Anda di halaman 1dari 12

KETERAMPILAN DASAR MELAKUKAN VARIASI

OLEH :
KELOMPOK 8
ANALIA ASMI
MAYANG SARI
WIRANTO

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

APRIL, 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan karunia- Nya kepada kita
semua, sehingga kita dapat terus beraktivitas dan berkarya apa yang telah kita rencanakan
dapat berhasil sesuai dengan rencana. Rasa bahagia kami yang tak terhingga karena kami
dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dosen untuk makalah ini yang berjudul “
Keterampilan dasar melakukan variasi ”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Swt senantiasa
meridhai segala usaha kita.

Makassar, 7 April 2021

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu komponen belajar mengajar adalah keterampilan dasar mengajar
yang termasuk di dalamnya keterampilan mengadakan variasi yang berguna untuk
mengatasi kejenuhan atau kebosanan yang dialami siswa dalam kegiatan atau proses
pembelajaran dan juga untuk mengatasi kondisi ruangan yang tidak nyaman,
performance guru kurang disukai peserta didik serta materi yang diajarkan kurang
menarik. Dengan memperbaiki gaya mengajar saja belum dapat mengatasi persoalan
yang terjadi namun, dengan harapan bervariasinya proses pembelajaran yang
diberikan akan membuat siswa nyaman melaksanakan pembelajaran dikelas dan kelas
menjadi lebih kondusif.
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang
diinginkan guru. Guru harus selalu siap dengan segala perubahan mood Siswa, mulai
dari rasa bosan, jenuh, ngantuk saat jam pelajaran siang, tidak fokus ataupun siswa
ramai sendiri saat guru menjelaskan didepan kelas. Oleh karena itu guru harus
mempunyai keterampilan memvariasi jika dikiranya psiswa sudah mulai jenuh dengan
proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Pada pertemuan kali ini diharapkan calon guru dapat menganalisis dan
menjelaskan apa itu Keterampilan Mengadakan Variasi, bagaimana cara melakukan
variasi, apa tujuan variasi dan variasi apa yang kiranya sesuai dengan apa yang
dibutuhkan didalam kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keterampilan mengadakan variasi?
2. Apa tujuan dari keterampilan mengadakan variasi?
3. Hal apa saja yang diperlukan keterampilan mengadakan variasi?
4. Apa saja komponen-komponen keterampilan mengadakan variasi?
5. Bagaimana prinsip dalam keterampilan mengadakan variasi?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengerti mengenai pengertian dari Variasi.
2. Mengerti mengenai tujuan dan hal apa saja dari ketrampilan mengadakan variasi.
3. Mengerti mengenai prinsip dalam penggunaan variasi.
4. Mengerti mengenai komponen-komponen dalam ketrampilan variasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MENGADAKAN VARIASI
Menurut Soetomo pemberian variasi dalam, interaksi belajar mengajar dapat
diartikan sebagai perubahan penjajaran dari yang satu ke yang lain dengan tujuan
menghilangkan kebosanan dan kejenuhan siswa dalam menerima bahan pengajaran
yang diberikan guru, sehingga siswa dapat aktif lagi dan berpartisipasi dalam
belajarnya.
Sedangkan menurut Hamid Darmadi menjelaskan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru yang
disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk mengacu dan mengingat
perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan mengadakan Variasi
dapat diartikan sebagai suatu proses pengubahan dalam pengajaran yangbertujuan
untuk menghilangkan kebosanan siswa dan kejenuhan siswa dalam menerima bahan
pengajaran yang diberikan guru serta untuk mengacu dan mengingat perhatian siswa
sehingga siswa agar dapat selalu aktif dan terfokus dalam proses pembelajaran.

B. TUJUAN MENGADAKAN VARIASI


Dalam mengadakan variasi dalam sebuah pembelajaran itu guru perlu
mengerti dan memahami terlebih dahulu apa sebenarnya tujuan dari pengadakan
Variasi tersebut. Setelah guru paham maka akhirnya guru akan dengan mudah
menerapkan didalam kelas. Menurut beberapa buku yang telah saya baca ada 5 tujuan
pokok dari pengadaan variasi dalam kelas antara lain :
1.Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap aspek-aspek
pembelajaran.
Maksudnya disini adalah jika pengadakan variasi didalam kelas dapat dilakukan maka
siswa tidak akan jenuh selama pelajaran berlangsung. Sehingga, siswa akan dengan
sendirinya menjadi lebih fokus dan selalu memperhatikan dengan apa yang sedang
guru jelaskan didepan.
2.Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu siswa.
Karena variasi yang dilakukan guru selalu berubah-ubah akan dapat menimbulkan
rasa ingin tahu siswa terhadap pelajaran sekaligus dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik dikelas.
3.Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
Karena guru-gurunya selalu memciptakan keanekaragaman dalam mengajar siswa,
maka tidak diragukan lagi jika kelas sekaligus sekolah dapat menjadi kondusif.
Sehingga sikap posotif tersebut akan berdampak pada siswa, guru dan sekolah itu
sendiri.
4.Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual siswa.
Maksudnya disini variasi yang dilakukan oleh guru dapat membuka peluang siswa
untuk belajar secara individu dengan memanfaatkan media-media yang telah
disiapkan oleh guru.
5.Mendorong peserta didik untuk selalu terfokus dengan pelajaran.

C. HAL-HAL YANG PERLU DIPERTAHANKAN DALAM KETERAMPILAN


VARIASI

Dalam mengadakan variasi didalam proses belajar mengajar seorang guru harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Keterampilan mengajar variasi serta hubungannya dengan keterampilan-
keterampilan guru profesionnal lainnya, seperti penguasaan berbagai metode
mengajar dan keterampilan mengajukan pertanyaan.
2. Penggunaan berbagai ketrampilan mengajar dengan variasi perlu direncanakan
sebelumnya dan sebaliknya dicantumkan dalam satuan pelajaran yang harus disusun
sebagai persiapan mengajar.
3. Penggunaan variasi sangat dianjurkan, tetapi harus luwes dan wajar serta sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan. Pemakaian variasi yang berlebihan justru akan
menimbulkan kebingungan dan mengganggu proses belajar mengajar. Maka guru
perlu memperhatikan reaksi siswa, baik reaksi tingkah laku ataupun reaksi perhatian
siswa.
D. KOMPONEN-KOMPONEN MENGADAKAN VARIASI
Variasi dalam mengajar dapat dilakukan dengan penggunaan suara maupun
dengan isyarat-isyarat non verbal, seperti pandangan mata, ekspresi roman muka,
gerak-gerik tangan atau kepala dan gerak badan. Selain itu masi ada isyarat ekstra
verbal yaitu intonasi dan warna serta bunyian. Komponen utama dalam mengadakan
variasi adalah :
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
Variasi dalam gaya mengajar guru banyak sekali. Bila ini dapat dilakukan dengan
hati-hati, akan sangat berguna dalam usaha menarik dan mempertahankan minat dan
semangat siswa dalam belajar. Biasanya variasi semacam ini muncul diantara
komponen-komponen sebagai berikut:
b. Suara Guru (voice variation)
Suara guru yang monoton membuat siswa menjadi mengantuk. Variasi suara
Antara lain
: nada dari yang lemah ke nada yang keras, dari nada yang cepat ke lambat, dari yang
tinggi ke rendah, dari tegas ke lembut, dan sebagainya.
Hal yang diangggap penting diucapkan dengan lambat, sehingga siswa mudah untuk
mengikuti dan menerima penjelasan yang diberikan oleh guru.
c. Memusatkan perhatian siswa (verbal focusing)
Supaya siswa memperhatikan yang dijelaskan oleh guru, perlu adanya kata- kata
pemusatan pada waktu guru sedang m,enjelaskan. Misalnya : “perhatikan baik-baik”,
“awas, ini penting sekali”, dengarkan baik-baik, sebab ini sulit dimengerti, dan
ungkapan—ungkapan yang lain yang senada. Kemudian didukung dengan gerakan
atau isyarat tertentu agara lebih hidup, misalnya daengan mengangkat tangan,
menunnjukan gambar atau rumus-rumus tertentu yang dirasa sangat sulit dan
memerlukan perhatian khusus.

d. Kesenyapan atau Diam sebentar (pausing)


Untuk memikat perhatian siswa seorang guru perlu diam sebentar sebelum
mengucapkan sesuatu yang penting. Berhenti sebentar selain untuk menerik
perhatian juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir.
e. Kontak mata (eye contact)
Kontak mata dengan seluruh siswa yang ada di kelas akan membuat siswa merasa
diajak bicara. Dengan adanya kontak mata antara siswa dan guru yang diikuti
dengan kata-kata akan lebih meyakinkan dan memperkuat informasi yang
disampaikan guru. Guru harus menatap siswanya, jangan terus-menerus menatap
papan tulis, ke langit-langit atau ke lantai. Guru mestinya melihat ke seluruh kelas
setelah selesai menulis di papan tulis, jangan terus memandang tulisan yang
dibuatnya. Gerakan mata harus tenang agar dapat memberikan kesan simpati dan
ramah dihadapan siswa.

f. Ekspresi roman muka (facial expretions)


Ekspresi wajah guru merupakan segi yang amat penting dalam komunikasi
antara guru dan siswa. Wajah yang memberikan kesan simpati dapat mendorong
siswa, sedangkan wajah yang terlalu serius atau serem atau sadis akan membuat
siswa caktap bosan tidak mau melibatkan diri. Ekspresi wajah, seperti senyum,
mengerutkan dhi, maengerutkan bibir, cemberut, menaikkan alis mata,
mengedipkan mata, dan lain sebagainya, akan menembah arti kata yang
diucapkan oleh guru.

g. Gerakan badan dan mimik (gesterus)


Variasi dalam gerak-gerik tangan, kepala dan badan dapat memperkuat atau
menggarisbawahi apa yang disampaikan guru menambah arti dan sebaliknya
jika gerakan yang dilakukan oleh guru dirasakan kaku oleh siswanya, maka
akan menambah kekacauan kelas sehingga perhatian siswa akan terganggu.

h. Tempat berdirinya guru dikelas


Pergantian posisis yang dilakukan guru juga akan menambah dan
mempertahankan perhatian siswa. Gerakan ini dapat dengan berpindah tempat,
misalnya dari muka ke belakang, dari samping kanan ke samping kiri, ke
tengah, kadang-kadang berdiri kemudian duduk dan sebaliknya. Pergantian
posisi ini akan dirasakan oleh siswa menjadi lebih komunikatif.

 Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan siswa


Didalam menjelaskan guru dapat merubah pola interaksi kegiatan siswa. Pola
interaksi antara guru dan siswa secara terus menerus akan membuat siswa menjadi
jenuh. Guru dapat merubah, miasalnya pola interaksi guru-sekelompok siswa, guru-
siswa, siswa-siswa dalam kelompok (diskusi), siswa peroarngan. Selain menjelaskan
guru dapat memberikan tugas kepada murid untuk bekerja secara kelompok kecil
untuk tukar pendapat, untuk mengerjakan soal, untuk merumuskan pertnayaan, untuk
menggambarkan sesuatu, atau mempersiapkan laporan, melaporkan hasil kerja di
muka kelas, dan sebagainya. Tata susunan kelas juga dapat divariasikan sesuai dengan
kegiatan tertentu. Misalnya susunan meja dapat diubah menjadi setengah lingkaran ,
untuk diskusi atau untuk kegiatan yang lain. Lalu mengadakan variasi dalam jenis
tingkatan pertanyaan yang diajukan. Dari pengetahuan saja ke evaluasi analisis, dari
pertanyaan ke siswa secara kelompok ke siswa secara individu.

 Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran


Media dan alat pengajaran, bila ditinjau dari indra yang digunakan, dapat digolongkan
menjadi 3 yaitu visual, audio, dan motorik. Pertukaran penggunaan dari jenis satu ke
jenis yang lain atau dari bermacam alat/bahan dalam satu komponen (misalnya dari
gambar kepada tulisan di papan tulis), mengharuskan anak menyesuaikan alat
indranya sehingga lebih dapat mempertinggi tingkat perhatian siswa. Bahan dan alat
yang baru juga dapat menambah rasa ingin tahu siswa.
Media dan bahan pengajaran yang bervariasi akan menambah gairah dan semangat
siswa dalam mengikuti pelajaaaran. Guru dapat menggunakan media yang bervariasi
dalam membantu siswa untuk memahami materi yang yang diajarkan, misalnya :
media perekam, slide, dsb. Ditinjau dari panca indra, media dan bahan pengajaran
dapat digolongkan menjadi :
Ü Visual, yaitu media dan bahan pengajaran yang dapat dilihat yang meliputi benda atau
objek sederhana. Misalnya : benda nyata, grafik, foto, buku, dsb.
Ü Audio, yaitu rekaman yang dapat didengar. Misalnya : hasil rekaman, radio, diskusi,
rool playing, dsb.
Ü Tactile atau motorik, yaitu media dan bahan pengajaran yang dapat diraba-raba. Hal
ini juga dapat menimbulkan siswa dalam membentuk dan meragakan kegiatannya,
baik secara sendiri maupun kelompok. Misalnya : model cetakan, sebuah patung atau
praktek organ tubuh, alat mainan, dan sebagainya.
E. PRINSIP-PRINSIP KETERAMPILAN BERVARIASI
Dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar mengadakan variasi perlu
diperhatikan beberapa prinsip yang berkaitan dengan pencapaian tujuan sebagai
berikut :
a. Variasi hendaknya digunakan dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang
hendak dicapai, sesuai dengan tingkat kemempuan siswa dan hakikat pendidikan.
Penggunaan variasi yang wajar dan beragam sangaat dianjurkan. Sebaliknya,
pemakaian yang berlebihan akan menimbulkan kebingungan, malahan dapat
mengganggu proses belajar mengajar.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan
merusak perhatian murid dan tidak mengganggu pelajaran.
c. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi
penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan. Akan tetapi,
apabila diperlukan, komponen keterampilan tersebut dapat digunakan secara luwes
dan spontan, sesuai dengan pengembangan proses dalam belajar-mengajar dan balikan
siswa selama pelajaran berlangsung.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan mengadakan Variasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengubahan
dalam pengajaran yangbertujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa dan
kejenuhan siswa dalam menerima bahan pengajaran yang diberikan guru serta untuk
mengacu dan mengingat perhatian siswa sehingga siswa agar dapat selalu aktif dan
terfokus dalam proses pembelajaran.
Tujuan mengadakan variasi
 Menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa
 O Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu siswa.
 Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
 O Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual siswa.
 Mendorong peserta didik untuk selalu terfokus dengan pelajaran.
 Komponen-komponen mengadakan vaariasi
a. Variasi dalam gaya mengajar guru
 Suara Guru (voice variation)
 O Memusatkan perhatian siswa (verbal focusing)
 Kesenyapan atau Diam sebentar (pausing)
 O Kontak mata (eye contact)
 Ekspresi roman muka (facial expretions)
 O Gerakan badan dan mimik (gesterus)
O Tempat berdirinya guru dikelas
b. Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan siswa
c. Variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran
Prinsip-prinsip mengadakan variasi
a. Variasi hendaknya digunakan dengan relevan dengan tujuan yang hendak
dicapai, sesuai dengan tingkat kemempuan siswa.
b. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan.
c. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Yoto. Keterampilan Dasar Mengajar Pengajaran Teknik.1992. IKIP Malang


Moh. Uzer Usman 2002,Menjadi guru professional,Bandung,PT Remaja Rosdakarya.
WWW. Keterampilan mengadakan variasi gaya mengajabeni’s weblog.html/
http://mahfudkhozin.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai