Anda di halaman 1dari 14

Projek

INVERS TRANSFORMASI LAPLACE

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

dalam Mata Kuliah Persamaan Differensial dalam Fisika

Dosen Pengampu : Dr. Dewi Wulandari, S.Si., M.Si

OLEH :

KELOMPOK H

Chrisman Ananta Saputra Purba (4191121017)


Fahzri Imran (4193121025)
Nur Tasyah (4191121027)
Siska Dewi Titania Situmorang (4192421027)

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karunia-Nya,
sehingga Kami dapat menyelesaikan Projek untuk memenuhi tugas mata kuliah Persamaan
Differensial. Kami berterima kasih kepada Dr. Dewi Wulandari, S.Si., M.Si selaku dosen
pengampu mata kuliah yang telah memberikan banyak bimbingan kepada Kami selama
proses pembelajaran mata kuliah Persamaan Differensial.

Harapan Kami semoga Projek makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan
dan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa Projek ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan oleh karena itu Kami meminta maaf jika memiliki kesalahan
dalam penulisan. Kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.

Medan, Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 4.

1.1.Latar Belakang .................................................................................................... 4

1.2.Rumusan Masalah................................................................................................4

1.3.Tujuan Penulisan..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

BAB III PENUTUP..................................................................................................13

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................13

3.2 Saran ....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Transformasi Laplace adalah salah satu penemuan yang penting dalam bidang
matematika Transformasi ini diperkenalkan oleh Pierre-Simon Laplace, salah seorang
matematikawan dan astronom asal Perancis, pada tahun 1785. Secara umum, transformasi ini
mentransformasikan suatu fungsi f terhadap variabel waktu t ke suatu fungsi F terhadap
variabel bernilai kompleks, namakan s. Selanjutnya, untuk mencari solusi, digunakan invers
transformasi Laplace yang mengembalikan fungsi ke variabel awal, yaitu t, dengan
menggunakan teori integral lintasan (contour integration) dan residu. Transformasi Laplace
banyak digunakan untuk mencari solusi MSA, MSB dan MSAB. Langkah yang dilakukan
adalah menghitung transformasi Laplace dari persamaan diferensial linear pada MSA, MSB
dan MSAB. Pada proses penghitungan, syarat-syarat atau kondisi kondisi awal dan batas
dalam MSA, MSB dan MSAB yang memenuhi persamaan dapat digunakan.

Transformasi Laplace dan Transformasi Fourier kemungkinan merupakan dua jenis


transformasi yang digunakan untuk menyelsaikan PD. Seperti yang dilihat pada pasal
berikutnya, trasformasi Laplace dapat digunakan untuk mereduksi persamaan diferensial ke
suatu masalah aljabar. Aljabar tersebut dapat menjadi rumit pada suatu kejadian. tetapi
sebenamya dalam beberapa kasus ini akan lebih sederhana dari pada menyelsaikan
persamaan diferensial secara langsung. Selanjutnya diaplikasikan transpormasi Laplace
invers (invers laplace transform) untuk mendapatkan kembali penyelsaian dari masalah
aslinya. Transformasi Laplace dapat juga digunakan untuk menyelsaikan masalah nilai awal
yang tidak bisa diselsaikan dengan metode sebelumnya. Berikut ini adalah ilustrasi
penggunaan transformasi Laplace.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah dari Makalah ini yaitu apa itu fungsi Invers transformasi laplace.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Makalah ini untuk menambah wawasan pmbaca dan untuk
mengetahui fungsi Invers transformasi laplace.

4
BAB II
PEMBAHASAN
Transformasi Laplace Invers
Definisi
Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika L{F (t )}  f ( s) maka F(t)

disebut suatu transformasi Laplace Invers dari f(s). Secara simbolis ditulis F (t )  L1{ f ( s)} .

L1 disebut operator transformasi Laplace invers.


Contoh.

  e maka L e  
 1  2t 1 1
1. Karena L  2t

s  2 s2

 s 
2. Karena L  2 1

  cos t 3e maka L cos t 3  2
s

 s  3 s 3

 1  sinh at  sinh at  1
3. Karena L  2 2 
 maka L1   2
s  a   a  s a
2
a

Ketunggalan Transformasi Laplace Invers


Misal N(t) adalah suatu fungsi dan L{N(t)} = 0 maka L{F(t)+N(t)} = L{F(t)} Dengan
demikian dapat diperoleh dua fungsi yang berbeda dengan transformasi Laplace yang sama.
Contoh
0 untuk t  1
F1 (t )  e 3t dan F2 (t )   3t
e untuk t  1
1
Mengakibatkan L1{F1 (t )}  L1{F2 (t )} 
s3
Jika kita menghitung fungsi-fungsi nol, maka terlihat bahwa transformasi Laplace invers
tidak tunggal. Akan tetapi apabila kita tidak dapat memperhitungkan fungsi-fungsi nol (yang
tidak muncul dalam kasus-kasus fisika) maka ia adalah tunggal. Hasilnya dinyatakan oleh
teorema berikut.
Teorema Lerch
Jika membatasi diri pada fungi-fungsi F(t) yang kontinu secara sebagian-sebagaian dalam
setiap selang berhingga 0  t  N dan eksponensial berorde untuk t > N, maka inversi

transformasi laplace dari f(s) yaitu L1  f (s)  F (t ) , adalah tunggal. Jika tidak ada
pernyataan lainnya, maka kita selalu menganggap ketunggalan di atas.
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace invers beberapa fungsi

5
sederhana dibawah ini.

Nomor f(s) L1{ f ( x)}  F (t )


1. 1 1
s
2. 1 T
s2
3. 1 tn
n 1
, n  0,1,2,3,...
s n!
4. 1 e at
sa
5. 1
s  a2
2 sin at
a
6. s cos at
s  a2
2

7. 1 sinh at
s  a2
2
a
8. s cosh at
s  a2
2

9. s2  a2 t cos at
(s 2  a 2 ) 2

Sifat-sifat transformasi Laplace Invers


Beberapa sifat penting dari transformasi Laplace invers adalah:
1) Sifat Linear
Misal c1 dan c2 adalah sebarang bilangan konstanta, sedangkan f1 ( s) dan f 2 ( s) berturut-

turut adalah transformasi Laplace dari F1 (t ) dan F2 (t ) , maka:

L1{c1 F1 (t )  c2 F2 (t )}  L1{c1 F1 (t )}  L1{c2 F2 (t )}

 L1{c1 F1 (t )}  L1{c2 F2 (t )}

 c1 L1{F1 (t )}  c2 L1{F2 (t )}
 c1 f1 (s)  c2 f 2 (s)

6
Contoh
 3s  12  1  3s  1  12 
L1  2 L  2  L  2 
 s 9  s  9 s  9
 s  1  1 
 3L1  2   12 L  2 
s  9 s  9
sin 3t
 3 cos 3t  12
3
2) Sifat translasi atau pergeseran pertama
Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka L1{ f ( s  a)}  e at F (t )
Contoh

 1  sinh 3t  1  1  1  2t sinh 3t
L1  2  maka L1  2 L  e
s  9  ( s  2s  13   ( s  2)  9 
2
t 3

3) Sifat translasi atau pergeseran kedua


Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka

F (t  a), untuk t  a
L1{e as f ( s)}  
 0, untuk t  a
Contoh
 1 
L1  2   sin t maka
 s  1

  3s  sin( t  ), untuk t 

 e 
  3 3
L1  2 
 s  9  0, untuk t  
   3
4) Sifat pengubahan skala
1 t
Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka L1{ f (ks)}  F 
k k
Contoh

 s  1  3s  1  t 
Karena L1  2   cos t maka diperoleh L    cos 
 s  1  (3s)  1 3  3 
2

5) Transformasi Laplace invers dari turunan-turunan

1 d n 
Jika L { f ( s)}  F (t ) maka L1{ f ( n ) ( s)}  L1  f ( s)  (1) n t n F (t )
 ds 
Contoh

7
 2  d  2   4s
Karena L1  2   sin 2t dan  2  2 maka diperoleh
s  4 ds  s  4  ( s  4) 2

d  2  1   4s 
L1  2   L  2   (1) n t n sin 2t  t sin 2t
2 
ds  s  4   (s  4) 

6) Transformasi Laplace invers dari antiturunan-antiturunan


  F (t )
Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka L1  f (u )du  
s  t

Contoh
 1  1 1  1 1  1 1 t
Karena L1   L      e maka
 3s( s  1)  3  s s  1 3 3
 1 1  1  1  e t 
diperoleh L1    du    `
 0 3u 3(u  1)  3  t 

7) Sifat perkalian dengan s n

Jika L1{ f ( s)}  F (t ) maka L1{sf ( s)}  F ' (t )


Dengan demikian perkalian dengan s berakibat menurunkan F(t) Jika
f(t)  0 , sehingga
L1{sf (s)  F (0)}  F ' (t )

 L1{sf (s)}  F ' (t )  F (0) (t ) dengan  (t ) adalah fungsi delta Dirac atau fungsi
impuls satuan.
Contoh
 5 
arena L1  2   sin 5t dan sin 5t  0 maka
 s  25 
 5s  d
L1  2   (sin 5t )  5 cos 5t
 s  25  dt

8) Sifat pembagian dengan s

 f (s) 
t
Jika maka L1     F (u )du
 s  0

8
Jadi pembagian dengan s berakibat mengakibatkan integral F(t) dari 0 sampai dengan t.
Contoh
 2 
Karena L1  2   sin 2t maka diperoleh
s  4

  t
t
1 
   sin 2u du   cos 2u   cos 2t  1
1 2 1
L  2
 s( s  4)  0 2 0 2

9) Sifat konvolusi
Jika L1{ f ( s)}  F (t ) dan L1{g (s)}  G(t ) maka
t
L1{ f ( s) g ( s)}   F (u )G(t  u)du  F * G
0

F*G disebut konvolusi atau faltung dari F dan G, dan teoremanya dinamakan teorema
konvolusi atau sifat konvolusi.
Contoh
 1  1  1 
Karena L1   4t
  e dan L  e
2t

 s  4   s  2 

 1  t  4 u 2 ( t u )
maka diperoleh L1    e e du  e 2t  e 4t
 ( s  4)( s  2)  0

PENGGUNAAN TRANFORMASI LAPLACE


Penggunaan Transformasi Laplace umumnya digunakan untuk menyelesaikan persamaan
tanpa melakukan manipulasi matematis komplek tetapi menggunakan manipulasi Aljabar
Biasa. Transformasi Laplace dapat digunakan antara lain untuk menyelesaikan permasalahan
berikut :
• Bentuk Gelombang Periodik maupun tidak periodik
• Transienitas dalam rangkaian linear
• Sistem linear dengan atau tanpa umpan balik
• Vibrasi transien di dalam sistem mekanik
• Propagasi sinyal dalam sistem komunikasi
• Penyelesaian persamaan diferensial dan lainny

9
CONTOH SOAL:
Contoh 1
Tentukanlah

Penyelesaian

Pertama, kita periksa apakah derjat


pembilang lebih rendah dari
penyebut. Dan jawabannya iya.

Faktorkan penyebutnya

Sehingga didapat pecahan parsial dari persamaan diatas yaitu

Sekarang kita cari nilai A dan B

10
Contoh 2
Tentukanlah

Penyelesaian

Contoh 3 tentukanlah Invers transformasi Laplace

Penyelesaian

Dengan menyamakan koefisien s2, diperoleh

11
Contoh 4

Tentukanlah
Dari soal bisa dilihat bahwa salah satu faktor penyebutnya adalah
faktor kuadrat, sehingga

(s + 1) = 0, maka s = ‐1 sehingga
Dengan menyamakan koefisien s2, diperoleh

Dengan menyamakan koefisien konstanta, diperoleh

Sehingga,

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika L{F (t )}  f ( s)
maka F(t) disebut suatu transformasi Laplace Invers dari f(s). Secara simbolis ditulis
F (t )  L1{ f ( s)} . L1 disebut operator transformasi Laplace invers.

3.2. Saran
Dari projek yang telah kami sampaikan kami merasa bahwa projek kami masih
jauh dari sempurna. Oleh karenanya kami memohon saran dan masukkannya untuk kami
dalam membuat projek selanjutnya dan memperbaiki projek kami ini , dan semoga projek
ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik – baiknya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kreyszig E., (1993). Advanced Engineering Mathematics , John Willey and Sons, 7th
edition.
Willey C.R. and Barret L.C., (1985). Advanced Engineering Mathematics, Mc.Graw Hill
Co.
Arifin, dkk. 2013. Aplikasi Transformasi Laplace pada Rangkaian Listrik. Jurnal Fourier.
2 (1) : 45-61

14

Anda mungkin juga menyukai