Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

VARIASI DALAM BELAJAR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah : MICRO TEACHING PAI
Dosen Pembimbing : IBRAHIM,S.Pd.I,M,Pd.I

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1. OKMI APRIA T.PAI.1.2019.0


2. LILIS MADALENA T.PAI.1.2019.0
3. REZA ASRIANTI T.PAI.1.2019.022
4. MILA MILANDA T.PAI.1.2019.0

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Alhamdulillah.Puji syukur kehadirat Allah SWT.Atas segala rahmat dan hidayah-


Nya.Segala pujian hanya layak kita haturkan kepada Allah SWT.Tuhan seru sekalian alam
atas segala berkat, rahmat, serta petunjuk-Nya sungguh tiada terkira besarnya. Tak lupa
shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang, dari
alam jahiliyah menuju ke alam yang pernuh berkah ini.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak
IBARAHIM,S.Pd.I,M,Pd.I selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Micro Teaching PAI
.Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
bantuannya berupa materi maupun non materi, karena tanpa bantuan pihak-pihak tersebut
saya tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini.Selain itu, saya pun mengucapakn
terima kasih kepada para penulis yang kami kutip tulisannya sebagai bahan rujukan
penyusunan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Variasi Dalam Belajar”. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis
mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca khususnya buat saya selaku
penulis.Amiin ya Robbal ‘alamin
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Bangko, 20 April 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
A. PENDAHULUAN 1
1. Latar belakang 1
2. Rumusan masalah 1
3. Tujuan 1
B. PEMBAHASAN 2
1. Pengertian Variasi Belajar 2
2. Tujuan Dan Manfaat Keterampilan Memberikan Variasi Belajar 3
3. Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Belajar 4
C. PENUTUP 7
1. Kesimpulan 7
2. Saran 7
D. DAFTAR PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar mengajar adalah ketrampilan dasar mengajar yang termasuk di
dalamnya ketrampilan mengadakan variasi yang berguna bagi siswa dan guru untuk
mengatasi kejenuhan dan kebosanan yang di alami siswa maupun guru dalam proses
pembelajaran dan untuk mengatasi kondisi ruangan yang tidak nyaman serta proses
pembelajaran yang sudah tidak efektif. Dengan memperbaiki gaya mengajar saja
belum dapat mengatasi persoalan yang terjadi, namun dengan harapan bervariasinya
proses pembelajaran yang di berikan akan membuat siswa nyaman melaksanakan
pembelajaran di kelas dan suasana kelas menjadi lebih kondusif dan efisien.
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang
diinginkan guru. Guru harus selalu siap dengan segala perubahan yang dialami oleh
siswa misalnya, siswa mulai mengantuk, mood siswa sudah mulai bosan saat jam
pembelajaran, rasa jenuh bahkan sudah tidak nyaman dalam proses pembelajaran,
siswa ramai sendiri atau tidak fokus saat guru menjelaskan di depan kelas. Oleh
karena itu guru harus mempunyai keterampilan memvariasi proses pembelajaran yang
lebih meningkatkan motivasi lebih terhadap semua siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Variasi Belajar?
2. Apa Tujuan Dan Manfaat Keterampilan Memberikan Variasi Belajar?
3. Apa Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Variasi Belajar.
2. Untuk Mengetagui Tujuan Dan Manfaat Keterampilan Memberikan Variasi
Belajar.
3. Untuk Mengetahui Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
Belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variasi
Dalam dunia pendidikan keterampilan variasi bukanlah suatu kata yang asing
atau suatu kata baru terutama dalam kegiatan pembelajaran, sebagai guru maupun
calon guru harus mengetahui apa makna ketrampilan mengadakan variasi itu
sebenarnya. Berikut beberapa pengertian keterampilan mengadakan variasi:
1. Menurut Ahmad Sabri dalam bukunya“ Strategi Belajar Mengajar Micro
Teaching” ketrampilan mengadakan Variasi ialah suatu kegiatan guru dalam
mengenal konteks interaksi belajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan
murid sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Untuk sebagai calon guru perlu
melatih agar menguasai keterampilan tersebut agar nantinya menjadi guru yang
profesional yang benar-benar menjalankan tugasnya, sehingga kemajuan
pendidika dinegara Indonesia semakin meninggkat dan tidak tertinggal lagi oleh
negara-negara lain.
2. Menurut Didi Supardie dan Deni Darmawan dalam bukunya“Komunikasi
Pembelajaran” Keterampilan mengadakan Variasi ialah upaya yang dilakukan
oleh guru dalam menciptakan kondisi belajar sehingga pembelajaran selalu
menarik dan efektif.
3. Menurut kamus Bahasa Indonesia, keterampilan berasal dari kata terampil yang
berarti cakap dalam melaksanakan tugas. Sedangkan Variasi berarti selingan. Jadi
keterampilan mengadakan variasi  ialah kecakapan seorang guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk diketahui atau dipahami oleh peserta didik dengan cara
berseling-seling agar peserta didik lebih mudah mengetahui atau memahami
pembelajaran. maksudnya berseling-seling ialah guru mengunakan cara yang
berbeda-beda dalam menyampaikan pembelajaran yang tidak monoton dengan
satu cara saja.

1
Agung dan Saptanto Hari Wibawa. 2014. Pelatihan Pengajaran Micro Teaching. Surakarta. Oase
Pustaka.
1
4. Variasi mengandung makna perbedaan. Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian
variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara
spontan yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama
pelajaran berlangsung.
Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa keterampilan
mengadakan variasi ialah keterampilan yang harus dimiliki oleh guru serta diamalkan
oleh guru tersebut dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan kondisi belajar
yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga peserta didik tertarik dan ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan mengajar Kejenuhan atau kebosanan sering dialami oleh peserta
didik. Ditambah lagi kondisi ruangan yang tidak nyaman, guru yang kurang
menyejukkan hati peserta didik dan materi yang diajarkan kurang menarik, hal ini
merupakan hal yang tidak diingikan atau dikehendaki oleh peserta didik, sesuatu yang
membosankan merupakan sesutu yang tidak menyenangkan. Dengan memperbaiki
gaya mengajar saja belum tentu mengatasi persoalan yang terjadi, namun dengan
bervariasinya kegiatan pembelajaran yang diberikan akan menghilangkan kejenuhan
atau kebosan peserta didik.
B. Tujuan Dan Manfaat Keterampilan Memberikan Variasi Belajar
Setiap usaha atau upaya yang dilakukan oleh guru pasti meiliki tujuan dan
maanfaat. Pengunaan Variasi dalam mengajar terutama ditujukan terhadap perhatian
siswa, motivasi dan belajar siswa. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam
kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka
terpusat pada pembelajaran. Tujuan penggunaan variasi ditujukan kepada anak didik
dan bermaksud :
1. Meningkatkan dan memelihara anak didik terhadap elevansi proses belajar
mengajar
2. Memberi kesempatan berfungsinya motivasi dan rasa ingin tahu melalui
eksplorasi dan penyelidikan terhadap situasi yang baru
3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah melalui penyajian gaya
mengajar yang bersemangat dan antusias sehingga meningkatkan iklim belajar
siswa. 2
4. Memberi pilihan dan fasilitas dalam belajar individual.
2
Marno & Idris. 2008. Strategi & Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.  

3
5. Mendorong anak didik untuk belajar dengan melibatkannya dalam berbagai
pengalaman yang menarik pada berbagai tingkat kognitif.
Variasi stimulus itu adalah suaru kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
pembelajaran  yang diajukan  untuk mengatasi kebosanan peserta didik, sehingga
dalam proses situasi pembelajaran senantiasa menunjukkan ketekunan dan penuh
partisipasi.
Tujuan proses pembelajaran variasi adalah menumbuhkembangkan perhatian
dan minat peserta didik agar belajar lebih baik. Sedangkan manfaat keterampilan
variasi dalam proses pembelajaran adalah:
1. Menumbuhkan perhatian peserta didik
2. Melibatkan peserta didik berpartisipasi dalam berbai kegiatan proses
pembelajaran
3. Dengan bervariasinya cara guru menyampaikan proses pembelajaran, maka akan
membentuk sikap positif bagi peserta didik terhadap guru
4. Dapat meenanggapi rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki peserta didik.
5. Melayani keinginan dan pola belajar para peserta didik yang berbeda-beda.
C. Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Belajar
1. Variasi dalam gaya mengajar guru
Variasi pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan,
dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas . dari siswa, variasi tersebut
dilihatnya sebagai sesuatu yag energik, antusias,  bersemangat , dan memiliki
relevansi dengan hasil belajar . perilaku guru seperti itu dalam proses intraksi
edukatif akan menjadi dinamis dan mempertinggi komunikasi antara guru dan
anak didik, menarik perhatian anak didik, menolong penerimaan baahan pelajaran,
dan memberi stimulasi. Variasi dalam gaya mengajar ini adalah sebagai barikut :
a. Variasi suara
Suara guru dapat berfariasi dalam: intonasi, nada, volume dan
kecepatan. 3

b. Penekanan

3
Saud, Udin Sysefudin.2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: cv. Alfabeta.  

4
Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang
penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan “penekanan secara verbal”
Pemberian waktu Untuk kegiatan menarik perhatian anak didik dapat
dilakukan dengan mengubah suasana menjadi sepi, dari  suatu kegiatan
menjadi tanpa kegiatan/diam, dari akhir bagian berikutnya.
c. Kontak pandang
Bila  guru berbicara atau berinteriknaksi dengan anak didik, sebaikya
mengarahkan pandangnnya keseluruh kelas menatap mata setiap anak didik
untuk dapat membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya
kepribadian.
d. Gerakan anggota badan
Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan merupakan bagian
yang penting dalam komunikasi.
e. Pindah posisi Perpindahan posisi guru dalam ruangan kelas dapat membantu
menarik perhatian anak didik dan dapat meningkatkan kepribadian guru.

a. Variasi dalam gaya mengajar guru


b. Variasi dalam pengunaan media dan bahan
c. Variasi pola interaksi. Setiap komponen yang ada memiliki peranan dan 
pengunaan yang berbeda-beda sesuai dengan aturannya masing-masing.
Berikut uraian dari ketiga komponen tersebut: a.    Variasi gaya mengajar
2. Variasi media dan bahan ajaran
Tiap anak didik memiliki kemampuan indra yang tidak sama, baik pendengaran
maupun pengelihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada tiga variasi
penggunaan media, yakni media pandang, media dengar dan media taktil.
a. Variasi media pandang
Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaan alat dan
bahan ajaran khusus untuk komunikasi, seperti buku, majalah, globe, peta,
majalah dinding, film, film strip, TV, gambar grafik, model, demonstrasi, dan
lain-lain. 4
Media yang dapat dilihat ini, pada dasarnya bertujuan untuk manarik 
perhatian peserta didik untuk melihat dan serta untuk mengetahui sejauh mana
4
Suwarna. 2005. Pengajaran Mikro. Jogjakarta: Tiara Wacana.  

5
kemampuan peserta didik pada penglihatan. Media dan bahan yang dapat
dilihat.                                                                                   
b. Variasi media dengar
Pada umumnya dalam proses interaksi edukatif dikelas, suara guru
adalah alat utama dalam komunikasi. Variasi dalam penggunaan media dengar
memerlukan kombinasi dengan media pandang dan media  taktil. Media yang
dapat dilihat ini, pada dasarnya bertujuan untuk manarik  perhatian peserta
didik untuk mendengar dan serta untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik pada pengdengaran. Media dan bahan yang dapat didengar yaitu
berupa: Rekaman suara, radio dan lain sebagainya.
c. Variasi media taktil
Variasi media taktil adalah penggunan medianyang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk menyentuh dan memanipulasi benda atau
bahan ajaran. Media dan bahan yang dapat diraba, dimanipulasi dan
digerakkan ini bertujuan untuk melibatkan peserta didik  membentuk dan
memperagakan kegiatannya. Media dan bahan yang dapat diraba, dimanipulasi
dan digerakkan yaitu berupa: boneka, topeng dan lain sebagainya.
3. Variasi interaksi
Variasi dalam pola interaksi antara guru dengan anak didik memiliki
rentangan yang bergerak dari dua kutub, yaitu :
a. Anak didik bekerja atau belajar secara bebas tanpa campur tangan dari guru, dan
b. Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh guru, dimana
guru berbicara kepada anak didik.
Pola interaksi guru dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sangat
beraneka ragam coraknya. Variasi dalam pola interaksi bertujuan untuk menghindari
kebosanan dan menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu pola interkasi yang diterapkan guru dalam
kelas dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan melakukan variasi adalah suatu proses perubahan dalam
pembelajaran yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan dan kebosanan serta
berubahnya mood siswa dalam proses pembelajaran untuk menerima bahan
pengajaran yang di berikan guru dan memusatkan perhatian siswa sehingga siswa
agar dapat selalu aktif dan terfokus dalam proses pembelajaran. Keterampilan
mengadakan variasi ini juga dapat digunakan untuk penggunaan keterampilan
mengajar yang lain, seperti dalam menggunakan keterampilan bertanya, memberi
penguatan, menjelaskan dan sebagainya.
B. Saran
Sebaiknya sebagai seorang tenaga mengajar harus mampu melakukan variasi
pembelajaran. Mengetahui bahwa rasa bosan merupakan salah satu masalah dalam
proses belajar mengajar. Oleh karena itu sangat penting seorang tenaga pengajar harus
melakukan variasi mengajar.

7
DAFTAR PUSTAKA
Agung dan Saptanto Hari Wibawa. 2014. Pelatihan Pengajaran Micro Teaching. Surakarta.
Oase Pustaka.  
Marno & Idris. 2008. Strategi & Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.  
Saud, Udin Sysefudin.2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: cv. Alfabeta.  
Suwarna. 2005. Pengajaran Mikro. Jogjakarta: Tiara Wacana.  

Anda mungkin juga menyukai