Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

REKAYASA GENETIKA

Di susun oleh :
1. Muthia Nurhidayah

(14040037)

Dosen Pembimbing Bpk Suptristiono MPd

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG

2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul REKAYASA GENETIKA.
Penulisan makalah rekayasa genetika merupakan salah satu
tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas pada mata
kuliah Biologi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Mudah mudahan
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca,dan senantiasa
menjadi amal ibadah bagi penulis yang kelak mendapatkan
pahala di sisi Allah swt.

Tangerang, 20 September 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
1 Latar Belakang................................................................... 2
2 Tujuan................................................................................. 3
3 Manfaat.............................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................ 3
1
2
3
4
5
6
7

Pengertian Rekayasa Genetika .......................................... 4


Teknologi Rekayasa Genetika ............................................ 4
Teknik Yang Digunakan Dalam Rekayasa Genetika ........... 5
Tujuan dan Manfaat Rekayasa Genetika ............................ 6
Rekayasa Genetika Dalam Peternakan .............................. 7
Contoh Ternak Hasil Rekayasa Genetika ........................... 8
Dampak Rekayasa Genetika .............................................10

BAB III PENUTUP......................................................................11


1 Kesimpulan.........................................................................11
KATA PENUTUP
12

DAFTAR PUSTAKA.................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Sejarah perkembangan genetika sebagai ilmu pengetahuan dimulai
menjelang akhir abad ke 19 ketika seorang biarawan Austria bernama
Gregor Johann Mendel berhasil melakukan analisis yang cermat dengan
interpretasi yang tepat atas hasil-hasil percobaan persilangannya pada
tanaman kacang ercis (Pisumsatifum) .Sebenarnya,

Mendel bukanlah

orang pertama yang melakukan percobaan-percobaan persilangan. Akan


tetapi, berbeda dengan para pendahulunya yang melihat setiap individu
dengan keseluruhan sifatnya yang kompleks, Mendel mengamati pola
pewarisan sifat demi sifat sehingga menjadi lebih mudah untuk diikuti.
Deduksinya mengenai pola pewarisan sifat ini kemudian menjadi landasan
utama

bagi

perkembangan

genetika

sebagai

suatu

cabang

ilmu

pengetahuan, dan Mendel pun di akui sebagai Bapak Genetika.


Selanjutnya,

pada

awal

abad

ke-20

ketika

biokimia

mulai

berkembang sebagai cabang ilmu pengetahuan baru, para ahli genetika


tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang hakekat materi genetik,
khususnya

mengenai

sifat

biokimianya. Pada

tahun 1920-an,

dan

kemudian tahun 1940-an, terungkap bahwa senyawa kimia materi


genetika adalah asam dioksiribonekleat (DNA). Dengan ditemukannya
model struktur molekul DNA pada tahun 1953 oleh J.D.Watson danF.H.C.
Crick dimulailah era genetika yang baru, yaitu genetika molekuler.
Perkembangan penelitian genetika
pesatnya.Jika

ilmu

pengetahuan

molekuler

pada

terjadi

umumnya

demikian

mengalami

perkembangan dua kali lipat (doubling time) dalam satu dasa warsa,
maka hal pada genetika molekuler hanyalah dua tahun. Bahkan,
perkembangan yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun
1970-an, yaitu pada saat dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA

REKAYASA GENETIKA

atau teknologi DNA rekombinan atau dengan istilah yang lebih populer
disebut Rekayasa Genetika.
Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan
genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan
pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat
dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat
pula dimasukkan. Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan
batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika
molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau
mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan
tertentu. Perubahan sifat biologis melalui rekayasa genetika tersebut
menyebabkan lahirnya organisme baru produk bioteknologi dengan
sifat-sifat yang menguntungkan bagi manusia.
2 Tujuan
1 Memenuhi tugas paper matakuliah Genetika dengan judul Dasar
2
3
4
5
6

Rekayasa Genetika
Apa itu Rekayasa Genetika
Bagaimana Rekayasa Genetika dapat dilakukan
Apa tujuan serta manfaat dari Rekayasa Genetika
Bagaimana peran Rekayasa Genetika dalam Bidang Peternakan
Apa dampak positif dan negatif Rekayasa Genetika

3
1
2
3
4
5
6

Manfaat
Menjadi proses suatu pembelajaran
Untuk mengetahui pengertian dari Rekayasa Genetika
Untuk mengetahui proses Rekayasa Genetika
Untuk mengetahui tujuan serta manfaat dari Rekayasa Genetika
Untuk mengetahui peran Rekayasa Genetika dalam Bidang Peternakan
Untuk mengetahui dampak positif dan negatif Rekayasa Genetika

REKAYASA GENETIKA

BAB II
PEMBAHASAN

1 Pengertian Rekayasa Genetika


Rekayasa genetika (genetic engineering) pencangkokan gen atau
rekombinan DNA. Penelitian tentang rekayasa genetika telah dimulai pada
awal 1950-an. Sebelumnya, rekayasa genetika dianggap sebagai suatu
impian saja. akan tetapi, kini kemampuan untuk mencangkokkan bahan
genetik dan membongkar kembali informasi keturunan memberikan hasil
nyata dan telah terbukti manfaat.
Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen
untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA rekombinan
melalui penyisipan gen. DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya
telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita
inginkan sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau
melakukan fungsi yang kita inginkan. Obyek rekayasa genetika mencakup
hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan
tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan.
Bahan genetik DNA mengandung informasi keturunan yang dimiliki
oleh makhluk hidup. Bahan genetik DNA berupa pita ganda yang
berbentuk spiral (double helix). Jika diumpamakan, salah satu pita ini
menyerupai sebuah pita kaset rekaman. Pita dapat dihapus untuk
kemudian di ganti dengan rekaman yang lain (Karmana, Oman. 2005).
Prosedur-prosedur DNA rekombinan (penjalinan gen, gene splicing)
adalah contoh rekayasa genetika yang paling dikenal. DNA dari organisme
asing, biasanya merupakan spesies yang benar-benar berbeda, di
introduksi dan diintegrasi dengan genom organisme tertentu. Genom
hibrid

yang

baru

pun

diperoleh

dengan

karakteristik-karakteristik

organisme penyumbang DNA diekspresikan pada organisme penerima


(Fried, George H., dkk. 2006).
2 Teknologi Rekayasa Genetika
Teknologi
didefinisikan

Rekayasa
sebagai

REKAYASA GENETIKA

Genetika

teknik

merupakan

in-vitro

asam

inti

dari

nukleat,

bioteknologi

termasuk

DNA
4

rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel atau fusi
sel di luar keluarga

taksonomi

yang dapat menembus

rintangan

reproduksi dan rekombinasi alami,dan bukan teknik yang digunakan


dalam pemuliaan dan seleksi tradisional.
Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau
melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau
menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen
yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme
apa saja. Misalnya, gen daribakteri bisa diselipkan di kromosom tanaman,
sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan pada kromosom bakteri. Gen
serangga dapat diselipkan pada tanaman atau gen dari babi dapat
diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari manusia dapat diselipkan
pada kromosom bakteri (Rangkuti, Rahmayani. 2011).
3 Teknik yang Digunakan dalam Rekayasa Genetika
Pada dasarnya upaya untuk mendapatkan suatu produk

yang

diinginkan melalui teknologi DNA rekombinan melibatkan beberapa


tahapan tertentu. Tahapan-tahapan tersebut adalah isolasi DNA genomik/
kromosom yang akan diklon, pemotongan molekul DNA menjadi sejumlah
flagmen dengan berbagai ukuran, penyisipan fragmen DNA ke dalam
vektor untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan, transformasi sel
inang menggunakan molekul DNA rekombinan, pengklonaan vektor
pembawa DNA rekombinan, dan identifikasi klon sel yang membawa gen
yang diinginkan (Almustanir. 2010).
Individu hasil rekayasa genetika

disebut

transgenik.

Rekayasa

genetika memiliki beberapa cara, yaitu sebagai berikut


1 Fusi Sel
Cara ini bisa diterapkan untuk tumbuhan, hewan, dan manusia.
Metode ini adalah cara menggabungkan dua sel yang berbeda untuk
mendapatkan sel baru seperti yang diinginkan. Cara ini sudah
diterapkan

untuk

menghasilkan

antibodi

monoklonal

dengan

memfusikan sel leukosit (menghasilkan antibodi) manusia dengan sel


kanker

tikus.

Hasil

fusi

dari

kedua

sel

tersebut

dikultur

dan

menghasilkan antibodi monoklonal.


REKAYASA GENETIKA

2 Transgenik Inti (Somatic Cell Nuclear Transfer)


Metode ini biasa diterapkan pada manusia dan hewan. Metode ini
dilakukan dengan memindahkan inti sel telur dari satu individu dan
menggantinya dengan inti sel somatis dari sel somatis individu lain.
Setelah menjadi embrio, dimasukkan kembali ke dalam rahim yang
sudah dipersiapkan. Individu dari hasil metode ini akan memiliki sifat
yang sama persis dengan individu yang menyumbangkan inti sel
somatis
3 Rekombinan DNA
Metode ini bias disebut dengan metode penyipan gen. Caranya adalah
memasukkan potongan DNA ke dalam sel vektor. Vektor ini biasanya
adalah plasmid atau bakteriophage. Gabungan antara vektor dengan
potongan DNA ini disebut Rekombinan DNA. Metode ini biasanya
digunakan dalam dunia kedokteran, contohnya untuk menghasilkan
hormon insulin. Caranya untuk menghasilkan insulin dengan teknik
rekombinan DNA adalah sebagai berikut
DNA penghasil insulin pada manusia

dipotong

dengan

menggunakan enzim restriksi


Hasil potongan DNA dimasukkan ke dalam bakteri Escherichia coli

sebagai vektor
Plasmid tersebut dimasukkan ke dalam bakteri escherichia coli
E.coli yang sudah mengandung rekombinan DNA dikultur dalam
medium khusus sehingga bakteri tersebut bisa menghasilkan
insulin (Matrix. 2009).

REKAYASA GENETIKA

(Sudjadi. 2008)

4 Tujuan dan Manfaat Rekayasa Genetika


1 Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya
berbagai hormone manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan.
2 Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
3 Tersedianya sumber energy yang terbaharui.
4

Proses industry yang lebih murah.

Berkurangnya polusi (Anonim. 2011).

5 Rekayasa Genetika Dalam Bidang Peternakan


Organisme dan produksi hasil rekayasa genetika disebut Organisme
Hasil Modifikasi Genetika (OHMG) atau Genetically Modified Organism
(GMO).
Organisme hasil modifikasi genetika dalam bidang peternakan meliputi
peningkatan produksi peternakan ditempuh dengan cara penurunan
morbiditas ternak, perbaikan pakan, dan perbaikan bibit. Hampir seluruh
REKAYASA GENETIKA

faktor produksi peternakan telah disentuh oleh teknologi rekayasa


genetika.
Vaksin yang diproduksi bagi dunia kedokteran hewan sama dengan
vaksin pada manusia, yaitu sebagai berikut :
1 Vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah gen virus antigen PMK
yang dikloning ke E. coli sehingga diperoleh antigen virus PMK dalam
2
3
4
5

jumlah besar.
Vaksin rabies juga diproduksi dengan teknologi rekayasa genetika
Vaksin Blue-tongue khusus pada domba
Vaksin white diarrhea pada babi
Vaksin fish-fibrosis, vaksin yang diproduksi dengan teknologi rekayasa
genetika yang digunakan untuk vaksin ikan atau aquakultur.
Hormon pertumbuhan pada manusia (Human Growth Hormone =

HGH) saat ini sudah dapat diproduksi dengan teknologi rekayasa genetika
yang menggunakan E. coli sebagai vektor plasmidnya. Selain itu, juga
dijumpai Bovide Growth Hormone (BGH), Porcine Growth Hormone (PGH),
dan Chicken Growth Hormone (CGH).
Penyuntikan hormon BGH pada sapi ternyata dapat meningkatkan
produksi susu selain meningkatkan produksi daging (Kadaryanto, dkk.
2006).

6 Contoh ternak hasil Rekayasa Genetika


1 Sapi perah hasil Rekayasa Genetika

Hormon

pertumbuhan

sapi

mulai

direkayasa

agar

dapat

meningkatkan produksi air susu sapi. Sapi yang diberi hormon tersebut
REKAYASA GENETIKA

diharapkan dapat meningkatkan produksi air susunya sampai 20%


(Kadaryanto, dkk. 2006).
2 Kambing Dolly
Kloning yang dilakukan pada domba dolly (1998), yang diambil dari
sel kelenjar susu kambing dan difertilisasikan pada sel telur tanpa inti,
lalu diimplankan ke rahim kambing agar terjadi proses embryogenesis
alami dan kemudian lahir klon yang sangat mirip dengan induknya
(dolly) (Karmana , Oman. 2005).
3 Monyet hasil kloning

(Karmana , Oman. 2005).


4 Sapi - Penghasil Omega 3
N-3 Polyunsaturated fatty

acids

(n-3

PUFA)

atau

omega

merupakan salah satu zat yang sangat penting bagi manusia. Dengan
pendekatan secara ekonomi, maka dapat dihasilkan omega 3 dengan
cara merekayasa sapi menjadi hewan transgenik penghasil omega 3.
Sapi yang direkayasa disisipi dengan gen mfat-1 yang mampu
memproduksi n-3 PUFA. Dari penelitian ini diperoleh hasil ekpresi gen
berupa n-3 PUFA pada jaringan dan susu sapi.
5 Lembu Transgenik - Penghasil Protein Susu
Rekombinan Teknologi transgenik ini telah sukses dilakukan untuk
kepentingan di bidang agrikultur dalam meningkatkan mutu kualitas
pangan.Pada hewan uji yang berupa lembu jarang sekali dilakukan
percobaan transgenik hal ini dikarenakan banyak kendala seperti
masa regenerasinya butuh waktu sekitar 2 tahun. Namun para peneliti
akhirnya bisa menyisipi gen penghasil -lactalbumin yang berasal dari
manusia. Dari hasil uji produksi susu sebesar 91 ml, ditemukan sekresi
lactalbumin
REKAYASA GENETIKA

dengan

konsentrasi

2,4

mg

ml-1.

Metode

yang
9

digunakan

adalah

melakukan

fertilisasi

secara

in

vitro

yang

selanjutnya akan dihasilkan zigot. Tahap berikutnya zigot akan


diinjeksi dengan DNA yang mengandung gen lactalbumin. Proses
injeksi

dengan

menggunkan

teknik

microinjection

(Gambar

2).

Selanjutnya zigot dikultur selama 6 atau 7 hari dengan menggunakan


media sintetik yang menyerupai cairan oviduk. Setelah itu akan
tumbuh menjadi embrio dan ditransfer ke rahim lembu untuk proses
kehamilan.
6 Kelinci - Penghasil Bispesifik T-Cell Antibody
Salah satu penyakit pada manusia yang

mematikan

adalah

kanker.Penyakit ini dapat diatasi dengan meningkatkan antibodi sel T.


Sekarang dengan menggunakan rekayasa genetika, kelinci dapat
dipakai sebagai hewan uji untuk menghasilkan dua macam antibodi
spesifik, yakni molekul CD28 dan r28M yang mampu menginduksi
TCR/CD3 yang mampu membunuh sel kanker.Dengan ditemukannya
antibodi bispesifik ini dapat diharapkan untuk mendapatkan cukup
banyak pengetahuan tentang antibodi bispesifik bagi aplikasi medis.
7 Ayam - Penghasil Tetrasiklin
Penemuan ini merupakan terobosan baru dalam mengembangkan
bioreaktor yang mampu menghasilkan biofarmasi dalam jumlah
kuantitas yang besar. Tetrasiklin merupakan antibiotik yang diperlukan
dalam dunia medis untuk men-treatment pasien.Selama ini tetrasiklin
dihasilkan

dari

mikroorganisme.

Dengan

terobosan

baru

ini,

diharapkan ayam transgenik mampu menghasilkan tetrasiklin dalam


jumlah

yang

lebih

banyak

serta

lebih

hemat

dalam

proses

pembutannya. Dalam penelitian ini digunakan retrovirus sebagai


vektornya.Dimana retrovirus didesain untuk membawa materi genetik
berupa GFP (Green Flourescent Protein) dan rtTA (reverse tetracyclinecontrolled transactivator) dibawah pengontrolan tetracycline-inducible
promoter dan PGK (Phosphoglycerate Kinase) promoter.Setelah itu,
ayam transgenik dihasilkan yang mana pada bagian telur ditemukan
doxycycline yang merupakan derivat dari tetrasiklin serta tidak
ditemukan adanya disfungsi fisiologis secara signifikan dari telur
tersebut.
REKAYASA GENETIKA

10

8 Tikus Transgenik - Resisten Terhadap Infeksi Bakteri


Resistensi suatu bakteri terhadap jenis antibiotik merupakan salah
satu masalah yang serius bagi dunia medis dan farmasi.Oleh karena
itu diperlukan suatu hewan ternak yang mampu menghasilkan protein
antibiotik.Namun, dalam hal ini tikus digunakan sebagai uji coba
terlebih dahulu.Salah satu protein penghasil antimikroba adalah
Protegrin-1 (PG-1) yang meru-pakan derivat dari neutrofil.
9 GlowFish Ikan Bercahaya
GloFish merupakan salah satu contoh hewan transgenik yang
direkayasa secara genetiknya. Ikan ini dikembagkan dari Amerika
Serikat yang merekayasa DNA dari ikan zebra (Danio rerio) dengan
gen pengkode protein flourens warna hijau dari gfp (green flourescent
protein). Namun secara fenotip, warna yang dihasilkan bukan hanya
warna hijau saja melainkan warna kuning hingga merah (Anonim.
2012).
7 Dampak Rekayasa Genetika
1 Dengan adanya rekayasa genetika,

perubahan

genotipe

tidak

dirancang secara alami sesuai dengan kebutuhan dinamika populasi


sehingga akan menimbulkan perubahan drastis yang membahayakan.
2 Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (Bovine Growth Hormone =
BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi hingga mencapai 20%
yang dapat mengakibatkan kerugian pada peternak kecil.
3 Pemakaian BGH pada sapi mengandung bahan kimia baru yang
memiliki potensi membahayakan kesehatan manusia
4 Kloning untuk kesehatan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara
etika karena pasti terjadi penyimpangan yang tidak mungkin dapat
dikontrol sepenuhnya (Setiowati, Tetty, dkk. 2007).
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
1 Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi gen
untuk

mendapatkan

produk

baru

dengan

cara

membuat

DNA

rekombinan melalui penyisipan gen.


REKAYASA GENETIKA

11

2 DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya telah direkombinasikan


agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita inginkan sehingga
organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi
yang kita inginkan.
3 Obyek rekayasa genetika

mencakup

hampir

semua

golongan

organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan


tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan.
4 Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau
melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau
menyelipkangen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima.
5 Gen yang diselipkan danorganisme penerima dapat berasal dari
organisme apa saja. Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di
kromosom tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan pada
kromosom bakteri.
6 Individu hasil rekayasa genetika disebut transgenik.
7 Rekayasa genetika memiliki beberapa cara, yaitu Fusi Sel, Transgenik
Inti (Somatic Cell Nuclear Transfer), Rekombinan DNA, dll
8 Organisme hasil modifikasi genetika dalam bidang peternakan meliputi
peningkatan produksi peternakan ditempuh dengan cara penurunan
morbiditas ternak, perbaikan pakan, dan perbaikan bibit.
9 Contoh ternak hasil Rekayasa Genetika adalah Sapi perah hasil
Rekayasa Genetika, Kambing Dolly, Monyet hasil kloning, Sapi Penghasil Omega 3, Lembu Transgenik - Penghasil Protein Susu, Kelinci
- Penghasil Bispesifik T-Cell Antibody, Ayam - Penghasil Tetrasiklin,
Tikus Transgenik - Resisten Terhadap Infeksi Bakteri, GlowFish Ikan
Bercahaya, dll

REKAYASA GENETIKA

12

KATA PENUTUP

Segala puji kepada Allah karena pada akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Terimakasih kepada semua yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan khususnya kepada dosen pembimbing
bapak Supristiono MPd .Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila pada makalah ini terdapat kata-kata yang tidak berkenan dan
masih banyak kekurangan. Agar makalah ini dapat lebih baik lagi, penulis
harap para pembaca agar berkenan utuk memberikan kritik dan saran
agar dapat membuat makalah lebih baik lagi nantinya. Semoga makalah
yang penulis buat dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb

REKAYASA GENETIKA

13

DAFTAR PUSTAKA

Almustanir. 2010. Rekayasa Genetika dan Sistem Imun.


http://www.slideshare.net/almustanir/makalah-rekayasa-genetikadan-sistem-imun (diakses Tgl 9 Mei 2013)
Anonim. 2011. Rekayasa Genetika.
http://sceonity.blogspot.com/2011/07/rekayasa-genetika.pdf
(diakses Tgl 9 Mei 2013)
Anonim. 2012. Rekayasa Genetika Pada Hewan.
http://menarailmuku.blogspot.com/2012/12/rekayasa-genetika-padahewan.html(diakses Tgl 9 Mei 2013)
Fried, George H., dkk. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama
Kadaryanto, dkk. 2006. Biologi Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan.
Surabaya: Yudhistira
Karmana , Oman. 2005. Cerdas Belajar Biologi. Jakarta: Grafindo
Matrix. 2009. Panduan Belajar dan Evaluasi Biologi. Jakarta: Grasindo
Rangkuti, Rahmayani. 2011. Rekayasa Genetika.
http://www.scribd.com/doc/66226705/MAKALAH-REKAYASA-GENETIKA
Setiowati, Tetty, dkk. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press
Sudjadi. 2008. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius

REKAYASA GENETIKA

14

Anda mungkin juga menyukai