Anda di halaman 1dari 6

Tugas rutin

Bab x

Biologi informasi
1. Mengetahui standar pengelolaan sandang dan pangan menurut revolusi industry 4.0!

Jawab: 1. Keringanan pajak (tax holiday & tax allowance).

Pemerintah indonesia berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha umkm dengan melakukan
pemotongan pajak, seperti tarif pph final yang dibebankan dari yang sebelumnya sebesar 1%
menjadi 0.5%. Penurunan tarif ini dimaksudkan agar para pelaku industri kecil dan menengah
dapat mengembangkan usaha sehingga bisa naik kelas atau menjadi lebih besar lagi.

2. Memberikan bantuan peralatan, mesin, promosi di dalam dan luar negeri.

Melalui kebijakan ini, pemerintah ingin mendorong produktivitas di sektor hulu yaitu pertanian,
peternakan, dan perikanan, melalui penerapan dan investasi teknologi canggih seperti sistem
monitoring otomatis dan autopilot drones.

Direktorat jenderal industri kecil dan menengah juga meluncurkan program e-smart ikm, yang
bekerja sama dengan beberapa online marketplace terkemuka, untuk memasarkan produk-produk
pelaku industri kecil dan menengah di ranah pemasaran online. Dengan terlibat dalam program
ini, diharap para pelaku ikm tidak akan ketinggalan dalam tren transaksi online pada situs jual
beli dan akan semakin banyak produk-produk pelaku ikm di dalam online marketplace tersebut.

3. Memberi pelatihan desain, teknologi dan keterampilan baru pegawai di perusahaan.

Sumber daya manusia (sdm) menjadi kunci masuk era industri 4.0. Pemerintah senantiasa
berupaya melakukan peningkatan kualitas dan daya saing sdm agar lebih siap dan kompetitif.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam memacu sdm indonesia adalah
dengan membentuk kelompok kerja nasional yang memiliki tujuan untuk penguatan kapasitas
para pemimpin indonesia

4. Peraturan dan standarisasi kualitas produk indonesia supaya siap bersaing dengan produk
negara lain.

Pemerintah berkomitmen untuk berinvestasi pada produk makanan kemasan untuk menangkap
seluruh permintaan domestik di masa datang seiring dengan semakin meningkatnya permintaan
konsumen. Dalam hal ini peningkatan produksi makanan kemasan modern diiringi dengan
inovasi produk. Diharapkan konsumen cerdas akan beralih ke makanan kemasan modern
sehingga mempercepat ekspor dan menjadikan indonesia sebagai produsen food and
beverage regional berskala internasional.
Tidak hanya sebatas diskusi di gedung kementerian perindustrian jakarta selatan, penulis juga
diajak langsung untuk visit industry, pt. Mayora indah, pabrik jatake ii. Perusahaan penghasil
produk makanan dan minuman dalam negeri ini telah mengimplementasikan konsep industri 4.0.
Inovasi produk seperti biskuit, sereal, kembang gula, dan minuman yang kita jadikan cemilan
sehari-hari telah dikembangkan melalui proses digital.

Sebagai perusahaan besar yang sudah beroperasional sejak tahun 2009, pt. Mayora indah tbk
telah memiliki kebijakan yang sesuai dengan konsep industry 4.0, diantaranya menjamin
ketersediaan pasokan bahan baku dari sumber daya yang mencakup aspek teknis, harga, jumlah
dan jangka waktu penyediaan produksi, memenuhi ketersediaan pembiayaan industri yang layak
secara ekonomis, melakukan pemanfaatan teknologi melalui regulasi dan insentif, mengadakan
ketersediaan energi (pembangkit dan transmisi) serta sarana & prasarana, transportasi dan
logistik yang dapat dimanfaatkan sehingga layak operasional secara teknis, dan mendapat
kepastian hukum yang tidak tumpang tindih terkait kewenangan pengembangan, pembinaan dan
pengawasan sehingga tercipta iklim industri yang efektif dan efisien.

Revolusi industri makanan dalam negeri ini dimulai dari menerapkan pemeriksaan kualitas


proses lini produksi meliputi incoming material inspection (pemeriksaan pada saat penerimaan
bahan), audit supplier (pemeriksaan pemasok bahan), field process inspection (pemeriksaan
proses produksi), finished goods final inspection (pemeriksaan akhir pada barang jadi),
dan sensory evaluation test (tes evaluasi sensorik). Semua itu dilakukan base on digital
process yang dirangkum dalam quality mayora system (qms).

4.0 yang diterapkan, produk-produk mayora yang terkenal dengan tagline "satu lagi dari
mayora... ." telah dilirik oleh pasar internasional. Kualitas terbaik telah diakui dengan permintaan
pasar yang tinggi. Sebut saja permen kopiko, biskuit roma, sereal energen, dan coklat beng-beng.

Jadi, sudah sangat jelas bahwa teknologi internet of things atau yang biasa disingkat dengan iot
bisa dikatakan ciri dari era industri 4.0 yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi,
produktivitas, dan kualitas dari industri makanan dan minuman dalam negeri.

Standar pengelolaan ekspor menurut revolusi industry 4.0 yaitu:

1. Sertifikasi minyak sawit lestari (Sustainable palm oil , SPO)


2. Sertifikasi standar Hazard Analys and Critical Control Points (HACCP)
3. Code of Conduct for Responsible Fisheries(CCRF)
2. Tantangan yang dihadapi bidang biologi dalam revolusi industry 4.0?
Jawab:
Sejauh ini telah terjadi beberapa kali revolusi industri dalam sejarah umat manusia,
dimulai dengan revolusi industri pertama dimana perusahaan dapat meningkatkan produksinya
setelah ditemukan mesin uap dan tenaga air. Selanjutnya pada revolusi industri kedua yang
ditandai dengan penemuan listrik, kalangan industri menggunakannya untuk melalukan produksi
massal. Tenaga manusia dapat dihemat lagi dengan kedatangan Revolusi ketiga yang mempunyai
misi otomosi produksi yang merupakan buah dari penemuan elektronik dan teknologi informasi.
Dan terakhir, Revolusi Industry 4.0 yang basisnya adalah revolusi industri ketiga dan dengan
karakteristik pudarnya batas antara ranah fisik, digital dan biologi.

Konsep dari revolusi industry 4.0 yang selanjutnya disingkat menjadi RI 4.0 didefiniskan
sebagai perubahan yang revolusioner berbasiskan berbagai teknologi terkini. Revolusi ini
ditandai dengan munculnya cyber-physical-system, Internet of Thing (IoT), Big Data, dan aneka
layanan memanfaatkan IT. Selain itu RI 4.0 dapat dikatakan sebagai perubahan revolusioner
yang terjadi ketika Teknologi Informasi diterapkan pada semua Industri.Terdapat perubahan
besar (megatrend) pada ketiga aspek utama RI 4.0 yaitu pada 1) aspek physical meliputi
Automous Vehicle, 3D printing, Advance robotic, dan material baru; 2) aspek digital yang
ditandai dengan telah hadirnya Internet of Things (IoT), Big data, Blockchain, dan Platforms,
dan 3) aspek Biologi yang progresnya telah mulai dirasakan yaitu Genome dan biologi sintetis.

Koneksi global, kecerdasan buatan, dan otomasi telah membuat disrupsi dibidang
ekonomi. Teknologi dan inovasi telah bergabung menumbuhkan produktifitas pada perusahaan.
Pekerjaan baru bermunculan dan sebagian pekerjaan lama berangsur hilang. Pekerjaan rutin yang
biasanya dilakukan oleh tenaga manusia berangsur digantikan oleh tenaga robot. Sebagai contoh
dengan penemuan driverless vehicle maka pekerjaan sopir tidak dibutuhkan lagi. Dengan
kehadiran robot maka berakibat kepada hilangnya sumber penghidupan manusia, akan tetapi
manusia telah dianugerahkan talenta dan kreativitas tidak dimiliki oleh robot yang sejatinya
dapat memunculkan pekerjaan-pekerjaan baru yang belum ada sebelumnya. Pada saat ini sudah
mulai bermunculan pekerjaan baru seperti Gene designer, Big Data dan AI scientist, eSport,
Cyber security, Elderly Care, dan lain lain.

Perubahan yang disebabkan oleh RI 4.0 telah membuat institusi publik dan organisasi
mendefinisikan ulang bagaimana seharusnya mereka beroperasi. Pada masa revolusi industri ke
dua, seorang pengambil keputusan baik pada pemerintahan dan organisasi mempunyai waktu
yang cukup untuk mempelajari sebuah masalah yang muncul dan melakukan respon yang
dibutuhkan. Akan tetapi tidak untuk masa RI 4.0, pengambilan keputusan dan respon harus
cepat, sehingga perlu memanfaatkan teknologi Big Data dan Kecerdasan Buatan. Untuk
menyikapi ini maka sebagian pemerintah di kota-kota maju di berbagai belahan dunia sudah
memperlakukan kota mereka seperti sebuah perusahaan yang berusaha menjaring dan menarik
orang-orang kreatif dan berbakat untuk menjadi warga kota mereka.

Bagaimana Merespon RI 4.0 dalam Persfektif Institusi dan Teknologi


Dari sudut pandang institusi, RI 4.0 membawa harapan dan tantangan. Harapannya adalah
adanya peluang efisiensi dan produktivitas yang akan membuka pasar baru dan pertumbungan
ekonomi. Pada saat yang bersamaan, revolusi industri menimbulkan tantangan khususnya
gangguan terhadap tenaga kerja. Keuntungan terbesar adalah bahwa RI 4.0 mempunyai
kemampuan untuk meningkatkan kualitas hidup, orang dapat bekerja lebih baik dan waktu yang
lebih sedikit, dan kebutuhan mereka dapat dipenuhi secara lebih efisien dan dalam platform
digital. Dengan demikian semua pekerjaan rutin akan hilang karena akan dikerjakan oleh robot
dan peran individu dalam organisasi akan berhubungan dengan aktivitas audit, berinovasi dan
berfikir kritis.
Dengan memperhatikan hal di atas, untuk merespon RI 4.0 dalam perspektif institusi maka
institusi perlu punya karakter kreatif. Dengan demikian sebuah institusi memerlukan orang yang
bertalenta, ingin tahu, kreatif, berkompetensi dan berkemauan. Orang orang inilah nantinya akan
menemukan dan mencobakan sebuah teknologi baru pada institusi mereka. Untuk mempunyai
daya saing, institusi membutuhkan teknologi dan mengakui/mendukung keberadaan orang yang
menjadi sentral di dalam teknologi tersebut. Dengan demikian, respon instusi terhadap RI 4.0
adalah mendukung adopsi dan mencobakan teknologi baru untuk meningkatkan kapasitas
organisasi, dan pada sisi lain, mengimplementasikan strategi pengembangan sumber daya
manusia untuk membuat organisasi lebih kreatif.

1. Minyak sawit Indonesia di tolak Uni Eropa. Ada apa?


Karena alas an pengurangan hutan (deforestasi) Parlemen Uni Eropa menuding
berkurangnya hutan global disebabkan peningkatan produksi dan konsumsi komoditi
pertanian dan juga Pelanggaran HAM Parlemen Uni Eropa menuding pendirian dan
pengoperasian perkebunan kelapa sawit di banyak Negara.
2. Kinerja perikanaan nasional tercoreng kegagalan ekspor tahun 2017 karena penolakan
produk laut

Solusi yang bisa dihadapi dari tantangan ini yaitu melakukan peningkatan dan perbaikan
standarisasi dalam bidang biologi di Indonesia.

3. Upaya yang dilakukan Indonesia untuk menghadapi tantangan revolusi Industry 4.0 khususnya
dalam bidang biologi?
Jawab:
1. langkah pertama kebijakan yakni memastikan adanya link and match antara kompetensi
tenaga kerja, kebutuhan pasar kerja dengan industri berbasis teknologi digital.
2. langkah kedua adalah memfasilitasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi. Transformasi
program dan desain pelatihan dan pendidikan secara simultan, juga harus beriringan
dengan upaya memfasilitasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi.
3. meminta mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan agar siap
bersaing di dunia kerja. Mahasiswa juga dituntut memiliki kompetensi yang berada di
atas standar karena kalau berada di atas standar pasti dapat memenangkan persaingan
global.
4. meminta perguruan tinggi menyesuaikan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia
kerja.
5. Melakukan inovasi bioteknologi yang dapat meningkatkan mutu sandang dan pangan di
Indonesia.

6. Perbaikan sumber daya manusia (SDM)

Banyak hal yang harus diubah oleh negara yang ingin maju. Hal ini juga berlaku bagi
Indonesia, terlebih saat ini Indonesia tengah menghadapi era revolusi industri 4.0 dengan
tingkat persaingan yang semakin ketat. Dari sejumlah perubahan yang harus dilakukan,
perbaikan SDM adalah salah satu hal yang harus sangat diperhatikan. Perbaikan tersebut
dapat terlaksana salah satunya dengan cara mengubah metode pembelajaran dalam dunia
pendidikan yang ada.Setidaknya ada tiga hal yang perlu diubah Indonesia dari sisi
edukasi. Pertama dan yang paling fundamental adalah mengubah sifat dan pola pikir
anak-anak muda Indonesia saat ini. Kedua, pentingnya peran sekolah dalam mengasah
dan mengembangkan bakat generasi penerus bangsa. Ketiga dan yang terakhir adalah
pengembangan kemampuan institusi pendidikan tinggi untuk mengubah model
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini.

7. Peran pemerintah dalam mengubah metode pembelajaran pendidikan

Pemerintah tentu saja memiliki peran yang sangat penting dalam perubahan metode
pembelajaran pendidikan yang ada di Indonesia saat ini. Fasilitas yang sesuai dengan
kebutuhan anak-anak merupakan hal yang penting untuk disediakan oleh pemerintah.
Salah satu caranya adalah dengan menyediakan teknologi yang mumpuni. Diperlukan
perpindahan makna KKN menjadi Komunikasi, Kolaborasi, dan Networking untuk
membangun generasi muda Indonesia yang lebih baik.Dengan menyediakan berbagai
fasilitas yang sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman, diharapkan anak-anak muda
Indonesia dapat mengantongi bekal yang cukup dalam menghadapi berbagai tantangan di
era revolusi industri 4.0 ini. Mengingat kondisi teknologi yang selalu berubah, diperlukan
kemampuan adaptasi yang tinggi agar tidak ketinggalan zaman. Anak-anak muda
Indonesia juga diharapkan mampu bersaing dan memiliki nilai-nilainya sendiri.

8. Mengusung pendidikan 4.0

Pendidikan 4.0 merupakan istilah umum yang dipakai oleh para ahli teori pendidikan
untuk menggambarkan beragam cara dalam mengintegrasikan teknologi cyber, baik
secara fisik maupun tidak, ke dalam dunia pembelajaran. Konsep ini juga merupakan
lompatan dari Pendidikan 3.0 yang lebih mencakup pertemuan ilmu saraf, psikolofi
kognitif, dan teknologi pendidikan menggunakan teknologi digital dan mobile Sistem
otomatisasi berbasis komputer tersebut membuat mesin industri tak lagi dikendalikan
oleh manusia. Dampak yang dihasilkan berupa semakin murahnya biaya produksi dan
mulai digunakannya komputer dalam bidang pendidikan. Dalam hal ini, pendidikan 4.0
berada jauh di atas hal tersebut. Bahkan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 merupakan
fenomena yang timbul sebagai respon terhadap kebutuhan revolusi industri 4.0, di mana
manusia dan mesin diselaraskan untuk memperoleh solusi, memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi, serta menemukan berbagai kemungkinan inovasi baru yang dapat
dimanfaatkan bagi perbaikan kehidupan manusia modern.

Anda mungkin juga menyukai