Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Microteaching


Dosen Pengampu : Bagus Nurul Iman, M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 3

Frida Chilwa Ikhtiani 231641005


Gunawan 231641007
Rahma Ariza Ismaniar 231641022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Keterampilan Mengelola
Kelas” ini dapat kami selesaikan sesuai dengan harapan dan tepat pada waktunya. Makalah
ini dibuat guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Microteaching.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bagus Nurul
Iman, M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Microteacing yang telah memberikan
fasilitas sehinggan makalah ini selesai dengan baik. Secara garis besar makalah ini
membahas tentang pentingnya keterampilan dalam mengelola kelas serta pendekatan yang
digunakan dalam mengelola kelas.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

Penyusun

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Keterampilan mengelola kelas................................................................ 3
B. Komponen dalam keterampilan mengelola kelas.................................... 4
C. Prinsip keterampilan mengelola kelas..................................................... 6
D. Pendekatan dalam pengelolaan kelas...................................................... 7
E. Hal yang harus dihindari dalam mengelola Kelas................................... 9
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelas merupakan wahana paling dominan bagi terselenggaranya proses
pembelajaran bagi peserta didik. Kedudukan kelas yang begitu penting mengisyaratkan
bahwa guru harus profesional dalam mengelola kelas agar terselenggaranya proses
pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam proses penyelenggaraan
pendidikan, peranan guru sangat menentukan. Seorang guru yang telah merencanakan
proses pembelajaran di kelas, dituntut mampu mengenal, memahami, dan memberikan
kesempatan untuk mengembangkan minat dan potensi anak didiknya agar mereka tidak
merasakan pemaksaan selama pembelajaran berlangsung, oleh sebab itu guru di dalam
kelas adalah seorang manajer yang mempunyai tugas dan tanggung jawab menciptakan,
mengatur, dan mengelola kelas secara efektif dan menyenangkan.
Keterampilan manajemen kelas (classroom management skills) menduduki posisi
penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Dengan demikian
keterampilan manajemen kelas sangat krusial dan fundamental dalam mendukung proses
pembelajaran. Pengelolaan kelas yang baik sangat menentukan kualitas kegiatan belajar
mengajar. Bila kualitas belajar dan mengajar baik, maka peserta didik juga akan
mendapatkan tingkat pemahaman yang baik.
Dari latar belakang masalah diatas, kita perlu mengetahui bagaimana cara mengelola
kelas yang baik. Dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana cara mengelola
kelas yang baik serta pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan kelas agar proses
belajar menjadi lebih bermakna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan mengelola kelas ?
2. Apa saja komponen dalam keterampilan mengelola kelas ?
3. Apa saja prinsip dalam keterampilan mengelola kelas ?
4. Apa saja pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan kelas ?
5. Apa saja hal yang harus dihindari dalam mengelola kelas ?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian dari keterampilan mengelola kelas.

1
2. Memahami komponen-komponen dalam keterampilan mengelola kelas.
3. Memahami prinsip dalam keterampilan mengelola kelas.
4. Memahami pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan kelas.
5. Mengetahui hal-hal yang harus dihindari dalam mengelola kelas

BAB II

PEMBAHASAN
A. Keterampilan Mengelola Kelas
1. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru dalam menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal serta keterampilan mengembalikan kondisi
belajar ke kondisi yang optimal bila terdapat gangguan dalam proses belajar baik yang
bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan. Dalam
bahasa lain keterampilan mengelola kelas dapat diartikan sebagai seni atau
keterampilan guru dalam mengoptimalkan sumber daya kelas bagi penciptaan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Keterampilan mengelola kelas merupakan
suatu keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap guru dalam upaya mewujudkan
kelas yang nyaman.
2. Tujuan Keterampilan Mengelola Kelas
a. Tujuan bagi Siswa
1) Mampu menumbuhkan rasa tanggungjawab dalam diri siswa terkait
tingkah laku dan pengendalian diri atas dirinya sendiri.
2) Membantu siswa untuk mampu memahami tingkah lakunya sendiri agar
sesuai dengan aturan kelas yang berlaku.
3) Mampu membangkitkan keinginan siswa untuk berpartisipasi secara aktif
dalam tugas serta tingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.

b. Tujuan bagi Guru


1) Mampu mengembangkan kemampuan guru dalam memelihara kelancaran
pembelajaran.
2) Mampu mengembangkan ketrampilan guru terkait pengambilan kebijakan
dalam proses pembelajaran secara tepat.
3) Mampu menjadikan guru memiliki kesadaran tinggi akan kebutuhan
siswanya.

1
4

4) Menjadikan guru untuk mampu memberikan arahan yang jelas bagi siswa
dalam upaya pengembangan kompetensi yang dimiliki siswa.
5) Menjadikan guru untuk mampu memberikan respon secara baik atas
tingkah laku siswanya yang menimbulkan gangguan.

B. Komponen dalam Keterampilan Mengelola Kelas


1. Keterampilan Preventif
Keterampilan preventif merupakan suatu keterampilan yang memiliki keterkaitan
dengan penciptaan serta pemeliharaan suasana belajar yang optimal. Oleh karena itu,
dalam keterampilan ini, guru dituntut untuk mampu mengembangkan keterampilannya
terkait mengambil inisiatif serta mengendalikan pembelajaran dan kegiatan lain yang
berkaitan agar tetap berjalan secara optimal. Adapun, keterampilan yang wajib
dimiliki guru dalam jenis keterampilan ini, antara lain:
a. Menunjukkan Sikap Tanggap
Keterampilan ini bertujuan untuk memberikan pengertian bahwa guru selalu
memperhatikan siswanya sehingga siswa akan merasa bahwa gurunya benar –
benar hadir diantara mereka. Keterampilan ini dapat dilakukan dengan,
memberikan pertanyaan, gerak mendekati, dan lainnya.
b. Membagi Perhatian
Sebagai salah satu syarat bahawa pengelolaan kelas itu efektif adalah
adanya kemampuan guru dalam membagi perhatian yang dimilikinya terhadap
beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. Oleh karena itu,
penting bagi guru untuk memiliki keterampilan membagi perhatian ini agar
pengelolaan kelas dapat berjalan secara baik. Keterampilan ini dilakukan melalui
dua cara, yaitu dengan visual dan verbal.
c. Memusatkan Perhatian Kelompok
Keterampilan ini memiliki makna bahwa guru harus mampu untuk
memusatkan kelompok atas tugas yang didapatkannya agar semua siswa
melaksankan tugas sesuai yang bagian yang didapatkan. Tujuannya untuk melatih
rasa tanggungjawab siswa. Keterampilan ini dapat dilakukan dengan cara
memperagakan alat, melaporkan hasil diskusi, dan lainnya.
5

d. Memberikan Petunjuk yang Jelas

Sudah menjadi keharusan bahwa seorang guru harus selalu memberikan


petunjuk yang jelas kepada siswa terkait tugas yang diberikan. Tujuannya agar
siswa tidak merasa kebingungan dalam proses pengerjaan tugas yang diterimanya.
e. Menegur secara Bijaksana
Menegur merupakan salah satu kewajiban guru apabila terdapat siswa yang
membuat kekacauan selama proses pembelajaran. Namun, dalam menegur juga
harus dilakukan dengan cara yang baik, menghindari perkataan kasar ataupun
menghina. Selain itu, bentuk teguran yang dilontarkan oleh guru ini juga harus
sudah disepakati warga kelas pada saat membahas kontrak pembelajaran sehingga
tidak aka nada kesalahpahaman antara pihak yang bersangkutan.
f. Memberikan Penguatan Seperlunya
Menjadi seorang guru, memberikan penguatan atas semua tindakan siswa
juga merupakan salah satu hal yang penting. Penguatan ini dapat dilakukan pada
tindakan positif siswa maupun tindakan negatif siswa. Namun, dalam tindakan
negatif, guru haruslah menegur terlebih dahulu. Setelah itu, barulah guru akan
memberikan penguatan dan dukungan kepada siswanya dalam upaya kembali ke
jalan yang benar.

2. Keterampilan Represif
Keterampilan represif merupakan suatu ketrampilan yang memiliki keterkaitan
dengan kemampuan mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Selain itu, dalam
keterampilan ini juga memiliki keterkaitan dengan respon guru atas gangguan yang
muncul dari siswa selama proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar guru mampu
memberikan suatu tindakan remedial dengan tujuan agar suasana belajar kembali
optimal seperti semula. Strategi yang diperlukan guru dalam keterampilan ini, antara
lain:
a. Modifikasi Tingkah Laku
Dalam jenis strategi ini, hal penting yang wajib dikuasai oleh seorang guru adalah
mampu memberikan contoh tingkah laku baru yang baik dengan cara memberikan
bimibingan. Selain itu, guru juga harus selalu memberikan penguatan dalam upaya
peningkatan tingkah laku siswa yang baik.
2

b. Pengelolaan Kelompok

Sesuai dengan namanya, strategi ini menggunakan media kelompok untuk


dimanfaatkan secara maksimal dalam memecahkan masalah pengelolaan kelas
yang

muncul. Nantinya, dalam kelompok inilah akan dilakukan diskusi terkait upaya
penyelesaian masalah yang menghambat kegiatan pembelajaran agar dapat berjalan
secara optimal seperti semula.
c. Menemukan dan Memecahkan Tingkah Laku yang Menimbulkan Masalah
Dalam jenis strategi ini, guru dituntut untuk memiliki kepekaan yang tinggi
atas siswanya sehingga ketika ada siswa yang bertingkah laku secara keliru, maka
guru harus mampu menyadari bahwa hal itu merupakan awal dari munculmya
suatu permasalahan. selanjutnya, guru harus sesegera mungkin untuk mencari
solusi dari permasalahan yang timbul agar tidak semakin besar dan menjadi suatu
kebiasaan bagi siswa.

C. Prinsip Keterampilan Mengelola Kelas


1. Kehangatan dan Keantusiasan
Adanya kehangatan dan keantusiasan dari seorang guru akan membuat
suasana kelas menjadi menyenangkan. Dengan rasa senang inilah mampu membuat
proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Hal ini dikarenakan, dengan
sikap yang hangat dari seorang guru akan membuat siswanya lebih mudah untuk
melakukan berbagai komponen dalam pengelolaan kelas secara optimal.
2. Tantangan
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru hendaknya menggunakan
kata, tindakan atau bahan yang mampu memberikan tantangan pada kemampuan
berfikir siswa. Dalam pemberian tantangan ini, disarankan untuk mulai dari level
yang mudah hingga meningkat secara bertahap pada level berat. Harapannya,
mampu memberikan motivasi siswa untuk berfikir terkait jawaban soal selanjutnya.
3. Bervariasi
Sering kali dijumpai kebosanan dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
penting untuk menggunakan komponen pembelajaran yang bervarisi, baik dari segi
5

strategi mengajar, media, maupun teknik – teknik lainnya. Dengan adanya variasi
ini, maka akan menghilangkan kejenuhan bagi siswa sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan secara optimal.
4. Keluwesan
Keluwesan dari seorang guru juga diperlukan selama pembelajaran. Hal ini
dikarenakan jika suatu waktu adanya masalah dari siwa, seperti siswa kesulitan
memamhi materi yang dipaparkan, maka guru tersebut harus merubah jenis strategi
pembelajaran yang digunakan agar masalah pada siswa tersebut dapat diatasi
dengan segera.
5. Penekanan pada Hal – Hal yang Positif
Dalam penekanan pada hal – hal yang positif ini terdapat beberapa cara
yang dilakukan oleh guru, antara lain:
a. Memberikan aksentuasi atas tingkah laku siswa yang positif.
b. Menghindari celaan atau hinaan atas tingkah laku siswa yang kueang wajar.
c. Selalu menyadari kemungkinan kesalahan yang dibuat dan sesegera mungkin
memperbaikinya agar suasana pembelajaran kembali seperti semula.
6. Penanaman Dsiplin Diri
Penanaman disiplin diri pada siswa merupakan tujuan akhir dari adanya
pengelolaan kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu memberikan dorongan
kepada siswanya untuk selalu disiplin serta mampu memberikan teladan bagi
siswanya demi tercapainya tujuan akhir dalam pengelolaan kelas tersebut.

D. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas


1. Pendekatan Kekuasaan
Dalam pendekatan kekuasaan, seorang guru memiliki peran untuk
menciptakan serta mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan
sendiri merupakan suatu kekuatan dengan adanya kekuasaan di dalamnya serta
wajib untuk ditaati para siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan kekuasaannya
sebagai guru sehingga cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada
dapat dilakukan dengan tekanan.
2. Pendekatan Ancaman
Artinya, dalam pengelolaan kelas, dilakukan dengan hukuman/ancaman
bagi siswa yang memiliki tingkah laku menyimpang. Tujuannya untuk selalu
2

mengontrol tingkah laku siswa. Jadi, pendekatan ini dilakukan dalam upaya
mengontrol tingkah laku siswa dengan cara pemberian ancaman atau hukuman
pada siswa yang bermasalah.
3. Pendekatan Kebebasan
Peranan guru dalam pendekatan ini adalah mengusahakan secara maksimal
untuk selalu memberikan kebebasan bagi siswa. Tujuannya, agar siswa tidak lagi
merasa terkekang dan justru semakin sulit diatur. Pendekatan ini dapat dilakukan
dengan pemberian kebebasan pada siswa untuk mengerjakan sesuatu kapan dan di
mana saja pada beberapa mata pembelajaran tertentu.

4. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku

Pendekatan ini didasarkan atas penyebab seorang siswa melakukan tingkah


laku yang menyimpang. Penyebab ini dibedakan menjadi dua, yaitu siswa yang
mempelajari tingkah laku menyimpang itu atau siswa yang belum mempelajari
tingkah laku sebaliknya. Oleh karena itu, agar siswa mampu memahami
konsekuensi dari setiap tindaknnya, maka guru harus membuat konsekuensinya
sehingga siswa tidak akan megulangi kembali tingkah laku yang menyimpang
tersebut.
5. Pendekatan Pengajaran
Peranan guru dalam pendekatan ini adalah merencanakan serta
mengimplementasikan suatu pembelajaran yang baik. Hal ini didasarkan pada
anggapan bahwa dengan adanya perencanaan dan pengimplementasian dalam
pembelajaran, maka akan mampu meminimalisir terjadinya suatu masalah serta
memudahkan untuk memecahkan masalah yang ada.
6. Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial
Dalam pendekatan ini, pengelolaan kelas dipandang sebagai suatu proses
penciptaan iklim atau suasana emosional serta penciptaan hubungan sosial yang
positif. Artinya, dengan adanya hubungan yang baik antara siswa dengan guru dan
siswa dengan siswa, maka kegiatan dalam pembelajaran akan dapat berlangsung
secara optimal dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
7. Pendekatan Proses Kelompok
Seperti yang kita ketahui, pengelolaan kelas merupakan suatu usaha yang
bertujuan untuk menciptakan kelas sebagai suatu sistem sosial dengan proses
5

kelompok utamanya. Oleh karena itu, dalam pendekatan ini, guru memiliki peran
untuk mengusahakan agar proses kelompok itu dapat berkembang secara efektif
sesuai ciri kelompok kelas sebagai sistem sosial. Ciri yang ada dalam kelompok
kelas ini, antara lain harapan, kepemimpinan, kemenarikan, norma, komunikasi,
dan keeretan. Dengan demikian, berdasarkan pendekatan ini dapat dikatakan bahwa
dalam mengelola kelas, guru akan sangat dipengaruhi oleh cara guru dalam
mengenal tingkah laku, karakteristik, watak, dan sifat para siswanya.
8. Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan ini memiliki pengertian bahwa akan digunakannya berbagai
jenis pendekatan lainnya yang dirasa mampu mendukung upaya penciptaan dan
mempertahankan suatu kondisi saat pembelajaran berlangsung dalam pengelolaan
kelas. Selain itu, dalam pendekatan ini juga lebih ditekankan pada potensialitas,
kreativitas, serta inisiatif seorang guru dalam memilih dan mengkombinasikan
jenis pendekatan yang akan digunakan demi tercapainya suatu pembelajaran yang
optimal.

E. Hal yang Harus Dihindari dalam Mengelola Kelas


1) Adanya ketidaktepatan dalam memulai dan mengakhiri suatu kegiatan
pembelajaran.
2) Adanya pengulangan penjelasan yang tidak diperlukan.
3) Adanya penyimpangan selama proses pembelajaran.
4) Adanya kesenyapan.
5) Bertele – tele dalam berbagai kegiatan pembelajaran baik dalam uraian maupun
dalam memberikan teguran yang sederhana menjadi ocehan yang berkepanjangan.
6) Campur tangan yang berlebihan baik berupa komentar verbal atau mengintervensi
aktivitas siswa
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suatu pengelolaan kelas dapat dikatakan memiliki ketrampilan pengelolaan
yang baik apabila mampu:
a. Menciptakan situasi kelas yang memungkinkan siswa untuk belajar sehingga
merupakan titik awal dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran.
b. Siswa mampu belajar dalam suasana yang wajar, tanpa adanya tekanan, serta
dalam kondisi yang mampu merangsang siswa untuk belajar.

B. SARAN
Guru harus mempertahankan keefektifan dalam mengajar, sehingga proses
belajar mengajar berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru
sebagai pendidik hendaknya mempertahankan lagi kemampuannya dalam mengelola
kelas agar siswa lebih termotivasi lagi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga
proses belajar mengajar berjalan dengan efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.

10
9

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin. (2017, 16 Juli). Ketrampilan Mengelola Kelas. Diperoleh pada tanggal 3


Juni 2021 dari https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/07/16/keterampilan-
mengelola-kelas/.

Cahyono, D. (2012, 30 Desember). Ketrampilan Mengelola Kelas. Diperoleh pada


tanggal 3 Juni 2021 dari
https://areknerut.wordpress.com/2012/12/30/keterampilan-mengelola-kelas/.

Herliana, A. (2016, 27 Desember). Pendekatan Pengelolaan Kelas. Diperoleh pada


tanggal 5 Juni 2021 dari http://anaherrr.blogspot.com/2016/12/pendekatan-
pengelolaan-kelas.html.

Hidayat, A. L. (2019, September). Ketrampilan Dasar Mengajar: 7 Ketrampilan


Mengelola Kelas. Diperoleh pada tanggal 3 Juni 2021 dari
http://www.gurukita.com/2012/09/ ketrampilan-dasar-mengajar-7.html.

Huda, A. (2017, 9 Juni). Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas. Diperoleh pada tanggal 5
Juni 2021 dari https://fatkhan.web.id/pendekatan-dalam-pengelolaan-kelas/.

Kusuma, S. (2015). Ketrampilan Mengelola Kelas. Diperoleh pada tanggal 3 Juni 2021
dari https://slideplayer.info/slide/5252922/.

Anda mungkin juga menyukai