Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR PENGELOLAAN KELAS

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Kelas

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. M. Yusuf
2. Een Rochaenah
3. M. Taufikurohman
4. Hendri Kurnia

Dosen Pengampu Mata Kuliah Manajemen Kelas


Abdul Salim, M.Pd

i
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini. Tak lupa
Shalawat serta Salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah diutus
kemuka bumi ini sebagai Rahmatanlil Alamin yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir
nanti.
Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lanjut tentang konsep – konsep
pengelolaan kelas. Dimana dalam makalah ini diharapkan lebih membuka wawasan
berpikir dibidang terkait dengannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

November 2021

Penulis

ii
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

BAB 1.........................................................................................................................................- 1 -

PENDAHULUAN......................................................................................................................- 1 -
1. Latar Belakang...........................................................................................................................................- 1 -
2. Tujuan........................................................................................................................................................- 2 -

BAB II........................................................................................................................................- 3 -

PEMBAHASAN........................................................................................................................- 3 -
B. Pengertian Umum.....................................................................................................................................- 3 -
1. Pengertian Pengelolaan dan Manajemen............................................................................................- 3 -
2. Pengertian Kelas...................................................................................................................................- 4 -
3. Pengertian Pengelolaan Kelas..............................................................................................................- 4 -

BAB III.......................................................................................................................................- 8 -

KESIMPULAN..........................................................................................................................- 8 -

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................- 9 -

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas merupakan aset bangsa dan
negara dalam melaksanakan pembangunan nasional di berbagai sektor dan dalam
menghadapi tantangan kehidupan masyarakat dalam era globalisasi. Sumber daya
manusia ini tiada lain ditentukan oleh hasil produktivitas lembaga-lembaga
penyelenggara pendidikan, yang terdiri atasi jalur sekolah dan luar sekolah, serta
secara spesifik merupakan hasil proses belajar-mengajar di kelas. Pendidikan jalur
sekolah terdiri atas tiga jenjang yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi serta bersifat formal, karena dilaksanakan secara
berkesinambungan dan adanya saling keterkaitan dalam kurikulum yang diajarkan.
Jenjang pendidikan yang lebih tinggi baru bisa diikuti apabila jenjang sebelumnya
telah selesai diikuti dan berhasil (St. Vembriarto, dkk., 1994).
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut Pemerintah Republik
Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional berupaya mengadakan perbaikan
dan pembaharuan sistem pendidikan di Indonesia, yaitu dalam bentuk pembaharuan
kurikulum, penataan guru, peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan
sarana dan prasarana pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar
yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai
kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Karena pada
dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru
dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya. Guru yang kompeten akan
lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat yang
optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam
proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b)
guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator serta (d) guru
sebagai evaluator.

1
2. Tujuan

1. Tujuan pembuatan makalah ini adalah :


2. Memahami pengertian pengelolaan dan manajemen
3. Memahami pengertian dari kelas
4. Memahami pengertian pengelolaan kelas

2
BAB II
PEMBAHASAN

B. Pengertian Umum

1. Pengertian Pengelolaan dan Manajemen

Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pengelolaan berarti proses,


cara atau perbuatan mengelola, sedangkan mengelola berarti mengendalikan atau
menyelenggarakan. Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang
berarti pula pengaturan atau pengurusan. Pengelolaan diartikan sebagai suatu
rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk
melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.
Dalam kamus Bahasa Indonesia lengkap disebutkan bahwa pengelolaan adalah
proses atau cara perbuatan mengelola atau proses melakukan kegiatan tertentu
dengan menggerakkan tenaga orang lain, proses yang membantu merumuskan
kebijaksanaan dan tujuan organisasi atau proses yang memberikan pengawasan pada
semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapai tujuan.
Pengertian pengelolaan sama dengan arti manajemen. Karena antara pengelolaan dan
manajemen memiliki tujuan yang sama yaitu tercapainya tujuan organisasi lembaga.
Pengelolaan merupakan sebuah bentuk kerjasama dengan orang-orang secara pribadi
dan kelompok demi tercapainya tujuan organisasi lembaga. Satu hal yang perlu
diingat bahwa pengelolaan berbeda dengan kepemimpinan. Pengelolaan terjadi bila
terdapat kerjasama antara orang pribadi maupun kelompok, maka seorang pemimpin
bisa mencapai tujuan yang diharapkan tanpa perlu menjadi seorang manajer yang
efektif. Marry Parker Follet (1997) mendefinisikan pengelolaan adalah seni atau
proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam
penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat :
a. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia
maupun faktor-faktor produksi lainya.
b. proses yang bertahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan
pengawasan.
c. Adanya seni dalam penyelesaian pekerjaan
Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh
individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik melalui tindakan-
tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Begitu juga bussines center yang ada di
masjid islamic center Rokan Hulu sangat memerlukan sentuhan manajemen, ini

3
berarti bahwa pengelolaan bussines center islamic center Rokan Hulu perlu memiliki
keterampilan manajemen (managerial skill).

2. Pengertian Kelas

Pengertian  umum mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa pada waktu yang
sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sementara, kelas
menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu pandangan
dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa.  Nawawi  memandang kelas dari dua
sudut, yakni:
Kelas dalam arti sempit yaitu, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding,
tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas
dalam pengertian ini, mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk
pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya, antara lain berdasarkan
pada batas umur kronologis masing-masing
Kelas dalam arti luas yaitu suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari
masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir menjadi unit kerja yang
secara dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk
mencapai suatu tujuan.
Menurut Hamiseno (2009) kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses
belajar mengajar yang efektif dan menguntungkan serta dapat memotivasi  siswa
untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. Kelas merupakan taman belajar bagi
siswa. Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembangnya
potensi  intelektual dan omosional. Mengingat pentingnya sebuah kelas dalam
pembelajaran, kelas hendaknya dikelola sedemikian rupa sehingga benar-benar
merupakan belajar yang nyaman dan menyenangkan. Sedangkan syarat-syarat kelas
yang baik adalah:
a. Rapi, bersih, sehat, dan tidak lembab
b. Cukup cahaya yang meneranginya
c. Sirkulasi udara cukup
d. Perabot dalam keadaan baik,cukup jumlah dan ditata dengan  rapi, dan
e. Jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang

3. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengertian pengelolaan kelas dari beberapa pakar antara lain, Weber. W. A.


(1988), mendefenisikan pengelolaan kelas sebagai complex of teaching behavior of
teacher efficient instruction” yang mengandung pengertian bahwa segala usaha yang
diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta
memotivasi murid agar dapat belajar dengan baik. Eferstson dan Emmer
mendeskripsikan pengelolaan sebagai  “those teacher behavior that  produceshigh

4
levels of student infolfoment classroom activities and minimize student behaviors
that interfiris with the teachers or other students work and efficient use of
instructional time (1998). Houston (1988) menegaskan bahwa “Without effective
mamanagement the learning process student for interfering with instruction“, yang
mengandung pengertian bahwa tanpa pengelolaan yang efektif proses belajar
mengajar menjadi kacau sehingga guru akan menegur murid-muridnya yang
menggagu proses belajar mengajar.
Johson dan Bany (1970) menguraikan bahwa pengelolaan kelas adalah
merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami,
mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasan kelas terhadap
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah: sifat kelas,
pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif. Suharsimi
Arikunto (2006) mendefinisikan  pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan penanggung jawab kegiatan belajar mengajar apa yang membantu dengan
maksud agar dicapai kondisi yang optimal,sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar
seperti yang diharapkan.  Muliyasa (2006) mendefinisikan pengelolaan kelas
merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran kondusif dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.”
Berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu  (disarikan dari
Wiford A. Weber, 1986) pengelolaan kelas adalah seperangkat kegiatan guru untuk
menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas melalui penggunaan
disiplin (pendekatan otoriter), yang terdiri atas perangkat-perangkat, yakni:
a. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan
ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (pendekatan intimidasi)
b. Seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa
(pendekatan permisif)
c. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas dengan cara
mengikuti petunjuk/resep yang telah di sajikan (pendekatan buku masak)
d. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif
melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan
baik (pendekatan instruksional)
e. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta
didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak
diinginkan (pendekatan pengubahan tingkah laku)
f. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal
yang baik dan iklim sosio emosional kelas yang positif (pendekatan
penciptaan iklim sosioemosional)
g. Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan    memertahankan
organisasi kelas yang efektif (pendekatan sistem sosial) Arikunto, (2004).
Selaian definisi di atas, definisi pengelolaan kelas atau pengelolaan kelas yang
dipetik dari informasi Pendidikan Nasional bahwa ada lima definisi pengelolaan
kelas sebagaimana berikut ini.

5
a. Pengelolaan  kelas yang bersifat otoritatif, yakni seperangkat kegiatan guru
untuk menciptakan dan memertahankan ketertiban suasana kelas, disiplin
sangat diutamakan.
b. Pengelolan kelas yang bersifat permisif, yakni pandangan ini menekankan
bahwa tugas guru ialah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa.
Dalam hal ini guru membantu siswa untuk merasa bebas melakukan hal
yang ingin dilakukannya. Berbuat sebaliknya berarti guru menghambat
atau menghalangi perkembangan anak secara alamiah.
c. Pengelolaan  kelas  yang berdasarkan  prinsip-prinsip pengubahan tingkah
laku (behavioral modification), yaitu seperangkat kegiatan guru untuk
mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau
meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan. Secara singkat, guru
membantu siswa dalam memelajari tingkah laku yang tepat melalui
penerapan prinsip-prinsip yang diambil dari teori penguatan
(reinforcement).
d. Pengelolaan kelas sebagai proses penciptaan iklim sosio-emosional yang
positif di dalam kelas. Pandangan ini mempunyai anggaran dasar bahwa
kegiatan belajar akan berkembang secara maksimal di dalam kelas yang
beriklim positif, yaitu suasana hubungan interpersonal yang baik antara
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Untuk terciptanya suasana
seperti ini guru memegang peranan kunci. Peranan  guru ialah
mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui
pertumbuhan hubungan interpersonal yang sehat. Dengan demikian,
pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan
hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang
positif.
e. Pengelolaan kelas yang bertolak dari anggapan bahwa kelas merupakan
sistem sosial dengan proses kelompok (group process) sebagai intinya.
Dalam kaitan ini dipakailah anggapan dasar bahwa pengajaran
berlangsung dalam kaitannya dengan suatu kelompok. Dengan demikian,
kehidupan kelas sebagai kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang
amat berarti terhadap kegiatan belajar, meskipun belajar dianggap sebagai
proses individual. Peranan guru ialah mendorong berkembangnya dan
berprestasinya sistem kelas yang efektif. Dengan demikian, pengelolaan
kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan
memertahankan organisasi kelas yang efektif (Depdikbud, 1982).
Untuk memahami pengertian tentang pengelolaan kelas secara mendalam,
maka akan dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli di antaranya:
a. Menurut Made Pidarta
Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru
sebagai berikut:
Pengertian lama: pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban
kelas

6
Pengertian baru: pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan
menggunakan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi
pengelolaan kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan
memelihara organisasi kelas sehingga individu dapat memanfaaatkan
kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual
(Pidarta, 47).

b. Menurut Suharsimi Arikunto


Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi yang
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang
diharapkan. (Arikunto, 1986: 143)
c. Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan
Pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menata
kehidupan kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan
prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk
memaksimalkan efisiensi, memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi
masalah-masalah yang mungkin timbul. (Wijaya dan Rusyan, 1994: 113)
d. Menurut Muljani A. Nurhadi
Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang
dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi)
kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan
mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta
dalam proses pendidikan di sekolah. (Nurhadi, 1983: 162)

Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah
upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan
menciptakan atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang mendukung
program pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

7
BAB III
KESIMPULAN

Dari makalah ini kami dapat mengambil kesimpulan


1. Pengelolaan adalah proses atau cara perbuatan mengelola atau proses melakukan
kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain, proses yang membantu
merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi atau proses yang memberikan
pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan
pencapai tujuan.
2. Kelas adalah ruangan yang digunakan untuk proses belajar mengajar yang efektif dan
menguntungkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
kemampuan
3. Pengelolaan kelas adalah merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam
memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan
suasan kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas
adalah: sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan
kreatif.

8
DAFTAR PUSTAKA

Vembriarto, St., dkk. (1994). Kamus pendidikan. Jakarta : Grasindo


Usman, Moh. Uzer. (2002). Menjadi guru profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990),
Hlm. 441
Suharsimi, Managemen Pengejaran Secara Manusiawi, (Jakarta: Rineka Cita 1993)
Hlm.31
Daryanto, kamus indonesia lengkap, (Surabaya : Apollo, 1997), Hlm. 348
M. Manulang, dasar‐dasar Manajemen, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1990), Hlm. 54
Erni Tisnawati Sule dan Kurniwan Saefullah, pengantar manajemen, (Jakarta : Kencana
Perdana Media Goup, 2009), Hlm. 6
Nawawi, Hadari. 1989. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas Sebagai Lembaga
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ardiansyah, Asrori. 2011. Definisi Pengelolaan Kelas. Online, tersedia:
http://www.majalahpendidikan.com/2011/06/definisi-pengelolaan-kelas.html,
Setiawan, Conny dkk. 1985. Pengelolaan kelas. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai