Anda di halaman 1dari 13

8 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah : Keterampilan Dasar Mengajar
Dosen : Dwinisih, M.Pd.

Disusun Oleh

Devi Lugina

111060176

(4i)

Elvika Fadilah ruhaedi

111060081

(4j)

Eva Sri Agustina

111060170

(4j)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2014

1. Bertanya
Yang dimaksud bertanya dengan bertanya adalah semua pernyataan dosen yang tak
terbatas pada kalimat tanya, yang meminta respon dari mahasiswa.
Keterampin bertanya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan bertanya dasar
dan keterampilan bertanya lanjut.
a). Keterampilan bertanya dasar, meliputi komponen :
Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat,
Pemberian acuan, yaitu informasi yang diberikan sebelum mengajukan

pertnyaan,
Pemusatan perhatian,
Penyebaran pertanyaan,
Pemindahan giliran,
Pemberin waktu berpikir,
Pemberian tuntunan, dengan cara : mengungkapkan pertanyaan dengan cara
lain, menyederhanakan pernyataan, mengulangi penjelasan sebelumnya.

b).

Keterampilan bertanya lanjut, teriri dari komponen :

Mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan,


Pengaturan urutan pertanyaan,
Penggunakan pertanyaan pelacak dengan berbagai teknik : klarifikasi,
meminta mahasiswa memberi alasan atas jawabannya, meminta kesepakatan
pandangan dari mahasiswa lainnya, meminta kesepakatan jawaban, meminta
jawaban yang lebih relevan, meminta contoh, meminta jawaban yang lebih

kompleks.
Peningkatan terjadinya interaksi

Dalam penerapannya, dosen perlu menghindari kebiasaan seperti :mengulangi


pertanyaan

sendri atau mengulangi jawaban mahasiswa, menjawab pertanyaan

sendiri, menunjuk dulu sebelum bertanya, mengajukan pertanyaan yang mengundang


jawaban serempak, mengajukan pertanyaan ganda.
Jika semuanya dikuasai, berarti dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran.

2. Memberi Penguatan
Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

Penguatan dapat diberikan dalam bentuk seperti :


a). Verbal, yaitu berupa kata atu kalimat pujian, seperti tepat sekali
b). Nonverbal, yaitu berupa gerak mendekati, mimik dan gerakan badan, sentuhan,
kegiatan yang menyenangkan, serta simbol.
Dalam memberikan penguatan, dosen harus memperhatikan hal yang penting seperti :
penguatan harus diberikan secara hangat, penguatan yang diberikan harus bermakna,
hindarkan respon negatif terhadap jawaban peserta, peserta yang diberikan penguatan
harus jelas, jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.
3. Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar adalah perubahan dalam proses kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para mahasiswa, serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan.
3 kelompok variasi dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu :
a) Variasi gaya mengajar, meliputi : variasi rendah tinggi dan besr kecilnya suara,
memusatkan perhatian, membuat kesenyapan sejenak, mengadakan kontak
pandang, gerak badan dan mimik, mengubah posisi seperti dari depan kelas ke
tengah atau sebaliknya.
b) Variasi penggunaan media, meliputi : variasi alat dan yang dapat dilihat, didengar,
diraba, dan dimanipulasi.
c) Variasi pola interaksi dan kegiatan, dapat berbentuk : kelompok, klasikal, dan
perorangan sesuai dengan dengan keperluan. Sedangkan variasi kegiatan berupa
mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi, latihan, atau demonstrasi.

4.

Keterampilan Menjelaskan
a. Pengertian dan Tujuan
Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan
yang diorganisir dengan sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu
pesan dengan pesan yang lainnya, sehingga tercapailah suatu pemahaman yang

diinginkan. Misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh, atau dengan suatu
yang belum diketahui.
Tujuan Memberikan Penjelasan
Membimbing siswa untuk dapat memahami ilmu pengetahuan secara objektif dan
bernalar.
Melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak penjelasan guru
sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil memecahkan masalah-masalah
atau pertanyaan.

Untuk mendapat respon dan umpan balik (feed back) siswa mengenai tingkat
pemahamannya serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.

Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dengan


menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah tersebut.

b. Komponen Keterampilan
Keterampilan menjelaskan terdiri dari berbagai komponen sebagai berikut.
1. Komponen merencanakan penjelasan, mencakup:
a) kita menganalisis tema dan sub tema yang akan dibicarakan kepada anak SD
serta kemampuan-kemampuan yang ada pada program kegiatan belajar yang
meliputi pengembangan bahasa, daya pikir, keterampilan dan jasmani serta
bagaimana hubungannya dengan tema dan sub tema yang akan dibicarakan.
b) Mengenai yang berhubungan dengan yang menerima pesan (siswa) hendaknya
diperhatikan hal-hal atau perbedaan-perbedaan pada setiap anak yang akan
menerima pesan seperti usia, jenis kelamin, kemampuan, latar belakang
sosial, bakat, minat serta lingkungan belajar anak.
2. Komponen menyajikan penjelasan, yang mencakup hal-hal berikut:
a) Kejelasan, yang dapat dicapai dengan berbagai cara seperti:
1) Bahasa yang jelas,
2) Berbicara yang lancar,
3) Berhenti sejenak untuk melihat respon mahasiswa terhadap penjelasan dosen,
b) Penggunaan contoh dan ilustrasi, yang dapat mengikuti pola induktif atau pola
deduktif,
c) Pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting dengan cara: penekanan
suara, membuat ikhtisar, atau mengemukakan tujuan,
d) Balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan melihat mimik mahasiswa
atau mengajukan pertayaan.
Pada waktu memberikan penjelasan, hendaknya guru memperhatikan gerakgerik dan mimik peserta didik, apakah penjelasan yang diberikan dapat dipahami
atau meragukan, menyenangkan atau membosankan, dan apakah menarik
perhatian atau tidak. Untuk kepentingan tersebut, perhatikanlah mereka selama

memberikan penjelasan, ajukan pertanyaan-pertanyaan


kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.

dan

memberikan

c. Prinsip Penggunaan
Dalam menerapkan keterampilan menjelaskan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut
1. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah maupun
di akhir pembelajaran tergantung kebutuhan dan kondisi.
2. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi standar
dan kompetensi dasar.
3. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik atau
menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan untuk membentuk
kompetensi dasar dan mencapai tujuan pembelajaran.
4. Materi yang dijelaskan harus bermakna bagi peserta didik.
5. Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik.
d. Fungsi Mempelajari Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan sangat penting untuk dipelajari. Tidak hanya untuk
guru itu sendiri namun juga terdapat manfaat untuk para siswa jika seorang guru
menguasai keterampilan menjelaskan dengan baik. Fungsi keterampilan menjelaskan
diantaranya adalah:
a. Untuk siswa
1. Untuk membimbing siswa mendapatkan dan memahami hukum, dalil dan prinsipprinsip secara obyektif dan bernalar.
2. Untuk membimbing siswa memahami dengan jelas jawaban pertanyaan yang
mereka ajukan ataupun yang dikemukakan oleh guru.
3. Melibatkan siswa agar mampu berpikir dengan memecahkan masalah-masalah
atau pertanyaan
4. Mengetahui umpan balik dari siswa sehingga dapat diketahui tingkat pemahaman,
keraguan dan ketidakmengertian mereka.
5. Untuk mengetahui kesalahpahaman dalam memahami suatu materi
6. Untuk membimbing siswa memahami dan mendapatkan proses. penalaran dan
menggunakan bukti-bukti dalam memecahkan suatu masalah.
b. Untuk guru
1. Tidak semua siswa dapat memahami dan menggali suatu teori dari buku atau
sumber lainnya, maka penjelasan dari guru merupakan komponen yang penting
dalam belajar.
2. Membantu memudahkan siswa yang tidak memiliki atau kurangnya sumber yang
tersedia yang dapat dimanfaatkan siswa dalam proses belajar.

3. Guru cenderung mendominasi kelas dan sebagian besar kegiatan guru adalah
memberikan informasi lisan atau menjelaskan, dengan mempelajari keterampilan
menjelaskan maka akan sapat mengatasi masalah tersebut .
4. Menghilangkan rasa canggung guru dalam kegiatan belajar-mengajar.

5. Membuka dan Menutup pelajaran


a. Pengertian dan Tujuan
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mempersiapkan mental dan menimbulkan perhatian siswa. Hal ini dimaksudkan agar
siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran
semacam itu tidak saja harus dilakukan guru pada awal jam pelajaran tetapi juga pada
awal setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran
itu.
Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa,
mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses
belajar mengajar.
Tujuan kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah:
1.
2.
3.
4.

Membangkitkan motivasi dan perhatian


Membuat mahasiswa memahami batas tugasnya
Membantu mahasiswa memahami hubungan berbagai materi yang disajikan, dan
Membantu mahasiswa mengetahui tingkat keberhasilannya.

b. Komponen Keterampilan
Komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah
sebagai berikut
1. Membuka pelajaran, mencakup hal-hal berikut
a) Menarik perhatian mahasiswa dengan berbagai cara, seperi menyampaikan satu
kejadian yang menarik.
- Gaya mengajar guru.
- Penggunaan alat bantu mengajar
- Pola interaksi yang bervariasi
b) Menimbulkan motivasi dengan:
1) Kehangatan dan keantusiasan,
2) Menimbulkan rasa ingin tahu,
3) Mengemukakan ide yag bertenntangan, dan
4) Memperhatikan minat mahasiswa

c) Memberikan acuan dengan cara :


1) Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas,
2) Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan,
3) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas dan,
4) Mengajukan pertanyaan
d) Membuat kaitan dengan cara:
1) Mengajukan pertanyaan appersepsi atau
2) Mengkaji ulang pelajaran yang lalu
2. Menutup pelajaran, mencakup hal-hal berikut:
a) Meninjau kembali,dengan cara
- merangkum membuat ringkasan
- Merangkum inti pelajaran.
b) Mengadakan evaluasi penguasaan mahasiswa, dengan meminta mereka :
1) Mendemonstrasikan keterampilan,
2) Menerapkan ide baru pada situasi lain,
3) Mengeksperesikan pendapat sendiri,dan
4) Memberikan soal-soal tertulis
c) Memberikan tindak lanjut, yang dapat berupa pekerjaan rumah, merancang
sesuatu, atau berkunjung ke suatu tempat.
Keterampilan membuka pelajaran akan merupakan awal keberhasilan seorang dosen
karena kiat membuka pelajaran sangat menentukan termotivasi tidaknya mahasiswa
dalam mengikuti pembelajaran.
Perlu ditekankan bahwa kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak saja pada
awal dan akhir kegiatan, tetapi juga pada awal dan akhir setiap penggal kegiatan, dengan
catatan bahwa : kegiatan ini harus bermakna dan berkesinambungan.

6.

Membimbing diskusi kelompok kecil


a. Pengertian dan Tujuan
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses percakapan yang teratur, yang
melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka,
dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan, atau
memecahkan suatu masalah. Ciri-ciri diskusi kelompok kecil adalah :
1. Melibatkan 3 -9 orang peserta
2. Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, artinya setiap anggota dapat

berkomunikasi langsung dengan anggota lainnya,


3. Mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerja sama antar anggota lainnya,
4. Berlangsung menurut proses yang sistematis.

Diskusi kelopok kecil bermanfaat bagi siswa untuk:


1.Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi
2. Meningkatkan disiplin
3. Meningkatkan motifasi belajar
4. Mengembangkan sikap saling membantu, dan
5. Meningkatkan pemahaman

b. Komponen Keterampilan
Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi kelompok
kecil adalah sebagai berikut:
1. Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Merumuskan tujuan diskusi jelas,
b) Merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan,
c) Menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan, serta
d) Merangkum hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu.
2. Memperjelas masalah atau urunan pendapat, dengan cara:
a) Menguraikan kembali atau merangkum urunan pendapat peserta,
b) Mengjukan pertanyaan pada anggota kelompok tetang pendapat anggota lain, atau
c) Menguraikan gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi.
3. Menganalisis gagasan anggota kelompok dengan tambahan informasi
a) Meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya dasar yang kuat, dan
b) Memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.
4. Meningkatkan urunan mahasiswa, dengan cara:
a) Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang mereka untuk berpikir,
b) Memberi contoh pada saat yang tepat,
c) Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyakaan yang mengundang
perbedaan pendapat.
d) Memberikan waktu untuk berpikir, dan
e) Mendengarkan dengan penuh perhatian.

5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan cara:


a) Memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi,
b) Memberikan kesempatan pertama pada peserta yang enggan berpartisipasi,
c) Mencegah secara bijaksana peserta yang suka memonopoli pembicaraan,
d) Mendorong mahasiswa untuk mengomentari pendapat temannya, serta
e) Meminta pendapat mahasiswa jika terjadi jalan buntu.
6. Menutup diskusi yang dapat dilakukan dengan cara:
a) Merangkum hasil diskusi,
b) Memberikan gambaran tindak lanjut atau
c) Mengajak para mahasiswa menilai proses diskusi yang telah berlangsug.
c. Prinsip Penggunaan Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil memiliki dua prinsip, yaitu :
1. Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka
Hal ini ditandai dengan adanya keantusiasan berpartisipasi, kehangatan hubungan
antar pribadi, kesediaan menerima dan mengenal lebih jauh topik diskusi, dan
kesediaan menghargai pendapat orang lain. Dengan demikian semua anggota
kelompok mempunyai keinginanuntuk dikenal dan dihargai, dapat merasa aman
dan bebas mengemukakan pendapat.
2. Perlu perencanaan dan persiapan yang matang
a) Topik yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuanyang akan dicapai, minat
dan kemampuan siswa
b) Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks, bukan jawaban yang
tunggal
c) Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topik tersebut agar
para siswa memiliki latar belakang pengetahuan yang sama sehingga mampu
memberikan penjelasan dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi siswa
Dalam melaksanakan diskusi, perlu diperhatikan hal-hal berikut
1. Diskusi hendaknya berlangsung dalam iklim terbuka,
2. Diskusi yang efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang, yang mencakup:
a) Topik yang sesuai,
b) Persiapan/pemberian informasi pendahuluan,
c) Menyiapkan diri sebagai pemimpin diskusi,
d) Pembentukan kelompok diskusi, serta
e) Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok bertatap
muka.

7.

Keterampilan Mengelola Kelas


a. Pengertian keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan
dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.

b. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :


1. Mendorong peserta didik mengembangkan tingkah lakunya sesuai tujuan
pembelajaran. Kadang kita menjumpai tujuan peserta didik masuk kelas tidak
sepenuhnya untuk belajar. Tentu banyak hal yang menyebabkan hal ini terjadi
misalnya karena terpaksa kuliah, tenaga pendidik membosankan atau karena faktor
teman. Tujuan mengelola kelas antara lain menjadikan seluruh peserta didik
terfokus ke topik perkuliahan.
2. Membantu peserta didik menghentikan tingkah lakunya yang menyimpang dari
tujuan pembelajaran
3. Mengendalikan peserta didik dan sarana pemelajaran dalam suasana pemelajaran
yang menyenangkan, untuk mencapai tujuan pembelajaran
4. Membina hubungan interpersonal yan baik antara pendidik dengan peserta didik
dan antar peserta didik, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi efekif. Kadang
kita menemukan sebuah proses pembelajaran yang berjalan secara monoton dan
kaku karena didominasi oleh tenaga pendidik, tidak ada interaksi dialogis.
5. Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik

c. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas


1. Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta
didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
2. Kehangatan dan keantusiasan
3. Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
4. Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang
5. Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
6. Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan
konsentrasi pada hal negatif

d. Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas


a. Menunjukkan sikap tanggap. Tanggap terhadap perhatian, keterlibatan,
ketidakacuhan, dan ketidakterlihatan dalam tugas-tugas di kelas. Setiap peserta
didik merasa bahwa kita hadir bersama mereka dan tahu apa yang mereka
perbuat.
b. Memberi perhatian. Pengelolaan kelas yang efektif terjadi apabila kita mampu
membagi perhatianya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu
yang sama. Membagi perhatian dapat dilakukan dengan cara visual dan verbal.

c.

d.

e.

f.

Secara visual kita dapat memberikan pandangan yang merata tidak hanya satu
arah saja. Sementara itu, secara verbal, kita dapat mengungkapkan dengan katakata tentang perhatian kita kepada semua peserta didik.
Memusatkan perhatian kelompok. Kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan
baik dalam waktu lama jika kita mampu memusatkan perhatian kelompok pada
tugas-tugas yang dilakukan.
Memberikan petunjuk yang jelas. Penyampaian informasi maupun pemberian
petunjuk yang kita sampaikan seharusnya secara jelas dan singkat sehingga
peserta didik tidak kebingungan
Menegur, Apabila ada peserta yang bertingkah laku mengganggu di kelas,
hendaknya kita memberi peringatan bahwa hak orang lain untuk memperhatikan
pelajaran harus dihargai sehingga kita dapat mengharapkan kepada semua peserta
agar saling menghargai satu sama lain.
Memberi penguatan. Kita dapat memberikan penguatan negatif kepada peserta
didik yang mengganggu, atau penguatan positif kepada peserta didik yang
bertingkah laku wajar. Ini tidak berarti seperti anak kecil yang suka dieri
ancaman atau hadiah, hanya saja proses perkuliahan agar efektif kita kembalikan
ke kontrak belajar pada saat pertemuan pertama.

Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya


dengan cara :
Memusatkan perhatian
Menunjukkan sikap tanggap
Menegur
Membagi perhatian
Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
Memberi penguatan
Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan
keterampilan dengan cara :
Pengelolaan kelompok
Modifikasi tingkah laku
Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
e. Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan keterampilan mengelola
kelas :
Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
Penyimpangan
Kesenyapan
Bertele-tele
8.

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan


a. Pengertian mengajar kelompok kecil dan perorangan

Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan guru melayani


kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik
berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap
kelompoknya.
Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran
individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan ajar, prosedur
dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutantuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
b. Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan
Keterampilan dalam pendekatan pribadi
Keterampilan dalam mengorganisasi
Keterampilan dalam membimbing belajar
Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM
c. Komponen Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari:
1. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, yang ditampilkan dengan cara:
Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku
siswa,
Mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang dikemukakan siswa,
Merespon secara positif pendapat siswa,
Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
Menunjukkan kesiapan untuk membantu,
Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswa dengan penuh
pengertian, serta
Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan
mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya.
2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran, yang ditampilkan
dengan cara:
Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara mengerjakannya,
Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa dalam
belajar,
Membentuk kelompok yang tepat,
Mengkoordinasikan kegiatan,
Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa, serta
Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.
3. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar, yang ditampilkan
dengan cara:
Memberi penguatan secara tepat,

Melaksanakan supervisi proses awal,


Melaksanakan supervisi proses lanjut, serta
Melaksanakan supervisi pemaduan.
4. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang
ditampilkan dengan cara:

Membantu siswa menetapkan tujuan belajar,


Merancang kegiatan belajar,
Bertindak sebagai penasihat siswa, serta
Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri (Sofa, 2010).

5. Prinsip-Prinsip dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan


Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
Guru yang terbiasa mengajar secara klasikal,sebaiknya mulai belajar mengajar
dengan menggunakan kelompok kecil dan kemudian perorangan.
Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan
perorangan.
Pengorganisasian siswa, sumber materi serta waktu merupakan langkah
pertama yang diperhatikan guru.
Kegiatan pengajaran harus diakhiri dengan kulminasi.
Dalam pengajaran perorangan guru perlu mengenal sisswa secara pribadi.
Kelebihan dan Kelemahan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Anda mungkin juga menyukai