Oleh Kelompok 4
Kelas : PSPK 20 E
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat
yang diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas mata kuliah Fisika
Umum yang diampu oleh ibu Prof.Dr.Eva Marlina Ginting.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam
penyelesaian tugas Critical Book Report. Karena, berkat bantuan mereka kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat dan juga kepada dosen pengampu.
Harapan kami sebagai penulis agar Critical Book Report kelompok kami yang berjudul
“Sakering, Baterai dan Charger ” ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah
pengetahuan pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan, penulis yakin masih banyak
kekurangan pada CBR ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
membantu .
Penulis
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan yang paling utama ialah ajang untuk mengasahkemampuan dan kreativitas
mahasiswa dalam menganalisis sisi buku dari sudutpandangnya masing-masing, memenuhi
salah satu tugas critical book report matakuliah Fisika Umum, untuk mengetahui Sakering
,Baterai dan Charger ,mengembangkan kemampuan dalam mencermati kelemahan dan
kelebihan suatu karangan terkhusunya dalam sebuah buku.
Dengan adanya penugasan CBR dapat melatih mahasiswa untuk berpikir secara
kritisnamun tetap dalam konteks pembahasan. Tentu hal ini sangatlah bermanfaat besar
bagi banyakorang dan terutama bagi mahasiswa itu sendiri, dimana mampu menjelaskan
apa itu Sakering, Baterai dan C, meningkatkan kemampuan dalammenganalisis kelemahan
dan kelebihan buku, memberikan pengetahuan baru tentang bagaimana penulisanbuku
yang baikmelalui buku yang dikritisi.
1
1.4 Identitas Buku
Identitas Buku 1
Identitas Buku 2
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 Buku utama
RELAY
Relay adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan elektromagnetik untuk
menggerakan sejumlah kontaktor yang tersusun atau sebuah saklar elektronis yang dapat
dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik
sebagai sumber energinya.
Kontaktor akan tertutup (menyala) atau terbuka (mati) karena efek induksi magnet
yang dihasilkan kumparan (induktor) ketika dialiri arus listrik. Berbeda dengan saklar,
pergerakan kontaktor (on atau off) dilakukan manual tanpa perlu arus listrik.
3
Relay memiliki sebuah kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti.
Terdapat sebuah armatur besi yang tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati
kumparan. Armature ini terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armature tertarik
menuju inti, kontak jalur bersama (COM) akan berubah posisinya dari kontak normal-
tertutup (NC) ke kontak normal-terbuka (NO).
Bagian-bagian Relay
Berdasarkan gambar diatas, inti besi (iron core) dililit oleh sebuah kumparan (coil)
yang berfungsi untuk mengendalikan armature. Apabila kumparan dialiri arus listrik, maka
akan timbul gaya elektromagnet yang kemudian menarik armature untuk berpindah dari
posisi sebelumnya NC (Normally Close) ke posisi baru NO (Normally Open) sehingga
beban pada kontak NO menjadi ON sedangkan beban di kontak NC menjadi OFF. Pada
saat kumparan tidak dialiri arus listrik, spring akan kembali lepas dan menyebabkan
armature akan kembali lagi ke posisi awal (NC) dan kembali beban yang terhubung pada
kontak NC akan ON dan beban yang terhubung pada kontak NO akan OFF.
4
Kumparan yang digunakan oleh relay untuk menarik contact poin ke posisi open
pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil biasanya dalam orde
milli ampere. Relay umumnya digunakan untuk mengasilkan arus listrik yang besar.
Rangkaian kendali yang dirancang umumnya mengasilkan keluaran arus yang kecil
sehingga tidak mampu untuk mengaktifkan beban yang beroperasi dalam arus yang besar.
Dengan adanya relay maka arus keluaran dari rangkaian kendali yang dirancang akan bisa
dinaikkan. Beban yang bisa dihubungkan ke kontak relay tidak hanya beban DC (Direct
Current) 67 akan tetapi juga bisa Alternative Current (AC).
Jenis-jenis Relay
Relay berbeda dalam jumlah dan susunan kontak. Meskipun ada beberapa kontak
“single break” yang digunakan pada relay industri, sebagian relay yang digunakan pada
kontrol peralatan mesin mempunyai kontak “double break”. Semua kontak memantul pada
saat penutupan, dan pada relay pengoperasian cepat, hal ini dapat menjadi sumber masalah.
1. Normally Open (NO) Yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di
posisi open (terbuka).
2. Normally Close (NC) Yaitu kondisi awal kontak sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi close (tertutup).
3. Change-Over (CO) atau Double-Throw (DT) Relay jenis ini memiliki dua pasang
terminal dengan dua kondisi yaitu Normaly Open (NO) dan Normaly Close (NC).
5
Berdasarkan Jumlah
Terminalnya Seperti saklar, relay juga dibedakan berdasarkan pole dan throw
yang dimilikinya. Berikut definisi pole dan throw:
- Throw adalah banyaknya kondisi (state) yang dimiliki kontak. Berikut ini penggolongan
relay berdasar jumlah pole dan throw:
Relay ini memiliki empat terminal yaitu, dua terminal kumparan atau koil dan dua
terminal saklar (A dan B) yang dapat terhubung dan terputus.
Relay ini memiliki lima terminal, yaitu dua terminal kumparan atau koil dan tiga
terminal saklar (A,B, dan C) yang dapat terhubung dan terputus dengan satu terminal
pusat. Jika suatu saat terminal (misal A) terputus dengan terminal pusat (C) maka terminal
lain (B) terhubung dengan terminal pusat tersebut (C), demikian juga sebaliknya.
Relay ini mempunyai enam terminal, yaitu dua terminal kumparan atau koil dan
empat terminal, merupakan dua pasang saklar yang dapat terhubung dan terputus (A1 dan
B1 serta A2 dan B2)
Relay ini mempunyai delapan terminal, yaitu dua terminal kumparan atau koil, enam
terminal merupakan dua set saklar yang dapat terputus dan terhubung (A1,B1,C1 dan A2,
B2, C2).
6
Aplikasi Relay
7
2.2 Buku Pembanding
Prinsip Dasar Kerja Transformator
Hukum Kirchoff-Tegangan
Hukum Kirchoff-tegangan menyatakan
bahwa dalam rangkaian loop tertutup,
jumlah aljabar tegangan dalam cabang
tertutup hasilnya nol gambar-1.24.
Istilah lain jumlah drop tegangan sama
dengan tegangan sumber tegangan.
Tanda sumber tegangan berlawanan
Gambar 1.24 : Aplikasi hukum Kirchhoff
tegangan
dengan tanda drop tegangan di setiap
Resistor.
8
Persamaan hukum Kirchoff-tegangan:
Hukum Kirchoff-Arus
Hukum Kirchoff-arus menyatakan bahwa dalam rangkaian loop tertutup, jumlah arus yang
masuk dalam suatu titik sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik tersebut gambar-
1.26.
Aplikasi ini banyak dipakai sehari-hari, dimana beban listrik disambung paralel satu
dengan lainnya. Sehingga arus total sama dengan jumlah arus tiap cabang beban.
9
IIN2 Arus masuk cabang-2
IOUT1 Arus keluar cabang-1
IOUT2 Arus keluar cabang-2
IOUT(m) Arus keluar cabang-m
Contoh :
Sumber tegangan DC, dirangkai dengan dua Resistor paralel. Arus
cabang-1: 5mA, arus cabang-2 : 12mA. Hitunglah besarnya arus total sumber
DC dengan menggunakan hukum Kirchoff arus ?
Jawaban :
Pertama, menghitung arus total IT dititik A
IT = I1+I2 = 5mA + 12mA = 17mA
Arus total yang masuk di titik B,
IT = I1+I2 = 5mA + 12mA = 17mA
Mengukur resistansi dengan tegangan dan arus
Mengukur besaran Resistor yang tidak diketahui bisa juga dilakukan dengan
metode pengukuran tegangan dan arus. Digunakan dua alat ukur yaitu
Voltmeter untuk mengukur tegangan dan Ampermeter untuk mengukur arus.
Ada dua cara pengukuran yang hampir sama, tetapi akan menghasilkan dua
persamaan yang berbeda.
10
Cara Kedua periksa gambar 1-28
Catu daya tegangan DC terhubung seri
dengan Ampermeter. Sebuah Voltmeter
pengukur tegangan dipasangkan paralel
dengan beban Resistor R. Arus yang
terukur pada Ampermeter besarnya I.
Arus yang mengalir ke beban I – IN.
Dengan mengukur arus pada Amper
meter dan mengukur tegangan pada Volt
meter, dan mengetahui tahanan dalam
Voltmeter yang besarnya RiV. Dapat
dihitung besarnya resistansi R sebesar :
11
Gambar 1.30 : Karakteristik tegangan
fungsi arus
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan buku
1. Pada Cover kedua buku terlihat menarik dengan perpaduan warna yang sesuai
serta tulisan yang tebal dan cantik yang dilengkapi dengan gambar dan nama
pengarang buku sehingga membuat para pembacanya tertarik
2. Penempatan kata-kata dan spasinya sangat rapi sehingga membuat mata pembaca
rileks membacanya tidak perlu mengulang-ulang membacanya.
3. Dari segi isi materi dalam buku pertama membahas tentang relay sedangkan buku
kedua membahas tentang prinsip dasar kerja transformotor pada saklar dan tahanan
dalam Baterai.
4. Pada kedua buku setiap penjelasan diberikan gambar sehingga membuat pembaca
tidak cepat bosan dan mengerti pembahasan dari materi.
5. Pada buku kedua materinya dilengkapi dengan rumus-rumus dan contoh soal yg
dapat di pahami oleh pembaca yang dapat menambah wawasan pembaca
6. Dari segi bahasa, kedua buku ini sangat bagus karna menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan mudah dipahami oleh para pembaca dan Dalam buku ini
terdapat banyak kata-kata asing yang dapat membantu kita menambah kosa-kata
bahasa asing kita.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam Laporan ini adalah buku yang direview sangat baik, baik dalam
pemaparan materi dan hal lainnya buku ini juga cocok untuk dijadikan referensi bagi
pembaca yang ingin memperdalam ilmu fisika umum.
4.2 Saran
Menurut saya, buku sudah cukup baik dalam pemaparan materi yang disajikan.
Setiap buku memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu alangkah baiknya jika
penulis dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dan menambah lagi materi
agar menjadi kelebihan ataupun nilai tambah.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Dedy Irfan ,S.Pd.,M.Kom, Irma Yulia Basri,S.Pd.,M.Kom;. (2018). Komponen
Elektronika . padang: SUKABINA Press .
Siswoyo . (2008). Teknik Listrik Industri . Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan
Menengah Daparteman Pendidikan Nasional .
15