PERHATIKAN
Kerjakan dan jawab pertanyaan dengan benar dan tepat!
Jawaban tidak diterima bila mahasiswa copypaste hasil antar teman.
Terimakasih atas kerjasama yang baik.
** SELAMAT MENGERJAKAN**
Jawaban:
1. Faktor-faktor yang menjadi alasan guru melakukan penelitian PTK:
a) PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap
dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis
terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
b) PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak
lagi sebagai seorang praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang
dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi, namun
juga sebagai peneliti di bidangnya.
c) Dengan melaksanakan tahapan dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses
pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di
kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata didasarkan pada masalah
aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
d) Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak
perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang
terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
e) Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk
melakukan upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan
teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya. Dalam setiap kegiatan,
guru diharapkan dapat mencermati kekurangan dan mencari berbagai upaya
sebagai pemecahan. Guru diharapkan dapat menjiwai dan selalu ’’ber PTK’’.
2. Agar PTK dapat dilangsungkan secara baik, berbagai kondisi harus dipenuhi. Kondisi
tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan
PTK, berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas meminta
teman untuk menjadi pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi tentang
kemajuan kelasnya, di samping dapat menumbuhkan rasa saling mempercayai.
b. Sejalan dengan pemikiran pada nomor satu, birokrasi dan hierarki organisasi di
sekolah hendaknya diminimalkan. Sebaliknya yang harus ditumbuhkan adalah
kolaborasi atau kerjasama yang saling menguntungkan, serta pengambilan
keputusan secara bersama.
c. Sekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi sekolahnya.
Jika keinginan tersebut memang merupakan komitmen sekolah, maka PTK
sebagai satu bentuk inovasi di sekolah akan dapat tumbuh subur, dan kegiatan
PTK mungkin akan menjadi kegiatan rutin bagi guru.
d. PTK mempersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas
masalah yang dihadapi Tanpa Rasa khawatir akan dicemoohkan.
e. Sikap kepala sekolah dan staf administrasi harus menunjang terjadinya
pembaruan.
f. Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka
sedang melakukan suatu pembaharuan yang didukung oleh kepala sekolah dan
juga orang tua.
g. Guru harus siap menghadapi berbagai konflik karena yang baru biasanya
mendapat perhatian lebih daripada yang lama yang sudah diakrabi setiap hari.
3. Tahapan siklus penelitian tindakan kelas
a). Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa (what), mengapa (why), dimana
(where), kapan (when), dan bagaimana (how) penelitian dilakukan. Penelitian
tindakan kelas sebaiknya dilakukan secara kolaboratif, sehingga menghindarkan unsur
subjektivitas. Di dalam penelitian tindakan kelas, ada kegiatan pengamatan terhadap
diri sendiri, yaitu pada saat peneliti menerapkan pendekatan, model, atau metode
pembelajaran sebagai upaya menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Di
dalam tahap perencanaan, peneliti juga perlu menjelaskan persiapan-persiapan
pelaksanaan penelitian, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen
pengamatan (observasi).
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh
guru. Hal ini sesuai dengan salah satu karateristik PTK, yaitu masalah berasal dari
orang yang terlibat dalam praktik, dalam hal ini guru sebagai pengelola
pembelajaran. Jika masalah sudah teridentifikasi, mungkin muncul pertanyaan,
masalah mana yang mungkin dipecahkan melalui PTK? Apakah semua masalah layak
dipecahkan melalui PTK? Untuk menjawab pertanyaan ini, rambu-rambu dapat
dijadikan pegangan. Permasalahan yang diangkat dalam PTK harus benar-benar
merupakan masalah- masalah yang dihayati guru dalam praktik pembelajaran, bukan
praktik yang disarankan, apalagi ditentukan oleh pihak luar termasuk oleh kepala
sekolah yang menjadi mitra. Permasalahan tersebut dapat berangkat (bersumber) dari
siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
b). Perumusan Masalah
1) rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan
dan
- Melaksanakan tindakan
Jika semua tindakan persiapan telah selesai, skenario tindakan perbaikan yang
telah direncanakan itu dapat dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Kegiatan
pelaksanaan tindakan perbaikan ini merupakan tindakan pokok dalam siklus
PTK, dan pada saat yang bersamaan kegiatan pelaksanaan ini juga disertai
dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.