Dosen Pengampu:
Dr. Prof Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D/ Zain Ahmad Fauzi, M. Pd
Disusun oleh:
Siti Rahmatina
(1810125120063)
6E
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas....................................2
B. Tujuan Keterampilan Mengelola Kelas.........................................2
C. Prinsip dalam Keterampilan Mengelola Kelas................................3
D. Komponen dalam Keterampilan Mengelola Kelas..........................4
E. Hal yang Harus Dihindari dalam Keterampilan Mengelola Kelas.....7
DAFTAR PUSTAKA 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan dasar mengajar pada hakikatnya merupakan bentuk-
bentuk perilaku yang bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh
seorang guru sebagai modal utama untuk melaksanakan kewajiban secara
terencana dan profesional. Keterampilan dalam mengajar merupakan
kompetensi profesional yang cukup kompleks. Dengan mempelajari
keterampilan mengajar, diharapkan agar guru dapat melaksanakan tugas-
tugas mengajarnya secara profesional. Salah satu keterampilan dasar
mengajar yaitu keterampilan mengelola kelas.
Pengelolaan kelas merupakan persoalan pokok yang dihadapi guru,
baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Pengelolaan kelas ini
bersifat kompleks, sehingga dianggap paling sulit diantara keterampilan dasar
mengajar yang lainnya. Guru perlu mempelajari secara lebih intensif tentang
keterampilan mengelola kelas ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keterampilan mengelola kelas?
2. Apa tujuan dari keterampilan mengelola kelas?
3. Apa saja prinsip dalam keterampilan mengelola kelas?
4. Apa saja komponen dalam keterampilan mengelola kelas?
5. Apa saja hal yang harus dihindari dalam keterampilan mengelola kelas?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari keterampilan mengelola kelas.
2. Memahami tujuan dari keterampilan mengelola kelas.
3. Memahami prinsip dalam keterampilan mengelola kelas.
4. Memahami komponen dalam keterampilan mengelola kelas.
5. Memahami hal-hal yang harus dihindari dalam keterampilan mengelola
kelas
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan
sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serat sifat-sifat individunya.
3
Penggunaan alat dan media, atau alat bantu, gaya mengajar, dan
pola interaksi akan mengurangi munculnya gangguan dan meningkatkan
perhatian anak didik. Apalagi bila penggunaannya bervariasi, sesuai
dengan kebutuhan sesaat, merupakan kunci tercapainya pengelolaan
kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku untuk mengubah strategi mengajar dapat
mencegah kemungkinan munculnya gangguan pada anak didik serta
menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
5. Penekanan pada hal-hal yang positif
Pada dasarnya, mengajar dan mendidik menekankan hal-hal yang
positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal
yang negatif. Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang
dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif. Penekanan
tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif dan
kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses interaksi edukatif.
6. Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya
mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri dan menjadi
teladan dalam pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.
D. Komponen dalam Keterampilan Mengelola Kelas
Komponen-komponen pengelolaan kelas pada umumnya terbagi
menjadi dua bagian (Sitompul, 2018: 26- 30), yaitu:
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal
Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru dalam
mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta aktivitas-aktivitas
yang berkaitan dengan keterampilan antara lain:
a) Sikap Tanggap
4
Komponen ini ditunjukkan oleh tingkah laku guru bahwa guru hadir
bersama siswa. Guru seakan-akan berada diantara para siswa ikut
memperhatikan apa yang sedang mereka lakukan. Guru tahu kegiatan
siswa, apakah memperhatikan atau tidak, tahu apa yang dikerjakan
siswa. Seakan mata guru adalah dibelakang kepala, sehingga guru
bisa menegurnya walaupun sedang menulis di depan kelas. Sikap
tanggap ini bisa dilakukan dengan cara:
(1) Memandang secara seksama
Memandang secara seksama dapat melibatkan dan mengundang
siswa dalam kontak pandang serta hubungan antar pribadi. Hal ini
terlihat dari adanya pendekatan guru untuk bercakap-cakap,
bekerjasama, dan menunjukkan rasa persahabatan.
(2) Gerak Mendekati
Gerak mendekati hendaklah dilakukan secara wajar bukan
menakut-nakuti, mengancam atau memberikan kritikan-kritikan
kelompok kecil dan individu ditandai dengan kesiagaan, minat
dan perhatian guru terhadap aktivitas siswa serta tugas guru.
(3) Memberi Pernyataan
Pernyataan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan oleh siswa
sangat diperlukan, baik berupa tanggapan, komentar, dan lain-
lain.
(4) Memberi Reaksi terhadap gangguan dan ketidak acuhan
Memberi reaksi berupa teguran perlu dilakukan oleh guru untuk
mengembalikan keadaan kelas yang tidak tenang.
b) Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu
membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung
dalam waktu yang sama. Pembagian perhatian yang dilakukan oleh
guru ini dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut:
(1) Visual
Guru mengalihkan pandangan dari suatu kegiatan kepada
kegiatan yang lain dengan kontak pandangan terhadap kelompok
5
siswa atau seorang siswa. Dalam pembagian perhatian model
visua ini guru dituntut untuk menguasai kelas seolah mata guru
ada dimana-mana
(2) Verbal
Guru dapat memberikan komentar, penjelasan, pertanyaan dan
lain-lain terhadap aktivitas seorang siswa sementara guru
memimpin kegiatan siswa yang lain. Penggunaan teknik visual
msupun verbal menunjukkan bahwa guru menguasai kelas dengan
baik.
(3) Perumusan perhatian kelompok
Perumusan perhatian kelompok dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut: - Menyiapkan siswa - Pertanggungjawaban -
Pengarahan dan petunjuk kelas - Penghentian Salah satu cara
untuk menghentikan gangguan siswa adalah berupa teguran yang
dilakukan oleh guru, teguran itu berupa teguran verbal yang
dibenarkan dalam pendidikan. Teguran verbal yang efektif adalah
yang memenuhi syarat sebagai berikut: - Tegas dan jelas tertuju
pada siswa yang mengganggu anggota kelas serta yang
bertingkah laku menyimpang. Peringatan yang diberikan
hendaknya tidak menyakitkan hati siswa dan mnjatuhkannya.
Apabila guru sembarang menuduh kepada siswa yang tidak
melakukan kesalahan, maka siswa tersebut dapat memberontak
dan mengacau kondisi kelas. - Menghindari peringatan yang kasar
dan menyakitkan atau yang mengandung penghinaan. Karena
peringatan yang diberikan dengan kasar dan di depan umum dapat
membuat siswa menjadi lemah. Semangat belajar - Menghindari
ocehan dan ejekan.
(4) Penguatan
Memberi penguatan bisa dilakukan untuk menanggulangi siswa
yang mengganggu atau yang yang tidak melakukan tugas dengan
masalahnya.
(5) Kelancaran atau kemajuan
6
Kelancaran atau kemajuan siswa adalah indicator bahwa siswa
dapat memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang diberikan di
kelas. Ini perlu didukung guru dan jangan diganggu dengan hal-
hal lain yang membuyarkan konsentrasi belajar siswa.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi yang
optimal
Keterampilan ini menurut Syaiful Djamarah berkaitan dengan
tanggapan guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan
maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk
mengembalikan kondisi yang optimal. Apabila terdapat siswa yang
menimbulkan gangguan yang berulang-ulang, guru sudah menggunakan
tindakan dan tanggapan yang sesuai, guru bisa meminta bantuan kepada
sekolah, konselor sekolah, dan orang tua siswa untuk mengatasinya. Ada
beberapa strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa
yang terus menimbulkan gangguan diantaranya:
a) Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku
siswa yang mengalami masalah dan kesulitan dan berusaha
memodifikasi dengan mengaplikasikan pemberian penguatan dengan
sistematis.
b) Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok
dengan cara memperlancar tugas dan memelihara kegiatan kelompok.
c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah.
E. Hal yang Harus Dihindari dalam Keterampilan Mengelola Kelas
Menurut Asril dalam (Helmiati, 2013: 82), beberapa kekeliruan yang
perlu dihindari dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas antara lain:
1. Campur tangan yang berlebihan baik berupa komentar verbal atau
mengintervensi aktivitas siswa.
2. Kelenyapan perbuatan dan tingkah laku guru yang gagal melengkapi
suatu instruksi, sehingga penyajian terhenti beberapa saat yang sifatnya
mengganggu proses pembelajaran.
7
3. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan. Contoh memulai
kegiatan berikutnya tanpa menuntaskan kegiatan sebelumnya dengan
baik.
4. Penyimpangan. Misalnya terlalu asyik membicarakan suatu hal atau
melakukan aktivitas yang keluar dari tujuan pembelajaran.
5. Bertele-tele baik dalam uraian maupun dalam memberikan teguran yang
sederhana menjadi ocehan yang berkepanjangan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan mengelola kelas adalah kegiatan mengatur kelas untuk
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya
proses interaksi dalam belajar. keterampilan sangat penting, sebab akan
menentukan kelancaran suatu pembelajaran di kelas. Tujuan keterampilan ini
diantaranya mewujudkan situasi dan kondisi kelas, menghilangkan berbagai
hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran,
menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung
dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional
dan intelektual siswa dalam kelas, membina dan membimbing siswa sesuai
dengan latar belakang dan sifat-sifat individunya. Prinsip keterampilan ini
diantaranya hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan
pada hal-hal yang positif, dan penanaman disiplin diri. Komponen
keterampilan ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1) keterampilan yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (sikap tanggap dan membagi perhatian), dan 2) keterampilan yang
berhubungan dengan pengembangan kondisi yang optimal (modifikasi
tingkah laku, menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok, dan
menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah).
Yang terakhir, hal-hal yang harus dihindari dalam melakukan keterampilan
ini antara lain: campur tangan yang berlebihan, kelenyapan perbuatan dan
tingkah laku guru yang gagal melengkapi suatu instruksi, ketidaktepatan
memulai dan mengakhiri kegiatan, penyimpangan, dan bertele-tele.
B. Saran
Berdasarkan uraian materi di atas, telah kita ketahui bahwa kegiatan
mengelola kelas sangat penting bagi siswa. Sebagai seorang guru memang
sepatutnya mampu untuk memanajemen dan menguasai kelas. Hal ini bukan
berarti guru sebagai satu-satunya yang menjadi andalan di kelas, melainkan
9
guru lah yang mengkoordinasi agar bagaimana seluruh penghuni kelas dapat
berlaku sesuai dengan peran yang seharusnya. Oleh karena itu, disarankan
agar guru mempelajari lebih lanjut tentang keterampilan mengelola kelas.
10
DAFTAR PUSTAKA
11