Anda di halaman 1dari 8

Kegiatan Belajar 3

Keterampilan Memberi Penguatan dan Variasi dalam Pembelajaran Terpadu

Keterampilan memberi penguatan dan mengadakan variasi merupakan dua keterampilan dasa
r mengajar lainnya yang harus dikuasai guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu

A. PENGERTIAN

Penguatan ( reinforcement) pada dasarnya merupakan suatu respon yang diberikan ole
h guru terhadap perilaku atau perbuatan siswa yang dianggap positif, dan menyebabka
n kemungkinan berulangnya Kembali atau meningkatnya perilaku tersebut.

Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran terpadu berkenaan dengan ber


ubahnya suatu keadaan yang bisa menyebabkan keadaan tersebut menjadi tidak monot
on dan membosankan atau menjenuhkan. Keadaan tersebut berkaitan dengan gaya me
ngajar guru (teaching style), penggunaan alat dan media pembelajaran, dan pola intera
ksi pembelajaran.

B. MANFAAT

Manfaat yang dapat diperoleh guru(yang tentu saja akan berakibat kepada hasil belaja
r siswa) dengan menguasai keterampilan memberi penguatan dalam pembelajaran terp
adu diantaranya untuk:

1. Membangkitkan dan memelihara perhatian dan motivasi belajar siswa terhada


p tema-tema yang disajikan dalam pembelajaran.
2. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari isi tema yang dipela
jari dan dianggap memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi.
3. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa, serta mendorong muculnya
tingkah laku yang positif.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa akan kemampuan yang dimilikinya dan
keberanian mengungkapkan pendapat sendiri.
5. Memelihara iklim kelas (classroom climate) yang kondusif.
Manfaat Keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran terpadu dapat membe
ri manfaat diantaranya;

1. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan perhatian siswa (attention) ter


hdap tema pembelajaran yang dibahas.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu
(curiosity) tentang sesuatu yang baru dalam suatu tema yang dipelajarinnya.
3. Memupuk perilaku positif siswa terhadap guru yang telah melakukan proses p
embelajaran dengan lebih hidup dan bervariasi.
4. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang membosankan dan mono
ton
5. Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam berbagai pengala
man pembelajaran yang menarik dan terarah.
6. Melayani karakteristik siswa dan gaya belajarnya (learning style) yang berane
ka ragam.

C. KOMPONEN PADA KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

1. Penguatan Verbal (Verbal Reinforcement)


Penguatan yang dilakukan secara verbal merupakan penguatan yang paing sed
erhana digunakan dalam kegatan pembelajaran terpadu.

2. Penguatan Non- Verbal (Non-verbal Reinforcement)


Penguatan non-verbal dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu bisa ditunjukk
an dengan cara :
a. Penguatan dengan Mimik dan Gerakan Badan
b. Penguatan dengan Gerak Mendekati
c. Penguatan dengan Sentuhan
d. Penguatan dengan Kegiatan yang Menyenangkan
e. Penguatan dengan Simbol dan Benda.

Agar penguatan yang diberikan guru dapat berfungsi secara efektif dan dapat m
emperlancar pencapaian kompetensi dasar oleh siswa maka dalam pelaksaan pe
mbelajaran terpadu guru hendaknya memperhatikan enam prinsif tersebut:
1. Pemberian penguatan harus disertai sikap kehangatan dan kesusaian dari guru.
2. Penguatan yang diberikan harus bermakna bagi siswa sehingga termotivasi untuk
meningkatkan prestari belajarnya.
3. Penguatan yang diberikan harus menghindari segala jenis respon negatif seperti k
ata-kata kasar, cercaan, hukuman (punishment), hinaan,atau ejekan.
4. Penguatan yang diberikan harus memiliki sasaran yang jelas, apakah ditujukan ke
pada siswa tertentu secara pribadi (personal reinforcement), satu kelompok siswa,
atau seluruh siswa dikelas secara utuh.
5. Penguatan harus diberikan dengan segera setelah siswa menunjukkan respon yang
diharapkan, agar dampak positif yang diharapkan tidak menurun kualitasnya atau
hilang sama sekali.
6. Penguatan yang diberikan harus bervariasi, tidak sebaliknya, monoton dan memb
osankan.
Kegiatan Belajar 2
Keterampilan Menjelaskan dan Bertanya dalam Pembelajaran Terpadu

Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan dua keterampilan dasar mengajar lainnya
yang harus dikuasai guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu

A. PENGERTIAN

Istilah menjelaskan (to explain) berbeda dengan istilah menceritakan. Kata


menjelaskan mengandung makna membuat sesuatu menjadi jelas, sedangkan kata
menceritakan hanya memberi informasi tentang sesuatu hal tanpa menjelaskannya.

Keterampilan bertanya merupakan kemampuan guru untuk memperoleh informasi


tentang sesuatu objek yang ditanyakan dan meningkatkan terjadinya interaksi
pembelajaran yang efektif.

B. MANFAAT

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat diantaranya


untuk :
1. Membantu siswa memahami berbagai konsep tema yang sedang dipelajari;
2. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui cara
berfikir yang sistematis dan terintegrasi;
3. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa trehadap penjelasan yang diberikan;
4. Meningkatkan efektifitas pembelajaran di kelas sehingga benar-benar merupakan penj
elasan yang bermakna bagi siswa;
5. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber;
6. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang diperlukan;
7. Menggunakan waktu secara lebih efektif dan efisien.

Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat diantaranya


untuk :

1. Meningkatkan kegiatan belajar yang lebih bervariasi dan bermakna;


2. Mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi;
3. Memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya;
4. Meningkatkan keterlibatan siswa secara mental-intelektual;
5. Menumbuhkan keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan;
6. Menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas.

C. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENJELASKAN

Untuk Melaksanakan Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu, guru perlu


mempelajari dan menguasai beberapa komponen keterampilan. Dalam hal ini, guru perlu
melakukan perencanaan mengenai isi tema pembelajaran terpadu yang akan dijelaskan dan
menganalisis karakteristik siswa sebagai pihak yang akan menerima penjelasan.

Merencanakan isi tema pembelajaran terpadu yang akan dijelaskan merupakan tahap awal
keberhasilan dari kegiatan menjelaskan. Dalam merencanakan isi tema pembelajaran terpadu ini
perlu memperhatikan tiga hal penting berikut ini.

1. Isi tema yang akan dijelaskan harus dianalisis secara keseluruhan;


2. Isi tema mencerminkan inti atau esensi dari kompetensi dasar dan indikator-indikator dari ma
sing- masing mata pelajaran;
3. Isi tema memiliki signifikansi atau memiliki tingkat keberartian tinggi bagi siswa.
4. Mengandung nilai guna bagi kehidupan siswa atau menunjang kecakapan hidup.

Komponen-komponen keterampilan menjelaskan yang perlu dikuasai guru tersebut diantaranya:

1. Kejelasan
Komponen kejelasan ini berkaitan dengan bagaimana guru dapat menyamp aikan informasi kepada
siswa mengenai isi tema yang dipelajari dengan jelas.

2. Penggunaan Contoh Dan Ilustrasi


Mengingat pentingnya penggunaan contoh dan ilustrasi ini dalam penyampaian suatu penjelasan
maka guru memiliki perbendaharaan yang banyak mengenai contoh-contoh dan ilustrasi yang
berkaitan dengan tema-tema yang akan dipelajari siswa.

3. Pemberian Tekanan
Pemahaman siswa terhadap apa yang dijelaskan sering dipengaruhi oleh kekurangmampuan guru
dalam menetapkan materi-materi inti dan keterkaitannya dari tema yang dibahas.

4. Umpan Balik
Untuk mengetahui apakah para siswa telah memahami apa yang telah dijelaskan, guru perlu
memperoleh balikan atau umpan balik dari siswa. Untuk memperoleh balikan tersebut, pada saat
memberikan penjelasan, guru hendaknya meluangkan waktu untuk senantiasa mengecek
pemahaman para siswa, misalnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang
telah dijelaskan.

D. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN BERTANYA

Agar pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada siswa mencapai sasarannya, guru harus
menguasai komponen-komponen bertanya sebagai berikut:

1. Penggunaan Pertanyaan Yang Jelas dan Singkat


2. Pemberian Acuan
3. Pemusatan
4. Pemindahan Giliran dan Penyebaran Pertanyaan
5. Pemberian Waktu Berfikir
6. Pemberian Tuntunan

D.    Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi


1.      Variasi dalam Gaya Mengajar
Secara garis besar, hal-hal yang berkaitan dengan gaya mengajar yang dapat
divariasikan oleh seorang guru berkisar pada butir-butir berikut :
a.       Penggunaan variasi suara
b.      Variasi dengan pemusatan perhatian
c.       Variasi dengan kesenyapan
d.      Variasi dengan kontak pandang
e.       Variasi dengan gerakan badan dan mimic
f.       Variasi dengan perubahan posisi guru
2.      Variasi dalam pola interaksi Pembalajaran
Variasi dalam pola interaksi guru-siswa yang bisa dikembangkan dalam pelaksanakan
pembelajaran terpadu terdiri atas.
a.       Pola interaksi satu arah. Pola ini dilakukan biasanya dengan pertimbangan bahwa materi
tema tersebut dianggap cukup sulit sehingga guru memandang perlu untuk dijelaskan secara
lebih terperinci dan tuntas. Jika tidak dijelaskan seperti itu dikhawatirkan akan terjadi
kesalahan pemahaman terhadap konsep-konsep yang ada dalam materi tema yang dibahas.
b.      Pola interaksi dua arah. Pola ini merupakan pengembangkan dari pola pertama yang
divariasikan dengan metode tanya jawab.
c.       Pola interaksi banyak arah. Pola ini menuntut aktivitas siswa yang lebih tinggi disbanding
kedua pola di atas, dimana interaksi yangterjadi tidak hanya guru dengan siswa, tetapi juga
interaksi antarsiswa dengan siswa – siswa. 
3.      Variasi dalam Penggunaan Media
Menurut hasik riset yang dilakukan oleh British Audio-Visual Association
menyatakan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui indera
menunjukkan komposisi sebagai berikut :
75% melalui indera penglihatan (visual)
13% melalui indera pendengaran (auditori)
6% melalui indera sentuhan dan perabaan
6% melalui indera penciuman dan lidah
a.       Media Visual
Media visual yakni media yang hanya dapat dilihat. Media visual terdiri atas
media yang dapat diproyeksikann dan media yang tidak dapat diproyeksikan.

Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang disajikan secara
fotografik atau seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang,
tempat. Tempat atau objek lainnya yang ada kaitannyadengan bahan/isi tema yang
diajarkan.

Keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan media gamar diam ini,
diantaranta (a) media ini dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak
menjadi lebih konkret, (b) banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar,
kalender dan sebagainya (c) mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan
lain (d) tidak mahal bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya
(e) dapat digunakan pad asetiap tahap pembelajaran dan sesama tema. Gambar diam
juga merupakan media dimensi dan tidak bisa menimbulkan gerak.
1)      Media grafis adalah media pandang dua dimensi
2)      Mediamodel adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam
pembelajaran terpadu di kelas awal sekolah dasar.
3)      Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi
memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

b.       Media Audio
Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio, yaitu program kaset suara dan
program audio.
     Terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan apabila kita akan
menggunakan media audio di sekolah dasar yaitu :
1.      Media ini hanya akan mampu melayani secara baik siswa yang sudah memiliki
kemmapuan dalam berfikir abstrak
2.      Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibandingkan
media lainnya
3.      Karena sifatnya yang auditif
c.        Media audio visual
Media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau biasa
disebut media pandang-dengar. Contoh dari media visual ini di antaranya program
televisi / video pendidikan / intruksional, program slide suara dan sebagainya. 

Anda mungkin juga menyukai