Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. M. Yusuf
2. Een Rochaenah
3. M. Taufikurohman
4. Hendri Kurnia
i
KATA PENGANTAR
November 2021
Penulis
ii
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................- 1 -
PENDAHULUAN......................................................................................................................- 1 -
1. Latar Belakang...........................................................................................................................................- 1 -
2. Tujuan........................................................................................................................................................- 2 -
BAB II........................................................................................................................................- 3 -
PEMBAHASAN........................................................................................................................- 3 -
B. Pengertian Umum.....................................................................................................................................- 3 -
1. Pengertian Pengelolaan dan Manajemen............................................................................................- 3 -
2. Pengertian Kelas...................................................................................................................................- 4 -
3. Pengertian Pengelolaan Kelas..............................................................................................................- 4 -
BAB III.......................................................................................................................................- 8 -
KESIMPULAN..........................................................................................................................- 8 -
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................- 9 -
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas merupakan aset bangsa dan
negara dalam melaksanakan pembangunan nasional di berbagai sektor dan dalam
menghadapi tantangan kehidupan masyarakat dalam era globalisasi. Sumber daya
manusia ini tiada lain ditentukan oleh hasil produktivitas lembaga-lembaga
penyelenggara pendidikan, yang terdiri atasi jalur sekolah dan luar sekolah, serta
secara spesifik merupakan hasil proses belajar-mengajar di kelas. Pendidikan jalur
sekolah terdiri atas tiga jenjang yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi serta bersifat formal, karena dilaksanakan secara
berkesinambungan dan adanya saling keterkaitan dalam kurikulum yang diajarkan.
Jenjang pendidikan yang lebih tinggi baru bisa diikuti apabila jenjang sebelumnya
telah selesai diikuti dan berhasil (St. Vembriarto, dkk., 1994).
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut Pemerintah Republik
Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional berupaya mengadakan perbaikan
dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia, yaitu dalam bentuk pembaharuan
kurikulum, penataan guru, peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan
sarana dan prasarana pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar
yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai
kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Karena pada
dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru
dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya. Guru yang kompeten akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat yang
optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam
proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b)
guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator serta (d) guru
sebagai evaluator.
1
2. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Umum
3
berarti bahwa pengelolaan bussines center islamic center Rokan Hulu perlu memiliki
keterampilan manajemen (managerial skill).
2. Pengertian Kelas
Pengertian umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa pada waktu yang
sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sementara, kelas
menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan
dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa. Nawawi memandang kelas dari dua
sudut, yakni:
Kelas dalam arti sempit yaitu, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding,
tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas
dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk
pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan
pada batas umur kronologis masing-masing
Kelas dalam arti luas yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari
masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang
secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk
mencapai suatu tujuan.
Menurut Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses
belajar mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi siswa
untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman belajar bagi
siswa. Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya
potensi intelektual dan omosional. Mengingat pentingnya sebuah kelas dalam
pembelajaran, kelas hendaknya dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar
merupakan belajar yang nyaman dan menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas
yang baik adalah:
a. Rapi, bersih, sehat, dan tidak lembab
b. Cukup cahaya yang meneranginya
c. Sirkulasi udara cukup
d. Perabot dalam keadaan baik,cukup jumlah dan ditata dengan rapi, dan
e. Jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang
4
levels of student infolfoment classroom activities and minimize student behaviors
that interfiris with the teachers or other students work and efficient use of
instructional time (1998). Houston (1988) menegaskan bahwa “Without effective
mamanagement the learning process student for interfering with instruction“, yang
mengandung pengertian bahwa tanpa pengelolaan yang efektif proses belajar
mengajar menjadi kacau sehingga guru akan menegur murid-muridnya yang
menggagu proses belajar mengajar.
Johson dan Bany (1970) menguraikan bahwa pengelolaan kelas adalah
merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami,
mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah: sifat kelas,
pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif. Suharsimi
Arikunto (2006) mendefinisikan pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan penanggung jawab kegiatan belajar mengajar apa yang membantu dengan
maksud agar dicapai kondisi yang optimal,sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar
seperti yang diharapkan. Muliyasa (2006) mendefinisikan pengelolaan kelas
merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran kondusif dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”
Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu (disarikan dari
Wiford A. Weber, 1986) pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan
disiplin (pendekatan otoriter), yang terdiri atas perangkat-perangkat, yakni:
a. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan
ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (pendekatan intimidasi)
b. Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa
(pendekatan permisif)
c. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas dengan cara
mengikuti petunjuk/resep yang telah di sajikan (pendekatan buku masak)
d. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif
melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan
baik (pendekatan instruksional)
e. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta
didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak
diinginkan (pendekatan pengubahan tingkah laku)
f. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal
yang baik dan iklim sosio emosional kelas yang positif (pendekatan
penciptaan iklim sosioemosional)
g. Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan memertahankan
organisasi kelas yang efektif (pendekatan sistem sosial) Arikunto, (2004).
Selaian definisi di atas, definisi pengelolaan kelas atau pengelolaan kelas yang
dipetik dari informasi Pendidikan Nasional bahwa ada lima definisi pengelolaan
kelas sebagaimana berikut ini.
5
a. Pengelolaan kelas yang bersifat otoritatif, yakni seperangkat kegiatan guru
untuk menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin
sangat diutamakan.
b. Pengelolan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini menekankan
bahwa tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa.
Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal
yang ingin dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat
atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah.
c. Pengelolaan kelas yang berdasarkan prinsip-prinsip pengubahan tingkah
laku (behavioral modification), yaitu seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru
membantu siswa dalam memelajari tingkah laku yang tepat melalui
penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori penguatan
(reinforcement).
d. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang
positif di dalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa
kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang
beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana
seperti ini guru memegang peranan kunci. Peranan guru ialah
mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui
pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dengan demikian,
pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang
positif.
e. Pengelolaan kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan
sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya.
Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran
berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian,
kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang
amat berarti terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap sebagai
proses individual. Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan
berprestasinya sistem kelas yang efektif. Dengan demikian, pengelolaan
kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan
memertahankan organisasi kelas yang efektif (Depdikbud, 1982).
Untuk memahami pengertian tentang pengelolaan kelas secara mendalam,
maka akan dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli di antaranya:
a. Menurut Made Pidarta
Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru
sebagai berikut:
Pengertian lama: pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban
kelas
6
Pengertian baru: pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan
menggunakan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi
pengelolaan kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan
memelihara organisasi kelas sehingga individu dapat memanfaaatkan
kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual
(Pidarta, 47).
Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah
upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan
menciptakan atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang mendukung
program pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA