LANDASAN TEORI
A. Transpormasi Laplace
Transpormasi Laplace adalah suatu teknik untuk menyederhanakan permasalahan
dalam suatu sistem yang mengandung masukan dan keluaran, dengan melakukan
transformasi dari suatu domain pengamatan ke domain pengamatan yang lain. Sedangkan
transformasi adalah suatu proses perubahan dari bentuk satu ke bentuk lainnya, seperti
contoh: kipas angin, listrik tenaga air, megickom, setrika, dll. Dalam matematika jenis
trasformasi ini merupakan suatu konsep yang penting sebagai bagian dari analisis
fungsional, yang dapat membantu dalam melakukan analisis system invariant –waktu
linier, seperti: rangkaian elektonik, osilator harmonic, devais optik, sistem-sistem
mekanik.
Transformasi Laplace dapat juga digunakan untuk menyelsaikan masalah nilai
awal yang tidak bisa diselsaikan dengan metode sebelumnya. Berikut ini adalah ilustrasi
penggunaan transformasi Laplace.
Penyelsaian Penyelsaian
Masalah Nilai Masalah Aljabar
Awal Transformasi Laplace Invers
∞
L { f ( x ) }=F ( s )=∫ e−st f ( x ) dx
0
Dengan notasi F ( s ) , dicatat bahwa sebenarnya nilai transformasi merupakan suatu fungsi
dari variable baru s dan semua x akan hilang dalam proses integrasi.
L−l { F( s) } =f ( x).
7. cos at s
, s >0
s +a2
2
8. sinh at a
, s>|a|
s −a2
2
9. cosh at s
, s>|a|
s −a2
2
10. 2
s −a
t cos at
(s 2 +a 2 )2
11. t sin at s
2a (s 2 +a 2 )2
Contoh:
Tentukan Transfoemasi Laplace untuk
a. f ( x )=1 , x> 0
b. f ( x )=eax , x >0
c. f ( x )=cos ( bx ) , x >0
Penyelesaian:
∞ R x=R
e−sx
a. L { 1 }=∫ e
0
−sx
= lim ∫ e
R →∞ 0
−sx
dx= lim
R → ∞ −s
[ ] x=0
x= R
1−e−sR 1
¿ lim
R →∞ s [ ] = , s>0
s
∞ R
ax
b. L { e } =∫ e
−sx
( x )= lim ∫ e−(s −a) x dx
0 R→∞ 0
x=R
e−( s−a ) x 1−e−(s−a )R
¿ lim
R →∞ s−a [ ] x=0
= lim
R→ ∞
[ s−a ]
1
¿ , s>0
s−a
∞
−sx
c. L { cos (bx) } =∫ e ( cos ( bx )) dx
0
∞
¿ lim ∫ e−sx cos ( bx ) dx
R →∞ 0
x=R
e−sx
[
¿ lim 2 2 (−s cos ( bx ) +b sin( bx) )
R →∞ s +b ] x=0
e−sR
¿ lim
[ 2 2
(−s cos ( Rx ) + b sin(Rx) ) + 2 s 2 ]
R →∞ s +b s +b
s
¿ ,s>0
s + b2
2
∞
F ( s ) =∫ f (u)e−su du, dimana u=x−¿ α
0
∞
¿ ∫ f ( x−α) e−s (x−α ) dx
0
∞
¿ e α s∫ f ( x−α ) e− sx dx
0
∞
L [ e−αx f (x) ] =∫ f (x )e−sx−αx dx
0
∞
¿ ∫ f ( x)e−(s +α ) x dx
0
∞
f ( x) ] =∫ f ( x ) e−( s+ α ) x dx
−αx
L [e
0
¿ F (s +α )
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
L [ e−αx f ( x) ] =F( s+ α )
2.4. Penskalaan waktu f ( αx )
∞
x x −sx
[ ( )] ( )
L f
α
=∫ f
0 α
e dx
∞ −αsx
¿∫ f
0
x
α()
e α
d ( αx ) , jika αx =τ
∞
¿ ∫ f (¿ τ ) e−αsτ d ( τ)¿
0
¿ αF ( s)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
x
[ ( )]
L f
α
=αF ( s)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kesimpulan makalah semua metode yang digunakan baik integral
persamaan diferensial adalah metode matematika yang dapat digunakan untuk
menjelaskan masalah-masalah fisis. Masalah fisis tersebut dapat dipahami
sebab akibatnya apabila dibentuk dalam model persamaan diferensial
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Didit Budi, 2011, Persamaan Diferensial Biasa dan Aplikasinya, Graha Ilmu,
Yogyakarta.