2. Manfaat
Keterampilan membuka pelajaran dalam pembelajaran terpadu dapat memberi
manfaat untuk:
a. Memantapkan mental siswa memasuki kegiatan inti pembelajaran
b. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
c. Memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas belajar yang akan dilakukan
d. Menyadarkan siswa akan adanya keterkaitan antara pengalaman yang sudah dimiliki dengan
tema yang akan dipelajari
Keterampilan menutup pelajaran dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat
untuk:
a. Memantapkan pemahaman siswa terhadap proses dan hasil belajar yang telah dilaluinya
b. Mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran terpadu
c. Menetapkan kegiatan tindak lanjut yang harus dilakukan siswa untuk mengembangkan
kompetensi yang telah dikuasainya
2. Manfaat
Keterampilan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat diantaranya untuk:
a. Membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang dipelajari
b. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah
c. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan
d. Meningkatkan efektifitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan penjelasan
yang bermakna bagi siswa
e. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber
f. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar yang diperlukan
g. Menggunakan waktu secara lebih efektif dan efisien
Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat
diantaranya untuk mengarahkan siswa lebih efektif mempelajari sesuatu tema dari berbagai
aspek yang terintegrasi:
a. Meningkatkan kegiatan belajar yang lebih bervariasi dan bermakna
b. Mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi
c. Memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya
d. Meningkatkan keterlibatan siswa secara mental
e. Menumbuhkan keberanian siswa
f. Menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas
2. Manfaat
Secara spesifik manfaat yang dapat diperoleh guru dengan menguasai keterampilan
memberi penguatan dalam pembelajaran terpadu diantaranya untuk:
a. Membangkitkan dan memelihara perhatian dan motivasi belajar siswa terhadap tema-tema
yang disajikan dalam pembelajaran
b. Memberikan kemudahan kepada siswa untuk mempelajari isi tema
c. Mengontrol dan memodofikasi tingkah laku siswa
d. Menumbuhkan rasa percaya diri siswa
e. Memelihara iklim kelas yang kondusif
Sedangkan keetrampilan mengadakan variasi dalam pembalajaran terpadu dapat
memberi manfaat diantaranya untuk :
a. Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dan perhatian siswa terhadap tema pembelajaran
yang dibahas dan keterkaitan-keterkaitan di dalam yang ada dalam tema tersebut
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu tentang sesuatu
yang baru dalam suatu tema yang dipelaarinya
c. Memupuk perlaku positif siswa terhadap guru yang telah melakukan proses pembelajaran
dengan lebih hidup dan bervariasi
d. Menghindarkan siswa dari proses pembelajaran yang membosankan dan monoton
e. Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam berbagai pengalaman
pembelajaran yang menarik dan terarah
f. Melayani karakteristik siswa dan gaya belajarnya yang beraneka ragam.
Media Audio
Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk
mempelajari isi tema. Contoh media audio, yaitu program kaset suara dan program audio.
Terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan apabila kita akan
menggunakan media audio di sekolah dasar yaitu :
1. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik siswa yang sudah memiliki kemmapuan
dalam berfikir abstrak
2. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibandingkan media lainnya
3. Karena sifatnya yang auditif
MODUL 4
TahapanPerencanaanPembelajaranTerpadu.
Kompetensilulusan SD dan MI adalah :
1. Mengenalidanmembiasakanberprilakusesuaidenganajaran agama yang diyakini
2. Mengenalidanmenjalankanhakdankewajibandiri, beretoskerja,
danpeduliterhadaplingkungan.
3. Berpikirlogis, kritis, dankreatifsertaberkomonikasimelaluiberbagai media
4. Menyenangikeindahan
5. Membiasakanhidupbersih, bugardansehat.
6. Memiliki rasa cintadanbanggaterhadapbangsadantanah air.
Kelas AlokasiWaktu
I dan II III
sampaidenga
n IV
A. Mata Pendidikan Agama Pendekata 3
Pelajaran PendidikankewarganegaraandanPengetahuanso n 5
sial TEMATI
Bahasa Indonesia K 5
Matematika 5
PengetahuanAlam 4
Kerajinantangandankesenian 4
PendidikanJasmani
4
B. Pembiasaan Kegiatan yang mendorong/ 2
mendukungpembiasaan
C. MuatanLok Kegiatanataumatapelajaran -
al
Jumlah 27 32
Penjelasanuntukkelas I danII :
1. Pengelolaankegiatanpembelajarandalammatapelajarandankegiatanbelajarpembiasaanden
ganmenggunakanpendekatantematikdiorganisasikansepenuhnyaolehsekolahdan
madrasah.
2. Penjelasanteknikpendekatantematikdiaturdalampedomantersendiri.
3. Alokasiwaktu total yang disediakanadalah 27 jam pelajaranperminggu.
4. Satu jam pelajarantatapmukadilaksanakanselama 35 menit
5. Mingguefektifdalamsatutahunpelajaran (2 semester) adalah 34 – 40 minggu
6. Alokasiwaktusebanyak 27 jam pelajaranpadadasarnyadapatdiaturdenganbobotberkisar
15% Agama 50% membacadanmenulispermulaansertaberhitung 35%, IPA,
PKndanPendidikanJasmani.
7. Dapatmengenalteknologiinformasidankomunikasisesuaidengankemampuannya.
Penjelasanuntukkelas III, IV, V danVI :
1. Pengelolaankegiatanpembelajarandalammatapelajarandankegiatanbelajarpembiasaandior
ganisasikansepenuhnyaolehsekolahdan madrasah
2. Penjelasantekniskegiatanbelajarpembiasaandiaturdalampedomantersendiri
3. Alokasiwaktu total yang disediakanadalah 32 sampaidengan 34 jam pelajaran per-
minggu
4. Satu jam pelajarantatapmukadilaksanakanselama 40 menit
5. Mingguefektifsatutahunpelajaran ( 2 semester) adalah 34 sampaidengan 40 minggu
6. Mata pelajaranPKndanPengetahuanSosialdiajararkanbaiksecarasendiri-
sendirimaupunsecaraterintegrasi yang diatursepenuhnyaolehsekolah
7. Muatan local diadakandengankebutuhandankesiapansekolah
8. Sekolahdapatmemberikan Mata PelajaranBahasaInggrismulaikelas IV
sesuaidengankemampuannya.
9. Dapatmengenalkanteknologiinformasidankomunikasisesuaikemampuan
10. SekolahbertarafInternasionaldapatmenggunakanBahasaInggris,
sebagaibahasapengantarsesuaidengankebutuhandankemampuan.
Dalammerancangpembelajaranterpadudisekolahdasarterdapattujuhlangkah yang
harusdilakukan.
1. Penetapanmatapelajaran yang akandipadukan
Padapenetapanbeberapamatapelajaran yang
akandipadukansebaiknyasudahdisertaidengan alas an ataurasional yang
berkaitandenganpencapaikankompetensidasarolehsiswadankebermaknaanbelajar.
2. PenetapanKompetensiDasar
Padatahapinidilakukanidentifikasikompetemsidasarpadajenjangkelasdan semester yang
samadarisetiapmatapelajaran yang
memungkinkanuntukdiajarkansecaraterpadudenganmenggunakan paying
sebuahtemapemersatu.
3. Penetapanhasilbelajar
Mempelajaridanmenetapkanhasilbelajardarisetiapmatapelajaransehinggadapatdiketahuip
okok yang bias dibahassecaraterpadu.
4. PenetapanTema
Temaadalahpokokpikiranataugagasanpokok yang menjadipokokpembicaraan
(Poerwadarminta, 1993; Moeliono, 1989; Keraf,1991).
Dalampengembangantema-temapembelajaranterpadu di
sekolahdasarterdapatsejumlahaspek yang perlupertimbangan, diantaranya ;
a. Tema yang dipilihmemungkinkanterjadinya proses
berpikirpadadirisiswasertaterkaitdengancarakebiasaanbelajarnya
b. Ruanglingkuptemadisesuaikandenganusiadanperkembangansiswa,
termasukminatdankemampuannya
c. Penetapantemadimulaidarilingkungan yang terdekatdengansiswa
5. PemetaanKeterhubunganKompetensiDasarDenganTemaPemersatu
Padatahapinidilakukanpemetaanketerhubungankompetensidasarmasing-
masingmatapelajaran yang akandipadukandengantemapemersatu.
Pemetaantersebutdapatdibuatdalambentukbagandan/ataumatriksjaringan topic yang
memperlihatkankaitanantaratemapemersatudengankompetensidasardarisetiapmatapelajar
an.
6. PenyusunanSilabusPembelajaranTerpadu
Secaraumum, silabusinidiartikansebagaigaris-garisbesar, ringkasan, ikhtiarataupokok –
pokokisimateripembelajaranterpadu.
Silabusmerupakanpenjabaranlebihlanjutdaristandarkompetensi, kompetensidasar yang
ingindicapai.
7. PenyusunanSatuanPembelajaranTerpadu
Komponensatuanpembelajaranterpadumeliputi :
a. Identitasmatapelajaran
b. Kompetensidasar
c. Materipokokbesartauraiannya
d. Strategipembelajaran
e. Alatdan media
f. Penilaiandantindaklanjut
g. Sumbarbahan yang digunakan
KegiatanBelajar 2
SilabusdanSatuanPembelajaranTerpadu
A. KONSEP PENILAIAN
Secara umum tujuan penilaian adalah untuj menilai pembelajaran di kelas dan untuk
meningkatkan pembelajaran dan kualitas belajar siswa dan bukan sekedar menentukan skor.
Dengan demikian hasil penilaian dapat memenuhi banyak tujuan diantaranya
adalah Placement untuk memenuhi kebutuhan siswa secara tepat , Instruction untuk
membantu siswa agar pembelajaran lebih terfokus , dan Komunication untuk memberikan
informasi kepada siswa , guru , orang tua , dan sebagainya.
B. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN PEMBELAJARAN TERPADU
Untuk memperoleh hasil penilaian yang akurat , kegiatan penilaian hendaknya didasarkan
pada :
1. Prinsip Integral / Komprehensif
2. Prinsip berkesinambungan
3. Prinsip objektif
Penialaian harus dilakukan secara formal , rasional dan tidak rancu sebagaimana
dikemukakan oleh Mathews (1989)
1. Penilaian Proses
a. Penilaian terhadap siswa yang mencakup :
Perkembangan konseptual anak
Tingkat kemampuan menghadapi tantangan
Interaksi siswa dengan siswa lainnya
Kemampuan anak berkomunikasi
Kerasionalan argument/alsan
Kerjasama dan kekompakan serta produktivitas kegiatan kelompok
Partisipasi siswa dalam diskusi kelompok
Penggunaan bahasa dengan baik dan benar sesuai tingkat kemampuan siswa
b. Penilaian terhadap guru
Proses pembelajaran
Pendekatan dan metode yang digunakan
Materi peembelajaran yang mencakup : pemilihan tema, topic, dan unit
Kelengkapan pembelajaran yang disesuaikan guru
2. Penilaian Terhadap Produk Kegiatan
Penilaian terhadap produk meliputi :
a. Penilaian terhadap siswa dilakukan melalui pengamatan terhadap hasil belajar anak.
b. Penilaian terhadap guru dilakukan berdasarkan hasil.
Penilaian yang dilakukan hendanya valid, mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan
objektif , terbuka , dan berkesinambngan sebagaimana disarankan dalam Penilaian Berbasis
Kelas (PBK).
C. BENTUK ALAT PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU
1. Bentuk Penilai Alternatif
a. Catatan sekolah
b. Cuplikan kerja
c. Portofolio
d. Wawancara
e. Observasi
f. Jurnal
g. Rubric
h. Catatan anecdotal ( File Card)
Dalam penilaian pembelajaran terpadu , penilaian dilakukan berkaitan dengan ranah kognitif ,
afektif , dan psikomotor (kognisi, sikap, dan keterampilan)
2. Bentuk Penilaian Konvensional
Teknik penilaian konvensional bentuk tes meliputi tes objektif dan tes subjektif yang
mengacu pada system scoring.
KB. 2
PROSEUR PENGEMBANGAN DAN FORMAT PENILAIAN
PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
7. Penilaian berkala : penilaian berkala terdiri dari beberapa aspek sifat yang dinilai .
Penialiannya diubah dari kategori (data nominal) menjadi data interval dalam rentang 1-5.
Meskipun pelaksanaannya bersifat subjektif , data itu tetap penting dan bermanfaat.
Ringkasan Evaluasi Pembelajaran di SD Modul 6
PEMBERIAN NILAI DAN TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN
Kegiatan Belajar 1
Prinsip-prinsip Pemberian Penilaian
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan adalah kurikulum berbasis kompetensi.
Untuk itu guru harus mempersiapkan proses pembelajaran dengan mengembangkan acuan
sistem pembelajaran. Produk persiapan pembelajaran yang dimiliki guru sekurang-kurangnya
adalah berupa :
1. Matriks kompetensi belajar (learning competency matrik) yang menjamin pengalaman belajar
yang terarah dan
2. Program penilaian otentik berkelanjutan (Continus authentic assesment)
Sistem penilaian yang digunakan dalam KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
adalah penilaian kelas otentik (authentic assesmen) atau disebutkan sebagai penilaian kelas.
Penilaian kelas adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai
teknik yang mampu membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
1. Penilaian tertulis (paper-pencil test) baik berupa soal pilihan mapun uraian
Tes tertulis biasanya diadakan untuk waktu yang terbatas dan dalam kondisi tertentu. Tes
Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban
tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan
lain sebagainya.
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
1. Soal dengan memilih jawaban : pilihan ganda; dua pilihan (benar-salah, ya-tidak);
menjodohkan
2. Soal dengan mensuplai-jawaban, isian atau melengkapi; jawaban singkat atau pendek ;
soal uraian.
2. Tes praktek (peformance test)
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan atau
kinerja siswa dalam melakukan sesuatu Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis
karena bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Semakin
banyak kesempatan guru mengamati unjuk kerja siswa, semakin reliable hasil penilaian
kemampuan siswa.
Penilaian dengan cara ini lebih tepat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam
penyajian lisan (keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi, berdiskusi, dan sebagainya),
pemecahan masalah dalam suatu kelompok, partisipasi siswa dalam diskusi kelompok kecil,
kemampuan siswa menari, kemampuan siswa memainkan alat musik, kemampuan siswa
dalam cabang-cabang olah raga, kemampuan siswa menggunakan peralatan laboratorium,
kemampuan siswa mengoperasikan suatu alat, dan sebagainya.
3. Penilaian produk
Penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap kemampuan siswa membu-at produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan, pahatan),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Cara ini tidak hanya melihat
hasil akhirnya saja tetapi juga dari proses pembuatannya, contoh: kemampuan siswa
menggunakan berbagai teknik menggambar, menggunakan peralatan dengan aman,
membakar kue dengan hasil baik, bercita rasa enak, dan penampilan menarik.
4. Penilaian proyek
Penilaian melalui proyek dilakukan terhadap suatu tugas atau penyelidikan yang dilakukan
siswa secara individual atau kelompok untuk periode tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Proyek seringkali melibatkan pencarian data primer dan sekunder,
mengevaluasi secara kritis hasil penyelidikan, dan kerjasama dengan orang lain. Oleh karena
itu, proyek sangat bermanfaat bila digunakan untuk menilai keterampilan menyelidiki secara
umum untuk segala bidang pembelajaran.
Di samping itu proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan
siswa dalam bidang tertentu, mengetahui kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan itu
dalam penyelidikan tertentu, dan mengetahui kemampuan siswa dalam menginformasikan
subyek tertentu secara jelas.
5. Peta perkembangan
6. Evaluasi diri siswa
7. Penilaian afektif
8. Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada berbagai
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.
Informasi perkembangan siswa tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik oleh siswanya, hasil tes (bukan nilai), piagam penghargaan atau bentuk
informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
Kegiatan Belajar 2
Penilaian di Berbagai Jenjang Pendidikan
A. Pedoman Pelaksanaan Penilaian di Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 63 menyebutkan bahwa
penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan
3. Penilaian hasil belajarr oleh pemerintah
Dari rincian penilain pendidikan tersebut, terdapat beberapa bentuk penilaian yang digunakan
untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu:
1. Ulangan harian
2. Tugas-tugas
3. Ulangan tengah semester
4. Ulangan akhir semester
5. Ulangan kenaikan kelas
6. Pengamatan terhadap perubahan perilaku / sikap dan psikomotorik.
7. Bentuk penilaian lain yang sesuai dengan karkateristik materi yang dinilai
8. Ujian sekolah
9. Ujian nasional
10. Bentuk penilaian lain seperti penilaian diri, kuisioner, penilaian proyek, dan portofolio.
Berdasarkan pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikembangkan oleh
BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan), ditetapkan:
1. Ketuntasan Belajar
Pelaksanaan ketuntasan belajar diwujudkan dengan adanya ketentuan Standar Ketuntasan
Belajar Minimal (SKBM) untuk setiap mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
2. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas adalah:
a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua
semester di kelas yang diikuti.
b. Tidak terdapat nilai dibawah Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)
c. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti.
3. Kriteria Kelulusan
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran ESTETIKA, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah/ madrasah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
d. Lulus Ujian Nasional
Skor =
Keterangan: B = jumlah jawaban benar
N = jumlah seluruh butir soal
K = skor maksimum skala penilaian
- Menyertakan faktor koreksi
Skor = (B-
Keterangan: B = jumlah jawaban benar
S = jumlah jawaban salah
P = banyaknya pilihan jawaban setiap butir soal
N= jumlah seluruh butir soal
K = skor maksimum skala penilaian
2. Skor Tes Uraian
Skor uraian ditentukan berdasarkan pedoman penyekoran. Dalam pedoman penyekoran skor
diberikan berdasarkan kecocokan jawaban terhadap “kata kunci”.
Contoh tabel penyekoran tes uraian:
No. Rambu-rambu Jawaban Skor
1. (1) 3
Cara hidup, tidak lagi mencerminkan gaya hidup
(2)
masyarakat setempat.
(3)
Makanan, masyarakat menggemari makanan cepat saji
Total skor
Skor =
P = skor setiap aspek penilaian/ butir soal
M= skor maksimum setiap aspek penilaian / butir soal
T = Bobot setiap aspek penilaian / butir soal
K = Maksimmum rentang skor total
Contoh:
Pedoman penyekoran
Aspek Penilaian Skor Maksimum Bobot Skor Siswa Jumlah
Kemenarikan 3 2 2 4
Ejaan/ Tanda Baca 5 3 4 12
Perwajahan 2 1 2 2
Skor total 18
Selanjutnya skor total siswa dibandingkan dengan skor maksimum penilaian.
Pasal 12 :
1. Terhadap kegiatan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang
dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen;
2. Ujian dapat dilaksanakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian
akhir akhir program study, ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian disertasi;
3. Penilaian hasil belajar dinyatakan dalam A, B, C, D, dan E yang masing-masing bernilai
4,3,2,1, dan 0.
Pasal 14:
1. Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah SKS yang
disyaratkan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum;
2. Perguruan tinggi menetapkan jumlah SKS yang harus ditempuh sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dengan berpedoman pada kisaran beban studi bagi masing-masing program
sebagaimana ditetapkan dalam pasal 5, pasal 6, pasal 8;
3. IPK minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh masing-masing
perguruan tinggi, sama atau lebih tinggi dari 2,00 untuk program sarjana dan program
diploma, dan sama atau lebih tinggi dari 2,75 untuk program magister.
Pasal 15:
1. Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu: memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan
pujian, yang dinyatakan pada transkrip akademik;
2. IPK sebagai dasar penentuan predikat kelulusan program sarjana dan diploma adalah:
a. IPK 2,00 – 2,75: memuaskan;
b. IPK 2,76 – 3,50: sangat memuaskan;
c. IPK 3,51 – 4,00: dengan pujian.
3. Predikat kelulusan untuk program magister;
a. IPK 2,75 – 3,40: memuaskan;
b. IPK 3, 41 – 3,70: sangat memuaskan;
c. IPK 3,71 – 4,00: dengan pujian.
4. Predikat kelulusan dengan pujian ditentukan pula dengan memperhatikan masa studi
maksimum, yaitu n tahun (masa studi minimum) ditambah 1 tahun untuk program sarjana dan
0,5 tahun untuk program magister;
5. Predikat kelulusan untuk program doktor diatur oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.
Pasal 16:
1. Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik pendidikan yang
bersangkutan;
2. Untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih tinggi dapat dikembangkan
sistem penghargaan mahasiswa dan lulusan yang memperoleh prestasi tinggi.
Perguruan tinggi menanggapi Pasal 12 ayat (1) dengan memperhatikan pasal 5 ayat (1)
yang menyatakan bahwa beban studi program S1 ada pada rentangan 144 sampai dengan 160
SKS. Dalam hal ini perguruan tinggi (Fakultas, Jurusan, Program Studi) dapat menentukan
jumlah SKS yang harus ditempuh program sarjana.
Contoh penilaian di Universitas Terbuka:
a. Ujian Akhir Semester (UAS) minimal 40%
b. Tugas Mandiri (TM) 15%
c. Tugas dan Partisipasi dalam Tutorial Online 15 %
d. Tugas dan Partisipasi dalam Tutorial Tatap Muka Rancangan Khusus (TTMRK) 30%
e. Tugas dan Partisipasi dalam Tutorial Tertulis (Tutis) 15%
f. Praktikum (termasuk bimbingan) 30%
g. Praktek 30%
h. Tugas Mata Kuliah 15% atau 30%
Contoh penilaian di salah satu Universitas di Jakarta:
1. Kehadiran 10%
2. Tugas-tugas 20%
3. Ujian Tengah Semester 30%
4. Ujuan Akhir 40%
Kegiatan Belajar 3
Pemanfaatan Hasil Tes untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran
Sebelum anda mengajar di depan kelas, satuan pembelajaran dan rencana
pembelajaran harus sudah anda persiapkan terlebih dahulu. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran adalah dengan melakukan tes,
antara lain:
A. Memanfaatkan Hasil Pre Test – Post Test
Pre Test merupakan Jenis test yang di lakukan sebelum pelajaran inti di mulai,
sedangkan Post Tes adalah penilaian yang dilakukan setelah pelajaran selesai.
Teknik pre-test dan post-test memiliki manfaat baik bagi guru, siswa, maupun program itu
sendiri.
1. Manfaat Bagi Guru
Mengetahui sejauh mana bahan yang diajarkan sudah diterima oleh siswa
Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum menjadi milik siswa
Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang telah diberikan
2. Manfaat Bagi Siswa
Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program yang
menyeluruh
Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa
Usaha perbaikan
Sebagai diagnosis
3. Manfaat Bagi Program
Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai
dengan keakapan anak
Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum
diperhitungkan
Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan di
capai
Apakah metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.