Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

Listrik Magnet : Relay ,Baterai dan Charger

Dosen Penggampu: Prof.Dr.Eva Marlina Ginting

Oleh Kelompok 4

1. Nurul Isnaini (4202131004)


2. Nurhidayah Siregar (4203331014)
3. Nurul Fajirah (4203331002)
4. Debora Renita Paulina Siahaan ( 4203131039)
5. Nia Pratiwi Siregar (4203131025)

Kelas : PSPK 20 E

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Maret 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat
yang diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas mata kuliah Fisika
Umum yang diampu oleh ibu Prof.Dr.Eva Marlina Ginting.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam
penyelesaian tugas Critical Book Report. Karena, berkat bantuan mereka kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat dan juga kepada dosen pengampu.

Harapan kami sebagai penulis agar Critical Book Report kelompok kami yang berjudul
“Sakering, Baterai dan Charger ” ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah
pengetahuan pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan, penulis yakin masih banyak
kekurangan pada CBR ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
membantu .

Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR.........................................................................................1


1.2 Tujuan Penulisan CBR.....................................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan CBR ..................................................................................................1
1.4 Identitas Buku...................................................................................................................2

BAB II RINGKASAN BUKU...............................................................................................3

2.1 Ringkasan Buku utama ...................................................................................................3


2.2 Ringkasan Buku Pemband...............................................................................................8

BAB III. PEMBAHASAN...................................................................................................13

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Buku...................................................................................13

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................14

4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................14


4.2 Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku refrensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kita kurang memuaskan hati kita. Misalnya
dari segi informasi yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi. Selain itu, salah satu faktor yang melatar
belakangin penulis mereview buku ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.

1.2Tujuan Penulisan CBR

Tujuan yang paling utama ialah ajang untuk mengasahkemampuan dan kreativitas
mahasiswa dalam menganalisis sisi buku dari sudutpandangnya masing-masing, memenuhi
salah satu tugas critical book report matakuliah Fisika Umum, untuk mengetahui Sakering
,Baterai dan Charger ,mengembangkan kemampuan dalam mencermati kelemahan dan
kelebihan suatu karangan terkhusunya dalam sebuah buku.

1.3 Manfaat Penulisan CBR

Dengan adanya penugasan CBR dapat melatih mahasiswa untuk berpikir secara
kritisnamun tetap dalam konteks pembahasan. Tentu hal ini sangatlah bermanfaat besar
bagi banyakorang dan terutama bagi mahasiswa itu sendiri, dimana mampu menjelaskan
apa itu Sakering, Baterai dan C, meningkatkan kemampuan dalammenganalisis kelemahan
dan kelebihan buku, memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana penulisanbuku
yang baikmelalui buku yang dikritisi.

1
1.4 Identitas Buku

Identitas Buku 1

1. Judul Buku :Komponen Elektronika


2. Pengarang : Irma Yulia Basri,S.Pd.,M.Eng ,Dr. Dedy Irfan,S.Pd.,M.Kom

3. Penerbit :SUKABINA Press

4. Tahun Terbit :2018


5. Cetakan :Pertama
6. Kota Terbit : Padang
7. ISBN :978-602-6277-88-6

Identitas Buku 2

1. Judul Buku : Teknik Listrik Industri


2. Pengarang : Siswoyo
3. Penerbit : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
4. Tahun Terbit : 2008
5. Cetakan : Jilid 1
6. Kota Terbit : Jakarta
7. ISBN : 978-979-060-081-2

2
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 Buku utama
RELAY
Relay adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk
menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat
dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik
sebagai sumber energinya.

Kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet
yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar,
pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.

Prinsip Dasar Relay

Sebagai komponen elektronika, relay mempunyai peran penting dalam sebuah


sistem rangkaian elektronika dan rangkaian listrik untuk menggerakan sebuah perangkat
yang memerlukan arus besar tanpa terhubung langsung dengan perangakat pengendali
yang mempunyai arus kecil. Dengan demikian relay dapat berfungsi sebagai pengaman.
Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus.

3
Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti.
Terdapat sebuah armatur besi yang tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati
kumparan. Armature ini terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armature tertarik
menuju inti, kontak jalur bersama (COM) akan berubah posisinya dari kontak normal-
tertutup (NC) ke kontak normal-terbuka (NO).

Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

a. Common, merupakan bagian yang tersambung dengan Normally Close (NC)


(dalam keadaan normal), dan akan tersambung ke Normally Open (NO) saat relay
telah terjadi induksi magnetik.

b. Koil (kumparan), merupakan komponen utama relay yang digunakan untuk


menciptakan medan magnet.

c. Kontak, yang terdiri dari Normally Close dan Normally Open.

Bagian-bagian Relay

Berdasarkan gambar diatas, inti besi (iron core) dililit oleh sebuah kumparan (coil)
yang berfungsi untuk mengendalikan armature. Apabila kumparan dialiri arus listrik, maka
akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian menarik armature untuk berpindah dari
posisi sebelumnya NC (Normally Close) ke posisi baru NO (Normally Open) sehingga
beban pada kontak NO menjadi ON sedangkan beban di kontak NC menjadi OFF. Pada
saat kumparan tidak dialiri arus listrik, spring akan kembali lepas dan menyebabkan
armature akan kembali lagi ke posisi awal (NC) dan kembali beban yang terhubung pada
kontak NC akan ON dan beban yang terhubung pada kontak NO akan OFF.

4
Kumparan yang digunakan oleh relay untuk menarik contact poin ke posisi open
pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil biasanya dalam orde
milli ampere. Relay umumnya digunakan untuk mengasilkan arus listrik yang besar.
Rangkaian kendali yang dirancang umumnya mengasilkan keluaran arus yang kecil
sehingga tidak mampu untuk mengaktifkan beban yang beroperasi dalam arus yang besar.
Dengan adanya relay maka arus keluaran dari rangkaian kendali yang dirancang akan bisa
dinaikkan. Beban yang bisa dihubungkan ke kontak relay tidak hanya beban DC (Direct
Current) 67 akan tetapi juga bisa Alternative Current (AC).

Jenis-jenis Relay

Relay berbeda dalam jumlah dan susunan kontak. Meskipun ada beberapa kontak
“single break” yang digunakan pada relay industri, sebagian relay yang digunakan pada
kontrol peralatan mesin mempunyai kontak “double break”. Semua kontak memantul pada
saat penutupan, dan pada relay pengoperasian cepat, hal ini dapat menjadi sumber masalah.

Berdasarkan Cara Kerjanya

Ada beberapa jenis relay berdasarkan cara kerjanya yaitu:

1. Normally Open (NO) Yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi open (terbuka).

2. Normally Close (NC) Yaitu kondisi awal kontak sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi close (tertutup).

3. Change-Over (CO) atau Double-Throw (DT) Relay jenis ini memiliki dua pasang
terminal dengan dua kondisi yaitu Normaly Open (NO) dan Normaly Close (NC).

5
Berdasarkan Jumlah

Terminalnya Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasarkan pole dan throw
yang dimilikinya. Berikut definisi pole dan throw:

- Pole adalah banyaknya kontak yang dimiliki oleh relay.

- Throw adalah banyaknya kondisi (state) yang dimiliki kontak. Berikut ini penggolongan
relay berdasar jumlah pole dan throw:

1. SPST (Single Pole Single Throw)

Relay ini memiliki empat terminal yaitu, dua terminal kumparan atau koil dan dua
terminal saklar (A dan B) yang dapat terhubung dan terputus.

2. SPDT (Single Pole Double Throw)

Relay ini memiliki lima terminal, yaitu dua terminal kumparan atau koil dan tiga
terminal saklar (A,B, dan C) yang dapat terhubung dan terputus dengan satu terminal
pusat. Jika suatu saat terminal (misal A) terputus dengan terminal pusat (C) maka terminal
lain (B) terhubung dengan terminal pusat tersebut (C), demikian juga sebaliknya.

3. DPST (Double Pole Single Throw)

Relay ini mempunyai enam terminal, yaitu dua terminal kumparan atau koil dan
empat terminal, merupakan dua pasang saklar yang dapat terhubung dan terputus (A1 dan
B1 serta A2 dan B2)

4. DPDT (Double Pole Double Throw)

Relay ini mempunyai delapan terminal, yaitu dua terminal kumparan atau koil, enam
terminal merupakan dua set saklar yang dapat terputus dan terhubung (A1,B1,C1 dan A2,
B2, C2).

6
Aplikasi Relay

Relay pengendali elektromekanis (an electromechanical relay/EMR) adalah saklar


magnetis. Relay ini menghubungkan rangkaian beban ON atau OFF dengan pemberian
energi 74 elektromagnetis, yang membuka atau menutup kontak pada rangkaian. EMR
mempunyai variasi aplikasi yang luas baik pada rangkaian listrik maupun elektronis.

1. Penggunaan relay untuk mengontrol beberapa operasi penghubungan dengan


arus tunggal terpisah
Banyak relay elektromekanis yang mempunyai beberapa perangkat kontak
yang dioperasikan dengan kumparan tunggal. Misalnya relay yang digunakan untuk
mengontrol beberapa operasi penghubungan dengan arus tunggal terpisah. Tipe
relay kontrol yang digunakan untuk mengontrol dua lampu tanda. Dengan saklar
membuka, kumparan ICR dihilangkan tenaganya.
2. Penggunaan relay untuk mengontrol rangkaian beban tegangan tinggi dengan
rangkaian kontrol tegangan rendah
Pada umumnya relay kontrol digunakan sebagai alat pembantu untuk kontrol
penghubungan rangkaian dan beban. Misalnya, motor kecil, selenoida, dan lampu
pilot. Relay elektromekanis dapat digunakan untuk mengontrol rangkaian beban
tegangan tinggi dengan rangkaian kontrol tegangan rendah. Ini memungkinkan
sebab kumparan dan kontak dari relay secara listrik terisolasi satu sama lain.
3. Penggunaan relay untuk mengontrol rangkaian beban arus tinggi dengan
rangkaian kontrol arus rendah
Aplikasi pokok relay yang lain adalah untuk mengontrol rangkaian beban
arus tinggi dengan rangkaian kontrol arus rendah. Hal ini memungkinkan karena
arus yang dapat ditangani oleh kontak dapat jauh lebih besar dibandingkan dengan
yang diperlukan untuk mengoperasikan kumparan. Kumparan relay mampu
dikontrol dengan sinyal arus rendah dari rangkaian terpadu dan transistor.

7
2.2 Buku Pembanding
Prinsip Dasar Kerja Transformator

Dua buah belitan diletakkan


berdekatan. Belitan pertama
dihubungkan sumber listrik DC, resistor
R yang bisa diatur dan saklar yang
dapat di ON dan OFF kan. Belitan
kedua kedua ujungnya dipasangkan
pengukur tegangan Voltmeter gambar-
2.38.
Ketika saklar di ON kan maka mengalir arus I1 dan menghasilkan medan
magnet dengan arah kutub utara dikanan. Medan magnet dari belitan pertama
ini menginduksi ke belitan kedua, sehingga di belitan kedua timbul tegangan
induksi U2 yang terukur oleh Voltmeter kemudian tegangan hilang.

Gambar 2.39 : Gelombang belitan primer dan belitan sekunder


Saklar di OFF kan memutuskan arus listrik I1 ke belitan pertama, terjadi
perubahan dari ada medan magnet menjadi tidak ada. Perubahan medan
magnet belitan pertama di induksikan ke belitan kedua, timbul tegangan induksi
sesaat di belitan kedua terukur oleh Voltmeter dan kemudian menghilang
gambar-2.39.

Hukum Kirchoff-Tegangan
Hukum Kirchoff-tegangan menyatakan
bahwa dalam rangkaian loop tertutup,
jumlah aljabar tegangan dalam cabang
tertutup hasilnya nol gambar-1.24.
Istilah lain jumlah drop tegangan sama
dengan tegangan sumber tegangan.
Tanda sumber tegangan berlawanan
Gambar 1.24 : Aplikasi hukum Kirchhoff
tegangan
dengan tanda drop tegangan di setiap
Resistor.

8
Persamaan hukum Kirchoff-tegangan:

Contoh : Sumber tegangan DC 10V, dirangkai dengan empat Resistor 10ȍ,


47ȍ, 100ȍ dan Xȍ. Hitunglah besarnya Resistor X dengan menggunakan
hukum Kirchoff tegangan jika arus yang mengalir 20mA.
Jawaban :
Pertama, menghitung drop tegangan tiap Resistor

U1 I.R1 = (20mA.10:) = 0,20V


U 2 I.R2 = (20mA.47:) = 0,94V

Hukum Kirchoff-Arus
Hukum Kirchoff-arus menyatakan bahwa dalam rangkaian loop tertutup, jumlah arus yang
masuk dalam suatu titik sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut gambar-
1.26.
Aplikasi ini banyak dipakai sehari-hari, dimana beban listrik disambung paralel satu
dengan lainnya. Sehingga arus total sama dengan jumlah arus tiap cabang beban.

Gambar 1.26 : Hukum


Kirchoff-arus

9
IIN2 Arus masuk cabang-2
IOUT1 Arus keluar cabang-1
IOUT2 Arus keluar cabang-2
IOUT(m) Arus keluar cabang-m
Contoh :
Sumber tegangan DC, dirangkai dengan dua Resistor paralel. Arus
cabang-1: 5mA, arus cabang-2 : 12mA. Hitunglah besarnya arus total sumber
DC dengan menggunakan hukum Kirchoff arus ?

Jawaban :
Pertama, menghitung arus total IT dititik A
IT = I1+I2 = 5mA + 12mA = 17mA
Arus total yang masuk di titik B,
IT = I1+I2 = 5mA + 12mA = 17mA
Mengukur resistansi dengan tegangan dan arus
Mengukur besaran Resistor yang tidak diketahui bisa juga dilakukan dengan
metode pengukuran tegangan dan arus. Digunakan dua alat ukur yaitu
Voltmeter untuk mengukur tegangan dan Ampermeter untuk mengukur arus.
Ada dua cara pengukuran yang hampir sama, tetapi akan menghasilkan dua
persamaan yang berbeda.

Cara Pertama periksa gambar 1-27


Sumber tegangan DC dipasang dengan
posisi Voltmeter dekat catu daya dan
Ampermeter di seri dengan beban R. Arus
total yang keluar dari catu daya besarnya

Gambar 1.27 : Pengukuran tahanan nilai R


kecil
sebesar (I + IiV). Pada ujung Ampermeter terjadi drop tegangan sebesar UiA =
I.RiA. Sehingga besarnya tegangan pada beban R besarnya UR = U - UiA.
Dengan mengukur besarnya arus I pada Ampermeter, mengukur tegangan U
pada Voltmeter, dan mengetahui besarnya tahanan dalam Ampeter sebesar
RiA. Maka besarnya resistansi beban R adalah :

10
Cara Kedua periksa gambar 1-28
Catu daya tegangan DC terhubung seri
dengan Ampermeter. Sebuah Voltmeter
pengukur tegangan dipasangkan paralel
dengan beban Resistor R. Arus yang
terukur pada Ampermeter besarnya I.
Arus yang mengalir ke beban I – IN.
Dengan mengukur arus pada Amper
meter dan mengukur tegangan pada Volt
meter, dan mengetahui tahanan dalam
Voltmeter yang besarnya RiV. Dapat
dihitung besarnya resistansi R sebesar :

Tahanan dalam baterai


Catu daya DC dapat berupa baterai atau
akumulator. Sebuah catu daya DC memiliki
tahanan dalam yang besarannya bisa diketahui
dengan cara melakukan pengukuran tegangan
dan arus. catu daya DC 4,5 Volt, dipasangkan
Resistor variable RL yang dapat diatur
besarannya dari 0 sampai 500ȍ. Tahanan
dalam Ampermeter diketahui besarnya RiA<
0,1ȍ gambar-1.29. Untuk memperoleh
tahanan dalam catu daya DC dilakukan
pengukuran dengan mengatur tahanan RL,
kemudian dicatat data pengukuran tegangan V Gambar 1.29 : Pengukuran
tahanan dalam baterai
dan pengukuran arus A, yang dibuat dalam
bentuk tabel dibawah ini :

Dengan data pengukuran tegangan dan


arus, maka tabel daya dapat diisi dengan
menggunakan persamaan P = U. I . dari
tabel diatas dapat dibuat tabel yang
hasilnya seperti gambar dibawah.

11
Gambar 1.30 : Karakteristik tegangan
fungsi arus

Karakteristik tegangan fungsi arus gambar


1-30, garis beban dapat ditarik pada dua
titik, yaitu pada saat tegangan tanpa
beban besarnya 13,1V dan saat terjadi
hubung singkat 3,42A. Dari tabel diperoleh
baris daya akan meningkat maksimum
sampai 11,4 W dan kemudian menurun
kembali. Saat terjadi daya maksimum
tercatat tegangan besarnya 6,8V dan arus
1,67A, Titik ini disebut sebagai daya
maksimum di titik A. Dititik A ini jika nilai RL
bisa membesar atau jika digeser akan
mengecil.
Karakter istik daya fungsi arus gambar 1-31 merupakan ploting dari tabel-2 diatas.
tampak garis daya melengkung dari kecil kemudian membesar sampai dicapai
titik daya maksimum di titik Pmak. Jika tahanan RL diturunkan dan arus makin
meningkat daya justru menurun kembali. Saat dititik Pmaks. yang terjadi adalah
besarnya RL = Ri, dimana Ri merupakan tahanan dalam catu daya DC.
Ekivalen sumber tegangan dan sumber arus
Catu daya DC memiliki tahanan dalam Ri, tahanan dalam catu daya memiliki
pengaruh terhadap tegangan dan arus yang dapat dialirkan ke beban. Untuk
kebutuhan analisis rangkaian listrik, dapat dijelaskan dua cara, yaitu dengan
pendekatan ekivalen sumber tegangan dan ekivalen sumber arus.
Rangkaian ekivalen sumber tegangan
Rangkaian ekivalen sumber tegangan gambar 1-32, memperlihatkan tahanan
dalam catu daya dihubungkan seri dengan sumber tegangan.
Tahanan dalam baterai Ri yang dialiri arus sebesar I akan terjadi drop
tegangan sebesar = I. Ri. Besarnya tegangan terminal adalah selisih
tegangan baterai dikurangi tegangan drop tahanan dalam baterai. Besarnya
tegangan di terminal beban RL berlaku per samaan : U = UO - I.Ri

Gambar 1.32 : Rangkaian ekivalen sumber tegangan

12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan buku
1. Pada Cover kedua buku terlihat menarik dengan perpaduan warna yang sesuai
serta tulisan yang tebal dan cantik yang dilengkapi dengan gambar dan nama
pengarang buku sehingga membuat para pembacanya tertarik
2. Penempatan kata-kata dan spasinya sangat rapi sehingga membuat mata pembaca
rileks membacanya tidak perlu mengulang-ulang membacanya.
3. Dari segi isi materi dalam buku pertama membahas tentang relay sedangkan buku
kedua membahas tentang prinsip dasar kerja transformotor pada saklar dan tahanan
dalam Baterai.
4. Pada kedua buku setiap penjelasan diberikan gambar sehingga membuat pembaca
tidak cepat bosan dan mengerti pembahasan dari materi.
5. Pada buku kedua materinya dilengkapi dengan rumus-rumus dan contoh soal yg
dapat di pahami oleh pembaca yang dapat menambah wawasan pembaca
6. Dari segi bahasa, kedua buku ini sangat bagus karna menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan mudah dipahami oleh para pembaca dan Dalam buku ini
terdapat banyak kata-kata asing yang dapat membantu kita menambah kosa-kata
bahasa asing kita.

3.2 Kekurangan buku


1. Pada kedua buku Ada beberapa kosa-kata asing yang sulit buat di pahami .
2. Pada buku pertama tidak dilengkapi dengan rumus-rumus dan contoh soal
3. kedua buku ini tidak dilengkapi dengan glosarium

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam Laporan ini adalah buku yang direview sangat baik, baik dalam
pemaparan materi dan hal lainnya buku ini juga cocok untuk dijadikan referensi bagi
pembaca yang ingin memperdalam ilmu fisika umum.

4.2 Saran

Menurut saya, buku sudah cukup baik dalam pemaparan materi yang disajikan.
Setiap buku memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu alangkah baiknya jika
penulis dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dan menambah lagi materi
agar menjadi kelebihan ataupun nilai tambah.

14
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Dedy Irfan ,S.Pd.,M.Kom, Irma Yulia Basri,S.Pd.,M.Kom;. (2018). Komponen
Elektronika . padang: SUKABINA Press .
Siswoyo . (2008). Teknik Listrik Industri . Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan
Menengah Daparteman Pendidikan Nasional .

15

Anda mungkin juga menyukai