Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH: PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

LAPORAN MINI RISET


BIOLOGI UMUM
AKURASI DATA KELAHIRAN TERNAK

NAMA : JOHANDRE ILHAM RAJAGUKGUK


NIM : 4183141082
PRODI : BIOLOGI DIK B 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah laporan mini riset ini. Saya telah menyusun makalah laporan
mini riset ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan
dan kekurangan. Harapan saya, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang
agar lebih baik dari sebelumnya.
Pada dasarnya makalah laporan mini riset ini saya sajikan untuk
membahas tentang “Akurasi Data Kelahiran Ternak”. Untuk lebih jelas simak
pembahasan dalam makalah laporan mini riset ini. Mudah-mudahan laporan mini
riset ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam “Akurasi Data Kelahiran
Ternak” tentang kepada kita semua.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas makalah laporan mini riset
”Akurasi Data Kelahiran Ternak” ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan tugas makalah laporan mini riset “Akurasi Data Kelahiran Ternak”
ini. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Terima kasih.

Medan, 25 November 2018

JOHANDRE ILHAM R.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................................. 3
2.1 Ternak .......................................................................................... 3
2.2 Peternakan .................................................................................... 3
2.3 Bangsa dan Tipe Ternak Sapi ....................................................... 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 6
3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan .................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................. 6
3.3 Prosedur Kerja .............................................................................. 6
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 7
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 7
4.2 Pembahasan .................................................................................. 8
4.3 Jawaban Pertanyaan ..................................................................... 8
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 11
5.2 Saran ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Peternakan merupakan suatu bagian dari kehidupan manusia yang juga
memegang peran penting kebutuhan manusia. Jika dilihat lebih jauh peternakan
merupakan suatu usaha yang sangat menjanjikan untuk kedepannya. Dari fakta
yang ada sangat banyak manusia yang mengkonsumi daging hewan, setiap hari
lebih dari 380 juta hewan setiap hari dan 140 miliar hewan yang dikonsumsi
manusia dalam satu tahun. Melihat fakta di atas memang sangat menjanjikan
apabila menjadi seorang peternak. Dengan semakin banyaknya orang
mengkonsumsi daging, telur, susu, dan hasil ternak lainnya, maka akan semakin
besar peluang untuk menjadi peternak sukses.
Usaha ternak merupakan suatu proses mengkombinasikan faktor – faktor
produksi berupa lahan, ternak, tenaga kerja, dan juga modal untuk menghasilkan
produk peternakan. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur
yaitu bibit, pakan, dan manajemen atau pengelolaan. Manajemen mencakup
pengelolaan perkawinan, pemberian pakan, perkandangan, dan kesehatan ternak.
Manajemen juga mencakup penanganan hasil ternak, pemasaran, dan pengaturan
tenaga kerja.
Hewan ternak serta hasil ternak memiliki peranan yang sangat penting
dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Selain itu, hewan ternak dan hasil
ternak memberikan sumbangan yang sangat besar di berbagai sektor kehidupan
manusia, mulai dari pangan, industri, ekonomi, sosial budaya, maupun pada
sektor lingkungan hidup yang akan dibahas dalam makalah ini

1.2 Rumusan masalah


1. Apa saja jenis-jenis hewan ternak yang ada dalam peternakan yang di
observasi?
2. Bagaimana ciri-ciri dari masing-masing jenis hewan ternak tersebut?
3. Bagaimana ciri-ciri hewan ternak yang sedang mengalami kebuntingan?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang jenis-jenis hewan ternak yang ada dalam peternakan
yang di observasi.
2. Mengetahui tentang ciri-ciri dari masing-masing jenis hewan ternak
tersebut.
3. Mengetahui tentang ciri-ciri hewan ternak yang sedang mengalami
kebuntingan.

1.4 Manfaat
1. Membantu untuk mengetahui tentang jenis-jenis hewan ternak yang ada
dalam peternakan yang di observasi.
2. Membantu untuk mengetahui tentang ciri-ciri dari masing-masing jenis
hewan ternak tersebut.
3. Membantu untuk mengetahui tentang ciri-ciri hewan ternak yang sedang
mengalami kebuntingan.

2
BAB 1I
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Ternak
Ternak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai sumber
pangan, sumber bahan baku industri, atau dipelihara untuk membantu pekerjaan
manusia. Usaha-usaha untuk memelihara atau pemeliharaan ternak disebut
sebagai peternakan (atau perikanan, untuk kelompok hewan tertentu) dan usaha
peternakan ini secara umum masuk pada bagian dari kegiatan pertanian.
Ternak bisa berupa binatang apa pun (termasuk serangga dan vertebrata
tingkat rendah seperti ikan dan katak). Namun demikian, dalam percakapan
sehari-hari orang biasanya merujuk kepada unggas dan mamalia domestik, seperti
ayam, angsa, kalkun, atau itik untuk unggas, serta babi, sapi, kambing, domba,
kuda, atau keledai untuk mamalia. Dan untuk tambahan, di beberapa daerah di
dunia juga dikenal hewan ternak yang khas seperti unta, llama, bison, burung
unta, dan tikus belanda mungkin sengaja dipelihara sebagai ternak.
Jenis hewan ternak ini sangat bervariasi di seluruh dunia, menyebar ke
seluruh bagian dan ternak ini juga hidupnya tergantung pada sejumlah faktor
seperti iklim, permintaan konsumen, daerah asal, budaya lokal, dan topografi.
Beberapa kelompok hewan selain unggas dan mamalia yang biasa
dipelihara oleh manusia juga disebut (hewan) ternak, khususnya apabila dipelihara
di tempat khusus dan tidak dibiarkan berkelana di alam terbuka (Frandson : 1992)

2.2 Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan
hewan ternak untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Pengertian
peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan
perbedaannya teretak pada tujuan yang ditetapkan.
Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-
prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara
optimal.

3
Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu
peternakan hewan besar seperti sapi, kerau dan kuda, sedang kelompok kedua
yaitu peternakan hewan kecil sepertiayam, kelinci dan hewan ternak lainnya.
Suatu usaha agribisnis seperti peternakan harus mempunyai tujuan, yang
berguna sebagai evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau
benar Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sebagai cara memperoleh
keuntungan.
Bila tujuan ini yang ditetapkan maka segala prinsip ekonomi perusahaan,
ekonomi mikro dan makro, konsep akuntansi dan manajemen harus diterapkan.
Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan untuk pemanfaatansumber daya
(Aak : 2003)

2.3 Bangsa Dan Tipe Ternak Sapi


Asal usul ternak sapi, bangsa dan tipe ternak sapi yang sekarang ada
berasal dari:
1. Bos Sondaicus (Banteng), Merupakan sapi asli Indonesia yang sampai
sekarang masih ada di ujung kulon (Pulau Jawa). Contoh :
 Sapi Bali
 Sapi Madura
 Sapi Jawa
 Sapi Sumatera

2. Bos Indicus/Zebu (sapi-sapi India), Merupakan sapi berpunuk yang berasal dari
India Dan Menyebar ke daerah- daerah tropis. Contoh :
 Sapi Brahman (sapi pedaging dan penarik)
 Sapi Ongole, keturunan Brahman (sapi pedaging)
 Sapi Sahiwal
 Sapi Kankrey atau Sapi Guzerat
 Sapi Khrisna Valley
 Sapi Boran

4
3. Bos Taurus (Sapi sapi Eropa), Merupakan sapi tidak berpunuk yang
menurunkan sapi yang terkenal dewasa ini yang tersebar di daerah sub tropis.
Contoh :
 Sapi Hereford (sapi pedaging)
 Sapi Aberdeen Angus (Angus) (sapi pedaging)
 Sapi Simmental/Metal (sapi pedaging)
 Sapi Frisian Holstein (sapi perah)
 Sapi Limousin
 Sapi Shorthorn
 Sapi Santa Gertrudis
 Sapi Chianina
 Sapi Yersey
 Sapi Brown Swiss
(Partodihardjo: 1982)

5
BAB 1II
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Hari/Tanggal : 13 November 2018
Waktu Pelaksanaan : 13.00-15.30
Tempat : Jl. Suasa Raya Pasar 3 Ujung Mabar

3.2 Alat dan Bahan

No Alat Bahan
1 Handphone Sapi
2 Buku Kambing
3 Pulpen -
4 Penggaris -

3.3 Prosedur Kerja


1. Carilah peternakan yang ada di sekitar tempat tinggalmu
2. Pada data pengamatan register induk, isilah kolom nama pemilik, alamat
ternak, nomor telinga/badan, asal ternak, jenis ternak (sapi/kambing//dll)
warna bulu.
3. Amati dan diagnosa apakah ternak tersebut mengalami kebuntingan. Jika

mengalami kebuntingan, isilah tabel dengan tanda ceklis(✔)dan tanda (X)

jika tidak mengalami kebuntingan


4. Dokumentasikan ternak yang diamati sebagai bukti hasil pengamatan
5. Buatlah laporan pelaksanaan miniriset.

6
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


No Nama Alamat Nama Nomor Asal Jenis Bangsa Warna Diagnosa
Pemilik Ternak Telonga/ Ternak Ternak Bulu Kebuntingan
Badan
Jl.
Suasa
Putih
Raya Bos
1 M. Seno Sapi - Siantar Brahman dan ✔
Pasar 3 indicus
Hitam
Ujung
Mabar
Jl.
Suasa
Raya Limousi
2 M. Seno Sapi - Siantar Bos taurus Coklat X
Pasar 3 n
Ujung
Mabar
Jl.
Suasa Bos Hitam,
Raya sandaicus Putih
3 M. Seno Sapi - Siantar Lokal X
Pasar 3 dan bos dan
Ujung indicus Coklat
Mabar
Jl.
Suasa
Raya Kambing
4 M. Seno Kambing - Siantar Lokal Coklat X
Pasar 3 Kacang
Ujung
Mabar
Jl.
Suasa
Raya
5 M. Seno Kambing - Siantar Lokal Biri-biri Putih ✔
Pasar 3
Ujung
Mabar

7
4.2 Pembahasan
Dari praktikum yang kami lakukan di Jl. Suasa Raya Pasar 3 Ujung
Mabar, kami mengobservasi peternakan sapi dan juga kambing milik Muhammad
Seno. Disitu kami menemukan beberapa jenis sapi dan juga kambing dengan
jenis, bangsa dan juga warna yang berbeda-beda.
Pada ternak sapi kami menemukan 3 jenis sapi ternak yaitu sapi brahman,
sapi limousin dan juga sapi lokal. Sapi brahman merupakan sapi dengan bangsa
Bos indicus. Sapi brahman yang ada di peternakan tersebut memiliki warna bulu
yaitu hitam dan putih dengan postur tubuh yang cukup besar dengan kisaran umur
sekitar 2 tahun. Sapi limousin merupukan sapi dengan bangsa Bos taurus. Sapi
limousin yang ada di peternakan memiliki warna bulu coklat dan memiliki postur
tubuh besar dan kisaran umur sekitar 2 tahun juga. Dan sapi lokal merupakan sapi
dengan bangsa Bos sandaicus dan Bos indicus. Sapi lokal yang ada di peternakan
memiliki warna coklat dan postur tubuhnya tidak sebesar sapi limousin dan
brahman. Dan pada peternakan ini sapi brahman sedang mengalami kebuntingan.
Pada ternak kambing kami menemukan 1 jenis kambing ternak yaitu
kambing lokal. Sapi lokal ini memilki dua bangsa yaitu bangsa kambing kacang
dan juga kambing biri biri. Kambing kacang memiliki warna buru coklat
sedangkan kambing biri-biri memiliki warna bulu putih. Pada peternakan ini
kambing biri-biri sedang mengalami kebuntingan

4.4 Jawaban Pertanyaan


1. Ciri –ciri hewan yang mengalami kebuntingan yaitu pembesaran pada
abdomen sebelah kanan secara progresif dan dapat terlihat dengan jelas
dengan mata telanjang, mengalami kenaikan berat badan yang cukup besar
seiring dengan kenaikan berat janin yang ada di dalam rahimnya. Dilihat
dari segi bulunya, sapi yang sedang hamil biasanya akan memiliki bulu
yang lebih mengkilat bila dibandingkan dengan saat dia tidak hamil. Sapi
yang sedang hamil atau mengandung biasanya sudah tidak ingin kawin
lagi dengan para pejantan yang ingin berkawin dengannya. Hal ini dapat

8
menjadi salah satu ciri-ciri bahwa sapimu hamil. Masa di mana sapimu
hamil dan tidak ingin melakukan perkawinan dengan para pejantan adalah
masa anestrus atau absennya aktivitas seksual.
2. Pada peternakan yang kami amati pemilik peternakan tersebut tidak
menggunakan teknologi inseminasi buatan.
3. Keuntungan adalah memungkinkan perkawinan antara ternak yang sangat
berbeda ukurannya, misalnya sapi Bali dapat dikawinkan dengan semen
sapi Brangus, Simental maupun Limousin. IB juga dapat memperpanjang
waktu pemakaian pejantan-pejantan yang secara fisik tidak sanggup
berkopulasi secara normal. IB dapat menstimulir interese yang lebih tinggi
dalam beternak dan praktik manajemen yang lebih baik. IB juga sangat
berguna untuk digunakan pada betina-betina yang berada dalam keadaan
estrus dan berovulasi tetapi tidak mau berdiri untuk dinaiki pejantan.
Kerugian Inseminasi Buatan Selain manfaat dari IB ini sangat banyak
terutama dalam meningkatkan mutu hasil ternak, akan tetapi harus juga
diperhatikan kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh teknik IB ini.
Kerugian-kerugiannya adalah:Pelaksana yang terlatih baik dan terampil
diperlukan dalam mengawasi atau melaksanakan penampungan, penilaian,
pengenceran, pembekuan dan pengangkutan semen dan inseminasi pada
ternak betina untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit kelamin
menular yang dapat menjangkiti kelompok-kelompok ternak.
Kemungkinan besar IB dapat menjadi alat penyebar abnormalitas genetic
seperti pada sapi, diantaranya cystic ovary, konformasi tubuh yang buruk
terutama pada kaki-kakinya, dan kekurangan libido. Belum banyak
penelitian tentang meningkatnya kejadian cystic ovary pada sapi perah
yang sebagian besar disebabkan oleh penggunaan IB secara meluas.
Apabila persediaan pejantan unggul sangat terbatas, peternak tidak dapat
memilih pejantan yang dikehendaki untuk mengikuti program peternakan
yang diingininya. Dengan penggunaan seekor pejantan secara terus-
menerus, kemungkinan besar akan terjadi “inbreeding” yang merugikan.

9
4. Pengalaman yang saya dapatkan dari pelaksaan riset ini adalah saya dapat
mengatahui tempat baru ini yang tidak akan saya kunjungi jika tidak ada
riset ini. Dan pengalaman yang lain yang saya dapatkan yaitu dapat
melihat jenis –jenis sapi dan kambing yang sebelumnya tidak saya ketahui
seperti jenis sapi brahman dan limosin. Dan banyak pengalaman pribadi
yang saya dapatkan dari riset ini. Karena tempat yang kami kunjungi ini
masuk ke pedalaman yang sulit untuk dijangkau transportasi onnline dan
membuat kami sulit menemukan tempat peternakan ini dan mau
pulangnnya juga sedikit susah menunggu driver transportasi tersebut
menemukan titik penjeputan. Tetapi banyak pengalaman baru yang saya
dapatkan dan menjadi pelaajaran.
5. Aspek menarik yang kami temukan yaitu teknologi reproduksi
Insemminasi buatan. IB banyak dimanfaatkan untuk mencegah dan
memberantas penyakit kelamin menular, seperti yang pernah dilakukan di
Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. IB juga digunakan bangsa Rusia
untuk menaikkan mutu ternak secara upgrading.
Tetapi pada masa sekarang dan akan datang tampak bahwa IB merupakan
teknik yang dianggap berhasil dalam bidang pemuliaan ternak. Metode-
metode praktis telah dilakukan, dan pelayanan untuk menaikkan mutu sapi
menguntungkan bagi para peternak. Peternak atau peternakan kecil dengan
jumlah sapi betina yang sedikit dapat meningkatkan mutu ternaknya
menggunakan IB menggunakan semen pejantan berdaya pembuahan
sangat tinggi dan mutu genetik yang luar biasa dan juga peternak mau
membayar lebih tinggi hanya untuk mendapatkan inseminasi yang
memuaskan tentunya dengan harapan anak yang didapatkan berkualitas
super.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan di Jl. Suasa Raya Pasar 3 Ujung
Mabar, kami mengobservasi peternakan sapi dan juga kambing milik Muhammad
Seno. Disitu kami menemukan beberapa jenis sapi dan juga kambing dengan
jenis, bangsa dan juga warna yang berbeda-beda. Pada ternak sapi kami
menemukan 3 jenis sapi ternak yaitu sapi brahman, sapi limousin dan juga sapi
lokal. Pada ternak kambing kami menemukan 1 jenis kambing ternak yaitu
kambing lokal. Sapi lokal ini memilki dua bangsa yaitu bangsa kambing kacang
dan juga kambing biri biri. Pada peternakan tersebut sapi brahman dan kambing
biri-biri. Ciri-ciri hewan ternyak yang sedang mengalami kebuntingan adalah
kelamin menebal dan susu menurun.

5.2 Saran
Melalui makalah ini penulis mengharapkan bagi para pembaca untuk
bisa mengembangkan cara mengetahiu ciri- ciri hawan yang mengalami
kebuntingan dan mengetahui cara menggunakan reproduksi inseminasi buatan.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
mengevaluasi hasil penyusunan laporan ini dan agar disempurnakan kembali.Atas
kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.

Aak. 2003. Beternak sapi. Yogyakarta:Kanisius.

Partodihardjo, Soebadi. 1982. Ilmu Reproduksi Hewan. Penerbit Mutiara. Jakarta.

12
LAMPIRAN

Gambar 1. Foto bersama Muhammad Seno (pemilik ternak)

Gambar 2. Sapi jenis Brahman berwarna putih

13
Gambar 3. Sapi jenis Brahman berwarna hitam

Gambar 4. Sapi jenis Limousin berwarna coklat

14
Gambar 5. Sapi jenis lokal berwarna hitam, putih dan coklat

Gambar 6. Kambing jenis lokal dengan bangsa kambing biri-biri


dan kambing kacang

15

Anda mungkin juga menyukai