Dietil eter
Diisopropil eter
Jika satu gugus tidak mempunyai nama sederhana, maka diberi nama
sebagai suatu: alkoksi.
3-Metoksiheksana 2-Etoksietanol
p-Dimetoksibenzena 4-ter-Butoksi-1-sikloheksena
• Alkil aril eter yang paling sederhana: metil fenil eter, yang diberi
nama anisole
• Bila kedua gugus sama: simetrikal (contoh: dietil eter, diisopropil
eter); jika tidak sama disebut: asimetrikal (contoh: metil ter-butil
eter)
SIFAT FISIK ETER
PEMBUATAN ETER
1. Sintesis Williamson.
2. Alkoksimerkurasi-demerkurasi.
REAKSI ETER
Eter merupakan senyawa yang kurang reaktif. Ikatan eter sangat stabil
terhadap basa, zat-zat pengoksidasi dan pereduksi. Eter hanya mengalami
satu jenis reaksi yaitu: pemaksa pisahan degan asam (cleavage by acids):
• Sifat dan pembuatan eter siklis pada umumnya sama dengan eter rantai
terbuka.
• Eter siklis tidak jenuh: 2,3-dihidro-4H-piran (DHP) segera bereaksi dengan
alkohol (ROH) dengan adanya asam membentuk alkil tetrahidropiranil eter
(R-O-THP).
• Seperti eter lainnya, suatu eter THP resisten terhadap basa dan reagen
lain, dapat dipasaka pisahkan oleh asam. Dalam strukturnya ada dua
oksigen yang terikat pada karbon yang sama, yang dapat membentuk suatu
asetal . Eter THP mudah dipaksa pisahkan oleh larutan asam encer dalam
air.
Eter mahkota adalah eter siklik yang strukturnya
terdiri dari satuan berulang –OCH2-CH2-, yang
diturunkan dari 1,2-etanadiol. Senyawa ini nama x-
crown-y, x = jumlah total atom, y = banyaknya
oksigen.
• Epoksida yang paling penting adalah: etilenoksida (epoksida paling
sederhana).
• Pembuatan dalam skala industri: oksidasi katalitik etilen oleh udara.
etilen
Etilen oksida
Epoksida lain dibuat dengan reaksi sebagai berikut:
1. Dari halohidrin.
Contoh:
Contoh:
stirena
Stirena oksida
Contoh:
1,2-etanadiol 2-etoksietanol
Contoh:
Natrium etoksida 2-etoksietanol
Contoh:
1-Heksanol
2-Feniletanol
(b-feniletil alkohol)