Anda di halaman 1dari 5

UAS FARMASI SOSIAL

Nama : Retno Agus Pratiwi


NPM: 20334029
Kelas :K

1. Carilah permasalahan farmasi sosial dilingkungan anda dan uraikan secara


rinci permasalahan tersebut disertai data terkait permasalahan farmasi !
Waktu tunggu pelayanan Apotek Rawat Jalan di RSUD Cileungsi yang belum
sesuai dengan SPM Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Standar
Pelayanan Minimal (SPM) pelayanan farmasi sesuai Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah waktu tunggu obat jadi ≤ 30 menit, obat racikan ≤
60 menit, tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 100 %, kepuasan
pelangan ≥ 80 % dan penulisan resep sesuai formularium 100 %. Sebelum
menambah tenaga screening dan loket antrian, waktu tunggu rata-rata obat jadi
70,81 menit, racikan 139,85 menit. Akar permasalahan yang ditemukan adalah
:
a. Tenaga asisten apoteker kurang
b. Tidak semua petugas apotek paham administrasi
c. Tempat penerimaan resep BPJS dan umum jadi satu loket
d. Ketersediaan obat tidak lancar
e. Komputer ada tiga
f. Proses screening lama dan satu loket
g. Peresepan elektronik belum berjalan
h. SIM lemot dan program belum lengkap
i. Penyimpanan obat belum maksimal
j. Tempat duduk tunggu BPJS dan umum sama
k. Ruang tunggu pasien kurang nyaman dan kurang luas.
2. Jelaskan dampak masalah tersebut terhadap citra farmasi !
a. Dampak dari waktu tunggu yang tidak sesuai dengan SPM menyebabkan
ketidakpuasan pasien dalam menerima pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit.
b. Timbulnya tumpukan antrian pasien yang menunggu karena terlalu lama.
c. Dapat berpengaruh pada keselamatan pasien jika obat yang diperlukan
merupakan obat-obatan life saving.
3. Berikan solusi untuk mengatasi hal tersebut !
Identifikasi alternatif solusi adalah mengidentifikasi semua kemungkinan
solusi yang dapat dilakukan pada tiap level akar masalah, dengan tujuan untuk
menghilangkan, mengendalikan dan mendeteksi permasalahan. Metode untuk
menemukan alternatif solusi yang akan dipakai adalah Mc. Namara.
Solusi yang dapat diberikan pada masalah – masalah diatas antara lain :
a. Membuat loket yang berbeda antara loket pasien umum dan pasien BPJS
b. Menambah tenaga pada loket screening dan loket antrian
c. Mengelompokan obat fast moving dan slow moving
d. Perlahan mengubah sistem peresepan menjadi sistem peresepan elektronik
e. Memfokuskan tenaga khusus untuk Farmasi Rawat Jalan
f. Memperluas ruang tunggu pasien
Setelah solusi waktu tunggu rata-rata obat jadi 63,88 menit, racikan 108 menit.
Hasil solusi waktu tunggu mengalami penurunan, obat jadi 7 menit, racikan 31
menit.
DAFTAR PUSTAKA

Aditama TY. Pelayanan Farmasi dalam Manajemen Administrasi Rumah Sakit.


Jakarta: UI Press; 2002.

Davis MM and Heineke J. How Disconfirmation, Perception and Actual


Waiting Times Impact Customer Satisfaction. International Journal of Service
Industry Management. 1998; 9(1): 64-73

Profil RSUD Cileungsi Kab Bogor tahun 2019

Pruyn A and Smidts A. Effects of Waiting on the Customer Satisfaction.


Satisfaction with the Service: Beyond Objective Time. International Journal of
Service Industry Management. 2011;14:133- 138.

Anda mungkin juga menyukai