan guru menganalisis karakteristik siswa.

2) Keterampilan Menyajikan Penjelasan.


Keterampilan menyajikan penjelasan memegang peranan penting dalam pelaksanaan rencana
penjelasan yang sudah baik. Keterampilan menyajikan penjelasan terdri dari komponen-
komponen berikut :
a)  Kejelasan
Kejelasan dari suatu penjelasan tergantung dari berbagai faktor seperti kelancaran dan
kejelasan ucapan dalam berbicara, susunan kalimat yang baik dan benar, penggunaan istilah-
istilah yang sesuai dengan perbendaharaan bahasa siswa, serta penggunaan waktu “diam
sejenak” untuk melihat reaksi siswa terhadap penjelasan yang diberikan. Kelancaran dan
kejelasan ucapan dalam berbicara sangat menentukan kualitas suatu penjelasan.
b)  Penggunaan contoh dan ilustrasi
Suatu penjelasan akan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami jika disertai dengan
contoh dan ilustari yang tepat. Konsep yang sulit dan kompleks dapat dipermudah dengan
pemberian contoh dan ilustrasi yang diambil dari kehidupan nyata para siswa. Pola
pemberian contoh dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pola induktif dan deduktif.
c) Pemberian tekanan
Dalam memberikan penjelasan, sering terjadi guru berbicara panjang lebar tentang hal-hal
yang sebenarnya sangat tipis kaitannya dengan masalah pokok yang dijelaskan. Akibatnya,
setelah berakhirnya penjelasan, siswa tidak tahu apa sebenarnya yang dijelaskan olah guru.
Untuk menghindari hal tersebut ada dua subketerampilan yang harus dikuasai oleh guru
dalam meberikan tekanan, yaitu variasi gaya mengajar dan membuat struktur sajian.
d)  Balikan
Tujuan utama guru dalam memberikan penjelasan adalah agar siswa memahami masalah
yang dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, selam memberikan penjelasan guru hendaknya
meluangkan wkatu untuk memeriksa pemahaman para siswa dengan cara menajukan
pertanyaan atau melihat ekspresi wajah siswa setelah mendengarkan penjelasan guru. Dengan
cara seperti ini, guru akan mendapatkan balikan dari penjelasan yang diberikan.

C.    Prinsip Penggunaan


Dalam memberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut
a. Memperhatikan kaitan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan,
dan bahan yang dijelaskan. Ketiga komponen inin harus mempunyai kaitan
yang jelas sehingga bahan yang jelaskan guru sesuai dengan khazanah
pengalaman dan latar belakang kehidupan siswa.
b. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran tergantung
dari munculnya kebutuhan akan penjelasan.
c. Penjelasan yang diberikan  harus bermakna dan sesuai dengan tujuan pelajaran
d. Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan
akan suatu penjelasan muncul dari siswa, misalnya siswa menajukan usatu
pertanyaan yang memerlukan penjelasan.
MODUL 8

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2

KEGIATAN BELAJAR 1

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN


A. Pengertian dan Tujuan
Keterampilan membka pelajaran adalah keterampilan yang berkatan denan usaha guru dalam
memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan menutup pelajaran adalah
ketermpilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri pelajaran.
Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka pelajaran :
1) Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti
2) Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa
3) Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman yang sudah dimiliki
dengan yang akan dipelajari
4) Memberikayang akan diterapkan dalam kegiatan belajar

Tujuan yang ingin dicapai dalam menerapkan keteampilan mentup pelajaran :


1) Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiaan belajar yang telahberlansung
2) Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang
telah dijalani
3) Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja
dikuasai

B. Komponen keterampilan membuka pelajaran adalah sebagai berikut:


a.       Menarik perhatian yang dapat di lakukan dengan
1.      Memvariasikan gaya mengajar guru
2.      Menggunakan alat bantu mengajar
3.      Memvariasikan pola interaksi

b.      Menimbulkan motivasi yang dapat di lakukan dengan


1.      Menunjukkan kehangatan dan keantusiasan
2.      Menimbulkan rasa ingin tau
3.      Mengemukakan ide yang bertentangan
4.      Memperhatikan minat siswa

c.       Memberi acuan yang dapat di lakukan dengan


1.      Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
2.      Menyarankan langkah-langkah yang akan di lakukan
3.      Mengingatkan masalah pokok yang akan di bahas
4.      Mengajukan pertanyaan-pertnyaan yang berkaitan dengan materi yang akan di bahas

d.      Membuat kaitan


1.      Mengaitkan aspek-aspek yang relvan dari bidang studi yang telah di ajarkan
2.      Membandingkan dan mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lama
3.      Menjelaskan garis besar konsep untuk bahan yang sama sekali beru
Menutup Pelajaran
a. Meninjau kembali
1.      Merangkum inti pelajaran
2.      Membuat ringkasan

b. Menilai( mengevaluasi )
1.      Tanya jawab secara lisan
2.      Mendemonstrasikan keterampilan
3.      Mengaplikasikan ide baru
4.      Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas
5.      Memberikan soal – soal tertulis

c. Memberi tindak lanjut, dapat berupa :


1. tugas – tugas individual
2. tugas kelompok

C.Prinsip – Prinsip Penggunaan


1. Bermakna
2. Berurutan dan berkesinambungan

KEGIATAN BELAJAR 2

KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL


A. Rasional
Pentingnya Musyawarah/ diskusi sesuai dengan sila ke-4 Pancasila. Agar musyawarah
berlangsung efektif, maka anggota musyawarah harus memiliki keterampilan
bermusyawarah.
Manfaat lain dari diskusi adalah
·         pada pelaksanaan pembelajaran, siswa terlibat secara aktif .
·         beberapa tujuan pendidikan tercapai jika dilakukan dalam diskusi kelompok kecil,
misalnya dalam mencapai ranah keterampilan serta nilai dan sikap
Guru perlu menguasai keterampilan diskusi kelompok kecil karena
1.      Musyawarah ( diskusi ) sesudah membudaya dalam masyarakat Indonesia
2.      Tiap warga negara Indonesia diharapkan memiliki keterampilan diskusi
3.      Keterampilan berdiskusi / memimpin diskusi tidak dibawa sejak lahir
4.      Diskusi punya peran khusus dalam pencapaian tujuan pendidikan yang bersifat
pembentukan sikap nilai kebisaan dan keterampilan

B. Pengertian
Kumpulan dalam jumlah 3-9 orang yang mempunyai tujuan yang jelas dan setiap anggota
kelompok mendapat kesempatan untuk bertatap muka dan mengemukakan pendapat dengan
tidak mengabaikan aturan-aturan diskusi

Syarat – syarat diskusi kelompok kecil :


1. Melibatkan kelompok
2. Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal
3. mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok
4. berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis
C. Komponen keterampilan membimbing diskusi kelopok kecil terdiri dari
1.      Memusatkan perhatian
Cara pemusatan perhatian :
a.       merumuskan tujuan pada awal diskusi disertai pengenalan topik/masalah
b.      menandai terjadinya perubahan yang tidak relevan
c.       membuat rangkuman

2.      Memperjelas masalah masalah/uraian pendapat dengan cara :


a.       menguraikan / merangkum gagasan
b.      meminta komentar siswa
c.       memberi informasi tambahan
3.      Menganalisis pandangan siswa

4.      Meningkatkan uraian siswa dengan cara :


a.       mengajukan pertanyaan kunci yang mampu menantang siswa untuk berpikir
b.      memberikan contoh – contoh pada saat yang tepat
c.       mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak pendapat
d.      memberi waktu yang cukup untuk berpikir
e.       memberi dukungan terhadap uraian yang dikemukakan siswa

5.      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi


a.       memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi
b.      mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan memberi giliran
c.       mencegah secara bijaksana terjadinya monopoli siswa tertentu
d.      mendorong terjadinya interaksi antarsiswa
e.       Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi

6.      Menutup diskusi


a.       Membuat rangkuman
b.      Mengemukakan tindak lanjut
c.       Menilai proses dan hasil diskusi

D. Prinsip Penggunaan
1.      Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi
2.      Topik/masalah yang didiskusikan haruslah topik yang memerlukan informasi
3.      Diskusi di tingkat SD masih memerlukan bantuan guru untuk membimbing
4.      Diskusi harus berlangsung dalam iklim yang terbuka

Agar dapat  menerapkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil secara efektif.
Guru harus memperhatikan sejumlah hal, antara lain;
1.      kesesuaian diskusi dengan topik bidang studi yang di bahas;
2.      kekuatan dan kelemahan diskusi dalam kegiatan pembelajaran;
3.      perencanaan dan persiapan yang matang;
4.      iklim diskusi yang terbuka dan bersahabat;
5.      pemilihan topik diskusi yang tepat;
KEGIATAN BELAJAR 3
Keterampilan mengelola kelas
A. Rasional
Faktor – faktor yang mendukung berhasilnya pengelolaan kelas adalah Iklim yang
kondusif/optimal ( ruang kelas bersih, alat pelajaran menark, hubungan guru-siswa sehat dan
akrab)

B. Pengertian pengelolaan kelas dipandang dari berbagai pendekatan


1.      Pendekatan otoriter
Seperangkatan kegiatan yang dilakukan guru untuk menegakkan dan memelihara aturan di
dalam kelas.
2.      Pendekatan Permisif
Usaha guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa
3.      Pendekaan modifikasi tingkah laku
Serangkaian kegiatan guru untuk meningkatkan munculnya perilaku yang baik dan
mengurangi munculnya perilaku yang tidak diharapkan.
4.      Proses penciptaan iklim sosioemosional
Seperangkat usaha guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim
sosioemosional kelas yang positif
5.      Perilaku siswa sebagai kelompok kelas mempunyai pengaruh pada terjadinya
pembelajaran

C. Kegiatan Pengelolaan dan Kegiatan Instruksional


Mengelola kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang memungkinkan
terciptanya dan terpliharanya kondisi belajar yang optimal, kondisi belajar yang optimal
sangat menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran. Oleh karna itu, guru perlu
menguasai keterampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal.
kegiatan pembelajaran dapat dibedakaan menjadi dua masalah yaitu
a. masalah istruksional
b. masalah pengelolaan
Guru harus dapat membedakan kedua masalah tersebut agar dapat menanganinya secara
tepat. Masalah intruksional harus diselesaikan secara intruksional , sedangkan sistem
pengelola harus diselesaikan secara pengelola

D. Komponen – komponen Keterampilan


Komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari keterampilan yang bersifat preventif dan
ketrampilan yang bersifat represif,
1. ketrampilan yang bersifat preventif terkait dengan usaha mencegah terjadinya gangguan
yang dapat ditunjukkan dengan :
a.       sikap tanggap;
b.      membagi perhatian;
c.       memusatkan perhatian kelompok;
d.      memberikan petunjuk yang jelas;
e.       menegur;
f.       memberikan penguatan;

2. Keterampilan yang bersifat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang
muncul, yang dapat dilakukan melalui 3 pendekatan berikut:
a.       Modifikasi tingkah laku ,yang mencakup:
1)      meningkapkan tingkah laku yang di harapkan.
2)      mengajarkan tingkah laku yang baru, dan
3)      mengurangi /menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan

b.      Pengelola kelompok, yang menekankan pada pemecahan masalah melalui diskusi
kelompok.
c.       Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

E. Hal – hal yang Perlu Diperhatikan


Agar dapat mengelola kelas secara efektif guru harus memperhatikan beberapa hal :
1.      Kehangatan dan keantusiaan guru
2.      Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar
3.      Penggunaan variasi dalam mengajar
4.      Keluwesan guru
5.      Menekankan hal – hal yang positif
6.      Guru mampu menjadi contoh
7.      Guru menghindari terjadinya hal-hal yang membuat pembelajaran terganggu.

KEGIATAN BELAJAR 2
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
A. Rasional
Sebagai individu pada dasarnya manusia memiliki karakteristik dan kebutuhan sendiri-sendiri
yang berbeda satu dengan lainnya. Dalam kehidupan sekolah, keanekaragaman karakteristik
dan kebutuhan individu juga berlaku bagi siswa.
Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian
terhadap kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Penggunaan kegiatan kelompok kecil dan
perorangan sebagai variasi dari kegiatan klasikal dan dapat mengurangi kelemahan kegiatan
klasikal.

Untuk melayani perbedaan ini , diperlukan variasi dan perorganisasian kegiatan klasikal,
kelompok kecil, dan perorangan .

B. Pengertian
Variasi dan perorganisasian hanya mungkin terwujud jika dipenuhi syarat –syarat tertentu.
1.      ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antarsiswa
2.      siswa belajar dengan kecepatan,kemampuan ,cara, dan minat sendiri
3.      siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya
4.      siswa dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran .
5.      guru dapat memainkan berbagai peran.

C. Variasi Pengorganisasian
Perorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, perorangan dapat dibuat berbagai variasi,
sesuai dengan topik / tujuan, kemampuan siswa, serta kemampuan dan fasilitas yang ada.

D. Komponen Keterampilan
Agar dapat mengelola kegiatan kelompok kecil dan perorangan, guru harus menguasai 4
kelompok komponen keterampilan sebagai berikut:
1.      keterampilan mengadakan mendekatkan secara pribadi
Cara menciptakan suasana yang sehat dan akrab antara Guru-Siswa dan Siswa-Siswa
a.       Menunkukkan kehangatan dan kepekaan terhadapa kebutuhan siswa
b.      Mendengarkan secara simpatik gagasan siswa
c.       Memberikan respon positif terhadap perasaan yang dikemukakan siswa
d.      Membangun hubungan saling mempercayai
e.       Menunjukksn kesiapan untuk membanu siswa
f.       Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan
g.      Berusaha mengendalikan situasi

2.   keterampilan mengoganisasikan kegiatan pembelajaran


Agar dapat memiliki keterampilan mengorganisasikan keiatan pembelajaran, maka guru
harus memiliki keterampilan sbb :
a.       Orientasi umum tentanh tujuan dan tugas yang akan dipecahkan
b.      Memvariasikan kegiatan
c.       Membentuk kelompok yang tepat dalam jumlah, tingkat kemampuan , dll.
d.      Mengoordinasikan kegiatan
e.       Membagi – bagi perhatian
f.       Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi berupa hasil kegiatan siswa disertai kesimpulan
3.   keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
Keterampilan yang harus dikuasai guru agar dapat membimbing dan memudahkan belajar
a.       Memberikan peguatan yang sesuai
b.      Mengembangkan supervisi proses awal
c.       Mengadakan supervisi proses lanjut
- memberikan pelajaran atau bimbingan tambahan
- melibatkan diri sebagai peserta kegiatan
- langsung memimpin diskusi bila perlu
- Bertindak sebagai katalisator
d.      Melaksanakan supervisi pemaduan
 
4.      keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran , meliputi :
a.       Membantu siswa menerapkan tujuan pelajaran
b.      Membuat rencana kegiatan belajar bersama siswa
c.       Berperan dan berrindak sebagai penasihat bagi siswa apabila diperlukan
d.      Membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri

Anda mungkin juga menyukai