MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Pembelajaran Mikro
Dosen Pengampu : Dr. Risbon Sianturi, S.E., M. Ap.
Nuraly Masum Aprily, M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 6
Eva Amelia 4B_1901831
Hanisha Rahma Dhani 4B_1901788
Winka Tirsa Aulia 4B_1900595
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul ‘Keterampilan Mengelola Kelas’.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Pembelajaran Mikro. Makalah ini dapat diselesaikan dengan bantuan beberapa
sumber seperti, buku, artikel, jurnal, dan situs web.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu, sudah sepenuhnya penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Risbon Sianturi, S.E., M.Ap. dan Bapak Nuraly Masum Aprily,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Mikro
2. Orang tua yang mendukung baik dari segi moral dan juga materi.
3. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis rincikan satu persatu yang sudah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................ 1
1.4 Tujuan Penulisan .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2
2.1 Pengertian Keterampilan Pengelolaan Kelas .................................... 2
2.2 Tujuan dan Manfaat Keterampilan Pengelolaan Kelas ..................... 4
2.3 Komponen-Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas ................. 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yakni dapat menambah wawasan
pengetahuan dari ilmu alamiah dan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai
“Keterampilan Mengelola Kelas”.
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1.4.1 Untuk mengetahui dan memahami keterampilan mengelola kelas.
1.4.2 Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat keterampilan
mengelola kelas.
1.4.3 Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen pengelolaan kelas.
1.4.4 Untuk mengetahui dan memahami masalah-masalah yang ada dalam
pengelolaan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
Bagi sekolah ataupun guru yang menganut pendekatan otoriter, maka dalam
mengelola kelas guru atau sekolah tersebut menciptakan iklim sekolah dengan
berbagai aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus ditaati oleh seluruh warga
sekolah atau kelas. Walaupun menggunakan pendekatan otoriter, berbagai aturan
yang dirumuskan tentu saja tidak hanya didasarkan pada kemauan sepihak dari
pengelola sekolah atau kelas saja, melainkan dengan memasukan aspirasi dari
siswa.Hal ini penting mengingat aturan yang dibuat diperuntukkan bagi
kepentingan bersama, yaitu untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran yang
efektif dan efisien.
2
3
maupun pendidikan yang lebih luas lagi dimaksudkan sebagai upaya merubah
perilaku siswa kearah yang lebih baik.
Contoh aspek pengelolaan kelas, jika didalam kelas terdapat gambar yang
dianggap kurang baik atau tidak pada tempatnya untuk ditempelkan didinding
karena akan mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar, maka guru tersebut
memindahkannya dan menempatkan pada tempat yang dianggap paling cocok.
Adapun pembelajaran, jika diperoleh siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk
materi-materi tertentu, maka guru mengidentifikasi sebab-sebabnya, dan membantu
siswa memecahkan kesulitan yang dihadapinya itu.
Menurut Cony Semiawan, dkk., (1985: 64), dalam pengaturan ruang belajar, hal-
hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
Menjadi pembelajar haruslah kaya konsep, kaya cara, dan utun (ulet) mencari
varian-varian baru mengenaipermasalahan di dalam kelas. Berbicara mengenai
tujuan pengelolaan kelas, Ahmad (1995) mengatakan bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
sebagai kelompok belajar yang memungkinkan pebelajar untuk mengembangkan
kemampuan semaksimal mungkin.
c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan
memungkinkan pebelajar belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual pebelajar dalam kelas.
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas. Adapun manfaat
pengelolaan kelas yang sejalan dengan kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Model tindakan
Beberapa upaya atau keterampilan yang harus dimiliki oleh guru untuk
mendukung terhadap tindakan preventif antara lain:
1) Tanggap atau peka, sikap tanggap ini ditunjukkan oleh kemampuan guru secara
dini mampu dengan segera merespon terhadap berbagai perilaku atau aktivitas yang
dianggap akan menggangu pembelajaran atau berkembangnya sikap maupun sifat
negatif dari siswa maupun lingkungan pembelajaran lainnya. Misalnya, jika sudah
7
melihat gejala siswa datang kesiangan, lalu guru berkesimpulan andai tidak ditegur
mungkin siswa akan merasa terbiasa. Oleh karena itu dengan pendekatan preventif,
guru segera mengingatkan siswa untuk tidak kesiangan lagi.
• Modifikasi tingkah laku, yaitu bahwa setiap tingkah laku dapat diamati. Oleh
karena itu bagaimana dengan tingkah laku yang muncul secara positif, guru
memberi respon positif agar kebiasaan baik itu lebih kuat dan dapat dipelihara.
Sementara bagi yang menunjukkan perilaku kurang baik, dengan segera mencari
sebab-sebabnya dan mengingatkan untuk tidak diulangi lagi bahkan kalau perlu
secara edukatif berikan hukuman agar menyadari terhadap perilaku kurang baiknya
itu dan memperbaikinya dengan yang lebih positif.
8
2. Peran guru
Guru sebagai fasilitator dan organisator pembelajaran memiliki peran yang amat
penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran (kelas) yang kondusif untuk
pembelajaran, antara lain yaitu:
c. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkah laku
yang sesuai dengan aktivitas kelas
a. Campur tangan yang berlebih, sebaiknya guru jangan ikut campur tangan
terlampau dalam dengan permasalahan yang sedang dibicarakan oleh para siswa.
Misalnya memberikan komentar secara berlebihan sehingga memasuki pada hal-
hal yang tidak dikehendaki oleh siswa.
9
e. Bertele-tele, yaitu kebiasaan mengulang hal-hal tertentu yang tidak perlu atau
penyajian yang tidak simple banyak diselingi oleh homor atau guyon yang tidak
mendidik.
1. Masalah Individu.
Masalah individu muncul karena dalam individu ada kebutuhan yang ingin
diterima oleh kelompok dan ingin mencapai harga diri. Apabila kebutuhan
individu tidak dapat terpenuhi melalui cara yang baik, maka individu yang
tersebut akan mencari cara lain untuk mencapai kebutuhan yang lain dengan
berbuat tidak baik. Perbuatan yang tidak baik itu menurut Rudolf Dreikurs dan
Pearl Cassel digolongkan ke dalam empat point, yaitu:
a. Attetion Getting Behaviors atau tingkah laku yang ingin mendapat
perhatian dari orang lain. Misalnya membadut di kelas, atau berbuat
lamban sehingga memerlukan pertolongan yang ekstra.
b. Power Seeking, merupakan tingkah laku yang ingin menunjukkan
kekuatan. Misalnya selalu mendebatkan apa saja yang ingin didebatkan,
kehilangan kendali emosional (marah, menangis) atau selalu lupa pada
peraturan di kelas.
10
14
8
DAFTAR PUSTAKA
15