PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
WIWIN YUNIANA
15010136
BOGOR
2019
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.5. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang diatas maka hipotesisi dalam penelitian ini adalah
bahwa mutu pelayanan kefarmasian di unit rawat jalan Rumah Sakit Grha Permata Ibu
Depok belum memenuhi ketentuan dan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kefarmasian belum memuaskan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien (Permenkes RI, 2016).
1. Sebagai penyedia informasi tentang obat-obatan kepada tenaga kesehatan lainnya, tujuan
yang ingin dicapai mencakup mengidentifikasi hasil pengobatan dan tujuan akhir
pengobatan, agar pengobatan dapat diterima untuk terapi, agar diterapkan penggunaan
secara rasional, memantau efek samping obat dan metode penggunaan obat.
2. Untuk mendapatkan rekam medis untuk digunakan pemilihan obat yang tepat.
3. Sebagai sarana memantau penggunaan obat apakah efektif, tidak efektif, reaksi yang
berlawanan, keracunan dan jika perlu memberikan saran untuk memodifikasi pengobatan.
4. Sebagai sarana bimbingan untuk konseling dalan rangka pendidikan kepada pasien.
5. Penyedia dan pemelihara serta untuk memfasilitasi pengujian pengobatan bagi pasien
penyakit kronis.
6. Berpartisipasi dalam pengelolaan obat-obatan untuk pelayanan gawat darurat.
7. Pembinaan pelayanan informasi dan pendidikan bagi masyarakat.
8. Partisipasi dalam penilaian penggunan obat atau audit kesehatan.
9. Menyediakan pendidikan mengenai obat-obatan untuk tenaga kesehatan
(Bahfen, 2006).
Standar pelayanan kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
bagi tenaga kefarmasian dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian ( permenkes RI, 2016).
a. Pengeloaan sedian farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
b. Pelayanan farmasi klinik
a. Monitoring
b. Evaluasi ( Permenkes RI, 2016 )
Pelayanan farmasi klinik dirumah sakit adalah suatu kegiatan langsung yang diberikan
apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan resiko
terjadinya efek samping karena obat, untuk tujuan keselamatan pasien sehingga kualitas
keselamatan hidup pasien terjamin. Dimana pelanyanan farmasi klinik meliputi :
Pelayanan resep mengacu kepada proses penyiapan dan pemberian obat kepada pasien,
interpretasi resep, penyiapan etiket, pengecekan akhir, melakukan konseling dan dokumentasi.
Proses ini dapat dilakukan diklinik umum atau swasta, pusat kesehatan, rumah sakit atau diapotik
dan dilakukan oleh tenaga ahli yang telah ditentukan dengan harapan dapat mengurangi
kesalahan dalam pemberian obat.
Mutu pelayanan kesehatan adalah gambaran dari nilai dan pencapaian yang ada pada
suatu system pelayanan kesehatan dan pada lingkup masyarakat yang lebih luas dimana system
ini diberlakukan. Ada tiga pendekatan evaluasi ( penilaian ) mutu pelayanan kesehatan, yaitu dari
aspek structur, process dan outcome. Aspek structur terdiri atas sumber daya, aspek process
merupakan semua kegiatan yang dikerjakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan
interaksi tenaga kesehatan dengan pasien, sedangkan aspek outcome adalah hasil akhir dari
kegiatan dan bagaimana tenaga kesehatan memperlakukan pasien secara professional
(Donabedian, 2005).
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang terjadi setelah
membandingkan antara persepsi atau kesan nya terhadap kinerja dan harapan harapannya.
(kothler, 1999)
Ada dua batasan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan yang baik yaitu (Notoatmojo,
2003) :
METODE PENELITIAN
3.1.Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif-evaluatif melalui survey dengan kuesioner dan observasi
terhadap resep dan kegiatan pelayanan di depo farmasi rawat jalan di RS Grha Permata
Ibu Depok.
3.5.Kerangka Konsep
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter/ Indikator
Perencanaan
Penyiapan
Pengendalian
Pengelolaan obat Mutu pelayanan Sarana dan
kefarmasian di unit rawat prasarana
jalan Rumah Sakit Grha SDM
Permata Ibu Depok
Waktu penyiapan
obat
Waktu Penyerahan
Obat
Jumlah item obat
Pelayanan Farmasi Klinis sesuai resep
Pergantian Item
resep
Etiket dan label
Informasi obat
Kehandalan
Ketanggapan
Responden Penelitian Tingkat Kepuasan Keyakinan
Empati
Bukti Langsung
3.6.Definisi Operasional
3.6.1. Mutu pelayanan farmasi
Mutu pelayanan farmasi diukur dari dua aspek yaitu pengelolaan obat dan
pelayanan farmasi klinis.
3.6.2. Aspek pengelolaan obat
Aspek pengelolaan obat diukur dengan beberapa indikator yang meliputi
perencanaan,pengendalian,penyimpanan,sumber daya manusia serta sarana dan
prasarana.
3.6.3. Aspek pelayanan farmasi klinis
Aspek pelayanan farmasi klinis yaitu dilihat dari pelayanan resep yang diukur
dengan indicator rata-rata waktu penyiapan obat, rata-rata waktu penyerahan obat,
persentase jumlah item obat yang diserahkan sesuai resep, persentase etiket dan
persentase tingkat pengetahuan pasiien.
3.6.4. Kepuasan pasien
Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien tentang pelayanan kefarmasian di
instalasi farmasi. Penilaian tingkat kepuasan ini dilakukan terhadap variabel
seperti Responsiveness (daya tanggap), Reability (kehandalan), Assurance
(jaminan), Emphaty (empati), Tangibles (bukti langsung).
3.7.Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pembagian
kuesioner kepada SDM farmasi dan kepada pasien.
3.8.Analisis Data
Data diperoleh dengan menggunakan program Microsoft Exel dan SPSS kemudian
disajikan dalam persentase dan nilai rata-rata table.
DAFTAR PUSTAKA