Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Manajemen Kelas Muhammad Adli Nurul Ihsan,


S.Pd, M.Pd.I

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS

Oleh Kelompok I :

Abiyyu Dzakwan : 220101010523

Noormaulidia Musyarrafah : 220101010669

Rizqina Nur Atqiya : 220101010358

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BANJARMASIN

2024M/1445H
ii

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kemudahan bagi kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat dan salam selalu kita panjatkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW, serta sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Makalah ini memang jauh dari kata sempurna, kekurangan dan masukan jadi tugas
kami untuk melengkapi makalah ini agar menjadi lebih baik. Kemudian terima
kasih kepada Bapak Muhammad Adli Nurul Ihsan, S.Pd, M.Pd.I selaku dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini. Kritik atau saran dari dosen pengampu
sangat dibutuhkan agar kami semua dapat memahami tujuan makalah ini dengan
baik.

Mungkin ini yang dapat kami sampaikan, selebihnya kita akan mempelajari
makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas” Atas perhatian dan
tanggapannya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Selasa, 27 Februari 2024

Kelompok 1
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... iv

A. Latar Belakang ..................................................................................... iv


B. Rumusan Masalah ................................................................................ iv
C. Tujuan Pembelajaran ............................................................................ v

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 1

A. Mengajar dan Manajemen Kelas .......................................................... 1


B. Pengertian Manajemen Kelas ............................................................... 2
C. Tujuan dan Fungsi Manajemen Kelas .................................................. 3
D. Aspek dan Masalah Manajemen Kelas ................................................ 7
E. Kelas Yang Nyaman dan Menyenangkan ............................................ 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen kelas adalah konsep integral dalam pendidikan yang
mencakup berbagai strategi, teknik, dan keterampilan yang digunakan oleh
guru untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif, terstruktur,
dan mendukung di dalam kelas. Tujuannya adalah untuk menciptakan
sebuah atmosfer yang memungkinkan setiap siswa merasa aman, terlibat
secara aktif dalam pembelajaran, dan terinspirasi untuk mencapai potensi
akademik dan sosial mereka secara penuh. Manajemen kelas melibatkan
pemahaman tentang prinsip-prinsip psikologis, pedagogis, dan sosial yang
mendasarinya. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana perilaku
manusia berkembang, bagaimana siswa belajar, dan bagaimana interaksi
antara guru dan siswa dapat memengaruhi pembelajaran.
Manajemen kelas yang efektif tidak hanya membantu menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran, tetapi juga membantu
mencegah perilaku yang tidak diinginkan, meningkatkan motivasi siswa,
dan mempromosikan keterlibatan yang tinggi dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, manajemen kelas bukan hanya tentang mengendalikan
perilaku siswa, tetapi juga tentang menciptakan pengalaman pembelajaran
yang bermakna dan memuaskan bagi semua siswa di dalam kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi perbedaan antara mengajar dan manajemen kelas?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen kelas?
3. Apa saja yang menjadi tujuan dan fungsi manajemen kelas?
4. Apa saja yang menjadi aspek dan masalah manajemen kelas?
5. Bagaimana contoh dari kelas yang nyaman dan menyenangkan?
v

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui perbedaan antara mengajar dan manajemen kelas
2. Untuk mengetahui pengertian dari manajemen kelas
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi manajemen kelas
4. Untuk mengetahui aspek dan masalah manajemen kelas
5. Untuk mengetahui contoh dari kelas yang nyaman dan menyenangkan
1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengajar dan Manajemen Kelas


Kegiatan mengajar dan manajemen kelas merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Kegiatan guru di dalam kelas menurut Entang dan
Joni (1983) meliputi dua hal pokok, yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan
manajerial kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung
menggiatkan peserta didik dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Kegiatan mengajar antara lain seperti menelaah kebutuhan peserta didik,
menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan, mengajukan pertanyaan,
dan menilai kemajuan siswa. Mengajar lebih menekankan pada
memberikan cakrawala wawasan dan pengetahuan.
Kegiatan manajerial kelas bermaksud menciptakan dan
mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung
secara efektif dan efisien. Kegiatan manajerial antara lain seperti
mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan peserta didik,
memberi ganjaran dengan segera, mengembangkan aturan permainan dalam
kegiatan kelompok, dan penghentian tingkah laku peserta didik yang
menyimpang atau tidak sesuai dengan tata tertib. Kedua kegiatan guru di
dalam kelas tersebut menentukan keberhasilan guru dalam mengelola kelas.
Pengajaran dan manajemen dapat dibedakan, tetapi dalam
pelaksanaan pembelajaran keduanya sulit dipisahkan. Manajemen
bermaksud menegakkan dan memelihara perilaku siswa menuju
pembelajaran yang efektif dan efisien memudahkan pencapaian tujuan
manajerial. Pengajaran dan manajemen keduanya bertujuan menyiapkan
atau memproses yaitu memproses atau menyiapkan perilaku-perilaku guru
yang diharapkan memberi kemudahan kepada pencapaian tujuan tertentu.
Weber (1993) berpendapat pengajaran dan manajemen keduanya bertujuan
menyiapkan atau memproses, yaitu memproses atau menyiapkan perilaku-
2

perilaku guru yang diharapkan memberi kemudahan kepada pencapaian


tujuan tertentu.1
B. Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen kelas berasal dari dua kata yaitu manajemen dan kelas.
Manajemen berasal dari kata manage yang berarti mengurus, memimpin,
mencapai dan memerintah. Manajemen merupakan suatu proses yang
bermuatan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan maupun
bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mengkoordinasi dan
menggunakan segala sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara
produktif, efektif dan efisien (Engkoswara dan Komariah, 2011).
Hasibuan (1990) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Dikatakan sebagai ilmu karena manajemen dipandang sebagai
suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami
mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.2
Selanjutnya apa yang dimaksud dengan kelas? Kelas merupakan
tempat yang dihuni oleh sekelompok manusia dengan berbagai latar
belakang, karakter, kepribadian, tingkah laku, dan emosi yang berbeda-
beda. Karena itu dalam upaya mengelola diperlukan banyak hal guna
mempermudah tugas manajemen itu sendiri (Afriza, 2014). Kelas adalah
suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang
mendapatkan pembelajaran dari guru (Djamarah, 2002). Kelas adalah
sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran yang
sama dan guru yang sama (Arikunto, 1992).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan kelas
adalah suatu tingkatan ruangan yang didalamnya terdapat sekelompok

1
Imam Gunawan, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasinya, ed. 1 (Depok: Rajawali Pers,
2019) hlm.17-18.
2
Rasmi Djabba, Implementasi Manajemen Kelas di Sekolah Dasar, Cet. 1 (Sulawesi
Selatan: AGMA, 2019).
3

sumber daya pendidikan (pendidik/guru dan peserta didik) yang sedang


melakukan proses belajar-mengajar secara berkesinambungan untuk
mencapai suatu tujuan. Kelas dapat dilihat dari dua sudut, yaitu kelas dalam
arti sempit adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat
sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar, dan
kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian
dari masyarakat sekolah, yang sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit
kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar
mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Jadi, yang dimaksud dengan manajemen kelas adalah segala usaha
yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik
sesuai dengan kemampuan, atau dapat dikatakan manajemen kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses pembelajaran
secara sistematis (Saroni, 2006). Manajemen kelas juga merupakan
keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif
dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran
(Mulyasa, 2002).
Manajemen kelas dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
keefektifan proses pembelajaran, maka guru harus mampu menciptakan dan
menginovasi kondisi kelas dengan sebaik mungkin. Usaha ini akan efektif
apabila guru memahami secara tepat faktor yang mendukung terciptanya
kondisi belajar yang efektif dengan menganalisis masalah-masalah yang
akan timbul dalam manajemen kelas.3
C. Tujuan dan Fungsi Manajemen Kelas
1. Tujuan dalam Manajemen Kelas
Manajemen kelas dimanfaatkan untuk menciptakan kondisi dalam
kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang dapat
memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Tujuan

3
Rusi Rusmiati Aliyyah, dkk., MANAJEMEN KELAS Strategi Guru dalam Menciptakan
Iklim Belajar Menyenangkan, Cet. 1 (DI Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru, 2022).
4

manajemen kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam


kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu meningkatkan
proses belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan
kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan
sikap serta apresiasi siswa.
Adapun yang menjadi tujuan manajemen kelas sebagai berikut:
1) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan
belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan
peserta didik dalam mengembangkan kemampuan semaksimal
mungkin.
2) Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3) Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
4) Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang
sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya.

Secara umum tujuan manajemen kelas adalah untuk meningkatkan


mutu pembelajaran akan tercapai, dan jika tercapainya tujuan
pembelajaran maka karakter kelas yang dihasilkan melalui proses
pengelolaan kelas yang baik pula.4

2. Fungsi dalam Manajemen Kelas


Fungsi manajemen kelas harus disesuaikan dengan filosofi
pendidikan (belajar, mengajar) di dalam kelas. Fungsi dari manajemen
kelas sendiri sebenarnya merupakan penerapan fungsi-fungsi
manajemen yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru untuk

4
Rasmi Djabba, Implementasi Manajemen Kelas di Sekolah Dasar.
5

mendukung tujuan belajar yang hendak dicapainya. Fungsi manajemen


kelas, meliputi:
1) Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan
untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Tujuan dari setiap
organisasi dalam proses perencanaan merupakan hal penting karena
tujuan inilah yang menjadi pegangan dalam aktivitas selanjutnya.
Didalam perencanaan yang perlu diperhatikan salah satunya adalah
pengaturan ruang kelas, mengurus dan menata segala sarana belajar
yang terdapat didalam kelas.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Organizing artinya mengkoordinir pengelompokan dan
menentukan serta memberikan kegiatan penting serta memberikan
kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pada setiap
bagian-bagian yang telah dibentuk lewat perencanaan yang telah
diakomodir dengan rapi dan sistematis oleh setiap elemen
pemegang kebijakan.
Pengorganisasian membantu guru dalam melakukan pengawasan
terhadap peserta didiknya. Pengorganisasian dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas, siapa yang mengerjakan,
bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, bagaimana pesera didik
membentuk kelompok belajar, dan lain-lain.
3) Pelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan adalah suatu tindakan yang mengusahakan agar semua
perencanaan dan tujuan bisa tercapai dengan baik seperti yang
diharapkan. Perencanaan dan pengorganisasian tidak akan berjalan
dengan baik jika tidak disertai dengan pelaksanaan. Oleh karena itu,
sangat dibutuhkan sekali bentuk nyata dari kerja keras, kerjasama
dan kerja nyata didalamnya. Pengoptimalan seluruh sumber daya
6

manusia yang ada juga sangat penting, terutama ditunjukkan untuk


mencapai visi, misi dan planning yang telah diterapkan.
4) Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses pengamatan, penentuan standar yang
akan diwujudkan, menilai kinerja pelaksanaan, dan jika diperlukan
mengambil tindakan korektif, sehingga pelaksanaan dapat berjalan
semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan. Agar pekerjaan
berjalan sesuai yang diharapkan maka akan dibutuhkan
pengontrolan yang optimal, baik itu dalam bentuk supervisi,
pengawasan, inspeksi dan audit.
Unsur-unsur manajemen kelas yang termasuk dalam pengawasan
adalah sebagai berikut:
Pertama, kehadiran dan ketepatan waktu. Controlling atas
kehadiran guru di kelas adalah melalui pengabsenan yang dilakukan
di kantor guru, yang semestinya di lakukan setelah guru mengajar.
Controlling kehadiran siswa di kelas di lakukan oleh guru
bersangkutan.
Kedua, sumber-sumber materi yang lain, maksudnya yaitu guru
mengontrol apa saja yang termasuk sumber materi pembelajaran
selain buku-buku yang telah ditentukan.
Ketiga, variasi kegiatan para siswa, begitu juga dengan variasi
kegiatan siswa juga perlu pengontrolan agar siswa terfokus dalam
mata pembelajaran yang sedang diajarkan.
Keempat, penilaian, ini merupakan hal yang sangat penting dalam
manajemen kelas dan sangat penting sekali untuk diperhatikan oleh
semua guru karena jangan sampai penilaian guru terhadap siswa
tidak obyektif sehingga merugikan siswa, untuk memberikan
penilaian banyak aspek yang harus diperhatikan atau dikontrol oleh
guru.5

5
Rusi Rusmiati Aliyyah, dkk., MANAJEMEN KELAS Strategi Guru dalam Menciptakan
Iklim Belajar Menyenangkan.
7

D. Aspek dan Masalah Manajemen Kelas


1. Aspek dalam Manajemen Kelas
Aspek adalah ciri atau tanda yang didalamnya mengandung unsur
usaha pendayagunaan yang terdapat didalam kelas, sehingga dapat
tercapai kondisi yang baik dalam kegiatan belajar mengajar.6 Adapun
kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh guru dalam manajemen
kelas sebagai aspek-aspek manajemen kelas adalah:
1) Mengecek kehadiran siswa. Siswa dilihat keberadaannya satu
per satu terutama diarahkan untuk melihat kesiapannya dalam
mengikuti proses belajar mengajar, kesiapan secara fisik
terutama mental karena dengan perhatian dari awal akan
memberikan dorongan kepada mereka untuk dapat mengikuti
kegiatan dalam kelas dengan baik.
2) Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa, dan menilai
hasil pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang sudah diberikan
hendaknya dengan cepat dikumpulkan dan diberikan komentar
singkat sehingga rasa penghargaan yang tinggi dapat
memberikan motivasi atas kerja yang sudah dilakukan.
3) Pendistribusian bahan dan alat. Apabila ada alat dan bahan
belajar yang harus didistribusikan maka secara adil dan
proporsional setiap siswa memperoleh kesempatan untuk
melakukan praktik atau menggunakan alat dan bahan dalam
proses belajarnya.
4) Mengumpulkan informasi dari siswa. Banyak informasi yang
berguna bagi guru dan bagi siswa itu sendiri yang dapat
diperoleh dari siswa baik yang berupa informasi tentang pribadi
siswa maupun berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan siswa yang
harus dan sudah dikerjakan.

6
Novan Ardy Wijayani, Manajemen Kelas (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013).
8

5) Mencatat data. Data-data siswa baik secara perorangan maupun


kelompok yang menyangkut individu maupun pekerjaan sangat
penting untuk dicatat karena akan mendukung guru dalam
memberikan evaluasi akhir terhadap pencapaian hasil pekerjaan
siswa.
6) Pemeliharaan arsip. Arsip-arsip tentang kegiatan dalam kelas
disimpan dan ditata dengan rapi dan dipelihara sebagai tanggung
jawab bersama sehingga dapat memberikan informasi baik bagi
guru maupun bagi siswa.
7) Menyampaikan materi pembelajaran. Tugas utama guru adalah
memberikan informasi tentang bahan belajar yang harus
dilakukan siswa dengan teratur dan dapat menggunakan
berbagai media dan informasi yang ada dalam kelas.7
2. Masalah dalam Manajemen Kelas
Guru hendaknya dapat mengelola kondisi kelas secara baik untuk
mengatasi hambatan atau permasalahan yang terjadi selama proses
pembelajaran. Untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan maka
perlu diketahui beberapa permasalahan yang mempengaruhi
perwujudan manajemen kelas, antara lain:
1) Tingkat penguasaan materi oleh siswa di dalam kelas. Misalnya
materi pelajaran yang diberikan kepada siswa terlalu sulit,
sehingga tidak bisa diikuti oleh siswa, maka disini diperlukan
penyesuaian agar siswa dapat mengikuti kegiatan belajar dengan
baik. Apabila tidak diadakan penyesuaian, siswa tidak akan
serius dan selalu menimbulkan kegaduhan.
2) Fasilitas yang diperlukan. Misalnya alat, media, bahan, tempat
biaya, dan lain-lain, akan memungkinkan siswa belajar dengan
baik.

7
Imam Gunawan, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasinya, 9–10.
9

3) Kondisi siswa. Misalnya siswa yang kelihatan sudah lesu dan


tidak bergairah dalam menerima pelajaran, hal ini dapat
mempengaruhi situasi kelas.
4) Teknik mengajar guru. Misalnya dalam memberikan pengajaran
kurang membangkitkan minat belajar siswa.

Masalah-masalah dalam manajemen kelas dapat dikelompokkan


menjadi dua kelompok, yaitu (1) masalah individual; dan (2)
masalah kelompok. Tindakan manajemen kelas seorang guru akan
efektif apabila ia dapat mengidentifikasi dengan tepat hakikat
masalah yang sedang dihadapi dan dapat memilih strategi
penanggulangannya dengan tepat pula. Masalah individu akibat
tidak terpenuhinya kebutuhan diterima kelompok dan kebutuhan
untuk mencapai harga diri. Hal ini dapat memicu terjadinya tindakan
siswa yang dapat digolongkan menjadi 4, yaitu:

(1) tingkah-laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain


(attention getting behavior), misalnya melucu di dalam kelas, atau
dengan berbuat serba lamban, sehingga perlu mendapat pertolongan
ekstra, (2) tingkah-laku yang ingin menunjukkan kekuatan (power
seeking behaviours), misalnya selalu mendebat atau kehilangan
kendali emosional, seperti marah, menangis, atau selalu lupa pada
aturan penting di kelas, (3) pola perilaku menunjukkan balas
dendam (revenge seeking behaviors), Siswa yang menuntut balas
dendam mengalami frustasi yang amat dalam dan tidak menyadari
bahwa dia sebenarnya mencari sukses dengan jalan menyakiti orang
lain. Keganasan, penyerangan secara fisik (mencakar, menggigit,
menendang) terhadap sesama siswa, petugas atau pengusaha,
ataupun terhadap binatang sering dilakukan anak-anak ini, (4)
peragaan ketidakmampuan (helplessness), Siswa yang
memperlihatkan ketidakmampuan pada dasarnya merasa amat tidak
mampu berusaha mencari sesuatu yang dikehendakinya (yaitu rasa
10

memiliki) yang bersikap menyerah terhadap tantangan yang


menghadangnya, bahkan siswa ini menganggap bahwa yang ada
dihadapannya hanyalah kegagalan yang terus menerus. Perasaan
tanpa harapan dan tidak tertolong lagi ini biasanya diikuti dengan
tingkah laku mengundurkan atau memencilkan diri (Roestiyah,
1994).8

Adapu masalah kelompok dalam kaitannya dengan manajemen


kelas, yaitu: (1) Kurangnya kekompakan, (2) Kesulitan mengikuti
peraturan kelompok, (3) Reaksi negatif terhadap sesama anggota
kelompok, (4) Kurangnya semangat, tidak mau bekerja, dan tingkah
laku agresif atau protes.9

E. Kelas Yang Nyaman dan Menyenangkan


Dalam rangka menciptakan pembelajaran dikelas yang nyaman dan
menyenangkan, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru,
antara lain:
1) Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat
Menciptakan awal yang berkesan adalah penting karena akan
mempengaruhi proses selanjutnya. Jika awalnya baik, menarik,
dan memikat, maka proses pembelajaran akan lebih hidup dan
menggairahkan. Oleh karena itu selalu awali kegiatan
pembelajaran dengan memberikan sapaan hangat kepada peserta
didik. Karena sapaan hangat dan raut wajah cerah memantulkan
energi positif yang dapat mempengaruhi semangat peserta didik.
2) Menciptakan suasana rileks
Ciptakanlah lingkungan yang rileks, yaitu dengan menciptakan
lingkungan yang nyaman. Oleh karena itu aturlah posisi tempat
duduk secara berkala sesuai keinginan peserta didik. Selain itu,

8
Imam Gunawan, 26–27.
9
Rusi Rusmiati Aliyyah, dkk., MANAJEMEN KELAS Strategi Guru dalam Menciptakan
Iklim Belajar Menyenangkan, 73–78.
11

ciptakanlah suasana kelas dimana peserta didik tidak takut


melakukan kesalahan.
3) Memotivasi siswa
Motivasi adalah sebuah konsep utama dalam banyak teori
pembelajaran. Motivasi ini sangatlah dikaitkan dengan
dorongan, perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan.
Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya
tumbuh dari dirinya secara langsung, tetapi bisa saja karena
rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulus model
pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik
dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik
tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh
dalam dirinya, sehingga ia merasa terdorong untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias.

Para guru dapat menyadari bahwa pembelajaran dengan bermain


dan menyenangkan dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menciptakan suasana
kelas yang nyaman dan menyenangkan dalam setiap proses pembelajaran.
Beberapa cara yang dapat dipakai guru antara lain dengan menggunakan
metode yang bervariasi, menciptakan suasana yang rileks, memotivasi
peserta didik, dan menyapa peserta dengan hangat dan antusias. Dalam
konteks pembelajaran yang menyenangkan guru dituntut tidak hanya
memerankan diri sebagai pengajar atau pendidik, tetapi juga sebagai
fasilitator dan motivator bagi peserta didik.10

10
Zulvia Trinova, “Hakikat Belajar dan Bermain Menyenangkan Bagi Peserta Didik,”
Jurnal Al-Ta’lim Jilid 1, No. 3 (2012): 213–14.
12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan mengajar dan manajemen kelas merupakan dua hal yang
tidak dapat dipisahkan. Kegiatan guru di dalam meliputi dua hal pokok,
yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan manajerial kelas. Kegiatan mengajar
dimaksudkan secara langsung menggiatkan peserta didik dalam mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran. Sedangkan kegiatan manajerial kelas
bermaksud menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Kegiatan manajerial
antara lain seperti mengembangkan hubungan yang baik antara guru dan
peserta didik, memberi ganjaran dengan segera, mengembangkan aturan
permainan dalam kegiatan kelompok, dan penghentian tingkah laku peserta
didik yang menyimpang atau tidak sesuai dengan tata tertib. Kedua kegiatan
guru di dalam kelas tersebut menentukan keberhasilan guru dalam
mengelola kelas.
Adapun yang dimaksud dengan manajemen kelas adalah segala
usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik
sesuai dengan kemampuan, atau dapat dikatakan manajemen kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses pembelajaran
secara sistematis. Di dalam manajemen kelas terdapat tujuan, fungsi, aspek
dan masalah yang mempengaruhi keberlangsungan manajemen kelas. Kelas
yang nyaman dan menyenangkan juga diperlukan dalam pelaksanaan
manajemen kelas.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam bentuk maupun isinya.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari saudara semua sangat kami harapkan
dan akan kami terima dengan senang hati.
13

DAFTAR PUSTAKA

Imam Gunawan. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasinya. Ed. 1. Depok: Rajawali
Pers, 2019.
Novan Ardy Wijayani. Manajemen Kelas. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Rasmi Djabba. Implementasi Manajemen Kelas di Sekolah Dasar. Cet. 1. Sulawesi
Selatan: AGMA, 2019.
Rusi Rusmiati Aliyyah, dkk. MANAJEMEN KELAS Strategi Guru dalam
Menciptakan Iklim Belajar Menyenangkan. Cet. 1. DI Yogyakarta:
Penerbit Samudra Biru, 2022.
Zulvia Trinova. “Hakikat Belajar dan Bermain Menyenangkan Bagi Peserta
Didik,.” Jurnal Al-Ta’lim Jilid 1, No. 3 (2012).

Anda mungkin juga menyukai