Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

OPERASI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN

FUNGSI VEKTOR
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Kalkulus Lanjut I
Dosen Pengampu : Dra. Emi Puji
Pu ji Astuti

Disusun oleh:

Wahyu Nugroho S. (4101409007)


Gilang Muhammad Bintang (4101409078)
(4101409 078)
Gilang Anjar Permatasari (4101409083)
(4101409 083)
Suryati (4101409088)
Setiasih Alfindah (4101409096)
Fenti Nugraheni (4101409100)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2010
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemahaman tentang pengertian dan konsep-konsep fungsi vektor,


operasi-operasi vektor, limit dan kekontinuan fungsi vektor sangat penting
untuk dipelajari, karena akan mendasari pembelajaran lain seperti
keterdifferensialan dan integral fungsi vektor beserta sifat-sifatnya serta
 penggunaan konsep kalkulus differensial fungsi vektor.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian fungsi vektor dan konsep-konsepnya?


2. Bagaimana operasi aljabar pada fungsi vektor?
3. Apa pengertian limit dan kekontinuan fungsi vektor beserta sifat-sifatnya?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Memenuhi tugas kalkulus lanjut 1.


2. Sebagai bahan pembelajaran dan referensi.

2
BAB II
ISI

A. FUNGSI VEKTOR BESERTA OPERASINYA


Suatu kurva di bidang datar dapat kita tampilkan sebagai fungsi real baik 
eksplisit maupun implisit. Tetapi banyak ilustrasi yang tidak dapat terlihat dalam
 penampilan ini. Sebagai contoh: aturan lingkaran   
memperlihatkan apakah setiap titik pada lintasannya dijalani tepat satu kali,
2
+ 2
= 2
, > 0, belum

apakah lintasannya dijalani searah atau berlawanan arah dengan putaran jarum
 jam serta di manakah titik pangkal dan titik ujung dari lintasannya. Bila lingkaran
tersebut ditampilkan dalam bentuk :

dimana      
parameter dan
= 
    
,
 
+      ℝ ,
adalah vektor basis untuk 
> 0, 0   2   
2
terlihat bahwa
lintasannya dimulai dari titik pangkal ( , 0) dan berakhir di titik ( , 0) serta setiap
titik dijalani tepat satu kali kecuali titik pangkal dan titik ujung dengan orientasi
 berlawanan arah dengan jarum jam.
Misalkan       
=
=
( ) =
( ) = ;
; > 0 ,0
> 0 ,0 
 2   
2   

+ 2

dengan mensubtitusi dari kedua persamaan ini diperoleh
      
2
= ( cos )2 + ( sin ) 2 = 2
, >0
yang merupakan persamaan lingkaran. Penampilan lingkaran sebagai suatu fungsi
vektor di bidang tidak tunggal , beberapa bentuk lain adalah
  
( ) = (
( ) = (
  2 )
)
  
+ (
  −      (
    
2 ),
), > 0, 0 
> 0, 0  

 2   
  

Dengan mengeliminasi dari setiap persamaan terakhir, kita akan memperoleh


lingkaran   
2
+ 2
= 2
. Terlihat bahwa penampilan suatu kurva bidang
sebagai fungsi vektor dapat memperlihatkan arah gerakan dan berapa kali
lengkungan tersebut dijalani. Kelemahannya adalah penampilan suatu kurva dapat
dibuat dengan lebih dari satu cara.
1. Fungsi Vektor di Bidang dan Ruang
Grafik fungsi vektor di dalam ruang dan bidang dinamakan kurva
 bidang di bidang dan ruang. Kurva ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

3
Definisi 1.1.1
1.   
Misalkan fungsi
⊆ℝ     →ℝ  
=  ( ) dan
dengan parameter. Fungsi :
= ( ) terdefinisi pada himpunan
2
.
 
      ℝ        
( ) =
dimana ( , ) basis baku untuk  2
( ) + ( )
dinamakn fungsi vektor bidang.
2. Misalkan fungsi = ( ), = ( ) dan = ( ) terdefinisi pada
⊆ℝ           →ℝ
himpunan dengan t parameter. Fungsi :
( ) =   ( ) + ( ) + ( )
3
.

    ℝ
dimana ( , , ) basis baku untuk  3
. dinamakan fungsi vektor di ruang.
Diagram panah dari definisi 1.1.1 diperlihatkan pada Gb.1 dan Gb.2 di
 bawah.

Catatan :
1. Bila diketahui kurva  sebagai fungsi vektor di
 berapa kali kurva dijalani sudah tertentu.
ℝ ℝ
2
atau 3
, arah dan

2. Bila diketahui kurva


 belum diketahui.
 dalam kartesius, arah dan berapa kali dijalani

3. Fungsi vektor di bidang memuat pengertian


 . fungsi vektor di ruang peubah 
, ,
 sebagai fungsi implisit dari
terlibat, peubah yang satu
merupakan fungsi implisit dari peubah lainnya.
4. Fungsi vektor sering kali dinamakan fungsi parameter. Istilah yang
lengkap adalah fungsi bernilai vektor dengan peubah real 
Contoh 1.1 :
Diketahui fungsi vektor di bidang

a. Jika
 −
  −   −
= 1 dan
=  
=
−1
2
   −+≤≤ 2

1, nyatakan
1 , 2 2
secara eksplisit sebagai
fungsi dari .

4
 b. Gambarkan grafik fungsi  di bidang XOY sebagai kurva . 
Penyelesaian:

 
a. Mengeliminasi
diperoleh =
 –
dari persamaan yang diberikan. Dari
 −
+ 1 yang bila digantikan ke persamaan =
=
2
1
1
menghasilkan
  −
− ≤≤  − ≤− ≤
karena 2
  = ( + 1)2
− ≤≤
2 maka 3
1=
1
2
+2
1, sehingga 3 1.
 jadi fungsi parameter  dapat ditampilkan sebagai
   − ≤≤
 =
 b. Perhatikan bahwa disini arah kurva
2
+2 , 3 1
adalah dari titik pangkal

( 3,3) ke titik ujung (1,3) dengan setiap titik pada kurva dijalani

satu kali. Kurva yang berbentuk parabola diperlihatkan pada
gambar di bawah ini:

Jelas   = −
 −   − ≤≤   
2
1 , 2
≤≤
2

+2 , 3
2.
    −   1, dan = 1 +

Jelas gambar grafik  atau fungsi ( ) mempunyai titik pangkal di



cara memasukkan −  =  
( 3,3), ini bisa dihitung dengan menggunakan
 −3 sehingga
=
diperoleh
2
+ 2 , dengan
= ( 3)2 +
 −− −
2
=
3 =9 6 = 3. Juga bisa dihitung dengan menggunakan
 −− −  − −
2, sehingga diperoleh = 2 1= 3 dan = ( 2)2
1 = 3. Dan cara yang sama kita dapat mencari titik ujung kurva,
sehngga di dapat titik ujung kurva (1,3). Jelas disini arahnya
 berlawanan dengan jarum jam.

5
 Titik potong dengan sumbu
0=    2
+2

0 = ( + 2)


  − 
1 = 0; 2 =
Titik potong dengan sumbu
2


= 02 + 2.0
=0
− −
Koordinat titik balik ( 1, 1)

 − −∙ −

2
= = = 1
2 2 1
 − − − −
= ( 1)2 + 2( 1) = 1 2= 1

Contoh 1.2
 Nyatakan lingkaran yang berpusat di titik  (0,0,0), berjari-jari 4 satuan

dan terletak pada bidang     


=
1
3
3 sebagai suatu fungsi vektor di ruang.

Penyelesaian:
Perhatikan gambar di bawah ini yang memperlihatkan lingkaran berpusat
di titik  (0,0,0), berjari-jari 4 satuan dan terletak pada bidang Γ : =
1
3
   
3 .

6
Cara pertama
Lingkaran berpusat di (0,0,0) dengan jari-jari 4, terletak pada bidang : Γ
         ⇔     ⟶∠ 
=
1
3
3 . Jelas =
1
3
3 =
3
3
= .
6

Kita dapatkan gambar sketsanya seperti pada gambar 4.


 
Mencari
Perhatikan persegi panjang OQPZ,
⊥ ⊥
(OQPZ persegi panjang karena
OQPZ tegak lurus dengan semua garis yang ada di bidang OXQY
dan sehingga

termasuk OQ).
∠    
Jelas
=
= sin = 4 s in
Perhatikan persegi panjang OXQY

 ∙  ∙ ∙       


Didapat = cos = 4 sin
1
3 = 2 3 sin .

 
Mencari
Perhatikan bidang OQPZ
6 2

 
Jelas = 4 s in
Perhatikan bidang OXQY

 ∙  ∙ ∙ 
Didapat = sin = 4 sin
1
= 2 s in .

 
Mencari
Perhatikan bidang ZOQP
6 2

   = cos = 4 c os .

Dari
  perhitungkan
2sin , dan = 4 cos
     
di atas
disubstitusikan
kita peroleh
ke
= 2 3 sin ,
persamaan umum
=

    
( )= + + , didapat persamaan vektornya:

           ≤≤ 


= (2 3 sin ) +(2sin ) + (4cos ) , 0 2 .

Cara kedua
 
Lingkaran di ruang berarti berbentuk bola dengan persamaan 2
+ 2
+

     
2
= 16 dan =
1
3
3 .

Perhatikan persegi panjang OZPQ


   
= sin = 4 s in .
Perhatikan persegi panjang OXQY

  ∙  ∙ 
= = sin = 4 sin
6
1
2
= 2 sin .

7
Ambil   = 2 sin .

            


=
3
=
3
2sin = 2 3 sin .

  
2
+
3
2
+ 2
3

= 16.

12
          ⇔   
(2 3 sin )2 + (2 sin ) 2 +
2
+4 2
+ 2
2

= 16
= 16.
16 2
+ 2
= 16.
 −    −   
2
= 16
= 4 c os .
16 2
= 16 1 2
= 16 2
.

Jadi            ≤≤ 


= (2 3 sin ) +(2sin ) + (4 cos ) , 0
Jadi suatu fungsi vektor untuk kurva ruang ini adalah :
2

           ≤≤ 


= (2 3 sin ) +(2sin ) + (4 cos ) , 0 2 .

Cara ketiga

Γ     
Perhatikan kembali Gb.4, perpotongan antara bidang : =
1
3
3

dengan bidang XOY adalah garis lurus

       : =
1
3
=0
3

Garis lurus ini dan bidang r yang memuat lingkaran L memperlihatkan


 pada Gb.5 dan Gb.6.

Misalkan u adalah vektor satuan sepanjang garis g, maka vektor u dapat


dinyatakan sebagai kombinasi linear dari i dan j, yaitu

      
=
1
2
3 +
1
2

8
Suatu fungsi vektor untuk persamaan lingkaran L yang terletak pada
 bidang r adalah

             


= (4 sin ) + (4 cos ) = (4 sin )
1
2
3 +
1
2
+ (4 cos )

          ≤≤ 
= (2 3 sin ) + (2 sin ) + (4 cos ) , 0
Perhatikan bahwa cara ini memberikan hasil yang sama.
2

2. Operasi Pada Fungsi Vektor


Kita telah mempelajari bahwa kurva bidang dan ruang dapat
ditampilkan sebagai fungsi vektor di
ℝ
mendefinisikan fungsi vektor di
ℝ ℝ
sebagai berikut.
2
dan 3
. Selanjutnya, kita

Definisi 1. 1. 2

Misalkan 
⊆ℝ  →ℝ  
1  
=  
1   …   
;
  … 2 =
ℝ
2 , , = ( ) terdefinisi pada himpunan
dengan parameter dan 1, 2, , adalah basis baku untuk 
Fungsi : ,

     ⋯   
= 1
 1 + 2 2 + + = ( )

ℝ
Dinamakan fungsi vektor di ℝ . Grafik fungsi ini dinamakan kurva di
Diagram panah untuk fungsi ini diperlihatkan pada gambar berikut ini.
=1

Definisi 1. 1. 3
Misalkan
Fungsi   ⊆ℝ
,  →ℝ  →ℝ, :
  
dikatakan sama (ekivalen) dengan
dan :
jika
adalah fungsi vektor di
dan menjalani  ℝ
dalam
 jumlah yang sama dan dengan arah yang sama dari titik pangkal dan titik 
ujung yang sama pula.

9
Bila kita mempunyai dua vektor di ℝ
dilakukan padanya ialah penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan skalar,
, maka operasi aljabar yang dapat

 perkalian skalar, dan khusus untuk   = 3 perkalian silang vektor.

Berikut ini adalah definisi dari semua operasi pada fungsi vektor tersebut.
Definisi 1. 1. 4
A. Operasi Aljabar pada Fungsi Vektor di
  →ℝ ⊆ℝ
Misalkan , : ,

;
 .

 
   =  
=1
 1
 
dan   =
=1
( )

Adalah fungsi vektor di ℝ Penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan


skalar dan perkalian skalar dari   dan , ditulis:

  –   
+
didefinisikan sebagai berikut.
, , 
, konstanta real dan . .


Penjumlahan :          
+ = + =
=1
+ ( ) 1


Pengurangan : −  −     −  
= ( ) =
=1
( ) 1


Perkalian dengan skalar : (       
) = =
=1
( )


Perkalian skalar :         ∈ℝ
. = ( ). = [ . ]

B. Perkalian Silang Dua Fungsi Vektor di


Jika      
=       +         ℝ
+∈∈ℝ  , 
3

 .
  
=1

dan = +
     ∈∈ℝ
2

ditulis
+
×
3
1

,
2

didefinisikan sebagai vektor:


3

 
maka perkalian silang (vektor) dari
1

dan ,

× =

           
1( )
 2(
) 3( )
1( ) 2( ) 3( )

      −      


=
2( )
2( )
3( )
3( )
1( )
1( )
3( )
3( )

      
+
1( )
1( )
2( )
2( )

C. Komposisi Fungsi Real dengan Fungsi Vektor.

10
 ⊆ℝ  →ℝ
Misalkan ,    ; : ℝ , = ( ) fungsi real dengan =

 ⊆  →ℝ       


Komposisi dari
dan : , ℝ = =1

dan , ditulis  F   g  , didefinisikan sebagai:



( ) fungsi vektor di .


∘      = =
=1
[ ]

Situasi definisi ini diperlihatkan pada gambar berikut ini:


D. Operasi Perkalian Fungsi Real dengan Fungsi Vektor.
Misalkan ⊆ℝ
    
( )
 →ℝ 
, :
ℝ 
fungsi vektor di
 →ℝ
,
  
 
= fungsi real dan :
. Perkalian antara
,
dengan , ditulis
=
,
=1

didefinisikan sebagai:

     ∈⊆ℝ
=
=1
. ,

Contoh:
Diketahui fungsi
  −    −∈∈ℝ
= sin
= cos
+ cos
sin
+
+
,
,
  ∈ℝ  − ∙       
= ,
Tentukan fungsi + , , , × , ° , ° , .

11
Penyelesaian:
Berdasarkan Definisi 1.1.4 diperoleh hasil berikut.
−
+     −
= (cos + sin ) + cos    
  −−     −   −−
= sin cos + sin + cos
 −  sin +
+
+

∙ = sin cos


      cos sin +

 
×
 −  −    
= sin
cos
cos
sin

− − −−  −−−  − 


=
cos
sin
sin
cos
sin
cos
cos
sin
 =(   − 
cos + sin ) −
∘        −    ( − sin cos )
= = = (sin ) + (cos ) +

∘          


= = = (cos ) + +
 
=   
=( 
    −     
= =(
   
sin ) + (
cos )
  (
cos ) +
sin ) +

B. LIMIT DAN KEKONTINUAN FUNGSI


Sebelum membahas limit fungsi vektor, kita perlu mengingat kembali
konsep limit fungsi real sebagai dasar atau analogi untuk mendefinisikan limit
fungsi vektor. Denifisi formal limit fungsi real adalah :

di  Dipunyai fungsi      
   
sendiri. Limit fungsi ( ) bernilai

terdefinisi pada selang yang memuat
untuk  mendekati
kecuali mungkin
ditulis

→ lim =

Jika dan hanya jika ∀ ∃ ∋ −   − 


>0 >0 < apabila 0 < <

12
    Pada grafik di atas terlihat bahwa nilai ( ) dapat dibuat sebarang dekat ke
dengan cara mengambil nilai    
yang cukup dekat dengan . Dengan kata lain, 
 jarak  ( ) ke L dapat dibuat sebarang kecil dengan cara mengambil jarak  x ke
cukup kecil. Bila ukuran jarak yang digunakan di sini adalah nilai mutlak, maka

diperoleh rancangan konsep limit yang hasilnya seperti di atas.
1. Limit Fungsi Vektor
Konsep limit fungsi vektor di ℝ
real. Namun sebelumnya, perlu diterjemahkan simbol fungsi vektor yang
dirancang serupa dengan limit fungsi

 berbeda dengan simbol fungsi real.


Rumus fungsi vektor di masing-masing ruang dituliskan :

        


2: ( )= + ( )

3: = + + ( )
      ⋯    
4: = 1 1 + 2 2 + 3 3 + 4( ) 4

 
: = 1 1 + 2   2 + + ( )

 
=
     
=1

Dimana disepakati bahwa ( )    : Komponen fungsi vektor.

  ( ) : Fungsi vektor pada satu arah

  dengan melambangkan fungsi,


sebagai variabel (pengganti 
 pada fungsi real) dan
menyatakan arah vektor (vektor 
satuan).

 Namun demikian dalam makalah ini simbol
    …       ℝ  ⋯      …  1, 2, , digantikan

1, 2, , . Sehingga = 1 1 + 2 2 + + ( ) . Disini kita


menggunakan ukuran jarak dua vektor di sebagai berikut:
     …    −    … 
Untuk 
Maka jarak 
=( 1,

ke
2, ,
ditulis
) dan =( 1, 2,

didefinisikan sebagai:
, )

  −     −    − ⋯  −


= (
Agar limit fungsi vektor  ( ) untuk 
1 1)
2 +( 2 2)
2

mendekati
+ +( )2
dapat dibahas, di

sekitar   
harus terdapat tak berhingga banyaknya titik dari domain . Untuk 

ini kita mengambil domain     selang terbuka yang memuat kecuali

mungkin di  sendiri.

13
Situasi yang terjadi adalah jarak 
  … 
( 1, 2, ,

( ) ke suatu vektor tetap
) dapat dibuat sembarang dekat dengan cara membuat jarak  ke
  =

cukup dekat. Dengan demikian diperoleh konsep limit fungsi vektor sebagai
 berikut:
Definisi 1.2.1
          …    
Misalkan fungsi vektor  ( ) =
terdefinisi pada selang terbuka di  D yang memuat
1( ) 1 + 2( ) 2 + + ( )
, kecuali mungkin di
sendiri dan   …   ℝ ∀ ∃  ∋  −
= ( 1, 2, , ) vektor di . Limit fungsi jika t mendekati a
sama dengan L, ditulis→ ( ) = , jika >0 >0 0< <
⇒  −  < .
Adapun limit sepihak fungsi vektor didefinisikan sebagai berikut:

→   ⟺∀ ∃ ∋ − ⇒− 


lim+ ( ) = >0 >0 0< < <

→ −   ⟺∀ ∃ ∋ − ⇒− 


lim ( )= >0 >0 0< < <

Teorema 1.2.1
   
Misalkan fungsi vektor 
 
yang memuat , kecuali mungkin di
= ( ) terdefinisi pada selang terbuka
sendiri. Maka

→   ⟺−   −
( )= ( ) =0

Bukti:
→   
Dipunyai
 Bukti ke kanan :
( )=

⟹∀⟹ ∃ −∋   − 


>0 >0
<
0< <

⟹⟹  −−   0 <

→  −
lim =0

Bukti ke kiri :
⟹∀⟹ ∃ − −∋   −  
ε >0
F t 
>0
L 0 <
0 < t  a <

⟹   −  
F t  L <
Jadi limt  → a F(t) = L
Jadi terbukti bahwa teorema di atas benar.

14
Teorema 1.2.2
          …    
Misalkan fungsi vektor 
terdefinisi pada selang terbuka di
( )= 1(

yang memuat
) 1 + 2( ) 2 +
, kecuali mungkin di
+ ( )

sendiri dan    … ⟺    ℝ  … 


= ( 1, 2, , ) suatu vektor di . Maka

→ lim
⟶   = lim = , = 1,2,3, ,

Bukti :
⇒ →  
diketahui lim = ini berarti bahwa

∀ ∃ ∋  − ⇒  − 


Karena
>0 >0 0< < <


  −   − ≤   −   −
=[ 2 1/2
]
=1
[ ]2
1/2

 − ⟺    −  ≤  − 


Untuk  > 0 di atas berlaku
0<  < <
Sehingga terbuktilah

→      … 


lim = , = 1,2,3, ,

⇒ →     … 


diketahui lim = , = 1,2,3, , dari sini diperoleh

→    −  … 


lim [ ] = 0 , = 1,2,3, , Sehingga
  − → 
lim[  ]2 = 0

Akibatnya

→ − →    − 
1/2

lim = lim [ ]2 =0

→  
=1

Menurut Teorema 1.2.1 terbukti lim = .


Teorema 1.2.3
          …    
Misalkan fungsi vektor  ( )= 1( ) + 2( ) + + ( )

dan         …   
( )= 1( ) 1 +


semua terdefinisi pada selang terbuka
2(  
)

 2 + + ( )
1

, dan fungsi real


yang memuat  , kecuali mungkin di
2

= ( )


maka
→   →   →  
sendiri. Jika ( ), ( ), ( ) ada dan berhingga,

1.→   
maka =
( ) tunggal,
.
→    yaitu jika lim ( ) = dan lim →   
( )=

Bukti :

15
Dipunyai lim →    
( ) = dan lim →    ( )=  
maka = .
Ambil sembarang
Pilih δ1 > 0 dan δ2 > 0 sehingga
 > 0.

  −− 
( )
( )
−− 
< /3 apabila 0 <
< /3 apabila 0 <
<
<
1 dan

2.

Pilih
Jelas
  −   −    −≤− −
= min( 1 , 2 ).

= ( )+ ( ) + <
  
/3 + /3 < .
Dengan kata lain terbukti bahwa   = .

2. limt  →      →   →  
a F t  + G t  = limt  a F t  + lim G t 
t  a

Bukti :
Ambil sembarang bilangan 
  −         −    
> 0 dan > 0 sehingga
> 0. Menurut yang diketahui, ada bilangan

1 2

( ) ( , ′  ′  ) = ( 1( ), ( )) ( , ′  ) < /3
′ 

Untuk setiap ∈      ≠   −   = , dan < 0. Dengan mengambil

   −          −  


= min
( )+ ( )
1, 2

(
diperoleh :
+ ", + ") =
0 0

′  ′ 
1( ), 1( )) ( , )+
′  ′ 

(     −   ≤
2( ), 2( )) ( ", ")
    −        −      
( 1( ), 1( )) ( , ′  ) + (
′ 
2( ), 2( )) ( ", ") < + < .

∈    ∩ ≠  −  


3 3

Untuk setiap = , 0, dan <

→    −   →   − →  
+ 0

3. limt  a F t  G t  = limt  a F t  lim G t 


t  a

4. limt  → →
cF(t) = limt  F(t), c konstanta real
5. → →  → 
a

. =
a

.
6. limt  → a gF(t) = limt  → a g(t) . limt  → a F(t)
Contoh :
Hitunglah setiap limit fungsi vektor berikut.

a) → −        


0
1
+
1+
+
1+ 2

b) →      
0 +

Jawab :
a) Kita hitung dahulu limit setiap komponen fungsi vek tornya.

→  −          



0
 1
+
1+
+
1+ 2

  −
→  →
0
 1
=
1
=1

16
→    → 
1+
=
1
1+
1
=1

→      → 
0 0
2
1+
= 2 =0
0 0

 jadi, →  −    


1
+
1+
+
   
1+ 2
  
= + .

 b) Kita hitung dahulu setiap komponen fungsi vektornya.

→      


+

→  
0

=1

→ 
0

=0
0

Jadi, →      


0 + = 1.

2. Kekontinuan Fungsi Vektor


Seperti pada fungsi real, konsep kekontinuan fungsi vektor di satu titik 
dapat di definisikan limit fungsi dititik itu, yang harus sama dengan nilai
fungsinya. Berikut adalah definisi formalnya.

Definisi 1.2.2
Misalkan fungsi vektor 

selang terbuka yang memuat
    ⋯     ∈ 
=
,
1 1 + +
dikatakan kintinu di
terdefinisi pada
jika
→   = .

Definisi 1.2.3


himpunan  
Misalkan fungsi vektor   
yang memuat  , fungsi
⋯    =
 ∈ 1 1 + +
dikatakan kontinu di
terdefinisi pada
jika
∀ ∃ ∋ − ⟹−   
>0 >0 < ( ) < .

Definisi 1.2.4
   
Fungsi vektor 
⊆
himpunan
      ⋯    
=
dikatakan kontinu pada
1

 1 + +
jika fungsi
yang terdefiinisi pada
kontinu di setiap

titik pada .

Teorema 1.2.4
    ⋯   
Fungsi vektor  = 1 1 +  ⇔ + kontinu pada fungsi

 
real     ∩…∩   … 
kontinu pada = 1
, = 1, 2, , .

17
Bukti :
 Bukti ke kanan :
⟹⇒   
= 1 1 + ⋯     
kontinu pada setiap titik di
+ kontinu pada

⇒ kontinu pada   …   …  , = 1, 2 , , .


⇒  ( ) kontinu pada  
1

⇒   ( ) kontinu pada  


⇒   ( ) kontinu pada     ∩…∩ 
= 1
.
 Bukti ke kiri
⟸   ( ) kontinu pada     ∩…∩ 
= .
   
⇒  ( ) kontinu pada  1

⇒  ( ) kontinu pada 



⇒  ( ) kontinu pada setiap titik di
Jadi teorema di atas terbukti kebenarannya.

Teorema 1.2.5
Misalkan fungsi vektor   
  ⋯    ∩  ∩      − 
+ + ( )
      
dan fungsi real
 ⋯    
= 1

=
1 + + dan =
( ) semuanya terdefinisi pada
1 1

selang terbuka   = , maka fungsi + , ,


konstanta real, .
Bukti:
   dan 
semuanya kontinu pada .

Misalkan fungsi vektor 


  ⋯  ∩ ∩    
+ + ( )
         
dan fungsi real
⋯    
= 1

=
1 + + dan
( ) semuanya kontinu pada
=

1 1

himpunan  
= , terdefinisi
→   = ( )

→  


=

→  


=

Maka
 →   →  
+ = +

→ =
→ +

 
=
= +
+
( )
Ini menunjukan bahwa fungsi 
→ − → −  + kontinu pada .

 =

18
= → −→   ( )

=
=
−
−  ( )

Ini menunjukan bahwa fungsi –


→  →    
kontinu pada .
 = =

Ini menunjukan bahwa fungsi  


kontinu pada .
 →   →   
. = . ( )

= →   → 


( ).

=
=
 
.
. ( )
( )
Ini menunjukan bahwa fungsi

  .
→  →    
( )=

kontinu di
( 0. ( )

→ →
= .

=
=
  
. ( )
( )
Ini menunjukan bahwa fungsi  
kontinu pada

Teorema 1.2.6
1. Jika fungsi real
yang memuat
  
= ( ) semuanya terdefinisi pada selang terbuka
dengan

→   
( )=

dan fungsi vektor  ,      ⋯   


= 1 1 + + kontinu di , maka

→   →     


( )= ( ) = ( )

2. Jika fungsi real u = g(t) terdefinisi pada himpunan D dengan


     =g(D) ⊆  

 E ⊆  R dan fungsi vektor      =  ⋯    +  + kontinu pada ,


maka fungsi vektor ( ∘ ) kontinu pada 
1 1

Bukti :
1. Diberikan 
 − ⇒−         
> 0, akan ditunjukan terdapat suatu > 0 sehingga
0< < ( ) < . diketahui kontinu di  ,
maka ∃
( )=
1 ∋
>0  − 
0< ⟹   −  
− −  ⇒  −       −
diperoleh bahwa untuk 
< 1

> 0 terdapat
( ) < . Dari
> 0 sehingga
1

0< < < 1. Ambil =  , maka 0 < <

19
 ⇒−
=  ⇒  −  ⇒−   ⇒
< < ( ) <
−    ( ) < .
Jadi terbuktilah yang diinginkan
1 1

2. Sama seperti bukti rumus pertama dan diserahkan pada pembaca.

Contoh :
Diketahui fungsi vektor  adalah 

=

     −    ≠
 −    −
ln(1 +  2
)
+
2 1
sinh
, 0
2 , =0


Tentukan semua nilai sehingga fungsi
Penyelesaian :
 kontinu.

 
Komponen fungsi vektor  adalah
 − 
          −  ≠
=
ln(1 +
≠2

0, = 0
)
, ≠ 0; − =
2 1
,
2, = 0
0, =
sinh
,
1, = 0
0

Karena setiap komponen fungsi


ℝ .
 ℝ  terdefinisi pada , maka terdefinisi pada

Sekarang selidiki kekontinuan setiap komponen fungsi  ℝ pada .

Fungsi
Untuk 
≠    
= ( );
0, = ( ) kontinu karena merupakan hasil bagi dari dua fungsi
kontinu.

Untuk  = 0, karena

( )=
 
→   →  →  
(1 + 2
)
=
2
1+
1
2
= 0 = (0)

Maka fungsi
 bahwa

    
= ( ) kontinu padaℝ  0

= ( ) juga kontinu di = 0. Dari kedua hasil diatas diperoleh


.
Fungsi = ( )
Untuk 
kontinu.
≠   
0, = ( ) kontinu karena merupakan hasil bagi dari dua fungsi

  − 
Untuk  = 0, karena

→   →  → 


( )=
0
2 1
=
0
2
1
= 2 = (0)

20
Maka fungsi
diperoleh bahwa
     ℝ 
= ( ) juga kontinu di
= ( ) kontinu pada .
= 0. Dari kedua hasil diatas

Fungsi
Untuk 
≠    
= ( )
0, = ( ) kontinu karena merupakan hasil bagi dari dua fungsi
kontinu.
 − −
Untuk  = 0, karena

→   →  → − 


( )=
0
=
0 1
= 1 = (0)

Maka fungsi
 bahwa
   
= ( ) juga kontinu di = 0. Dari kedua hasil diatas diperoleh
      ℝ  
= ( ) kontinu pada
Karena
 = ( ),
juga kontinu pada ℝ = ( ), = ( ) semuanya kontinu pada
.
ℝ , maka fungsi

21
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konsep fungsi vektor dan operasinya ternyata serupa dengan fungsi


real dalam kalkulus dan secara umum fungsi vektor dikenal dengan fungsi
 parameter yakni fungsi bernilai vektor dengan peubah real. Operasi yang
dapat dilakukan pada fungsi vektor adalah fungsi aljabar, dan operasi
 perkalian antara fungsi real dengan fungsi vektor. Demikian juga konsep limit
dan kekontinuan fungsi vektor yang didefinisikan dengan memanfaatkan
konsep limit dan kekontinuan fungsi real.

B. SARAN

Konsep fungsi vektor, operasi vektor, limit dan kekontinuan harus


 benar-benar dipahami karena mendasari pemahaman pembelajaran materi
selanjutnya. Agar lebih mudah dalam memahami konsep-konsep tersebut,
disarankan untuk terlebih dahulu memahami konsep fungsi, limit dan
kekontinuan fungsi real serta materi pendukung lainnya dalam mata kuliah
kalkulus 1 dan 2.

22
SOAL LATIHAN

1.       ∈ℛ


Dipunyai fungsi vektor  = +1 + 3
+ 1 , .

2.
Jika    

= + 1 dan
Dipunyai fungsi vektor    =
   
3

  + 1. Tentukan persamaan koordinatnya!


= (4 cos ) + ( 3sin ) , (0,2 )
Jika    
= 4 c os dan = 3 s in . Tentukan persamaan koordinatnya!

3. Hitunglah lim →  


0
2

2
.

4. Tunjukkan bahwa

   →
,
lim
(0,0)

 
2 + 2
= 0.

5. Dipunyai fungsi vektor 


Selidiki kekontinuan fungsi
  −   −   −
= sin 1
+ cos 1

pada daerah definisinya.


+ .

6. Dipunyai fungsi vektor     −   −−   


= sin 1
(2 + 3) +
tan 1
.

Selidiki kekontinuan fungsi  pada daerah definisinya.


1

23
DAFTAR PUSTAKA

Berkey, D. Dennis.1988.Calculus, 2nd Edition. New York : Sounders College


Publishing
Chotim, Moch.2008. Kalkulus 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Martono, K.1992. Kalkulus Lanjut 1. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Purcell, E & Varberg, D.1987. Kalkulus dan Geometri Analitis, Jilid 1. Terjemahan I
 Nyoman Susilo, Bana Kartasasmita, dan Rawuh. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Purcell, E & Varberg, D.1987. Kalkulus dan Geometri Analitis, Jilid 2. Terjemahan I
 Nyoman Susilo, Bana Kartasasmita, dan Rawuh. Jakarta : Penerbit Erlangga.

24

Anda mungkin juga menyukai