C2H5 CH3
H H2 H2
H3C C C C C C CH3
7 6 5H 4 3 1
2
CH3 OH
5-etil-3,6-dimetilheptan-3-ol
Eter
Eter merupakan senyawa karbon yang mempunyai gugus –O atau
gugus alkoksi (-OR).
Senyawa eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan senyawa lain
yang mengandung gugus –OH, seperti ai r, alkohol, fenol, dan senyawa
dengan gugus amina.
Eter siklik mudah larut dalam air daripada eter rantai terbuka,
contoh THT (tetra hidro furan).
H H2
H3C C O C CH3
2-etoksi butana
CH2
CH3
Sifat-Sifat Alkohol dan Eter
1. Suhu
- Pada suhu kamar, alkohol bersuku rendah akan berwujud cair, sedangkan yang
bersuku tinggi berwujud padat.
- Dimetil eter berbentuk gas pada T kamar dan eter sederhana lainnya berbentuk
cairan yang mudah menguap
3. Kelarutan
- Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku makin tinggi.
- Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut dalam air pada semua
perbandingan.
- Eter sukar larut dalam air karena molekul air tidak begitu pol ar.
- Dalam laboratorium, eter sering dipakai sebagai pelarut senyawa nonpolar seperti
lemak dan damar.
1. Ikatan hidrogen
- Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.
- Eter dapat membentuk ikatan H dengan senyawa lain yangmengandung
gugus OH seperti air, alkohol, fenol, atau gugus amina (-NH2).
- Antarmolekul eter hanya ada ikatan van der Waals.
2. Kepolaran
- Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.
- Kepolaran alkohol akan makin kecil jika sukunya makin tinggi.
- Molekul eter tidak begitu polar sehingga kelarutannya dalam air sedikit.
3. Kereaktifan
- Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
- Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan mengunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
- Eter sangat tidak reaktif, tahan terhadap pengoksidasi atau pereduksi,
asam-asam encer, dan basa.
- Eter mudah terbakar dengan adanya oksigen menghasilkan CO2dan H2O.
Pembuatan Alkohol
Beberapa senyawa alkohol yang penting dalam industri seperti metanol dibuat secara
hidrogenasi CO. Contoh reaksinya adalah sebagai berikut :
Katalis, 350oC
CO 2H2 CH3OH
4000 psi
Etanol yang biasa disebut sehari – hari sebagai alkohol, dengan rumus struktur C 2H5OH.
Etanol diproduksi dengan proses fermentasi karbohidrat, misalnya fermentasi ubi kayu
yang sering disebut dengan pembuatan tape.
Karbohidrat → C6H12O6 → 2 CH3CH2OH + 2CO2(g) (dengan bantuan enzim)
Glukosa Etanol
Proses fermentasi tidak bisa menghasilkan etanol dengan konsentrasi tinggi. Karena pada
konsentrasi alkohol lebih dari 15%, mikroorganisme akan mati.
Di dunia industri, etanol diproduksi dengan reaksi adisi air dan etena pada temperatur 280 oC
dan tekanan 300 atmosfer.
CH2 = CH2 + H2O → CH3CH2OH (dengan katalis H2SO4)
Pembuatan Eter
Bisa juga melalui reaksi dehidrasi (pelepaskan molekul air dengan asam sulfat atau
Al2O3 sebagai zat pendehidrasi.
Kegunaan Beberapa Alkohol
a. Metanol banyak digunakan sebagai bahan baku etanol dan bahan polimer.
Metanol juga banyak digunakan sebagai pencampur bensin maupun spirtus
b. Isopropil alcohol, cairan tak berwarna (td 82oC), adalah alkohol gosok untuk
keperluan pijat dan menurunkan suhu demam, juga digunakan sebagai
pelarut minyak wangi, krim, lotion dan kosmetik lainnya.
c. Etilen Glikol digunakan sebagai pelarut cat, bahan pelembut, bahan dasar
industri serat sintesis seperti Dacron
d. Gliserol banyak digunakan sebagai pelumas dalam obat wasir (supositoria)
dan pelembab dalam kosmetik, makanan dan obat-obatan. Selain itu, gliserol
digunakan sebagai bahan baku plastik, serat .
keton mempunyai dua gugus alkil atau aril yang terikat pada
karbon karbonil dengan rumus umum RCOR.
Pemberian
. nama untuk senyawa aldehida tidak jauh berbeda dengan
alkana, hanya dengan mengganti akhiran ana menjadi anal sedangkan
pada keton menganti akhiran ana menjadi anon
O
O
O CH3CH=CH-CH - C - H
C2H5 - C - H
H-C-H CH3
metanal (formadehida) etil aldehida (propanal) 2-metil-3-pentenal
O
O
CH3-CH C - CH3
C2H5 - C - CH3
CH3
etil metil keton (butanon) Isopropil metil keton (3-metil-2-
butanon)
Trivial Menurut nama asam karboksilat induk dengan
mengubah “asam-oat” / “asam-at” menjadi aldehid
Formaldehid
Asetaldehid
Propionaldehid
Benzaldehid
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
17
Konsekuensi kepolaran gugus karbonil:
CH3CCH3 H
18
Sifat fisika beberapa aldehida
Titik Kelarutan
Nama trivial Struktur Didih dlm air
(oC) (g/100mL)
formaldehida HCHO -21 Tak terbatas
propionaldehida CH3CH2CHO 49 16
butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7
19
Sifat fisika beberapa keton
Titik Kelarutan
Nama trivial Struktur Didih dlm air
(oC) (g/100mL)
aseton CH3COCH3 56 Tak terbatas
20
Pembuatan Aldehid dan Keton
Oksidasi Alkohol
(tidak direkomendasikan)
O C OH O
a b c d
C O CH3
O O
H
H3C C H H2CH3C C CH3 H 3C C OH
CH3
(a) (b) (c) (d)
3. Tuliskan Isomer dari :
a. Pentanoat
b. Heksanon
c. Heptanol