Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LISTRIK STATIS DAN MISKONSEPSI

MATA KULIAH : FISIKA SMA

Dosen Pengampu : Dra. Ratna Tanjung, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 11

1. Kris Zega (4212421018)


2. Loriana R. Nababan ( 4212421017)
3. Yosephany (4213121029)

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA C 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Listrik Statis" dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Fisika SMA.Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang ‘Muatan Listrik’ bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, selaku dosen
matakuiah Fisika SMA yang teah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyususnan
makalah ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyususnan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir
kata kami ucapkan terimakasih.

Medan, April 2022

Kelompok 11
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................4
1.3 TUJUAN................................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Listrik Statis...........................................................................................................................6
2.2 Hukum Coloumb....................................................................................................................6
2.3 Medan Listrik.........................................................................................................................7
2. 4 Potensial Listrik dan Energi Potensial listrik........................................................................9
2.6 Miskonsepsi Pada Listrik Statis...........................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di dalam kehidupan sehari-hari kata listrik merupakan hal yang sudah tidak asing
lagi.Sebagian peralatan rumah tangga banyak yang menggunakan listrik, misalnya kipas
angin, magic jar, setrika, mesin cuci dan lain sebagainya.Hal ini menunjukkan bahwa
energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari.Karena
manusia terhubung dengan listrik.Oleh karena itu listrik penting untuk dipelajari.

Listrik dapat dibagi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. (Elok Sudibyp, 2008).
Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau
aliran muatan listrik.Jika sebuah benda mengalami kekurangan atau kelebihan elektron
maka benda tersebut dapat dikatakan bermuatan listrik.Ada dua jenis muatan listrik, yaitu
muatan positif dan muatan negatif.Jika suatu benda kekurangan elektron maka benda
tersebut bermuatan positif (+), sebaliknya jika suatu benda kelebihan elektron maka
benda tersebut bermuatan negatif (-). Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan
diam di dalam benda sehingga muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini ialah

1. Apa yang dimaksud dengan Listrik Statis?


2. Apa yang dimaksud dengan Hukum Coulomb?
3. Apakah yang dimaksud dengan Medan Listrik?
4. Apakah yang dimaksud dengan Energi potensial listrik dan potensial listrik?
5. Apakah peran Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari?
6. Apa saja miskonsepsi yang terjadi pada listrik stratis?
1.3 TUJUAN.
1. Untuk mengetahui tentang Listrik Statis.
2. Untuk mengetahui tentang Hukum Coloumb.
3. Untuk mengetahui tentang Medan Listrik.
4. Untuk mengetahui tentang Energi potensial listrik dan potensial listrik.
5. Untuk mengetahui peran listrik statis dalam kehidupan sehari-hari.
6. Untuk mengetahui tentang miskonsepsi yang terjadi pada listrik statis..
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Listrik Statis


Listrik berasal dari bahasa inggris electricity atau electric atau electrical. Listrik adalah suatu
kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang mengalir melalui
penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya.

Suatu interaksi dari benda-benda yang bermuatan listrik merupakan fenomena fisika yang
dinamakan listrik statis. Pada listrik statis akan dibahas mengenai muatan listrik yang berada
dalam keadaan diam (statis). Gejala listrik statis pertama kali ditemukan oleh orang Yunani,
yaitu ketika mereka mengamati peristiwa batu yang dapat menarik benda kecil dan ringan (Sri.S,
2012). Jika penggaris didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil maka potongan kertas tersebut
tentu akan tertarik oleh sisir plastik. Gejala kelistrikan seperti ini disebut dengan listrik statis.

2.2 Hukum Coloumb


Tahun 1785 seorang fisikawan Prancis yang bernama Charles Agustin Coloumb menyelidiki
besarnya gaya yang terjadi pada dua benda yang bermuatan listrik. Alat yang digunakannya
adalah neraca puntir (torsion balance).

Hasil penelitiannya dikenal dengan Hukum coulomb, yang berbunyi :

“Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik sebanding
dengan besar muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
benda”.

Secara matematis Hukum Newton dituliskan :

𝑄1 . 𝑄2
𝐹=𝑘 𝑟2

Keterangan :
F = Gaya tarik/tolak dua buah muatan (N)
K = Konstanta (9.109 N.m2 /C2 )
Q1, Q2 = muatan listrik (C)
R = jarak antara dua muatan (m)

2.3 Medan Listrik


Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi oleh gaya
listrik. Medan listrik digambarkan dengan garis-garis gaya listrik.

Benda-benda yang bermuatan listrik mempunyai garis-garis gaya listrik. Garis gaya listrik pada
muatan positif bergerak keluar, sedangkan pada muatan negatif bergerak menuju ke pusat. Garis
gaya listrik bergerak dari muatan listrik positif menuju muatan negativ.

Sifat-sifat garis gaya listrik adalah :

1. Garis gaya listrik berasal dari muatan positif menuju muatan negative

2. Garis gaya listrik tidak pernah berpotongan

3. Semakin rapat garis gaya listrik, semakin kuat medan listriknya.

Untuk menghitung kuat medan listrik digunakan persamaan :

E=𝐹
𝑄
Keterangan :

E = Kuat medan listrik (N/C)

F = Gaya coulomb (N)

Q = muatan listrik (C)

Proses Terjadinya Listrik Statis

Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor. Peristiwa listrik statis
terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses gesekan (gosokan). Gesekan
atau gosokan antara dua materi ini akan membuat electron dari atom materi yang satu berpindah
ke atom materi yang lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi akan menjadi
bermuatan positif jika melepaskan elektronnya, dan sebaliknya jika materi tidak melepaskan
elektronnya maka materi tersebut akan bermuatan negatif. Jadi, perpindahan elektron pada
peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau gosokan.

Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis, seperti penggaris
plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik yang awalnya tidak bermuatan atau
netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-elektron yang ada pada kain wol akan berpindah
ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut sebagai benda yang
bermuatan listrik negatif.

Ketika penggaris tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik oleh
penggaris. Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat menarik
benda-benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.

Pada saat hujan turun, pernahkah kamu melihat petir?Petir adalah peristiwa alam yang sangat
berbahaya dan ditakuti semua orang, karena petir menimbulkan kilatan cahaya yang diikuti
dengan suara dahsyat di udara. Apabila seseorang tersambar petir, maka tubuh orang tersebut
akan terbakar. Akibat berbahayanya petir, maka gedung-gedung bertingkat yang cukup tinggi
dilengkapi dengan penangkal petir.

1) Susunan Atom
Thales Militus, seorang ilmuwan Yunani, menemukan gejala listrik yang diperoleh dengan
menggosok batu ambar, yang dalam bahasa Yunani disebut elektron. Setelah digosok ternyata
batu ambar tersebut dapat menarik benda-benda kecil yang berada di dekatnya.Sifat seperti ini
dalam ilmu listrik disebut elektrifikasi.Listrik yang terjadi pada batu ambar yang digosok disebut
listrik statis yaitu listrik yang tidak mengalir.

2) Teori Atom

Suatu zat terdiri atas partikel-partikel kecil yang disebut atom.Atom berasal dari kata atomos,
yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi.Tetapi, dalam perkembangannya ternyata atom ini
masih dapat diuraikan lagi.Atom terdiri atas dua bagian, yaitu inti atom dan kulit atom.Inti atom
bermuatan positif, sedangkan kulit atom terdiri atas partikelpartikel bermuatan negatif yang
disebut elektron. Inti atom tersusun dari dua macam partikel, yaitu proton yang bermuatan positif
dan netron yang tidak bermuatan(netral).

Suatu atom dikatakan netral apabila di dalam intinya terdapat muatan positif(proton) yang
jumlahnya sama dengan muatan negatif (elektron) pada kulitnya.

Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah muatan positif(proton) pada inti lebih
banyak daripada muatan negatif(elektron) pada kulit atom yang mengelilinginya.

Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah muatan positif(proton) pada inti lebih
sedikit daripada jumlah muatan negatif(elektron) pada kulit atom.

2. 4 Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik


Energi potensial listrik, atau energi potensial elektrostatik, adalah energi potensial
(diukur dalam joule) yang dihasilkan dari gaya-gaya Coulomb konservatif dan
diasosiasikan dengan konfigurasi sejumlah muatan-muatan titik dalam sebuah sistem yang
didefinisikan.
Suatu objek dapat memiliki energi potensial listrik karena dua elemen utama: muatan
listriknya sendiri dan posisi relatifnya terhadap objek bermuatan listrik lainnya.

Energi ini dapat terjadi jika sebuah partikel bermuatan bergerak dalam suatu medan listrik. Saat
itulah medan listrik akan mengarahkan gaya, lalu melakukan kerja terhadap partikel tersebut.
Inilah yang disebut dengan energi potensial listrik.

Rumus energi potensial listrik adalah:

Ep = k (Q.q / r*2)
Keterangan:
Ep : energi potensial (Joule)
k : konstanta Coulomb (9×10^9 N.m2/C2)
Q : muatan sumber atau muatan listrik yang menimbulkan medan listrik (Coulomb)
q : muatan uji atau muatan listrik yang mengalami perpindahan dalam medan listrik (Coulomb)
r : jarak muatan dari q ke Q (m)

Potensial listrik merupakan besarnya usaha yang diperlukan untuk


memindahkan muatan listrik positif sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu titik
tertentu. Potensial listrik dapat pula diartikan sebagai energi potensial listrik per satuan muatan
penguji. Satuan turunan SI untuk potensial listrik adalah volt (untuk menghormati Alessandro
Volta), itulah sebabnya perbedaan potensial listrik antara dua titik dikenal sebagai voltase.
Satuan yang lebih tua jarang digunakan saat ini. Varian dari sistem satuan sentimeter gram detik
mencakup sejumlah satuan yang berbeda untuk potensial listrik, termasuk abvolt dan statvolt.

Potensial listrik secara matematika dapat dirumuskan sebagai berikut:[

V= Beda potensial listrik (Volt) dalam simbol satuan V


w=Usaha (Joule) dalam simbol satuan J
q= Muatan listrik (Coulumb) dengan simbol satuan C

Jika terdapat beberapa muatan lebih dari satu dan memiiki beragam titik atau jarak , maka
persamaannya:

V = k Σq/r

2.5 Peran Listrik Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Gejala listrik statis dimanfaatkan dalam aplikasi sebagai berikut.
1. Penangkal Petir
Sebelum terdengar petir tentu kita lihat kilat. Kilat adalah cahaya yang timbul karena gerak
elektron yang bergesekan dengan udara. Akibatnya, udara yang dilalui kilat terbelah dan memuai
dengan cepat sehingga dapat menghasilkan suara yang menggelegar, yang disebut petir.
Cara kerja penangkal petir adalah sebagai berikut:
a. Jika di sekitar penangkal penangkal petir terdapat awan bermuatan negative, batang logam
penangkal petir mengalami induksi sehingga bermuatan positif (muatan hasil induksi berlawanan
dengan muatan benda yang menginduksi).
b. Jika petir menyambar batang logam, muatan negative petir berpindah ke batang logam dan
diteruskan kebumi melalui kabel penangkal petir.
c. Bersamaan itu, muatan positif logam meloncat keawan petir sehingga menjadi netral.
2. Generator Van de Graff
Generator Van de Graff menggunakan prinsip listrik statis yang mampu menghasilkan tegangan
sangat tinggi, yakni sekitar 20.000.000 volt, dengan gesekan yang ditimbulkan karet dapat
menggerakkan generator.
3. Cat semprot
Agar mobil dapat dicat dengan rata, maka badan mobil diberi muatan listrik yang berbeda
dengan muatan listrik pada cat. Dengan demikian cat dapat menempel kuat dan merata pada mobil.
4. Alat penggumpal asap
Untuk menanggulangi polusi udara dari cerobong asap pabrik, seorang ahli kimia Amerika yang
bernamaFrederick Gardner Cottrel membuat alat penggumpal asap yang terdiri dari dua logam
yang memiliki muatan yang berlawanan sehingga partikel-partikel asap terinduksi dan terjadi gaya
tarik menarik antara partikel sehingga massa partikel bertambah besar dan membentuk gumpalan
hitam yang mudah dibersihkan.
5. Mesin fotokopi
Mesin fotokopi pertama yang dipasarkan adalah Xerox Corporation pada tahun 1959 dengan
memanfaatkan prinsip muatan induksi serta gaya Coulomb. Bagian utama mesin fotokopi adalah
pelat foto konduktif yang dalam keadaan gelap tidak menghantar listrik. Pelat baru aktif jika
dikenai cahaya.
2.6 Miskonsepsi Pada Listrik Statis
Borwn (dalam Suparno, 2005), menjelaskan miskonsepsi sebagai suatu pandangan yang naif dan
menjelaskannya sebagai suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang
sekarang diterima.Suparno (2005) memandang miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak akurat
akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan
konsep-konsep yang berbeda dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak benar. Dengan
demikian konsepsi siswa yang berbeda dengan ilmuwan fisika ini disebut dengan miskonsepsi.

NO Miskonsepsi Konsep Sebenarnya


1 Jika dua benda saling digosokkan maka Jika dua benda saling digosokkan maka
elektron dan proton keduanya saling yang berpindah hanya elektron. Gesekan
berpindah. antara dua benda akan membuat elektron
dari atom materi yang satu berpindah ke
atom materi yang lain, sehingga kedua
materi menjadi bermuatan.
2 Jika muatan suatu benda setelah Muatan benda sebelum digosokkan/
digosokkan mengalami kelebihan digesekkan adalah netral. Setelah kedua
elektron maka muatan benda pada benda saling bergesekan membuat
awalnya adalah negatif. elektron dari atom materi yang satu
berpindah ke atom materi yang lain,
sehingga kedua materi menjadi
bermuatan. Sehingga benda yang
bermuatan listrik negatif dapat menarik
benda-benda ringan di sekitarnya yang
bermuatan listrik positif.

3 Atom adalah bagian terkecil dari suatu Atom adalah suatu zat yang terdiri atas
unsur yang dapat dibagi-bagi. partikel-partikel kecil. Atom berasal dari
kata Atomos, artinya tidak dapt dibagi-
bagi.
4. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa Berdasarkan literatur yang ada, energi
untuk potensial listrik bergantung dengan
konsep energi potensial listrik adalah potensial listrik, ketika muatan diletakkan
tidak ada keterkaitan atau hubungan pada medan listrik seragam, garis medan
antara potensial listrik dengan energi listrik menunjuk kearah potensial rendah.
potensial listrik. (Muhammad iqbal, dkk) Maka perubahan energi potensialnya akan
berkurang sedangkan energi kinetiknya
bertambah (Tipler, 2001)

5 Miskonsepsi yang terjadi pada siswa garis-garis medan listrik dari suatu dipol
untuk konsep medan listrik yakni terdapat bila letaknya sangat dekat dengan muatan
pada garisgaris medan listrik dari suatu positif, garis-garis mengarah radial keluar.
dipol dimana sebagian besar siswa Pada titik yang sangat dekat dengan
menjawab garis medan listrik positif muatan negatif, garis-garis medan
secara radial menuju kedalam sedangkan mengarah radial kedalam (Tipler, 2001)
muatan negatif secara radial menuju ke
luar.(Muhammad iqbal, dkk)
Miskonsepsi Listrik Statis diambil dari jurnal yang berjudul,
1. MISKONSEPSI PENDIDIKAN FISIKA STKIP PGRI PONTIANAK PADA MATERI
LISTRIK STATIS
2. MISKONSEPSI PADA MATERI LISTRIK STATIS DIKELAS XII SMA NEGERI 9
PONTIANAK,
3. PENGGUNAAN ADAPTASI INSTRUMEN EPEPECT UNTUK MEMBEDAKAN
SISWA YANG MENGALAMI MISKONSEPSI DAN MENGETAHUI TINGKAT
MISKONSEPSI SISWA MA KELAS XII PADA KONSEP MEDAN LISTRIK,
POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI POTENSIAL LISTRIK
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan, yaitu:

a. Listrik adalah suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang
mengalir melalui penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan dan
penolakan gaya.

b. Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positifnya
disebut benda netral. Jika dua benda bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi interaksi
yaitu muatan listrik yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak, sedangkan muatan
listrik yang tidak sejenis maka benda akan saling tarik menarik.

c. Suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan listrik pada suatu benda yaitu
elektroskop.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.

3.2 Saran
Sehubungan dengan bahasan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca
yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya.Kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan
mengkaji lebih dalam tentang bagaimana listrik statis.
DAFTAR PUSTAKA

Barus, PK. 1997. Fisika 2 Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas 2.
Jakarta:BalaiPustaka
Daniati , S., Djudin, T., & Hamdani. (2018). MISKONSEPSI PADA MATERI LISTRIK STATIS
DIKELAS XII SMA NEGERI 9 PONTIANAK. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 7.

Iqbal, M., Samsudin, A., & Evendi , R. (2020, Januari). PENGGUNAAN ADAPTASI
INSTRUMEN EPEPECT UNTUK MEMBEDAKAN SISWA YANG MENGALAMI
MISKONSEPSI DAN MENGETAHUI TINGKAT MISKONSEPSI SISWA MA KELAS
XII PADA KONSEP MEDAN LISTRIK, POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI
POTENSIAL LISTRIK. Riset Ilmiah Pendidikan Fisika, 1, 51-59.

Fahamsyah, Sandy. 2015. Buku Pintar Fisika SMA/MA. Jakarta:Tim Redaksi Bintang Wahyu

Kamaludin, Agus. 2014. Cara Cespleng Pintar Fisika SMP Kelas 7,8,9. Yogyakarta:Andi

Kertiasih, Ni Ketut. "Pengembangan CD Interaktif Listrik Statis dan Listrik Dinamis Sebagai
Media Dalam Proses Pembelajaran di Sekolah."APTEKINDO 6.1 (2012).
Issi, A. (2020). Modul Pembelajaran SMA FISIKA. Probolinggo: Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas 2020.

Sucipto, Erwin. 1988. Fisika (Jilid 2). Jakarta Pusat:Erlangga.

Sukadi, E., & Sari, I. N. (2013, Desember). MISKONSEPSI PENDIDIKAN FISIKA STKIP PGRI
PONTIANAK PADA MATERI LISTRIK STATIS. Jurnal Pendidikan Informatika Dan
Sains, 2, 102-109.
http://blog.uad.ac.id/riadwi/category/materi-fisika-kelas-9-smp/

file:///C:/Users/USER/Downloads/2954362.pdf.pdf

Anda mungkin juga menyukai