Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bagi kebanyakan orang kata eter dikaitkan dengan anestesi. Eter yang
dimaksud adalah hanyalah salah satu anggota kelompok eter, yaitu senyawa yang
mempunyai dua gugus organik melekat pada atom oksigen tunggal. Rumus umum
eter ialah R-O-R, yang R dan R-nya bisa sama atau berbeda, gugusnya dapat
berupa alkil atau aril. Pada anestesi umum kedua R-nya adalah gugus.Contoh
senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter
(etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia
organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada
senyawa karbohidrat dan lignin. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari
alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.
Eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun reduktor.
Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung stabil, kecuali pada suhu
tinggi. Karena itu, eter sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi
organik. Di samping kegunaannya sebagai anestetik, dietil eter secara luas dipakai
sebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau zat-zat lain yang kurang larut dalam air.
Divinil eter (CH2=CHOCH=CH2) memiliki kemampuan anastetik tujuh kali
lebih besar daripada dietil eter. Pada umumnya eter bersifat racun, tetapi jauh
lebih aman jika dibandingkan kloroform untuk keperluan obat bius.Penggunaan
eter harus hati-hati karena mudah terbakar. Umumnya eter dibuat dari dehidrasi
alkohol. Dietil eter dapat dibuat melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat
pekat pada suhu sekitar 140C hingga reaksi dehidrasi sempurna.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana tata nama dari senyawa eter ?
2. Apa saja sifat fisis dari senyawa eter ?
3. Bagaimana cara pembuatan dan pemutusan eter ?
4. Apa yang dimaksud dengan eter siklik ?

1
5. Bagaimana proses terjadinya reaksi epoksida ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui tata cara pemberian nama pada senyawa eter
2. Mengenali sifat fisis dari senyawa eter
3. Mengetahui cara pembuatan dan pemutusan eter
4. Mengetahui pengertian dari eter siklik
5. Mengetahui proses terjadinya reaksi epoksida

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Senyawa Eter


Eter ditemukan seorang ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus
Lullius pada tahun 1275.Lullius menamai eter sweet vitriol. Eter adalah
suatu senyawa organik yang mengandung gugus ROR', dengan R dapat
berupa alkil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut
dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum

2
ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus
penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.

2.1.1. Rumus Umum


Eter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua
gugus alkil yang terikat pada satu atom oksigen.Rumus umum dari eter adalah
CnH2n+2O dengan struktur umum ROR dimana R dan R adalah gugus alkil,
yang boleh sama boleh tidak.
Contoh :
CH3CH2OCH2CH3
R = R(eter homogen)
CH3OCH2CH2CH3
R R(eter majemuk)

Struktur umum dari eter

2.1.2. Tata Nama Senyawa Eter


Sistem IUPAC
1. Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai
alkoksi, dan yang terbesar dianggap alkana.

Contoh :

2. Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.

Contoh :

3
3. Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya
harus berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.

Contoh :

Nama : 4-etoksi-2-metil heksana

4. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara
lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.

Contoh :

Sistem Trivial

1. Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).

Contoh :

4
2. Tambahkan akhiran eter setelah nama-nama subtituen.

Contoh :

3. Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

2.2. Sifat Fisis Senyawa Eter

1. Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang
khas
2. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar

3. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter
membentuk campuran yang eksplosif dengan udara

4. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod

5. Bersifat anastetik (membius)

6. Pada umumnya bersifat racun.

1. Pembuatan Eter

Dehidrasi alkohol

Senyawa alkohol dapat menghasilkan eter:

2R-OH R-O-R + H2O

Reaksi ini memerlukan temperatur yang tinggi (sekitar 125 C). Reaksi ini
dikatalisis oleh asam, biasanya asam sulfat. Metode ini efektif untuk
menghasilkan eter simetris, namun tidak dapat digunakan untuk menghasilkan

5
eter tak simetris. Dietil eter dan eter siklik dihasilkan dari etanol menggunakan
metode ini.

Sintesis eter Williamson

Eter dapat pula dibuat melalui substitusi nukleofilik alkil


halida oleh alkoksida

R-ONa + R'-X R-O-R' + NaX

Reaksi ini dinamakan sintesis eter Williamson. Reaksi ini melibatkan


penggunaan alkohol dengan basa kuat, menghasilkan alkoksida, yang diikuti oleh
adisi pada senyawa alifatik terkait yang memiliki gugus lepas (R-X). Gugus lepas
tersebut dapat berupa iodida, bromida, maupun sulfonat. Metode ini biasanya
tidak bekerja dengan baik dengan aril halida (misalnya bromobenzena). Reaksi ini
menghasilkan rendemen reaksi yang tinggi untuk halida primer.

Dalam reaksi lainnya yang terkait, alkil halida menjalani substitusi


nukleofilik oleh fenoksida. R-X tidak dapat digunakan untuk bereaksi dengan
alkohol. Namun, fenol dapat digunakan untuk menggantikan alkohol. Oleh karena
fenol bersifat asam, ia dapat bereaksi dengan basa kuat seperti natrium hidroksida,
membentuk ion fenoksida. Ion fenoksida ini kemudian mensubstitusi gugus -X
pada alkil halida, menghasilkan eter dengan gugus aril yang melekat padanya
melalui mekanisme reaksi berikut :

C6H5OH + OH- C6H5-O- + H2O


C6H5-O- +R-XC6H5OR

Kondensasi Ullmann

Kondensasi Ullmann mirip dengan metode Williamson, kecuali substratnya


adalah aril halida. Reaksi ini umumnya memerlukan katalis, misalnya tembaga.

6
1. Pemutusan Eter

1. Eter tidak sereaktif basa,tetapi eter terprotonasi dapat mengalami substitusi


dengan asam kuat.

2. Gugus pergi alkohol digantikan oleh halida

3. Reaktifitas : HI > HBr > HCl

Mekanisme pemutusan

1. Eter diprotonasi

2. Alkohol pergi dengan serangan halida, akibatnya alkohol terprotonasi dan


molekul alkil bromida lain terbentuk

2.5. Reaksi Epoksida

Senyawa eter dapat juga berbentuk siklik. Eter siklik yang beranggotakan tiga
termasuk golongan epoksida, dan merupakan hasil oksidasi dari alkena.Contoh
yang paling sederhana adalah etilen oksida atau lebih dikenal dengan nama
oksirana.

7
Oleh karena itu, nama senyawa epoksida sering diturunkan dari nama
alkenanya sebelum dioksidasi menjadi eter, dan diberi akhiran oksida atau
dengan nama kedua alkil yang terikat pada oksirana dan diberi akhiran oksirana.

Epoksida adalah senyawa eter siklik dengan cincin yang memiliki tiga
anggota. Epoksida merupakan gugus yang sangat reaktif, terutama dalam larutan
asam karena akan menaikkan kecepatan pembukaan cincin oksida dengan cara
protonasi kepada atom oksigen dan berinteraksi dengan berbagai macam reagen
nukleofilik (Gunstone, 1996). Struktur dasar dari sebuah epoksida berisi sebuah
atom oksigen yang diikat pada dua atom karbon berdekatan yang berasal dari
hidrokarbon. Tegangan dari cincin dengan tiga anggota ini membuat senyawa
epoksida menjadi lebih reaktif daripada eter asiklik.

Struktur epoksida

Reaksi epoksida tercantum di bawah ini :

Selain nukleofilik ke epoksida dapat menjadi dasar atau katalis asam.

8
Dalam kondisi asam, posisi serangan nukleofil dipengaruhi baik oleh efek
sterik (seperti yang biasanya terlihat untuk S N 2 reaksi) dan oleh
karbokation stabilitas (seperti yang biasanya terlihat untuk S N 1 reaksi).
Dalam kondisi dasar, nukleofil menyerang karbon diganti setidaknya,
sesuai dengan 2 proses penambahan standar S reaksi N nukleofilik.
Hidrolisis dari epoksida dalam adanya katalis asam menghasilkan glikol .
The hidrolisis Proses epoksida dapat dianggap sebagai penambahan
nukleofilik air untuk epoksida bawah asam kondisi.
Pengurangan dari epoksida dengan hidrida aluminium lithium dan air
menghasilkan alkohol . Ini proses reduksi dapat dianggap sebagai
penambahan nukleofilik hidrida (H-) untuk epoksida di bawah kondisi
dasar.
Pengurangan dengan tungsten hexachloride dan n-butyllithium
menghasilkan alkena . Reaksi ini berlaku adalah de-epoksidasi

Reaksi dengan kelompok NH dalam amina.Ini pembentukan ikatan


kovalen digunakan dalam epoxy lem misalnya, trietilenatetramina (TETA)
sebagai pengeras

9
2.6. Manfaat Eter Bagi Kehidupan

1. Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan untuk anestesi (bius).
Senyawa dietil eter biasa digunakan sebagai zat anestetik (pemati rasa atau
obat bius) yang diberikan melalaui pernafasan

2. Di laboratorium, eter merupakan pelarut yang banyak digunakan.

3. Eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk melarutkan senyawa non
polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak. Eter dapat menyebabkan mual dan
muntah selama waktu pemulihan. Karena dampak negatif ini, eter sudah
jarang dipakai di negara-negara maju.

10
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

1. Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus ROR',


dengan R dapat berupa alkil maupun aril

2. Penamaan pada senyawa eter dapat menggunakan sistem IUPAC ataupun


trivial

3. Pembuatan eter dapat dilakukan dengan dehidrasi alkohol, sintesis eter


Williamson,dan kondensasi Ullmann

4. Pemutusan eter akan mengakibatkan alkohol terprotonasi dan molekul alkil


bromida lain terbentuk

5. Epoksida adalah senyawa eter siklik dengan cincin yang memiliki tiga
anggota. Epoksida merupakan gugus yang sangat reaktif, terutama dalam
larutan asam

6. Manfaat eter, dibidang medis digunakan untuk anestesi (bius), di


laboratorium eter digunakan sebagai pelarut non polar untuk melarutkan
senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan minyak.

2. Saran

Makalah ini di buat untuk memberi pengetahuan kepada pembaca,sebaiknya


informasi yang telah diperoleh digunakan dengan sebaik-baiknya agar dapat
menambah ilmu dan membuka wawasan mengenai senyawa eter dan epoksida di
kehidupan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://sidfirman82.blogspot.com/2015/07/makalah-eter.html diakses pada tanggal


3 Juni 2016 pukul 19.13 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Eter diakses pada tanggal 3 Juni 2016 pukul 19.20


WIB

https://www.scribd.com/doc/219773829/MAKALAH-KIMIA-ORGANIK diakses
pada tanggal 3 Juni 2016 pukul 19.37 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai

  • ETER Devi
    ETER Devi
    Dokumen11 halaman
    ETER Devi
    Dewa Ayu Wismayanti
    Belum ada peringkat
  • MAKAM ETER
    MAKAM ETER
    Dokumen12 halaman
    MAKAM ETER
    Rifka Sadapu
    Belum ada peringkat
  • Eter Epoksida
    Eter Epoksida
    Dokumen18 halaman
    Eter Epoksida
    Masayu Rini Rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Makalah Tentang Eter
    Makalah Tentang Eter
    Dokumen11 halaman
    Makalah Tentang Eter
    Wibowo Bayyu Aji
    100% (3)
  • Makalah Eter Dan Evoksida
    Makalah Eter Dan Evoksida
    Dokumen22 halaman
    Makalah Eter Dan Evoksida
    Anonymous 2MTCb5eZsY
    Belum ada peringkat
  • UNTUK ETER, EPOKSIDA & SULFIDA
    UNTUK ETER, EPOKSIDA & SULFIDA
    Dokumen18 halaman
    UNTUK ETER, EPOKSIDA & SULFIDA
    Amaliatul Khusna
    Belum ada peringkat
  • Eter Dan Epoksida
    Eter Dan Epoksida
    Dokumen13 halaman
    Eter Dan Epoksida
    vephemimosa
    Belum ada peringkat
  • Eter
    Eter
    Dokumen15 halaman
    Eter
    Anonymous lkeo2i9Fo
    100% (1)
  • Eter
    Eter
    Dokumen15 halaman
    Eter
    Rosa Arum
    Belum ada peringkat
  • Makalah PR Eter
    Makalah PR Eter
    Dokumen12 halaman
    Makalah PR Eter
    ajiutomo
    Belum ada peringkat
  • Eter Bab I Pendahuluan
    Eter Bab I Pendahuluan
    Dokumen15 halaman
    Eter Bab I Pendahuluan
    Swarb Sheeep
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kimia
    Makalah Kimia
    Dokumen16 halaman
    Makalah Kimia
    Stevany Pakasi
    Belum ada peringkat
  • Eter Dan Epoksi SP
    Eter Dan Epoksi SP
    Dokumen32 halaman
    Eter Dan Epoksi SP
    Juwita Arrahma Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Eter, Epoksida & Sulfida
    Eter, Epoksida & Sulfida
    Dokumen33 halaman
    Eter, Epoksida & Sulfida
    Naimatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • Eter & Epoksida
    Eter & Epoksida
    Dokumen12 halaman
    Eter & Epoksida
    Ilham Surya Abadi
    Belum ada peringkat
  • Makalah Eter
    Makalah Eter
    Dokumen19 halaman
    Makalah Eter
    Courtney Alexander
    Belum ada peringkat
  • ETER
    ETER
    Dokumen7 halaman
    ETER
    Restika Mahaliany Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kimia Organik Eter Dan Ester
    Makalah Kimia Organik Eter Dan Ester
    Dokumen36 halaman
    Makalah Kimia Organik Eter Dan Ester
    Shelly octafia diana
    Belum ada peringkat
  • Eter Kimia Dasar
    Eter Kimia Dasar
    Dokumen7 halaman
    Eter Kimia Dasar
    Dwi NicHe
    Belum ada peringkat
  • Eter, Dan Aldehid
    Eter, Dan Aldehid
    Dokumen12 halaman
    Eter, Dan Aldehid
    afta
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH ETER
    MAKALAH ETER
    Dokumen13 halaman
    MAKALAH ETER
    Ardiah Nopri
    Belum ada peringkat
  • Kimia Organik Farmasi - KEL 1
    Kimia Organik Farmasi - KEL 1
    Dokumen31 halaman
    Kimia Organik Farmasi - KEL 1
    Diky Okta Yudha Putra
    Belum ada peringkat
  • Senyawa Eter
    Senyawa Eter
    Dokumen3 halaman
    Senyawa Eter
    riva rahmasari
    Belum ada peringkat
  • Eter
    Eter
    Dokumen11 halaman
    Eter
    elma
    Belum ada peringkat
  • Tata Nama Eter
    Tata Nama Eter
    Dokumen11 halaman
    Tata Nama Eter
    adrian
    Belum ada peringkat
  • Gugus Fungsi
    Gugus Fungsi
    Dokumen14 halaman
    Gugus Fungsi
    LucyanaDk
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI ETER
    OPTIMASI ETER
    Dokumen32 halaman
    OPTIMASI ETER
    Devi Madhany
    Belum ada peringkat
  • Ko Bab 2
    Ko Bab 2
    Dokumen24 halaman
    Ko Bab 2
    alfian ubaid
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kimia Organik
    Makalah Kimia Organik
    Dokumen13 halaman
    Makalah Kimia Organik
    ICaa Dwiiy Anndiechtya
    100% (2)
  • Kimia Organik Eter & Alkohol
    Kimia Organik Eter & Alkohol
    Dokumen21 halaman
    Kimia Organik Eter & Alkohol
    Fenny Putri
    100% (1)
  • Eter dan Isomer Fungsional
    Eter dan Isomer Fungsional
    Dokumen5 halaman
    Eter dan Isomer Fungsional
    kidd_arians1092
    Belum ada peringkat
  • Makalah Eter Bela Fix
    Makalah Eter Bela Fix
    Dokumen9 halaman
    Makalah Eter Bela Fix
    Nabilla Rizki H
    Belum ada peringkat
  • Kimia Eter
    Kimia Eter
    Dokumen26 halaman
    Kimia Eter
    Muhammad Irfhan Fajri Royyan
    Belum ada peringkat
  • Kimia Guwehhhh
    Kimia Guwehhhh
    Dokumen12 halaman
    Kimia Guwehhhh
    M.Zaky Asryan
    Belum ada peringkat
  • Eter
    Eter
    Dokumen5 halaman
    Eter
    Dyah Ayu Kumalasari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Eter
    Makalah Eter
    Dokumen16 halaman
    Makalah Eter
    Imma Hayasuki
    Belum ada peringkat
  • Kimia Organik Farmasi: Keasaman Senyawa dan Reaksi
    Kimia Organik Farmasi: Keasaman Senyawa dan Reaksi
    Dokumen27 halaman
    Kimia Organik Farmasi: Keasaman Senyawa dan Reaksi
    Diky Okta Yudha Putra
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Kimia
    Presentasi Kimia
    Dokumen11 halaman
    Presentasi Kimia
    abhimahadiva5
    Belum ada peringkat
  • ETER
    ETER
    Dokumen36 halaman
    ETER
    Dytha Florenza
    Belum ada peringkat
  • Eter
    Eter
    Dokumen26 halaman
    Eter
    Adamas Carlos
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Eter
    Pengertian Eter
    Dokumen20 halaman
    Pengertian Eter
    Rizki Arif Fauzi
    Belum ada peringkat
  • Eter: Sifat, Pembuatan, dan Kegunaannya
    Eter: Sifat, Pembuatan, dan Kegunaannya
    Dokumen13 halaman
    Eter: Sifat, Pembuatan, dan Kegunaannya
    Na
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen45 halaman
    Makala H
    Eka Andrian
    Belum ada peringkat
  • ETER
    ETER
    Dokumen21 halaman
    ETER
    nur rokhma salim
    Belum ada peringkat
  • Kimia Eter: Proses Pembuatan, Sifat, Kegunaan dan Bahaya
    Kimia Eter: Proses Pembuatan, Sifat, Kegunaan dan Bahaya
    Dokumen10 halaman
    Kimia Eter: Proses Pembuatan, Sifat, Kegunaan dan Bahaya
    Shine Gratia
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH ETER
    MAKALAH ETER
    Dokumen12 halaman
    MAKALAH ETER
    echa desmita
    Belum ada peringkat
  • Kimor
    Kimor
    Dokumen30 halaman
    Kimor
    Umara' Akbar
    Belum ada peringkat
  • Eter Alkohol
    Eter Alkohol
    Dokumen17 halaman
    Eter Alkohol
    Aditya Wirayuda
    Belum ada peringkat
  • RTER
    RTER
    Dokumen5 halaman
    RTER
    Rosyi
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Eter
    Pengertian Eter
    Dokumen3 halaman
    Pengertian Eter
    Regi Apriliansyah
    Belum ada peringkat
  • Eter Kimia
    Eter Kimia
    Dokumen13 halaman
    Eter Kimia
    Ida Farida Munthe
    Belum ada peringkat
  • Eter
    Eter
    Dokumen11 halaman
    Eter
    Yenni Saragih
    Belum ada peringkat
  • Senyawa Eter (Blog1)
    Senyawa Eter (Blog1)
    Dokumen4 halaman
    Senyawa Eter (Blog1)
    NurPiter Thiodoris
    Belum ada peringkat
  • Tugas Rangkuman Kimor 1
    Tugas Rangkuman Kimor 1
    Dokumen6 halaman
    Tugas Rangkuman Kimor 1
    faruq04
    Belum ada peringkat
  • Nota Ringkas Eter
    Nota Ringkas Eter
    Dokumen5 halaman
    Nota Ringkas Eter
    Sahok Iar
    Belum ada peringkat
  • Makalah Eter
    Makalah Eter
    Dokumen12 halaman
    Makalah Eter
    Yudhis
    Belum ada peringkat
  • Eter Kelompok 7
    Eter Kelompok 7
    Dokumen9 halaman
    Eter Kelompok 7
    HeruYan
    Belum ada peringkat
  • Eter dan Epoksida
    Eter dan Epoksida
    Dokumen30 halaman
    Eter dan Epoksida
    Fatwa Hakim Kharisma
    100% (1)
  • Eter Dan Epoksida
    Eter Dan Epoksida
    Dokumen4 halaman
    Eter Dan Epoksida
    Laila Tiki
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Mind mapping karir optimasi
    Mind mapping karir  optimasi
    Dokumen1 halaman
    Mind mapping karir optimasi
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover PDF
    1 Cover PDF
    Dokumen1 halaman
    1 Cover PDF
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen18 halaman
    Bab 1
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Kebijakan Energi Nasional FIX NO ANIMASI 2 (FIX)
    Kebijakan Energi Nasional FIX NO ANIMASI 2 (FIX)
    Dokumen19 halaman
    Kebijakan Energi Nasional FIX NO ANIMASI 2 (FIX)
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • 4 Daftar Gambar Baru
    4 Daftar Gambar Baru
    Dokumen2 halaman
    4 Daftar Gambar Baru
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Kuis
    Kuis
    Dokumen1 halaman
    Kuis
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • BOILER
    BOILER
    Dokumen5 halaman
    BOILER
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3 Fathona Saptara M. Evit Kurniawan R.A. Dwi Putri
    Kelompok 3 Fathona Saptara M. Evit Kurniawan R.A. Dwi Putri
    Dokumen14 halaman
    Kelompok 3 Fathona Saptara M. Evit Kurniawan R.A. Dwi Putri
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Mesin Bensin dan Diesel
    Mesin Bensin dan Diesel
    Dokumen10 halaman
    Mesin Bensin dan Diesel
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • COVER New
    COVER New
    Dokumen8 halaman
    COVER New
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Mesin Bensin dan Diesel
    Mesin Bensin dan Diesel
    Dokumen10 halaman
    Mesin Bensin dan Diesel
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 1 NK
    Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 1 NK
    Dokumen12 halaman
    Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 1 NK
    Nurul Komariah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Data Pengamatan
    Data Pengamatan
    Dokumen5 halaman
    Data Pengamatan
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Sifat Termal
    Sifat Termal
    Dokumen15 halaman
    Sifat Termal
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Tabel JG
    Tabel JG
    Dokumen1 halaman
    Tabel JG
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat
  • Laporan Tetap Titik Beku
    Laporan Tetap Titik Beku
    Dokumen13 halaman
    Laporan Tetap Titik Beku
    Fathona Saptara
    Belum ada peringkat