Anda di halaman 1dari 13

TUGAS STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

KESIMPULAN MODUL 7 DAN 8


NAMA TUTOR: ENAY SUMARNI, S.Pd. MM.

DISUSUN OLEH:
NENG SRI TIAS HARTATI
857508408

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
MODUL 7 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
KB.1 KETERAMPILAN BERTANYA

A. RASIONAL
Kegiatan bertanya dapat dilakukan oleh semua orang tanpa memandang batas usia.
Mulai dari anak kecil sampai yang tua dapat bertanya . Masa yang paling bagus untuk
bertanya ialah saat seseorang sudah tahap anak anak karena masa itu adalah masa yang rasa
ingin tahu sangat besar. Pada umummnya tujuan bertanya adalah untuk memperoleh
informasi. Tetapi dalam pembelajaran kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru tidak
hanya bertujuan memperoleh informasi tetapi meningkatkan interaksi antara siswa dan guru
agar pembelajaran dikelas lebih hidup atau aktif.
B. DEFINISI DAN FUNGSI PERTANYAAN
Menurut G.A Brown dan R Edmondson (1984) mendefinisakan bahwa pertanyaan
sebagai “segala pernyataan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan)”
Turney (1979) mengidentifikasi 12 fungsi pertanyaan sebagai berikut.
1. Membangkitkan minat siswa tentang suatu topik
2. Memusatkan perhatian pada masalah tertentu.
3. Menggalakkan penerapan belajat aktif.
4. Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri.
5. Menstrukturkan tugas-tugas
6. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
7. Mengomunikasikan dan merealisasikan bahwa siswa harus terlibat secara aktif dalam
pembelajaran.
8. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan pemahamannya
tentan informasi yang diberikan.
9. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong
mengembangkan proses berpikir.
10. Mengembangkan kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau pernyataan guru.
11. Memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi
12. Membantu siswa menyatakan perasaan dan pikiran yang murni
C.  KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN BERTANYA
      ·      Ketrampilan bertanya dasar terdiri dari komponen komponen berikut yaitu: pengajuan
pertanyaan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan, pemindahan giliran,
penyebaran, pemberian waktu berfikir, pemberian tuntunan
·         Ketrampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen: pengubahan tuntutan kognitif dalam
menjawab pertanyaan, pengaturan urutan pertanyaan, penggunaan pertanyaan pelacak,
peningkatan terjadinya interaksi       
D. PRINSIP PENGGUNAAN
     Dalam menerapkan ketrampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip
prinsip berikut :
a)  Kehangatan dan keantusiasan
b)  Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri , menjawab pertanyaan sendiri ,
mengajukan pertanyaan yang mengandung jawaban serempak , mengulangi jawaban siswa ,
mengajukan pertanyaan ganda , dan menunjuk siswa sebelum  mengajukan pertanyaan.
c) memberikan waktu berpikir
d) mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukan
e) menilai pertanyaan yang telah diajukan
MODUL 7 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
KB.2 KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN


Penguatan adalah respons yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan yang
dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilaku/perbuatan yang
dianggap baik tersebut.
Tujuan memberi penguatan adalah untuk: Meningkatkan perhatian siswa,
membangkitkan dan memelihara motivasi siswa, memudahkan siswa belajar, mengontrol dan
memodifikasi tingkah laku siswa, menumbuhkan rasa percya diri pada diri siswa, memelihara
iklim kelas yang kondusif
B. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
1. Penguatan verbal
Penguatan verbal merupakan penguatan yang palig mudah digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian,
dukungan, pengakuan atau dorongan yang dihrapkan dapat meningkatkan tingkah
laku dan penampilan siswa. Contohnya dalam kata-kata sperti kata-kata bagus, baik,
luar biasa, benar, ya, betul atau tepat sekali. Dalam contoh kalimat: pekerjaanmu rapi
benar.
2. Penguatan non verbal
Penguatan non verbal dapat ditunjukkan dengan berbagai cara sebagai berikut: mimik
dan gerakan badan, gerak mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan dan
pemebrian simbol atau benda
3. Penguatan tak penuh
Penguatan tak penuh diberikan untuk jawaban siswa yang hanya sebagian benar,
sedangkan bagian lainnya masih perlu diperbaiki.
C. PINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
1. Kehangatan dan keantusiasan, 2 Kebermaknaan 3 Menghindari penggunaan
respon negatif. Juga ada sasaran penguatan, penguatan harus diberikn dengan
segera dan variasi dalam penggunaan.
MODUL 7 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
KB.3 KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

A.    PENGERTIAN DAN TUJUAN


Variasi adalah keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton, variasi dapat berwujud
perubahan-perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk
memberikan kesan yang unik.
Adapun tujuan daripada variasi di dalam kegiatan pembelajaran antara lain sebagai
berikut :
1)        Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
2)        Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
3)        Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelesaikan hal-hal baru.
4)        Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
5)        Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
B.     KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Pada dasarnya, variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu :
1)    Variasi dalam gaya belajar
Pada variasi dalam gaya belajar seorang guru sering dikaitkan dengan kepribadian guru
tersebut sehingga sering terdengar di antara para siswa bahwa guru A duduk ketiak berbicara,
guru B sering marah-marah, guru C suka berguarau dan sebagainya. Secara garis besar, hal-
hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat divariasikan oleh seorang guru berkisar
pada butir-butir sebagai berikut: variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan mengadakan
kontak pandang, gerakan badan mimik serta perubahan dalam posisi guru.
2) Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan
Pola interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling didominasi guru
sampai yang berpusat pada siswa sendiri. Dilihat dari pengorganiasasian siswa, pola interaksi
dapat dibedakan atas pola interaksi klasikal, kelompok kecil, kegiatan berpasangan dan
perorangan.
3)    Variasi Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran
Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran.
Konsep yang sukar dan membosankan untuk disimak untuk menjadi menarik jika disajikan
dengan menggunakan media dan alat yang tepat.. Variasi ini dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a)      Variasi Alat Bantu yang Dapat Dilihat
Penggunaan alat bantu pembelajaran yang dapat dilihat merupakan variasi yang kaya dan
dapat meningkatkan minat dan perhatian para siswa pada kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
b)      Variasi Alat Bantu Pembelajaran yang Dapat Didengar
Pada umumnya, alat bantu pembelajaran yang dapat didengar dengan mendominasi kelas.
Oleh karena itu, suara guru harus cukup mampu menarik perhatian siswa. Guru harus mampu
mevariasikan suaranya, dari tinggi ke rendah, sedih ke gembira.
c)      Variasi Alat Bantu Pembelajaran yang Dapat Diraba dan Dimanipulasi
Penggunaan alat ini secara tepat akan dapat menumbuhkan dan memelihara minat siswa
dalam belajar sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif. Kesempatan
memanipulasi alat bantu pelajaran sangat langka terjadi, padahal kesempatan tersebut
member variasi yang sangat bermakna bagi siswa.
C.    PRINSIP PENGGUNAANAN
Agar variasi dapat berfingsi secara efektif, guru perlu memperhatikan prinsip
penggunaan sebagai berikut :
1)    Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar belakang sosial budaya, materi yang sedang
disajikan, dan kemampuan guru menciptakan variasi tersebut.
2)    Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu terjadinya
proses belajar.
3)    Variasi harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, hingga tidak merusak
suasana kelas, dan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar.
4)    Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan perencanaan yang
baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan dalam rencana pembelajaran.
MODUL 7 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
KB.4 KETERAMPILAN MENJELASKAN

A. PENGERTIAN DAN PENJELASAN


Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna “membuat sesuatu menjadi
jelas”. Dalam kegiatan menjelaskan terkandung makna pengkajian ingormasi secara
sistematis sehingga yang menerima penjelasan mempunyai gambaran yang jelas tentang
informasi yang satu dengan yang lain. Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk :
1) Membantu siswa memahami berbagai konsep, hokum, dalil, dan  sebagainya
        secaraobjektif dan bernalar.
2) Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam proses
        pembelajaran.
3) Meningkatkan keterlibatan siswa  dalam memecahkan berbagai masalah melalui
        cara berpikir yang lebih sistematis.
4)  Mendapatkan balikan dari siswa tentang tifnkat pemahamannya terhadap konsep
        yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian.
5)  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses pemeliharaan
       dalam penyelesaian ketidakpastian.
Sementara itu, penguasaan keterampilan menjelaskan akan memungkinkan guru untuk:
1) Meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan
        penjelasasn yang bermakna bagi siswa.
2) Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan.
3) Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber
4) Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar
5) Menggunakan waktu secara efektif.
B.     KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENJELASKAN
1)   Keterampilan Merencanakan Penjelasan
Merencanakan penjelasan mencakup 2 sub komponen, yaitu yang berkaitan dengan isi pesan
atau materi pembelajaran yang akan dijelaskan dan yang berkaitan dengan siswa sebagai
penerima pesan.
2)      Keterampilan Menyajikan Penjelasan.
Keterampilan menyajikan penjelasan memegang peranan penting dalam pelaksanaan
rencana penjelasan yang sudah baik. Keterampilan menyajikan penjelasan terdri dari
komponen-komponen berikut yaitu kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemeberian
tekanan dan balikan.

C.    PRINSIP PENGGUNAAN
      Dalam memberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut
1)   Memperhatikan kaitan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan, dan bahan yang
dijelaskan.
2)   Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran tergantung dari munculnya
kebutuhan akan penjelasan.
3)   Penjelasan yang diberikan  harus bermakna dan sesuai dengan tujuan pelajaran
4)   Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan suatu
penjelasan muncul dari siswa, misalnya siswa menajukan usatu pertanyaan yang memerlukan
penjelasan.
MODUL 8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2
KB. 1 KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN
Secara Umum dapat dikatakan bahwa keterampilan membuka pelajaran adalah
keterampilan yang berkaitan dengan usaha guru dalam memulai kegiatan pembelajara,
sedangkan keterampilan meneutup pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan
usaha guru dalam mengakhiri pelajaran.
Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka pelajaran adalah:
 Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kegiatan inti pelajaran.
 Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran
 Memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus
dikerjakan siswa
 Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah
dimiliki/diketahui dengan yang akan dipelajari
 Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan
diterapkan atau dilaksanakan dalam kegiatan belajar.

Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan menutup pelajaran adalah:
 Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah
berlangsung
 Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang
telah dijalani
 Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja
dikuasai
B. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
1. Membuka Pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran dapat dilakukan pada setiap awal penggal kegiatan. Komponen
keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka pelajaran adalah sebagai berikut:

a. Menarik perhatian siswa


Menarik perhatian dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: memvariasikan gaya
mengajar guru, menggunakan alat-alat bantu mengajar yang dapat menarik perhatian siswa
dan penggunaan pola interaksi yang bervariasi..

b. Menimbulkan motivasi
Cara menimbulkan motivasi ada bermacam-macam, diantaranya: sikap hangat dan
antusias, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan dan
memperhatikan minat siswa

c. Memberi acuan
Acuan dapat diberikan dengan berbagai cara, seperti berikut: Mengemukakan tujuan
dan batas-batas tugas, Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan, Mengingatkan
masalah pokok yang akan dibahas dan Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

d. Membuat kaitan
Salah satu aspek yang membuat pelajaran jadi bermakna adalah jika pelajaran tersebut
dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Usaha guru untuk mengaitkan
pelajaran baru dengan pelajaran lama sering disebut sebagai menyajikan bahan apersepsi
yang dilakukan pada awal pelajaran.
2. Menutup Pelajaran
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akhir penggal kegiatan. Agar kegiatan
menutup pelajaran dapat berlangsung secara efektif, guru diharapkan menguasai cara
menutup pelajaran sebagai berikut
a. Meninjau kembali (mereviu)
Hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: merangkum inti pelajaran dan membuat
rangkuman
b. Menilai (mengevaluasi)
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut: Tanya jawab secara lisan,
yang dilakukan guru kepada siswa secara perorangan, kelompok, atau klasikal,
Mendemonstrasikan keterampilan, Mengaplikasikan ide baru, Menyatakan pendapat tentang
masalah yang dibahas dan Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara
tertulis pula
c. Memberi tindak lanjut
Agar siswa dapat memantapkan/mengembangkan kemampuan yang baru dipelajari,
guru perlu memberikan tindak lanjut, yang dapat berupa: Tugas-tugas yang dapat dikerjakan
secara individual, seperti pekerjaan rumah (PR) dan Tugas kelompok untuk merancang
sesuatu atau memcahkan masalah berdasarkan konsep yang baru dipelajari.
C. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
Kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak akan berlangsung secara efektif.
Prinsip tersebut adalah bermakna dan berurutan serta berkesinambungan.
1. Bermakna
Kegiatan yang dilakukan dalam membuka dan menutup pelajaran haruslah bermakna,
artinya relevan dengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa
sehingga mampu mencapai tujuan yang diingatkan, seperti menarik perhatian, meningkatkan
motivasi, memberi acuan, membuat kaitan, mereviu atau menilai.
2. Berurutan dan berkesinambungan
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang utuh dari kegiatan
pembelajaran, dan bukan merupakan kegiatanyang lepas-lepas dan berdiri sendiri.

MODUL 8  : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2


KB 2 : KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL

A. RASIONAL 
Pentingnya diskusi kelompok di dalam kelas berkaitan dengan pendekatan CBSA
yang menuntut keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan perkataan lain,
dominasi guru didalam kelasharuslah dikurangi sehingga tersedia kesempatan bagi siswa
untuk berpartisipasi secara aktif. 
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru dalam kaitan ini adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi kelompok. Melalui diskusi kelompok diharapkan
siswa dapat berfikir secara lebih kritis serta mampu mengungkapakan pikiran dan
perasaannya dengan baik. 
B. PENGERTIAN 
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.
Sebenarnya, tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat
disebut sebagai diskusi. Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat
berikut harus dipenuhi.
 Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang.
 Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota
kelompok berkesempatan saling melihat, mendengar, serta beromunikasi
secara bebas dan langsung.
 Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja
sama untuk mencapainya.
 Barlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada
tercapainya tujuan kelopok
C. KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
1. Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi.
 Rumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi
 Kemukakan masalah-masalah khusus
 Catat perubahan atau penyimpangan diskusi dari tujuan
 Rangkum hasil pembicaraan diskusi.
2. Memperjelas masalah maupun usulan/pendapat.
 Merangkum usulan tersebut sehingga menjadi jelas
 Meminta komentar peserta didik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut
 Menguraikan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi tambahan
atau contoh-contoh yang sesuai, sehingga kelompok dapat memperoleh
informasi secara lebih jelas.
3. Menganalisis pandangan/pendapat peserta didik. Di dalam diskusi sering terjadi perbedaan
pendapat di antara anggota kelompok. Dengan demikian, kita hendaknya mampu
menganalisis alasan perbedaan tersebut dengan cara antara lain sebagai berikut:
 Meneliti apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuat
 Menjelaskan hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati
4. Meningkatkan usulan peserta didik.
 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menantang peserta didik untuk
berpikir.
 Memberikan contoh-contoh verbal yang sesuai secara tepat
 Memberikan waktu untuk berpikir
 Memberikan dukungan kepada usulan pendapat peserta didik dengan penuh
perhatian
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
 Mencoba memancing usulan peserta didik yang enggan berpartisipasi dengan
mengarah langsung secara bijaksana. Mungkin kita sering menjumpai peserta
didik yang sangat pasif, seakan-akan tidak mau terlibat dalam kegiatan
diskusi. Jika demikian, kita perlu melibatkan mereka secara khusus.
 Mencegah terjadinya pembicaran serentak dengan memberi giliran kepada
setiap orang, terutama yang pendiam terlebih dahulu
 Secara bijaksana usahakan mencegah orang yang suka memonopoli
pembicaraan
 Mendorong setiap orang untuk mengomentari usulan temannya sehingga
interaksi antar peserta didik dapat ditingkatkan
6. Menutup diskusi
 Dengan bersama-sama, kita membuat rangkuman hasil diskusi
 Kita perlu memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi
 Kita lakukan evaluasi bersama atas proses maupun hasil diskusi yang telah
dicapai.
D. PRINSIP PENGGUNAAN 
Agar keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dapat diterapkan secara
efektif, anda harus memperhatikan prinsip penggunaan diskusi, baik sebelum maupun
sesudah berlangsungnya diskusi. Prinsip penggunaan tersebut adalah sebagai berikut: 
 Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang
kelas siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara
lisan
 Topik atau masalah yang didiskusikan haruslah topic / masalah yang
memerlukan informasi / pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau
memecahkanya.
 Diskusi kelompok di sekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk
membimbingnya.
 Diskusi harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan
 Sebelum diskusi guru hendaknya membuat perencanaan dan persiapan
 Diskusi mempunyai keuntungan yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.
 Diskusi kelompok mempunyai kelemahan-kelamahan yang dapat
menggagalkan atau tidak tercapainya diskusi
 Guru hendaknya menghindari hal-hal berikut: menyelenggarakan diskusi
dengan topik yang tidak sesuai, mendominasi diskusi dengan berbagai
informasi, membiarkan terjadinya monopoli dan penyimpangan, tergesa-gesa
meminta respon siswa, membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi untuk
tetap pasif, dan tidak memperjelas uraian.

MODUL 8 : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2


KB 3 : KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

A. RASIONAL DAN PENGERTIAN


Guru memegang peranan penting di dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif.
Oleh karena itu, merupakan tuntutan yang wajarbjika guru harus mampu mengatur barang
dan orang hingga tercipta iklim kondusif. Kemampuan seperti itu, sering dipakai sebagai
acuan keterampilan mengelola kelas.
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal, serta keterampilan guru untuk mengembalikan kondisi belajar
yag terganggu ke arah kondisi belajar yang optimal.
B. KEGIATAN PENGELOLAAN DAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL
Pada umumnya didalam proses pembelajaran terjadinya dua kegiatan yang berbeda ,
tetapi terintegrasi , yaitu kegiatan pengelolaan dan kegiatan instruksional. Kegiatan
pengeloalaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan, memelihara atau,
mengembalikan kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif,
seperti membuat aturan dikelas atau tata tertib. 
Kemudian Kegiatan instruksional adalah kegiatan yang yang diarahkan untuk
membantu siswa mengusasai kemampuan yang diharapkan, seperti memberi
penjelasan ,mendiagnosis kesulitan belajaran dan menyusun lembar kerja.
C. KOMPONEN KOMPONEN KETERAMPILAN
Komponen ketrampilan mengelola kelas terdiri dari ketrampilan yang bersifat preventif dan
ketrampilan yang bersifat represif. Ketrampilan yang bersifat preventif berkaitan dengan
usaha mencegah terjadinya gangguan, yang dapat ditunjukkan dengan : 
1. Ketrampilan yang bersifat Preventif 
Ketrampilan yang bersifat preventif berkaitan dengan usaha mencegah terjadinya
gangguan ,yang dapat ditunjukkan dengan : menunjukkan sikap tanggap, membagi
perhatian, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk yang jelas,
menegur, dan memberi penguatan
2. Ketrampilan yang bersifat Represif 
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru untuk mengatasi gangguan yang
muncul secara berkelanjutan sehingga kondisi kelas yang terganggu dapat
dikembaikan menjadi kondisi yang optimal. Ada 3 pendekatan yang dapat diterapkan
oleh guru dalam mengatasi gangguan berkelanjutan, yaitu modifikasi tingkah laku,
pengelolaan kelompok, dan menemukan serta mengatasi tingkah laku yang
menimbulkan masalah.
D. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Agar mampu mengelola kelas secara efektif, guru harus memperhatikan berbagai hal beriku:
1. Kehangatan dan keantusiasan guru sangat berperan dalam menciptakan iklim
kelas yang menyenangkan.
2. Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar dan
berperilaku baik akan mengurangi kemungkinan munculnya perilaku yang
menyimpang.
3. Penggunaan variasi dalam mengajar dapat mengurangi terjadinya gangguan.
4. Keluwesan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mencegah munculnya
gangguan.
5. Guru harus selalu menekankan hal-hal yang positif dan menghindari peusatan
perhatian pada hal-hal yang negatif.
6. Guru hendaknya menjadi contoh dalam menanamkan disiplin diri sendiri.
Guru hendaknya menghindari terjadinya hal-hal berikut: mencampuri kegiatan
siswa secara berlebihan, kesenyapan, ketidaktepatan memulai dan mengakhiri
kegiatan, penyimpangan yang berlarut-larut dari pokok pembahasan, bertele-tele,
mengulangi penjelasan yang tidak perlu

MODUL 8 : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2


KB 4 : KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN

A. RASIONAL
Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian
terhadap kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Guru dapat membantu siswa sesuai dengan
kebutuhan misalnya dengan cara memberi tugas yang sesuai dengan kemampuannya atau
menilai kemampuan siswa dengan cara yang paling tepat. Dari pihak siswa belajar dalam
kelompok kecildan perorangan memungkinkan mereka meningkatkan keterlibatannya dalam
kegiatan pembelajaran. 

B. PENGERTIAN
Mengajar kelompok kecil dan perorangan terjadi dalam konteks klasikal. Dalam
konteks ini, siswa tidak terus-menerus belajar dalam kelompok kecil atau perorangan.
Dengan demikian, para siswa akan mengalami kegiatan belajra secara klasikal, kolompok
kecil, dan perorangan sesuai dengan hakikat topik yang sedang dipelajari dan tujuan yang
ingin dicapai. Pengajaran kelompok kecil ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
 Terjadi hubungan atau interaksi yang akrab dan sehat antara guru dan siswa
serta siswa dengan siswa.
 Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kempuan, dan minatnya sendiri.
 Siswa mendapat bantuan dari guru dengan kebutuhannya.
 Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh,
materi dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin dicapai.

C. VARIASI PENGORGANISASIAN
Penerapan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan, di samping menuntut
perubahan peran guru, juga menuntut adanya perubahan dalam pengelolaan. Pengaturan
kesempatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, dan perorangan dapat dibuat dengan
berbagai variasi yang disesuaikan dengan hakikat topik yang dibahas, tujuan yang ingin
dicapai, kebutuhan siswa sendiri, serta ketersediaan waktu dan fasilitas. 
Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan kegiatan kelompok kecil atau
perorangan dan diakhiri dengan kegiatan klasikal atau kelompok besar. Yang penting guru
harus mengingat bahwa variasi yang dibuat akan membawa pengaruh kepada pengelolaan
kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
D. KOMPONEN KETERAMPILAN
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari 4 komponen
pokok yang sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu komponen yang
berkaitan dengan penanganan orang dan tugas. Keempat kelompok komponen keterampilan
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Keterampilan Mengadakan Pendekatan Secara Pribadi 
Perlu diketahui bahwa salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam
pembelajaran kelompok kecil dan perorangan adalah terjadinya hubungan yang sehat dan
akrab antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Suasana yang demikian itu, dapat
diciptakan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
 Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa.
 Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan oleh siswa.
 Memberikan respons positif terhadap buah pikiran yang dikemukakan siswa.
 Membangun hubungan saling mempercayai yang dapat diciptakan oleh ucapan
yang tulus.
 Menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa.
 Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan.
 Berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman.

2) Keterampilan Mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran


Salah satu peran yang harus dimainkan oleh guru dalam mengajar kelompok kecil dan
perorangan adalah sebagai organisator kegiatan pembelajaran. Agar dapat melaksanakan
peran tersebut dengan baik, guru harus menguasai keterampilan berikut :
 Memberikan orientasi umum tentang tujuan dan tugas atau masalah yang akan
dipecahkan.
 Memvariasikan kegiatan yang mencakup penetapan/penyediaan ruangan kerja,
peralatan, cara kerja, aturan yang perlu dilakukan, serta alokasi waktu untuk
kegiatan tersebut.
 Membentuk kelompok yang tepat dalam jumlah, tingkat kemampuan, dan
lain-lain.
 Mengkoordinasikan kegiatan dengan cara melihat kemajuan belajar yang
dicapai.
 Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa.
 Mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi yang dapat berupa laporan hasil
yang dicapai siswa.

3) Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar


Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru diharapkan dapat membantu
para siswa hingga dapat menyelesaikan tugasnya tanpa mengalami frustasi. 
Agar dapat melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai keterampilan, antara lain
sebagai berikut : memberikan penguatan yang sesuai, mengembangkan supervisi proses
awal, mengembangkan supervisi proses awal, dan melakukan supervisi pemanduan
4) Keterampilan Merencanakan dan Melakukan Kegiatan
Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, tugas utama guru adalah membantu
siswa baik secara kelompok maupun perorangan agar dapat melakukan kegiatan dengan baik.
Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran terdiri dari 4
subkomponen yang terdiri dari : membantu siswa menerapkan tujuan pembelajaran, membuat
rencana kegiatan belajar bersama siswa, berperan dan bertindak sebagai penasihat bagi siswa
apabila diperlukan, dan membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri
E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Format mengajar kelompok kecil dan perorangan masih belum bisa bagi banyak guru
di Indonesia. Oleh karena itu, agar format ini dapat digunakan secara efektif maka perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
 Guru yang sudah terbiasa dengan pengajaran klasikal, mulai dengan
pengajaran kelompok kecil, kemudian perorangan.
 Topik-topik yang bersifat umum, seperti pengarahan, informasi umum
sebaiknya diberikan secara klasikal, sedangkan pembahasan lebih lanjut dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan kelompok kecil atau perorangan.
 Sebelum pengajaran kelompok kecil/perorangan dimulai, guru harus
melakukan pengorganisasian siswa, sumber, materi, rungan, serta waktu yang
diperlukan.
 Kegiatan kelompok kecil/perorangan yang efektif selalu diakhiri dengan
kulminasi yang dapat berupa rangkuman, laporan pemantapan, yang memberi
kesempatan siswa saling belajar.
 Agar pengajaran perorangan dapat berlangsung efekti, guru perlu mengenal
siswa secara pribadi sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat.
 Kegiatan perorangan dapat bervariasi, seperti belajar dengan bahan yang siap
dipakai seperti modul 
Suka duka belajar di UT sampai pertemuan ke 4
Suka:
Untuk suka belajar di UT sampai pertemuan ke 4 yaitu menambah banyak ilmu dan
wawasan yang masya Allah begitu banyak untuk saya tentang ilmu-ilmu menjadi guru SD
yang baik dan benar. Ilmu-ilmu itu yang memang sebelumnya saya tidak ketahui sama sakali,
karena saya waktu S1 jurusan Sosial. Ilmu-ilmu yang sudah yang dapatkan insya Allah akan
saya terapkan atau direalisasikan di kegiatan mengajar saya di sekolah dasar.
Duka:
Dan untuk duka belajar di UT sampai pertemuan ke 4 ini yaitu tentang tugas mata
kuliah yang begitu banyak, akibat dari tugas yang begitu banyak membuat saya sering
begadang hehe. Apalagi tentang tugas tutorial, tugas tutorial yang kadang dalam satu minggu
saya mengerjakan 5-6 tugas, karena deadlinenya ada di tanggal yang sama. Hal ini membuat
saya menjadi orang sibuk dengan buku dan laptop selama masuk di UT hehe. Karena
seringnya berinteraksi dengan kedua benda tersebut untuk mengerjakan tugas. Dan saya
sedikit mengabaikan anak saya karena tugas tersebut. Maksud mengabikan di sini saya sering
menitipkan anak saya di mamah mertua. Intinya dengan banyaknya tugas ini membuat saya
kurang quality time bersama keluarga.

Anda mungkin juga menyukai