Anda di halaman 1dari 19

Anggota Kelompok :

1 Eva Megarista (12)

2 Hanim Prihatini (19)

3 Listania Firsta (22)

4 Nila Virda (25)


Pengertian
Eter
Eter adalah senyawa yang memiliki dua residu
hidrokarbon yang dapat sama atau berbeda, seperti
ditunjukkan berikut ini.

CH3–O–CH3
CH3–O–CH2–CH3
CH3–CH2–O–CH2–CH3
Rumus Umum

R–O–R'
Tata Nama Eter

TRIVIAL IUPAC
tata nama eter didasarkan gugus –OR disebut gugus
pada nama gugus alkil alkoksi sehingga penataan
atau aril yang terikat pada nama senyawa eter dimulai
atom oksigen. Urutan dengan nama gugus alkoksi
namanya sesuai dengan diikuti oleh nama rantai utamanya
abjad dan diakhiri dengan Gugus alkoksi dianggap
kata –eter. sebagai cabang yang terikat
pada rantai induk
Penataan Nama Eter Menurut Trivial dan IUPAC

( IUPAC ) Metoksi metana


CH3–O–CH3
( Trivial ) Dimetil eter

CH3–O–CH2–CH3 ( IUPAC ) Metoksi etana


( Trivial ) Etil metil eter

CH3–CH2–O–CH2–CH3 ( IUPAC ) Etoksi etena


( Trivial ) Dietil eter
Struktur Eter
R CH3
R’
O O 1100
atau
O
R R CH3

Rumus umum suatu eter Dimetil eter

H2C CH2
C O C
O
O
Tetrahidrofuran
Gugus fungsional (THF)
Etilen oksida
suatu eter ETER SIKLIK
Keisomeran pada Eter

Isomer Struktur Isomer Fungsionsl

Isomer struktur ialah Alkohol dan eter adalah


senyawa yang memilki senyawa yang memiliki
rumus molekul sama, rumus umum molekul
namun rumus sama namun gugus
strukturnya berbeda. fungsionalnya berbeda.
Isomer Struktur

CH3-CH2-O-CH2-CH3
Dieteli eter

Berisomer dengan

CH3-O-CH2-CH2-CH3
Metil propil eter
Tabel Isomer Fungsional Eter
Rumus Alkohol Eter
molekul
Nama Rumus struktur Nama Rumus struktur

C2H6O etanol CH3CH2OH dimetil eter CH3–O–CH3

C3H8O propanol CH3CH2CH2OH etil metil eter CH3CH2OCH3

butanol dietil eter


C4H10O
CH3CH2CH2CH2OH CH3CH2OCH2CH
Tabel Sifat Fisika Eter (Titik Didih dan Kelarutan)
Nama Titik Didih (°C) Kelarutan (g 100 mL)

Dimetil eter –24,0 Larut sempurna

Dietil eter 34,5 8,0

Oksirana 13,5 Larut sempurna


Sifat Kimia
1. Eter kurang reaktif dibandingkan alkohol, kecuali dalam hal pembakaran
2. Eter bereaksi dengan logam natrium (logam aktif), seingga sifat ini dapat membedakan eter dengan alkohol
3. Eter bereaksi dengan PCl5 tetapi tidak membebaskan HCl
R – O – R’ + PCl R’ – Cl + POCl3
4. Eter dapat mengalami reaksi subtitusi dengan Hl yang akan membentuk alkil iodide atau iodo-alkana dan
alkohol
R – O – R’ + HI RI + R’OH

R’ – OH + HI R’ – I+H2O
1. Reaksi Hidrolisis
Eter + Air Alkohol
Macam Contoh :
C2H5-O-C2H5 + H20 2C2H5OH
Macam Etoksi etana
2. Reaksi Oksidasi
etanol

Eter + O2 Aldehid
Reaksi R-O-R’ R-C=O

H
pada Eter Contoh :
C2H5-O-C2H5 + O2 2CH3-C=O

Etoksi etana etanol


1. Eter dengan Halogen
Terjadi substitusi hidrogen yang didekat O
Contoh :
CH3-O-CH3 + Cl2 HCl + CH2Cl-O-CH3
Metoksi metana klor asam klorida

2. Eter dengan Asam Halida


Eter + Asam Halogen Haloalkana dan alkohol
Contoh :
CH3-O- CH3 + HCl CH3-OH + CH3-Cl
Metoksi metana asam klorida metanol cloro metanol

3. Eter dengan Asam Sulfat


Eter + H2SO4 Alkohol + Alkil Sulfanat
Contoh :
CH3-O-CH3 + H2SO4 CH3HSO4 + CH3-O4
Metoksi metana asam sulfat metil sulfanat metanol
Kegunaan Eter

Eter juga penting dalam kedokteran dan


farmakologi, terutama untuk digunakan
sebagai anestesi.
Etil eter adalah pelarut yang sangat baik
untuk ekstraksi dan untuk berbagai
reaksi kimia. Hal ini juga digunakan
sebagai cairan penstabil untuk mesin
diesel dan mesin bensin dalam cuaca
dingin.

Dimetil eter digunakan sebagai propelan


semprot dan refrigeran.
Pembuatan Eter
1. Sintesis Eter Williamson
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan suatu alkil halida (haloalkana) dengan suatu alkoksida. Alkoksida dapat
dibuat dengan mereaksikan suatu alkohol primer dengan suatu basa seperti NaOH. Contoh:
C2H5Br + Na-OC2H5 → NaBr + C2H5-O-C2H5
Bromo etana Natrium bromida Etoksi metana
2. Mereaksikan Alkil Halida dengan Perak Iodida
Alkil halida jika direaksikan dengan perak iodida akan menghasilkan eter dan garam perak halida. Contoh:
2 C2H5I + Ag2O → C2H5-O-C2H5 + 2 AgI
Perak oksida Etoksi metana
Gambar Pembuatan eter dari alkohol.

H2SO4
CH3CH2OH + HOCH2 → CH3CH2–O–CH2CH3 +
CH3 H2O

Sintesis eter secara besar-besaran


dengan metode illiamson, yaitu reaksi
antara alkil halida dengan alkoksi atau
fenoksi, persamaan reaksinya secara
umum:
RO + R'X → R–O–R' + X–
Keterangan :
R = Karbon primer; sekunder, dan tersier;
atau aril.
R' = Karbon primer atau metil.
Manfaat Eter
 Di bidang medis
Digunakan untuk anestesi (bius)
 Di bidang otomatis
Digunakan untuk menghidupkan mensin yang tidak menyala
 Di laboratorium
Eter merupakan pelarut yang banyak digunakan
 Eter juga digunakan sebagai pelarut non polar untuk
melarutkan senyawa non polar pula, seperti lemak, lilin dan
minyak.
Dampak Eter

1. Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing


kepala sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan
tidak sadarkan diri.
2. Eter dapat menyebabkan mual dan muntah selama waktu
pemulhan
3. Eter bahan yang mudah terbakar karena eter mudah
tersulut oleh kobaran api

Anda mungkin juga menyukai