Anda di halaman 1dari 8

Nama : Puspa Arinda Ginting

Kelas : matematika 22 B

Matakuliah : Biologi umum

Nim : 4223230011

Latihan Bab 6

1. Melalui searching pada jaringan internet, temukanlah perbedaan biodiversitas


antara

Indonesia dengan negara tetangga Malaysia

Jawaban : Melalui searching pada jaringan internet, temukanlah perbedaan


biodiversitas antara

Indonesia dengan negara tetangga Malaysia melalui pencarian di jaringan internet:

1. Keanekaragaman Hayati Laut

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi, terutama di


kawasan kepulauan yang sangat luas. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Di Indonesia terdapat lebih dari 600
jenis karang dan lebih dari 3.000 spesies ikan laut. Sedangkan di Malaysia,
keanekaragaman hayati laut tidak sebanyak Indonesia.

2. Keanekaragaman Hayati Hutan

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati hutan yang sangat tinggi. Indonesia


memiliki sekitar 10% dari total keanekaragaman hayati dunia dan hutan hujan
tropisnya adalah salah satu yang terbesar di dunia. Sedangkan Malaysia, meskipun
memiliki banyak hutan hujan tropis, jumlah keanekaragaman hayati hutan Malaysia
jauh lebih rendah daripada Indonesia.

3 Keanekaragaman Hayati Flora dan Fauna

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati flora dan fauna yang sangat tinggi.
Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah spesies tumbuhan dan binatang
terbesar di dunia. Beberapa contoh spesies endemik di Indonesia termasuk orangutan
Sumatera, harimau Sumatera, dan komodo. Sedangkan Malaysia memiliki beberapa
spesies endemik yang terkenal, seperti badak sumbu, orangutan Borneo, dan anjing laut.
4. Status Konservasi

Indonesia dan Malaysia memiliki tantangan yang sama dalam hal konservasi lingkungan
dan keanekaragaman hayati. Meskipun demikian, Indonesia memiliki lebih banyak
spesies yang terancam punah dibandingkan dengan Malaysia. Hal ini disebabkan oleh
adanya kegiatan pembangunan yang merusak lingkungan dan perburuan liar. Dalam
kesimpulan, terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal biodiversitas antara
Indonesia dan Malaysia. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang lebih tinggi,
terutama di laut dan hutan, dan memiliki jumlah spesies yang lebih banyak. Meskipun
demikian, kedua negara ini menghadapi tantangan yang sama dalam hal konservasi
lingkungan dan keanekaragaman hayati.

2. Temukan contoh-contoh biodiversitas indonesia yang bermanfaat untuk


biopangan,

biofarmasi, bioenergi, biosandang, biopapan dan bioperlindungan lingkungan.

Jawaban : Berikut adalah contoh-contoh biodiversitas Indonesia yang bermanfaat untuk


beberapa bidang:

1. Biopangan: Padi, jagung, ubi jalar, pisang, kelapa, coklat, kopi, rempah-rempah,
dan buah-buahan tropis seperti durian, rambutan, manggis, dan pepaya.

2. Biofarmasi: Tanaman obat seperti jamu, kunyit, temulawak, dan bawang putih,
serta hewan laut seperti teripang (gamat), ikan gabus, dan kerang hijau yang
memiliki kandungan senyawa bioaktif untuk pengobatan.

3. Bioenergi: Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk bioenergi meliputi
kelapa sawit, tebu, jagung, dan bahan bakar hayati seperti jarak, bunga matahari,
dan minyak kelapa.

4. Biosandang: Biodiversitas yang dapat dimanfaatkan untuk produk-produk tekstil


seperti kapas, sutra, dan rotan.

5. Biopapan: Kayu-kayuan seperti jati, meranti, dan balsa yang digunakan untuk
keperluan konstruksi dan pengolahan kayu.

6. Bioperlindungan lingkungan: Hutan hujan tropis Indonesia yang merupakan


habitat bagi ribuan spesies flora dan fauna, serta terumbu karang dan mangrove
yang berfungsi sebagai penyangga ekosistem pesisir dan memberikan
perlindungan bagi keanekaragaman hayati

3. Kembangkan hipotesa-hipotesa penyebab biodiversitas pulau-pulau di Indonesia


berbeda-beda dan memiliki biodiversitas yang spesifik untuk pulau tertentu.

Jawaban : Hipotesis penyebab perbedaan biodiversitas antara pulau-pulau di Indonesia


antara lain:

1. Sejarah Geologi: Sejarah geologi setiap pulau di Indonesia berbeda-beda. Proses


pembentukan dan letak geografis masing-masing pulau dapat mempengaruhi
kondisi lingkungan dan iklim yang berbeda di setiap pulau. Hal ini dapat
mempengaruhi jenis tumbuhan dan hewan yang hidup di setiap pulau, sehingga
memunculkan spesies yang berbeda-beda.

2. Faktor Lingkungan: Faktor lingkungan seperti suhu, curah hujan, kelembaban,


dan jenis tanah dapat mempengaruhi keberadaan spesies yang hidup di setiap
pulau. Sebagai contoh, pulau-pulau di Indonesia yang terletak di daerah tropis
memiliki keanekaragaman hayati yang lebih tinggi karena kondisi lingkungan
yang lebih ideal untuk pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan dan hewan.

3. Aksesibilitas dan Isolasi: Beberapa pulau di Indonesia relatif terisolasi dan sulit
diakses. Hal ini dapat mempengaruhi persebaran spesies yang hidup di pulau
tersebut. Beberapa spesies mungkin hanya dapat ditemukan di pulau tertentu
karena tidak bisa menyebar ke pulau lain yang terpisah oleh laut atau jarak yang
jauh.

4. Aktivitas Manusia: Aktivitas manusia seperti pengembangan pertanian,


pertambangan, dan industri dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati di
setiap pulau. Selain itu, perdagangan dan migrasi manusia juga dapat membawa
spesies dari luar pulau, yang dapat mempengaruhi ekosistem lokal dan
keberadaan spesies asli.

5. Evolusi: Setiap spesies berevolusi untuk bertahan hidup di lingkungannya. Faktor


-faktor seperti kepadatan populasi, persaingan, dan tekanan predator dapat
mempengaruhi evolusi spesies. Hal ini dapat mengarah pada munculnya spesies
yang unik dan berbeda-beda di setiap pulau.

Kombinasi dari faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan perbedaan keanekaragaman


hayati di setiap pulau di Indonesia.
4. Kemukakanlah pendapatmu mengapa dalam menghadapi revolusi industri 4.0
Indonesia memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan dengan negara-negara
lain

Jawaban : Pendapat saya adalah bahwa Indonesia memiliki beberapa keunggulan dalam
menghadapi Revolusi Industri 4.0 dibandingkan dengan negara-negara lain. Beberapa
faktor yang menjadi dasar pendapat saya adalah:

1. Demografi yang besar dan terampil: Indonesia adalah negara dengan populasi
terbesar keempat di dunia, dengan lebih dari 270 juta jiwa. Hal ini menandakan
potensi sumber daya manusia yang besar dan terampil yang dapat dimanfaatkan
untuk membangun ekonomi digital. Selain itu, banyak anak muda Indonesia yang
mahir dalam teknologi, terutama dalam penggunaan media sosial.

2. Potensi pasar yang besar: Indonesia adalah pasar potensial yang besar bagi
perusahaan teknologi dan industri, dengan pertumbuhan yang pesat dalam
penetrasi internet dan penetrasi smartphone. Hal ini menandakan bahwa
Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mendorong investasi dalam sektor
digital dan meningkatkan konsumsi digital.

3. Ketersediaan sumber daya alam: Indonesia memiliki sumber daya alam yang
melimpah, termasuk bijih nikel, bijih besi, batubara, gas alam, dan minyak bumi.
Sumber daya ini dapat dimanfaatkan dalam industri 4.0, terutama dalam
produksi baterai untuk kendaraan listrik, yang menjadi tren global.

4. Pemerintah yang proaktif: Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan


berbagai kebijakan dan program yang bertujuan untuk mempercepat adopsi
teknologi digital dan inovasi, seperti penciptaan digital innovation park,
penciptaan startup bursa efek, dan program e-commerce. Hal ini menandakan
keseriusan pemerintah dalam memajukan industri digital di Indonesia.

Dalam kesimpulannya, Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dalam


Revolusi Industri 4.0.

5. Pendapat sementara apa saja yang dapat kamu kemukakan untuk menjelaskan
mengapa biodiversitas yang dimiliki Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan negara lain.

Jawaban : Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa biodiversitas di


Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Berikut adalah beberapa
pendapat sementara yang dapat dijelaskan:

1. Letak geografis Indonesia yang strategis

Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudra besar
(Pasifik dan Hindia), menjadikannya sebagai tempat bertemunya berbagai spesies flora
dan fauna dari kedua benua dan samudra. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan unik.

2. Luas wilayah Indonesia yang besar

Indonesia memiliki luas wilayah yang sangat besar, sehingga memungkinkan terdapat
banyak jenis ekosistem yang berbeda-beda, seperti hutan hujan tropis, sabana, gurun,
dan lain sebagainya. Masing-masing ekosistem ini memiliki kondisi lingkungan yang
berbeda dan mendukung keberadaan spesies flora dan fauna yang beragam.

3. Iklim tropis

Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, sehingga
memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang khas. Selain itu,
iklim tropis juga memungkinkan terjadinya proses evolusi yang cepat dan menghasilkan
spesies-spesies baru yang unik.

4. Keanekaragaman suku bangsa

Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayahnya.
Setiap suku bangsa memiliki kearifan lokal dalam memanfaatkan hayati dan sumber
daya alam yang berbeda-beda, sehingga dapat mempertahankan keanekaragaman
hayati dan lingkungan hidup.

5 Kebijakan konservasi yang diterapkan pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menetapkan berbagai kebijakan dan program konservasi


untuk mempertahankan keanekaragaman hayati di Indonesia. Misalnya, pengembangan
taman nasional, kawasan lindung, dan pengembangan konservasi satwa liar. Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai negara yang peduli dengan lingkungan dan memiliki
komitmen untuk mempertahankan keanekaragaman hayati yang dimilikinya.

6. Temukanlah suatu model hubungan antara pembukaan hutan dengan penurunan


biodiversitas pada suatu habitat.
Jawaban : Berdasarkan penelitian dan data yang tersedia, terdapat banyak bukti yang
menunjukkan bahwa pembukaan hutan berkontribusi signifikan terhadap penurunan
biodiversitas pada suatu habitat. Beberapa model yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan ini antara lain:

1. Model teori island biogeography

Model ini mengemukakan bahwa semakin besar suatu habitat, semakin tinggi pula
tingkat keanekaragaman hayati di dalamnya. Pembukaan hutan dapat mempersempit
atau menghancurkan habitat asli sehingga memperkecil ukuran habitat dan berdampak
pada penurunan keanekaragaman hayati di dalamnya.

2. Model kehilangan habitat

Model ini mengasumsikan bahwa setiap spesies memiliki kebutuhan spesifik dalam hal
lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Pembukaan hutan
dapat menghilangkan atau mempersempit habitat yang dibutuhkan oleh spesies tertentu
sehingga spesies tersebut menjadi terancam punah atau mengalami penurunan populasi.

3. Model efek tepi hutan (edge effect)

Model ini mengemukakan bahwa ketika hutan dibuka, akan terbentuk batas atau tepi
hutan yang memisahkan area hutan dengan area yang telah dibuka. Tepi hutan memiliki
kondisi lingkungan yang berbeda dengan area hutan yang lebih dalam. Kondisi
lingkungan yang berbeda ini dapat mengubah struktur ekosistem dan menyebabkan
perubahan populasi spesies di area tersebut, sehingga menyebabkan penurunan
keanekaragaman hayati.

4. Model fragmentasi habitat

Model ini mengemukakan bahwa pembukaan hutan dapat menyebabkan fragmentasi


atau pemisahan suatu habitat menjadi beberapa bagian kecil yang terpisah-pisah.
Fragmentasi habitat ini dapat mengurangi interaksi antar spesies, mempersempit ruang
gerak spesies, serta mengurangi akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan, sehingga
berdampak pada penurunan keanekaragaman hayati.

Dalam kesimpulannya, model-model tersebut menunjukkan bahwa pembukaan hutan


dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati pada suatu habitat. Oleh
karena itu, upaya konservasi dan restorasi habitat asli sangat penting untuk
meminimalisir dampak buruk dari pembukaan hutan pada biodiversitas.

7. Temukanlah satu kasus degradasi lingkungan di daerahmu dan apa saja solusi
yang mungkin dapat kamu lakukan untuk meminimalisasi degradasi kualitas
lingkungan tersebut

Jawaban : Kasus degradasi lingkungan di daerah saya adalah pencemaran sungai oleh
limbah industri. Beberapa pabrik di sekitar daerah ini membuang limbah cair mereka
langsung ke sungai, yang menyebabkan pencemaran air dan mengancam kesehatan
manusia serta ekosistem di sekitar sungai.

Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi degradasi kualitas
lingkungan tersebut, di antaranya:

1. Menerapkan aturan yang lebih ketat dan memperketat penegakan hukum


terhadap pabrik yang membuang limbah ke sungai. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara meningkatkan inspeksi dan pengawasan terhadap pabrik-pabrik
tersebut.

2. Mengajak masyarakat dan perusahaan untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga


kebersihan lingkungan dan memberi tahu mereka tentang dampak negatif dari
pembuangan limbah ke sungai.

3. Membuat sistem pengolahan air limbah yang lebih baik dan memperkenalkan
teknologi pengolahan air limbah yang lebih efektif dan ramah lingkungan.

4. Mengadakan kampanye untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya


dan mendorong perusahaan untuk beralih ke bahan kimia yang lebih ramah
lingkungan.

5. Mengadakan program penanaman pohon di sepanjang sungai untuk membantu


menjaga kualitas air dan mengurangi dampak limbah.

6. Mengadakan program edukasi lingkungan yang lebih luas dan menekankan


pentingnya menjaga lingkungan bagi keberlangsungan hidup kita dan masa
depan generasi selanjutnya.

Dengan mengimplementasikan beberapa solusi tersebut, diharapkan dapat


meminimalisasi degradasi kualitas lingkungan di daerah saya dan menjaga
keberlangsungan hidup manusia serta ekosistem di sekitar sungai.
8. Hipotesis apakah yang dapat dikembangkan dari degradasi kualitas lingkungan
terhadap biodiversitas pada suatu ekosistem di Indonesia?

Jawaban :

1. Degradasi kualitas lingkungan menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati


pada suatu ekosistem di Indonesia.

2. Kehilangan habitat akibat degradasi lingkungan berdampak pada berkurangnya


populasi spesies tertentu dalam ekosistem di Indonesia.

3. Pencemaran lingkungan mempengaruhi interaksi antarspesies dalam ekosistem


dan berdampak pada penurunan keanekaragaman hayati di Indonesia.

4. Perubahan iklim yang terjadi akibat degradasi lingkungan mempengaruhi


ketersediaan sumber daya bagi keanekaragaman hayati di Indonesia.

5. Kegiatan manusia seperti penebangan hutan, pembakaran lahan, dan


penangkapan ikan secara berlebihan berkontribusi pada degradasi lingkungan
dan penurunan keanekaragaman hayati di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai