Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL I

Nama : Fitriyana Yuliawati


NIM : 857816741
Kelas : PGSD 1B
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas/ IDIK4008
Tutor : Arin Wardhani, S.Pd., M.Pd.
Hari/ Tanggal : Minggu, 18 April 2021
Sifat TT : TT 1 (Mandiri/ Individu)

PERHATIKAN
 Kerjakan dan jawab pertanyaan dengan benar dan tepat!
 Jawaban tidak diterima bila mahasiswa copypaste hasil antar teman.
 Terimakasih atas kerjasama yang baik.

1. Faktor-faktor apa yang memperkuat alasan guru untuk melakukan penelitian


tindakan kelas (PTK). Sebutkan?
2. Sebutkan persyaratan kondisi dalam pembuatan PTK?
3. Dalam pembuatan PTK terdapat tahap-tahap atau siklus. Sebutkan dan
jelaskan dengan tepat?!
4. Dalam kegiatan merencanakan dan melakukan tindakan terdapat empat
langkah utama. Sebutkan dan jelaskan?!
5. Jelaskan yang dimaksud analisis data dan refleksi!

** SELAMAT MENGERJAKAN**

Jawaban:
1. Faktor-faktor yang menjadi alasan guru melakukan penelitian PTK:
a) PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap
dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis
terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
b) PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak
lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun
juga sebagai peneliti di bidangnya.
c) Dengan melaksanakan tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses
pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di
kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah
aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
d) Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak
perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang
terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
e) Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk
melakukan upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan
teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Dalam setiap kegiatan,
guru diharapkan dapat mencermati kekurangan dan mencari berbagai upaya
sebagai pemecahan. Guru diharapkan dapat menjiwai dan selalu ’’ber PTK’’.
2. Agar PTK dapat dilangsungkan secara baik, berbagai kondisi harus dipenuhi. Kondisi
tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan
PTK, berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas meminta
teman untuk menjadi pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi tentang
kemajuan kelasnya, di samping dapat menumbuhkan rasa saling mempercayai.
b. Sejalan dengan pemikiran pada nomor satu, birokrasi dan hierarki organisasi di
sekolah hendaknya diminimalkan. Sebaliknya yang harus ditumbuhkan adalah
kolaborasi atau kerjasama yang saling menguntungkan, serta pengambilan
keputusan secara bersama.
c. Sekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi sekolahnya.
Jika keinginan tersebut memang merupakan komitmen sekolah, maka PTK
sebagai satu bentuk inovasi di sekolah akan dapat tumbuh subur, dan kegiatan
PTK mungkin akan menjadi kegiatan rutin bagi guru.
d. PTK mempersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas
masalah yang dihadapi Tanpa Rasa khawatir akan dicemoohkan.
e. Sikap kepala sekolah dan staf administrasi harus menunjang terjadinya
pembaruan.
f. Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka
sedang melakukan suatu pembaharuan yang didukung oleh kepala sekolah dan
juga orang tua.
g. Guru harus siap menghadapi berbagai konflik karena yang baru biasanya
mendapat perhatian lebih daripada yang lama yang sudah diakrabi setiap hari.
3. Tahapan siklus penelitian tindakan kelas
a). Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa (what), mengapa (why), dimana
(where), kapan (when), dan bagaimana (how) penelitian dilakukan. Penelitian
tindakan kelas sebaiknya dilakukan secara kolaboratif, sehingga menghindarkan unsur
subjektivitas. Di dalam penelitian tindakan kelas, ada kegiatan pengamatan terhadap
diri sendiri, yaitu pada saat peneliti menerapkan pendekatan, model, atau metode
pembelajaran sebagai upaya menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Di
dalam tahap perencanaan, peneliti juga perlu menjelaskan persiapan-persiapan
pelaksanaan penelitian, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen
pengamatan (observasi).

b). Tahap Pelaksanaan (Acting)


Pada tahap pelaksanaan, dilakukan kegiatan implementasi atau penerapan
perencanaan tindakan. Di dalam kegiatan implementasi ini, maka guru (peneliti) harus
mentaati perencanaan yang telah disusun. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini
adalah pembelajaran harus berjalan seperti biasanya, tidak boleh kaku dan terkesan
dibuat-buat. Kolaborator disarankan untuk melakukan pengamatan secara objektif
sesuai kondisi pembelajaran yang dilakukan peneliti. Kegiatan ini penting karena
tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran.

c). Tahap Pengamatan (Observing)


Pada tahap pengamatan terdapat dua kegiatan yang akan diamati, yaitu kegiatan
belajar peserta didk dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar
peserta didik dapat dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil
melaksanakan pembelajaran, Sedangkan pengamatan terhadap proses pembelajaran,
guru pelaksana (peneliti) dapat meminta bantuan kepada teman sejawat yang
bertindak sebagai kolaborator untuk melakukan pengamatan. Kolaborator melakukan
pengamatan pembelajaran berdasarkan instrumen yang telah disusun oleh peneliti.

d). Tahap Refleksi (Reflecting)


Kegiatan refleksi dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai melakukan
pengamatan terhadap peneliti dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan ini dapat
berupa diskusi hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator dengan guru
pelaksana (peneliti). Tahap ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu
ketika kolaborator mengungkapkan hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan
bagian yang belum berjalan dengan baik pada saat peneliti mengelola proses
pembelajaran. Hasil refleksi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
merancang siklus berikutnya. Sehingga pada intinya, refleksi merupakan kegiatan
evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi tindak lanjut
dalam perencanaan siklua berikutnya.

4. Dalam kegiatan merencanakan dan melakukan tindakan terdapat empat langkah


utama yaitu:

a). Mengidentifikasi dan Menganalisisi Masalah

Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh
guru. Hal ini sesuai dengan salah satu karateristik PTK, yaitu masalah berasal dari
orang yang terlibat dalam praktik, dalam hal ini guru sebagai pengelola
pembelajaran. Jika masalah sudah teridentifikasi, mungkin muncul pertanyaan,
masalah mana yang mungkin dipecahkan melalui PTK? Apakah semua masalah layak
dipecahkan melalui PTK? Untuk menjawab pertanyaan ini, rambu-rambu dapat
dijadikan pegangan. Permasalahan yang diangkat dalam PTK harus benar-benar
merupakan masalah- masalah yang dihayati guru dalam praktik pembelajaran, bukan
praktik yang disarankan, apalagi ditentukan oleh pihak luar termasuk oleh kepala
sekolah yang menjadi mitra. Permasalahan tersebut dapat berangkat (bersumber) dari
siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
b). Perumusan Masalah

Setelah menetapkan fokus permasalahan serta menganalisisnya menjadi bagian-


bagian yang lebih kecil, selanjutnya perlu merumuskan permasalahan secara lebih
jelas, spesifik, dan operasional. Perumusan masalah yang jelas akan membuka
peluang untuk menetapkan tindakan perbaikan (alternatif solusi) yang perlu
dilakukannya, jenis data yang perlu dikumpulkan termasuk prosedur perekamannya
serta cara menginterpretasikannya, khususnya yang perlu dilakukan sementara
tindakan perbaikan dilaksanakan dan data mengenai proses dan/atau hasilnya itu
direkam. Di samping itu, penetapan tindakan perbaikan yang akan dilakukan itu juga
memberikan arahan kepada peneliti untuk melakukan berbagai persiapan termasuk
yang berbentuk pelatihan guna meningkatkan keterampilan untuk melakukan tindakan
perbaikan yang dimaksud.

c). Merencanakan Perbaikan

Langkah-langkah dalam menyusun rencana adalah sebagai berikut:

1) rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan
dan

2) analisis kelayakan hipotesis tindakan.

d). Melaksanakan PTK


- Persiapan Tindakan
Langkah-langkah persiapan yang perlu ditempuh itu adalah sebagai berikut:
(1) Membuat rencana pembelajaran beserta skenario pembelajaran yang berisikan
langkah-langkah yang dilakukan guru di samping bentuk-bentuk kegiatan yang
dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah
direncanakan;
(2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, seperti
lembar kerja siswa, gambar-gambar dan alat-alat peraga;
(3) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil
tindakan perbaikan, kalau perlu juga dalam bentuk pelatihan-pelatihan;
(4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keter-
laksanaan rancangan sehingga dapat menumbuhkan serta mempertebal
kepercayaan diri dalam pelaksanaan yang sebenarnya. Sebagai aktor PTK, guru
harus terbebas dari rasa takut gagal dan takut berbuat kesalahan.

- Melaksanakan tindakan
Jika semua tindakan persiapan telah selesai, skenario tindakan perbaikan yang
telah direncanakan itu dapat dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan
pelaksanaan tindakan perbaikan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus
PTK, dan pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan ini juga disertai
dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

Anda mungkin juga menyukai