Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REPORT

LISTRIK STATIS

DOSEN PENGAMPU:
Drs.Ratelit Tarigan,M.Pd.

DISUSUN OLEH :
CESSYA NOVIANDRA Br TARIGAN

KELAS:
KIMIA DIK A 2018

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya
sehingga Critical Book Report ini berhasil diselesaikan. Rekayasa Ide ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas wajib pada mata kuliah Dasar Gelombang, Listrik dan Magnet.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pengampu, bapak
Drs.Ratelit Tarigan, M.Pd., yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan saran
selama penulis melaksanakan Critical Book Report ini. Selanjutnya ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan doa dan dukungan moril
secara penuh sehingga penulis tetap bersemangat. Kemudian kepada teman-teman
seperjuangan kelas Kimia Dik A 2018 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang telah membantu dalam penyelesaian Critical Book Report ini. Semoga budi
baiknya mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran sangat diharapkan. Demikian laporan project ini disusun semoga dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan.

Medan, November 2018


Hormat Kami,

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II. ISI .............................................................................................................. 5
2.1 Identitas Buku ............................................................................................. 5
2.2 Ringkasan Isi Buku ..................................................................................... 5
BAB III. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN .................................................. 17
3.1 Kelebihan .................................................................................................. 17
3.2 Kekuragan ................................................................................................. 17
BAB IV. PENUTUP ............................................................................................. 18
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 18
4.2 Saran ......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang ini, banyak sekali pembelajaran yang kurang efektif dan efisien
yang terjdi di sekolah maupun universitas. Pada saat pembelajaran dikelas kebanyakan
siswa hanya mendengar tanpa memahami apa yang ada dalam materi pembelajaran.
Padahal tujuan utama dalam pendidikan adalah untuk mengembangkan pikiran dan sikap
setiap individu. Oleh sebab itu, Universitas Negeri Medan menerapkan kurikulum KKNI
yang mengharuskan setiap mahasiswa mampu memahami materi dan melatih mahasiswa
untuk berfikir secara kritis. Salah satu yang harus dilakukan dalam kurikulum ini adalah
Critical Book. Materi tentang LISTRIK STATIS ini telah mengalami perkembangan.
Dalam hal ini buku yang dibandingkan adalah FISIKA UMUM 2 dan FISIKA.Di dalam
kehidupan sehari-hari kata listrik merupakan hal yang sudah tidak asing lagi. Sebagian
peralatan rumah tangga banyak yang menggunakan listrik, misalnya kipas angin,mesin
cuci dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa energi listrik sudah menjadi
kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Karena manusia terhubung dengan listrik.
Oleh karena itu listrik penting untuk dipelajari.
Listrik dapat dibagi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis.Ada dua jenis muatan
listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif. Jika suatu benda kekurangan elektron
maka benda tersebut bermuatan positif (+), sebaliknya jika suatu benda kelebihan elektron
maka benda tersebut bermuatan negatif (-). Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan
diam di dalam benda sehingga muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian di atas, penulis membuat CBR ini dengan tujan :
1. Untuk membandingkan dua buku yang berbeda yang membahas tentang listrik statis.
2. Untuk mngetahui lebih mendalam tentang listrik statis dan hal-hal lain yang terkait di
dalamnya.
3. Setelah mendapatkan perbandingan dari sumber-sumber yang berbeda, penulis
mengharapkan mampu memahami secara pendalam tentang listrik statis.

1.3 Manfaat Penulisan


Manfaat dari CBR ini adalah:
1. Menambah wawasan mengenai listrik statis
2. CBR ini di harapkan mampu dijadikan sebagai bahan ajar atau pembanding yang sesuai
untuk pembaca lainnya.
BAB II
ISI

2.1 Identitas Buku


Buku Utama

4
Judul Buku : Fisika Umum 2
Penulis : Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.d dan Drs. Jurubahasa Sinuraya, M.Pd
Penerbit : Unimed Press, Medan
Tahun : 2015
Cetakan : Pertama
Jumlah halaman : 186 halaman

Buku Pendamping
Judul Buku : Fisika Jilid 2 Edisi 5
Penulis : Douglas C.Giancoli
Penerbit : Erlangga, Jakarta
Tahun : 2001
Cetakan : Kelima

2.1 Ringkasan Isi Buku


Buku Utama
LISTRIK STATIS
A. Pendahuluan
Medan listrik dan listrik statis adalah dua konsep yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Gaya tarik menarik atau tolak-menolak antara dua partikel (benda
bermuatan listrik) sesungguhnya adalh disebabkan oleh medan listrik yang
disebabkan oleh partikel bermuatan tersebut.
B. Muatan Listrik
Suatu benda dikatakan bermuatan listrik negatif jika benda tersebut
memperoleh tambahan elektron dari benda lain. Sebaliknya benda bermuatan listrik
positif apabila benda tersebut mengalami pengurangan elektron.
Pada proses penggosokan batang kaca dengan kain sutra, pada awalnya baik
batang kaca maupun kain sutra masih bersifat netral. Tetapi akibat penggosokan
batang kaca dengan kain sutra, maka terjadilah elektron dari kaca ke kain sutra.
Setelah proses penggosokan, kain sutra mendapat tambahan elektron hingga
bermuatan negatif. Sebalinya pada batang kaca karena proses penggosokan tersebut
mengalami pengurangan elektron, dimana elektron-elektron batang kaca menempel
pada kain sutra, sehingga kaca bermuatan positif.
C. Hukum Coulumb
Hukum Coulumb berbunyi : Besar gaya listrik yang dikerjakan satu partikel
pada partikel lain adalah berbanding langsung (lurus) dengan hasil kali muatan-
muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r di antara muatan
tersebut. Arah dari gaya itu berada sepanjang garis lurus yang menghubungkan
partikel-partikel itu.
Besarnya gaya listrik yang diberikan masing-masing benda kepada benda
lainnya:
|𝒒𝟏 𝒒𝟐 |
F=k 𝒓𝟐

5
Dengan konstanta kesebandingan k yang telah diukur, besarnya k = 9 x 109
N𝑚2 /𝐶 2 . Apabila gaya diukur dalam satuan newton (N), muatan diukur dengan satuan
coulumb (C), dan jarak diukur dalam satuan meter (m). Jika kita misalkan gaya listrik
yang dilakukan 𝑞1 pada 𝑞2 sebagai 𝐹21 dan gaya listrik yang dilakukan 𝑞2 pada 𝑞1
sebagai 𝐹12. menurut hukum Newton III menyatakan bahwa:
𝑭𝟏𝟐. = - 𝑭𝟐𝟏
Arah gaya listrik selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua benda
tersebut. Jika kedua muatan memiliki tanda yang sama (sejenis),gaya pada masing-
masing benda selalu berarah menjauhi benda lainnya. Jika kedua benda mempunyai
tanda yang berlawanan, maka gaya pada satu benda mempunyai arah menuju pada
benda lain.
Untuk menyatakan arah gaya listrik itu secara vektor, kita gunakan vektor satuan
𝑟̂ diarahkan dari muatan 𝑞1 kearah muatan 𝑞2 . Dengan vektor satuan ini, persamaanya
𝒌𝒒 𝒒 𝒓⃗ 𝒌𝒒 𝒒
̅̅̅̅̅
𝑭𝟏𝟐 = 𝒓𝟏𝟐 𝟐 𝒓 = 𝒓𝟏𝟐 𝟐 . 𝒓̂
Dengan :
F12 = F21 = gaya dilakukan oleh 𝑞1 pada 𝑞2
𝑟= vektor posisi dari 𝑞1 (muatan yang melakukan gaya itu) pada 𝑞2 (muatan pada
mana gaya itu bekerja)
r⃗
r̂ = r = vektor satuan yang mempunyai arah sama dengan r.
Dalam sistem satuan SI, muatan listrik diukur dalam satuan coulum (C), dengan :
q = 1,60 x 10−19C, maka k = 8,988 x 109 N𝑚2 /𝐶 2 = 9,0 x N𝑚2 /𝐶 2 .
Untuk perkembangan elektromagnetisme, maka lebih lanjut menghubungkan
konstanta k dengan konstanta 𝜀0 :
1
k = 4𝜋𝜀 .
0
Konstanta 𝜀0 dinamakan konstanta permitivitas ruang hampa dan besarnya
𝐶2
𝜀0 = 8,85 x 10−12 𝑁𝑚2
D. Superposisi Gaya Listrik
Gaya listrik juga mematuhi prinsip superposisi, yaitu resultan gaya sama
dengan jumalah yang bekerja pada satu partikel bermuatan.
Jika muatan titik 𝑞1 , 𝑞2 , 𝑞3 , . . . . . . . . ., 𝑞𝑛 serentak mengerjakan gaya-gaya
listrik pada muatan q, maka resultan gaya pada q adalah jumlah vektor dari masing-
masing vektor itu.
𝟏 𝒒𝟑 𝟏 𝒒𝒏
⃗𝑭 = ⃗𝑭𝟏 + ⃗𝑭𝟐 + ⃗𝑭𝟑 + . . . . . . . + ⃗𝑭𝒏 = ∑𝒏𝒊=𝟏 ⃗⃗⃗⃗
𝑭𝟏 atau ⃗𝑭 = ̂𝟑 + . . . . +
𝒒. 𝒓 ̂
𝟐 . 𝒓𝒏
𝟒𝝅𝜺𝟎 𝒓𝟑^𝟐 𝟒𝝅𝜺𝟎 𝒓𝒏
Atau

6
𝐪𝐧.𝐪
𝐅 = ∑𝐧𝐢=𝟏 𝐫̂𝐧
𝐫𝐧 𝟐
Gaya yang disumbangkan oleh masing-masing muatan tidak tergantung dari
kehadiran muatan lain.
E. Medan Listrik
Medan listrik adalah ruang di sekitar benda bermuatan listrik, yang masih
dipengaruhi oleh gaya listrik. Suatu medan listrik ada disuatu titik dalam ruang. Jika
suatu gaya listrik bekerja pada suatu muatan yang ditempatkan dititik itu. Medan
listrik digambarkan dengan garis-garis khayal yang dinamakan garis-garis medan.
Benda bermuatan yang menghasailkan medan listrik disebut muatan sumber
arah gaya listrik pada muatan uji positif, secara radial ke dalam muatan negatif.

Jadi, arah medan listrik yang dihasilkaan muatan sumber negatif (N) pada
muatan positif adalah secara radial ke dalam (mendekati) muatan sumber negatif itu.
Muatan uji positif ditolak secara radial ke arah luar oleh muatan sumber positif.
Jadi arah medan listrik yang dihasilkan muatan sumber positif dihasilkan muatan
sumber positif pada muatan positif.
Dalam menggambar garis medan listrik perlu diingat baahwa:
1. Garis medan harus dimulai padaa muatan positif dan berakhir pada muatan negatif atau
di titik tak terhingga.
2. Jumlah garis yang digambarkan harus sebanding dengan besar muatan. Makin besar
muatan makin banyak garis yang harus digambarkan.
3. Garis-garis medan listrik tidak pernah saling berpotongaan
4. Di tempat dimana garis-garis medan rapat menyatakan kuat medan listrik lebih besar ,
sebaliknya ditempat dimana garis-garis medan renggang menyaatakan kuat medan
listrik lebih kecil.
F. Kuat Medan Listrik Akibat Sebuah Muatan
Kuat medan listrik didefenisikan sebagai hasil bagi anatara gaya Coulumb yang
bekerja pada muatan uji dengan besarnya muatan uji tersebut(q’). Secara matematis
dituliskan :

⃗ = 𝑭 atau 𝑭
𝑬 ⃗ = q’. 𝑬

𝒒′
Arah medan listrik yang ditimbulkan satu muatan titik adalah penting. Kuat
medan listrik di titik P yang jaraknya r dari muatan titik posistif Q itu. Jika muatan
positif lain sebesar q diletakkan di P maka, gaya pada muatan q itu ditentukan dengan
𝑸𝒒
hukum coulumb. Besarnya adalah F = k. .
𝒓𝟐
Besarnya medan listrk disetiap titik yang jaraknya r dari Q adalah
𝐹 𝑸𝒒 𝑸
E = 𝑞 = k. = k. 𝒓𝟐 .
𝒓𝟐

7
Jika Q positif gaya F yang dikerjakan Q pada Q adalah tolakan, maka arah
medan listrik secara radial ke arah luar dari muatan positifQ. Jika mutan Q negatif,
gaya pada muatan uji q adalah gaya tarik, dan medan listrik arahnya secara radial ke
arah dalam.
Medan listrik dari satu muatan titik Q dapat dinyatakan dalam notasi vektor
satuan. Di satu titik pada jaaraak r dari Q, medan listrik ditentukan oleh :
⃗ = k. 𝑸𝟐 = 𝟏 . 𝑸𝟐 . 𝒓̂
⃗𝑬
𝒓 𝟒𝝅𝜺𝟎 𝒓
Dengan : 𝑟̂ = vektor satuan dalam arah secara radial ke luar dari.
G. Kuat Medan Listrik Akibat Sebuah Muatan
Kuat medan listrik di suatu muatan titik akibat beberapa muatan listrik yang
ditimbulkan/disebabkan oleh n muatan titik tertentu : 𝑄1, 𝑄2, … … 𝑄𝑛 adalah jumlah
vektor kuat medan listrik dari masing-masing muatan titik itu.. secara matematis
dituliskan :
⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝑬𝒕𝒐𝒕 = ⃗𝑬𝟏 + ⃗𝑬𝟐 + . . . . . + ⃗𝑬𝒏 = ∑𝒏𝒊=𝟏 ⃗𝑬𝒏
Dengan ⃗E1 = medan listrik di P diakibatkan oleh muatan Q1, . Arah dari ⃗E1 ergantung
pada tanda-tanda dari muatan itu.
Untuk menentukan kuat medan total dapat digunakan metode penjumlahan
vektor dari 𝐸⃗1 dan 𝐸⃗2 yang besar magnitudonya dirumuskan sebagai berikut

𝑬𝒕𝒐𝒕 = √𝑬𝟏 𝟐 + 𝑬𝟐 𝟐 + 𝟐𝑬𝟏 𝑬𝟐 𝒄𝒐𝒔𝜶


Jika kuat medan diakibatkan oleh beberapa muatan, maka masing-masing 𝐸⃗
diuraikan atas komponen x dan y sehingga 𝐸𝑡𝑜𝑡 dirumuskan sebagai berikut

𝟐
𝑬𝒕𝒐𝒕 = √(∑ 𝑬𝑿 )𝟐 + √(∑ 𝑬𝒚 )
H. Energi Potensial Listrik
Energy potensial dari system dua muatan q1 dan q2 yang berjarak r didefenisikan
sebagai usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan uji q2 dari titik tak
terhingga ke titik yang berjarak r dari muatan q1. Secara matematis ditulis :
𝑞1𝑞2 1 𝑞1𝑞2
U2 = 𝑘 =
𝑟 4𝜖0𝜋 𝑟
Usaha yang diperlukan untuk membawa muatan q3 dari titik tak terhingga ke
titik P adalah q3 V. energy ini harus ditambahkan pada energy potensial sisitem dua
muatan, sehingga energy potensial dari susunan tiga muatan menjadi :
𝑞1𝑞2 𝑞1𝑞3 𝑞2𝑞3
U3 = 𝑘 ( 𝑟12 + +
𝑟13 𝑟23
1
𝑘 = 4𝜋𝜀0
Jika ada jumlah muatan sebanyak n muatan, yaitu: q1, q2, q3, …,qn, maka energy
potensial dari system n muatan adalah:
𝑞𝑖𝑞𝑗
Un = k ∑𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑖𝑗
Dimana: jumlah itu mencangkup semua pasangan qi dan qj, di antara n muatan.
Tiap pasangan qi dan qj terpisah dengan jarak rij. taNda tiap term dalam persamaan
ditentukan oleh tanda tanda pasangan muatan. Term itu positif jika tanda q1 dan q2 sama,
8
dan term itu negative jika tanda q1 dan q2 sama, dan term itu negative jika tanda q1dan
q2 berbeda.
I. Potensial Listrik
Potensial listrik di suatu titik pada medan listrik adalah besarnya usaha yang
diperlukan untuk memindahkan suatu satuan muatan listrik positif dari suatu tempat tak
terhingga ke titik tersebut.
Ini dapat diartikan sebagai: Potensial listrik V di suatu titik didefenisikan
sebagai energi potensial listrik persatuan muatan uji, atau Potensial V adalah energy
potensial listrik atau usaha dibagi dengan muatan uji (q0).
𝑈
V = 𝑞0
Dengan: V, U, dan qo masing-masing menyatakan potensial, energy potensial,
dan muatan uji. Satuan potensial listrik adalah volt (V), dimana 1 volt = 1 joule per
coulomb.
J. Potensial Listrik Akibat Satu Muatan Titik
Untuk dua muatan titik q dan Q yang terpisah dengaan jarak r, energy
𝑈
potensialnnya adalah: V = 𝑞 , maka potensial pada jarak r dari muatan titik Q adalah:
0
𝑘𝑄 1
𝑉 = (muatan titik), atau 𝑉 =
𝑟 4𝜋𝜀0
Dari rumus di atas terlihat bahwa titik titik di permukaan bola berjari-jari
potensialnya sama. Di setiap titik pada permukaan bola berjari-jari r dan berpusat pada
𝑘𝑄
satu muatan titik Q mempunyai potensial yang sam yaitu: V = . Satu permukaan yang
𝑟
mempunyai potensial yang sama di mana mana, disebut permukaan/bidang
ekipotensial. Bidang ekipotensial dari sebuah muatan titik akan berupa kuit bola
kosentris dengan mautan titik sebagai pusat bola.
K. Potensial Listik Akibat Beberapa Muatan Listrik
Potensial listrik akibat beberapa titik merupakan penjumlahan sekalar
(penjumlahan aljabar) dari potensial listrik tiap muatan.
Jika n muatan listrik Q1, Q2, …,Qn yang masing-masing berjari-jari r1,r2, … rn
ketitik P, maka potensial listrik di P diakibatikan muatan-muatan itu adalah:
𝑄 𝑄2 𝑄𝑛
VP = k ( 𝑟1 + + ⋯+
1𝑟2 𝑟𝑛
𝑛 𝑄𝑖 1 𝑄𝑖
Vp = k ∑𝑖=1 = 4𝜋𝜀 ∑𝑛𝑖=1 𝑟𝑖
𝑟𝑖 0
L. Kapasitor
Kapasitor adalah dua keeping konduktor yang sejajar yang diberi muatan sama
tapi jenisnya berbeda. Kapasitor salah satu alat yang banyak dipakai pada rangkaian
elektronik adalah kapasitor atau kondensitor. Berdasarkan bentuknya, kapasitor
dibedakan atas beberpa jenis, antara lain: (a) kapasitor keeping sejajar, (b) kapasitor
silindrik, (c) kapasitor bola sepusat, (d) kapasitor varibel. Dari segi jenis isolatornya,
kapasitor dibagi atas beberpa jenis, antar lain: (a) kapasitor kertas, kapasitor mika, dan
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor dapat menyimpan energy listrik dalam waktu yang
singkat. Dalam rangkaian listrik, pengunaan kapasitor, antara lain: (a) untuk mencar
gelombang radio, (b) sebagai filter dalam satu gaya, (c) senbagai penyimpan energy

9
dalam rangkain penyala elektrionik, dan (d) sebagai salah satu komponen dalam system
pengapaian mobil.
Kemampuan kapasitor menyimpan muatan diukur dengan besaran yang disebut
kapasitans (kapaitansi). Yang dinyaakan sebagai perbandingan yang tetap antara
muatan dari salh satu konduktornya terhadap benda potensial keeping penghantar itu.
Secara matematis dirumusakan:
𝑄
𝐶= 𝑉
M. Kapasitor Plat Sejajar
Gambar di bawah ini menunjukan dua plat sejajar yang masing-masing luasnya
A terpisah sejauh d. Plat pertama bermuatan +Q dan plat yang lainnya bermuatan –Q.
Masing-masing keeping sejajar memiliki:
- Bermuatan –Q dan bermuatan +Q
- Luas penampang A
- Jarak antara keeping sejajar d
𝜎
𝐸=
𝜀0
𝑄
𝜎=𝐴
𝑄
𝐸= 𝜀0𝐴
𝑄𝑑
Benda potensial kedua keeping: V = Ed = 𝜀
0𝐴
Sehingga kapasitasi suatu kapasitor plat sejajar adalah :
𝑄 𝑄 𝜀0𝐴
C=𝑉= 𝑄𝑑 = 𝑑
𝜀0𝐴

Secara umum, kapasitor-kapasitor dengan factor K jika seluruh ruang di antara


plat-plat kapasitor diisi dengan elektrik, yang dirumusakan sebagai berikut :
𝜀
𝐶 = 𝐾 𝑑0𝐴
dengan :
𝜀
K = 𝜀 = tetapan dielektrik alat bahan
0
𝜀 = primitivitas bahan dielektrik
𝜀0 = primitivitas ruang hampa
N. Rangkaian Kapasitor
1. Rangkaian Seri
Untuk kapasitor-kapasitor yang disusun seri, besarnya muatan-muatan q pad
masing-masing kapasitor sama besarnya degnan muatan gabungan.
Vab = q/c1 ; Vbc = q/c2 ; Vcd = q/c3, sedangkan potensial a ke d adalah:
Vad = Vab + Vbc + Vcd = q/c1 + q/c2 + q/c3
q/cs = q/c1 + q/c2 + q/c3
1 1 1 1 1
=𝑐 =𝑐 +𝑐 +𝑐
𝑐𝑠 𝑎𝑑 1 2 3
2. Susunan Paralel
Pada susunan parallel, tegangan (benda potensial) pada masing masing
kapasitor sama dengan tengangan gabungan.
𝑞1 = 𝑐1 𝑉 ; 𝑞2 = 𝑐2 𝑉 ; 𝑞3 = 𝑐3 𝑉

10
Besarnya muatan total susunan parallel adalah:
𝑄 = 𝑞1 + 𝑞2 + 𝑞3 = 𝑐1 𝑉 + 𝑐2 𝑉 + 𝑐3 𝑉
𝑐𝑝 𝑉 = 𝑐1 𝑉 + 𝑐2 𝑉 + 𝑐3 𝑉
𝑐𝑝 = 𝑐𝑎𝑏 = 𝑐1 + 𝑐2 + 𝑐3
O. Energi Kapasitor
Proses memuati kapasitor tidak lain adalah memindahkan muatan bebas
(electron) dari plat yang potensialnya lebih rendah ke plat lain yang potensialnya lebih
tinggi. Jadi. Diperlukan kerja untuk memuati kapasitor.
Pada kapasitor plat sejajar, pada keadaan awal tidak bermuatan, sehingga benda
potensialnya nol. Kapasitor tersebut kwmudin dimuati (dihungkan dengan batrai)
sehingga pada suatu saat muatannya dan benda potensialnya:
𝑞
𝑉=
𝑐
Kerja yang diperluakn untuk menindahkan muatan dq dari plat yang bermuatan
–q ke plat yang bermuatan +q adalah:
dW = Vdq = q/c dq
Kerja total yang diperlukan untuk memuati atau mengisi kapasitor tersebut dari
q = 0 hingga q = Q adalah:
𝑄𝑞 1 𝑄2
𝑊 = ∫0 𝑑𝑞 = 2
𝑐 𝑐
Kerja yang dilakukan dalam proses pengisian tersebut dapat dipandang sebagai
energy potensial (U) yang tersimpan pada kapasitor. Karena Q = 𝑐𝑉, maka energy
elektrostatik yang tersimpan di dalam kapasitor adalah:
1 𝑄2 1 1
𝑈=2 = 2 𝑄𝑉 = 2 𝐶𝑉 2
𝑐
Dari persamaan: V = Ed dan C A/d, sehingga energy yang tersimpan:
1 1 𝜀0𝐴 1
𝑈 = 2 𝐶𝑉 2 = 2 𝐸 2 𝑑 2 = 2 𝜀0𝐴 𝐸 2 𝑑 2
𝑑
A.D menyatakan volume kapasitor, sehingga energy per satuan volume (U)
yang sering disebut rapat energy adalah:
1 𝜀0𝐴 𝐸 2 𝑑 2 1
𝑈= = 𝜀0 𝐸 2
2 𝑎𝑑 2
Persamaan diatas berlaku secara umum. Dengandemikia, rapat energy dalam
medan listrik pada suatu titik berbanding lurus dengan kuadrat kuat medan listrik di
titik tersebut.

11
Buku Pembanding
MUATAN LISTRIK DAN MEDAN LISTRIK
A. Listrik Statis, Muatan Listrik dan Kekekalannya
Kata “listrik” berasal dari kata Yunani electron, yang berarti “amber”. Amber
adalah dammar pohon yang membatu, dan orang zaman dulu mengetahui bahwa bila
kita menggosokkan batang amber dengan kain, maka amber tersebut akan menarik
daun-daun kecil atau debu. Sepotong plastic yang keras, batang kaca, atau penggaris
plastic yang digosok dengan kain juga akan menunjukkan “efek amber” ini, atau
sekarang kita akan sebut dengan istilah listrik statis. Muatan dapat dibagi menjadi dua
kejadian dimana kejadian pertama yaitu muatan yang tidak sama dan tarik-menarik dan
muatan yang sama dan tolak-menolak.
Kemudian pembagian muatan berdasarkan sifanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu
muatan negative dan muatan positif. Hal tersebut dikemukakan oleh Seorang Filsuf
Amerika Benjamin Franklin (1706-1790). Franklin juga menyatakan bahwa ketika
sejumlah muatan tertentu dihasilkan pada satu benda dalam suatu proses, muatan
berlawanan dengan jumlah yang sama dihasilkan pada benda yang lainnya. Jumlah total
muatan listrik yang dihasilkan pada setiap proses adalah nol.
B. Muatan Listrik dalam Atom
Atom memiliki inti bermuatan positif yang berat, yang dikelilingi oleh satu atau
lebih electron yang bermuatan negative. Inti terdiri dari proton yang bermuatan positif,
dan neutron yang tidak bermuatan. Atom juga memiliki muatan positif dan negative
total yang disebut ion. Di antara ketiga komponen penyusun atom tersebut, yang dapat
berpindah dari satu benda ke benda yang lain adalah electron. Misalnya penggosokan
penggaris dengan handuk kertas yang membuat electron berpindah dari kadar electron
yang tinggi menuju kadar electron yang rendah sehingga kadar electron dan proton di
dalam kedua benda tersebut menjadi sama besar.
C. Isolator dan Konduktor
Konduktor dan isolator/nonkonduktor dibedakan berdasarkan sifat penghantar
listrik. Konduktor adalah segala sesuatu yang dapat menghantarkan listrik dan isolator
merupakan segala sesuatu yang tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh konduktor
adalah paku besi, dan contoh dari isolator yaitu kayu dan karet. Ada juga beberapa
materi yang termasuk dalam kategori pertengahan yang disebut semikonduktor.
Dari sudut pandang atomic, electron-elektron pada materi isolator terikat erat ke
intinya. Sedangkan pada konduktor yang baik terdapat beberapa electron berpegang
dengan sangat longgar dan dapat bergerak bebas pada materi tersebut. Peristiwa ini
disebut electron bebas dan electron konduksi.
D. Muatan induksi : Elektroskop
Ketika ada dua benda, yang satu bersifat netral dan yang lainnya memiliki muatan
positif didekatkan dan saling bersentuhan, maka muatan electron pada benda yang
netral tersebut berpindah ke benda yang bermuatan positif sehingga benda yang
bermuatan netral tersebut kehilangan sebagian muatan elektronnya.
Jika kedua benda tersebut hanya didekatkan, maka electron pada benda yang netral
tersebut akan tertarik pada muatan positif pada benda yang bermuatan positif, namun
electron tidak dapat berpindah dari benda yang netral menuju benda yang bermuatan
positif karena kedua benda tersebut tidak saling bersentuhan. Muatan dikatakan
diinduksi pada kedua benda tersebut.

12
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi muatan dimana di dalam
sebuah lingkaran ada dua keping yang bisa bergerak, sering kali terbuat dari emas.
(kadang-kadang hanya satu keping yang bisa bergerak). Keping-keping tersebut
dihubungkan oleh konduktor ke bola logam di bagian luar lingkarannya, tetapi diisolasi
dari lingkaran itu sendiri. Jika benda yang bermuatan positif didekatkan ke bola, maka
pemisahan muatan akan diinduksi, karena electron-elektron tertarik ke atas kearah bola.
Elektroskop harus diberimuatan tertentu seperti muatan electron. Kemudian,
elektroskop yang sudah diberi muatan itu selanjutnya akan bisa digunakan untuk
menentukan jumlah muatan tertentu dalam suatu benda. Eletroskop banyak digunakan
pada penelitian awal mengenai listrik. Prinsip yang sama dibantu dengan peralatan
elektronik, digunakan pada electrometer modern yang jauh lebih sensitive.
E. Hukum Coulumb
Hukum ini ditemukan oleh Seorang Fisikawan Prancis yang bernama Charles
Coulumb (1736-1806) yang menggunakan pengimbang torsi yang sangat mirip dengan
yang digunakan Cavendish dalam studinya mengenai gaya gravitasi. Ia menyiapkan
bola-bola kecil dengan besar muatan masing-masing yang divariasikan. Lalu dua
diantara semua bola itu diletakkan pada jarak tertentu. Dia melakukan berbagai
kombinasi dari semua bola tersebut dengan jarak yang divariasikan. Sehingga
Coulumb memperoleh hasil dan ia pun langsung menyimpulkan bahwa jika salah satu
muatan diperbesar, maka gaya yang diperoleh juga akan semakin meningkat dan bila
kedua muatan pada bola tersebut diperbesar maka gaya yang diperoleh akan bertambah
4 kali lipat dari aslinya. Lalu jika jarak kedua benda itu bertambah, maka gaya akan
berkurang terhadap kuadrat jarak tersebut. Tetapi jika jarak kedua benda tersebut
berkurang, maka gaya akan bertambah terhadap kuadrat jarak tersebut. Rumusnya yaitu
sebagai berikut :
𝐾𝑄1 𝑄2
𝐹=
𝑟2
Dimana K merupakan konstanta pembanding, q1 dan q2 merupakan muatan yang
dihasilkan oleh kedua benda dan r merupakan jarak dalam satuan meter.
F. Satuan untuk muatan coulomb
Bagaimana pun satuan yang paling banyak digunakan saat ini adalah coulomb
(C) yang merupakan satuan SI. Defenisi yang tepat adalah untuk coulomb saat ini
dinyatakan dengan arus listrik dan medan magnet K= 8,988 × 109 𝑁. 𝑚2 /𝐶 2 =
9,0 × 109 N. 𝑚2 /𝐶 2
G. Muatan electron
Muatan yang dihasilkan dengan menggosok benda biasa seperti sisir atau
penggaris biasa biasanya sekitar satu microcoulomb (1 𝜇𝐶 = 10−6 𝐶) atau lebih kecil.
Besar muatan pada satu electron dipihak lain telah ditentukan sekitar 1,602 × 10−19 C
dan tandanya negative. Ini merupakan muatan terkecil yang diketahui dan karena
sifatnya yang fundamental diberi symbol e dan sering disebut muatan elementer
H. Muatan listrik terkuantisasi
Perhatikan bahwa e didefenisikan sebagai angka positif sehingga muatan
electron adalah –e. karena sebuah benda tidak dapat menerima atau mengeluarkan
sebagaian dari electron, muatan total pada semua benda harus merupakan kelipatan
bilangan bulat dari muatan ini. Muatan listrik dengan demikian dikatakan
terkuantisasi. Hokum coulomb mendeskripsikan gaya antara dua muatan ketika

13
berada dalam diam. Gaya – gaya tambahan berperan ketika muatan sedang bergerak
dan hal ini akan dibahas pada bab – bab berikutnya. Ketika menghitung dengan hokum
coulomb kita biasanya mengabaikan tanda muatan – muatan dan menetukan arah
berdasarkan pada apakah gaya tersebut tarik menarik atau tolak menolak
I. Penyelesaian masalah yang melibatkan hokum coulomb dan vector
Gaya listrik anatara partikel – partikel yang bermuatan dalam keadaan diam.
Gaya elektrostatik atau gaya coulomb merupakan seperti halnya semua gaya, vector
gaya ini memiliki arah dan besar. Jika diketahui dua vector gaya 𝐹1 𝑑𝑎𝑛 𝐹2 yang bekerja
pada sebuah benda, keduanya dapat ditambahkan dengan menggunakan metode
pangkal ke ujung atau dengan metode jajar genjang. Kedua metode ini berguna untuk
memahami suatu soal tetapi untuk menghitung arah dan besar jumlah resultan akan
lebih tepat jika digunakan metode penambahan komponen
𝐹1𝑥 = 𝐹1 cos 𝜃1 𝐹2𝑥 = 𝐹2 cos 𝜃2
𝐹1𝑦 = 𝐹1 sin 𝜃1 𝐹2𝑦 = −𝐹2 sin 𝜃2
Ketika menangani bebrapa muatan seringkali akan sangat menolong jika digunakan
indeks pada setiap gaya yang terlibat. Indeks pertama menyatakan partikel dimana gaya
bekerja , yang kedua menyatakan partikel yang memberikan gaya. Dalam menerapkan
hukum gaya coulomb kita biasanya berhadapan dengan besar muatan saja untuk
mendapatkan besar setiap gaya.
J. Medan listrik
Banyak gaya umum yang bisa dianggap sebagai gaya kontak, seperti tangan
anda mendorong atau menarik kereta belanja atau raket tenis memukl bola tenis.
Kelabalikannya baik gaya listrik bekerja dari jarak tertentu, gaya akan ada bahkan
ketika kedua benda tidak bersentuhan. Gagasan gaya bekerja dari jarak tertentu
merupakan suatu hal yang sulit ntuk para pemikir zamn dahulu. Newton sendiri tidak
merasa nyaman dengan gagasan ketika ia menerbitkan hukum gravitasi universalny.
Cara yang bisa membantu untuk memahami situasi ini menggunakan ide medan yang
dikembangkan oleh ilmuwan inggris Michael faraday (1791 – 1867). Pada kasus listrik
menurut faraday suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar keseluruh
ruang. Medan listrik pada lokasi muatan kedua dianggap berintraksi langsung dengan
muatan ini untuk menghasilkan gaya. Bagaimana pun harus ditekankan bahwa sebuah
medan, sebagaimana kita bahas disini bukan merupakan semacam zat.
Kita dapat menyelidiki medan listrik yang mengelilingi sebuah muatan atau
sekumpulan muatan dengan mengukur gaya pada muatan tes positif yang kecil. Yang
dimaksud dengan istilah muatan tes adalah muatn yang sangat kecil sehungga gaya
yang diberikannya tidak mengubah secara signifikan distribusi muatan yang
mengakibatkan medan yng diukur.
K. Penerapan fisika
Mesin fotokopi elektrostatik bekerja dengan memilih dan menyusun muatan –
muatan positif pada permukaan drum yang tidak menghantar, kemudian dengan lembut
menebarkan partikel toner kering yang bermuatan negative pada drum. Partikel –
partikel toner untuk sementara melekat pada pola didrum dan kemudian dipindahkan
kekertas dan dilelehkan untuk menghasilkan kopi tersebut. Dengan menganggap bahwa

14
gaya listrik pada partikel toner harus lebih dua kali lipat beratnya untuk menyakinkan
tarikan yang memadai, hitung kuat medan listrik yang dibutuhkan didekat permukaan
drum.
L. Garis Garis Medan
Medan listrik merupakan sesuatu yang ditimbulkan oleh muatan listrik dan
mempengaruhi ruang di sekitar muatan listrik tersebut, di mana pengaruh medan listrik
hanya dirasakan oleh muatan listrik lainnya. Ketika muatan listrik lain berada dalam
medan listrik yang ditimbulkan oleh suatu muatan listrik maka muatan listrik lain
merasakan pengaruh berupa gaya listrik.
Berikut ini keterkaitan antara arah dan kuat medan listrik dengan garis-garis
medan listrik :

Pertama, arah medan listrik menjauhi muatan positif dan mendekati muatan
negatif. Dengan demikian, arah garis-garis medan listrik juga menjauhi muatan positif
dan mendekati muatan negatif. Apabila muatan positif berdekatan dengan muatan
negatif maka garis-garis medan listrik digambarkan keluar dari muatan positif menuju
muatan negatif.
Kedua, kuat medan listrik diwakili oleh jarak antara garis-garis medan listrik.
Semakin dekat jarak antara garis-garis medan listrik, semakin besar kuat medan listrik
dan semakin jauh jarak antara garis-garis medan listrik, semakin kecil kuat medan
listrik.
Ketiga, jumlah garis medan listrik sebanding dengan kuat medan listrik.
Semakin banyak garis medan listrik, semakin besar kuat medan listrik. Semakin sedikit
garis medan listrik, semakin kecil kuat medan listrik.
M. Medan Dan Konduktor Listrik
Konduktor dalam Medan Listrik 1. Medan di dalam zat a. Medan mikroskopik
dan makroskopik Medan listrik sesungguhnya pada zat merupakan medan listrik dari
interaksi tiap muatan pada partikel bermuatan seperti elektron dan nuklei, tentu saja
dengan jarak yang berbeda-beda. Medan tersebut sangat sulit untuk dikalkulasi karena
begitu kompleks dan rumit. Oleh sebab itu, medan tersebut disebut medan mikroskopik.
Sedangkan medan listrik makroskopik berada di bawah tingkat medan listrik
mikroskopik. Jadi, pada medan listrik mikroskopik dibuat menjadi sama rata
nilainya.Sehingga, yang persamaan yang didapat adalah sebagai berikut: b. Pengaruh
zat pada medan Setiap zat yang dikenai medan akan mengalami perpindahan muatan
positif dan negatif. Akan terjadi dua sisi dengan muatan berbeda (yaitu muatan positif
dan negatif).
Peristiwa ini disebut Induksi Elektrostatis. Induksi elektrostatis menyebabkan
adanya medan listrik tambahan dimana akan ditambahkan dengan medan listrik awal
(inisial) dan akan membentuk resultan medan listrik. Jadi, resultan medan listrik yang

15
dipengaruhi dengan keberadaan zat, nilainya bergantung pada medan listrik akibat
induksi dan superposisi dari medan listrik tambahan.
Sedangkan di bagian dalam konduktor dengan anggapan bahwa terjadi
kesetimbangan elektrostatis (kondisi elektorstatis menggariskan ketiadaan muatan
listrik dan medan listrik di setiap titik di dalam sebuah benda konduktor) maka dengan
kata lain medan listrik di dalam konduktor adalah nol. Karena jika medannya tidak nol,
elektron-elektron bebas di dalam konduktor akan mengalami gaya listrik dan akan
dipercepat karena gaya ini. Banyak contoh dari bahan konduktor diantaranya adalah
emas, perak, tembaga, alumunium, seng, dan besi. Misalkan pada bahan tembaga,
setiap atom tembaga menyumbangkan 1 elektron bebas. Tembaga sebagai zat yang
memiliki nomor atom 29, mempunyai satu elektron bebas pada kulit terluarnya.
Elektron ini bergerak ke permukaan karena adanya pengaruh dari electron lain sehingga
rapat muatan di dalam bahan sama dengan nol.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sifat kelistrikan dari bahan konduktor antara lain:
 Medan listrik di dalam bahan adalah nol.
 Rapat muatan di dalam bahan adalah nol dan muatan tersebar merata di
permukaan bahan.
 Pada seluruh konduktor, potensialnya adalah sama (ekipotensial).

16
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

3.1 Kelebihan
a. Kelebihan Buku Fisika Umum 2 Karya Dougllas C. Giancoli
 Penjelasan materi berurut dan kompleks
 Penjelasan definisi yang sangan rinci dan jelas
 Banyak pendapat para ahli yang memperkuat teori buku ini
 Contoh dalam kehidupan sehari-hari yang memudahkan pembaca mengerti materi
yang di sampaikan
 Keteraturan letak penyusunan dan judul subbab yang tepat mempermudah
pembaca dalam mencari materi subbab
b. Kelebihan Buku Diktat Fisika Umum 2
 Terdapat definisi yang baik
 Banyak rumus
 Pembahasan ringkas

3.2 Kekurangan
a. Kelemahan Buku Fisika Umum 2 Karya Douglas C. Giancoli
 Sedikitnya contoh dari definisi yang di uraikan mempersulit pembaca dalam
memahami materi tersebut
 Tulisan yang terlalu rapat juga membuat mata pembaca cepat lelah membaca buku
ini.
 Kurangnya penjabaran atas definisi yang ada
 Jarak antar tulisan sangat rapat
 Sedkitnya tabel, membuat pembaca mudah jenuh
 Penjelasan yang panjang dan terkesan membelit-belitkan membuat pembaca bosan
dan jenuh membaca buku ini
b. Kelemahan Buku Diktat Fisika Umum 2
 Penjelasannya tidak merinci
 Menggunakan kalimat yang sulit dimengerti
 Penjabaran rumus yang membingungkan

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya tarik adalah medan listrik merupakan efek yang
ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion, atau proton, dalam
ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau
dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan
bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang telah
memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel). Muatan lisrik
adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada
benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan
untuk menggambarkan muatan. Jadi medan listrik dan muatan listrik saling berhubungan
dan memiliki saling keterkaitan yang antara satu dengan yang saling yang tidak dapat
dipisahkan

4.2 Saran
Semoga melalui laporan ini para pembaca maupun mahasiswa dapat mengembangkan
lebih lanjut lagi tentang muatan listrik dan medan listrik. Harapannya semoga laporan ini
berguna dan bermanfaat bagi pembaca mengenai muatan listrik dan medan listrik. Jika ada
kekurangan atau kurang kelengkapan dari laporan ini semoga para pembaca dapat
mengembangkan laporan ini sehingga laporan ini menjadi laporan yang sempurna dan
dapat dipakai oleh semua orang. Terima kasih

18
DAFTAR PUSTAKA

Motlan, dkk. 2015. Fisika Umum 2. Medan : Unimed Press


Giancoli, C. Douglas. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi 5. Jakarta : Erlangga

19

Anda mungkin juga menyukai