ANALISIS VEKTOR
INTEGRASI VEKTOR
DISUSUN OLEH
RUSMILAH (20051005)
MUTIARA RISDHANI (20051056)
HARIS KRISTANTO (20051051)
DOSEN PENGAMPUH
OKTAVIANI NIRMALA PURBA, M.Pd
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul ”Integrasi Vektor” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Analisis Vektor oleh Ibu Oktaviani Nirmala Purba, M.Pd.
Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita terutama sebagai calon pendidik yang
bertugas untuk mengarahkan peserta didik kepada tujuan pendidikan. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
KELOMPOK 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
2.1 Integral Biasa Dari Vektor................................................................................ 2
2.2 Integral Garis..................................................................................................... 3
2.3 Integral Permukaan........................................................................................... 5
2.4 Integral Volume.................................................................................................. 7
BAB II KESIMPULAN........................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 9
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah. Vektor dapat
menyederhanakan dan memecahkan masalah seperti masalah perahu di atas. Jika
dimisalkan posisi perahu semula adalah A, dan tujuannya adalah B, perahu yang semula
arahnya dari A ke B akan tiba di seberang sungai tidak di tujuan sebenarnya, misalnya C.
Akan tetapi, dengan mengerti Vektor, dapat ditemukan solusi agar perahu tetap tiba di B,
yakni dengan mengarahkan perahu ke hulu untuk mengimbangi aliran sungai.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah
yang melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat memahami
dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
1
2.1 Integral Biasa Dari Vektor
Misalkan R(u)=R 1( u) i+ R2 (u) j+ R 3 (u)k sebuah vector yang bergantung pada
variable scalar tunggal u, dimana R1 (u) , R 2(u) , R3 (u) continue dalam selang waktu yang
ditentukan. Maka
Disebut integral tak-tentu dari R(u) . Bila terdapat sebuah vector S(u)sehingga
d
R(u)= S (u), maka
du
d
∫ R( u)du=∫ S( u)du=S (u)+c
du
Integral tertentu antara limit-limit u = a dan u = b, dalam hal ini dapat dituliskan :
b b
d b
∫ R (u)du = ∫ . du S(u) du = S(u) + c | = S(b) – S(a)
a
a a
Contoh Soal
Penyelesaian:
a. R ( u )=( u 2−u3 ) i+ 3u 2 j – 3u k
∫ R ( u ) du = ∫ ( u 2−u3 ) i+ 3u 2 j – 3 u k du
=i ( 13 u – 14 u )+ c + j( 33 u )+ c – 1 12 u + c
3 4
1
3
2
2
3
u3 u 4 3 1 2
=( − ) i+ u j – 1 u k +C
3 4 2
u3 u4 i+u3 j – 1 1 u 2 k ∨2
b. ∫ R ( u ) du= ( - ¿
2 0
3 4
¿(23 24
−
3 4 ) 1 1
i+ 23 j – 1 ( 2 2 ) k ¿ – 1 i+ 8 j – 6 k
2 3
2
2.2 Integral Garis
Seperti kita ketahui bahwa usaha merupakan hasil dari perkalian titik antara gaya
yang bekerja dengan perpindahan yang terjadi. Perhatikan gambar berikut:
Pada gambar di atas terlihat bahwa ada objek yang bergerak dari titika A ke titik B.
namun objek tersebut bergerak tidak lurus. Jadi, jika gaya yang diberikan berubah besar
dan arahnya, dan objek bergerak tidak lurus, maka usaha yang dilakukan adalah
:W =∑ Fi . ∆ r i jika perubahannya kontinu, maka perumusan diatas berubah menjadi
i
b
Integral garis dari suatu fungsi vector A(t) sepanjang kurva C yang terdefinisi pada
a ≤ t ≤ b , didefinisikan sebagai berikut:
b b
A . dr=∫ A . dr =∫ ( A 1 i+ A 2 j+ A 3 k ) . (idx+ jdy+ kdz)
a a
∫ ¿ ∫ ( A ¿ ¿ 1 dx+ A 2 dy + A 3 dz )¿
c a
Dengan A adalah sebuah fungsi vector dan dr adalah elemen vector perpindahan dan
daerah integrai berada pada lintasan antara titik a hingga titik b.jika lintasan membentuk
loop tertutup, maka integral diberi tambahan lingkaran ∮ A . dr
3
Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar diatas tampak bahwa objek bergerak sepanjang lintasan C yang tidak lurus
dan berawal dari titik A kemudian berakhir pada titik B, dimana A=B.
❑ ❑ ❑
TEOREMA
Bila A=∇ φ pada semua titik dalam suatu daerah R dari ruang yang didefinisikan oleh:
a 1 ⩽ x ⩽a 2 , b 1⩽ y ⩽b 2 , c 1 ⩽ z ⩽ c 2 dimana φ ( x , y , z ) berharga tunggal dan memiliki
turunan yang kontinu dalam R, maka
P2
1. ∫ A · dr , tidak bergantung pada lintasan C dalam R yang menghubungkan P1dan P2
P1
Dalam hal demikian A disebut medan vector konservatif dan φ adalah potensial skalarnya.
Sebuah medan vector A adalah konservatif jika dan hanya jika 𝛁x A = 0 atau juga
ekivalen dengan A=∇ φ . Dalam hal ini, A · dr = A 1 dx+ A 2 dy + A 3 dz = d φ , suatu
diferensial eksak.
4
Contoh soal:
3
xy , y=x dari titik (1 , 1) sampai (2 , 8)
Penyelesaian :
Karena integralnya terjadi pada bidang xy (z=0) ,kita bisa menganggap r =xi+ yj. Jadi…
❑ ❑
∫ F . dr ¿ ∫ ¿ ¿
c c
❑
¿ ∫ ( 5 xy−6 x 2 ) dx+ ¿ ¿ ( 2 y−4 x ) dy
c
c 1 1
4 4
¿ ( ( 2 ) −2 ( 2 ) − (1 ) +2 ( 1 ) ) +( ( 8 ) −3 ( 8 ) −( 1 ) + 3 ( 1 ) )
5 3 5 3 2 3 2 3
¿ 32−16−1+2 + 64 – 48 – 1 + 2
¿ 35
Bila S sebuah permukaan bersisi-dua, misalkan sisi yang satu dari S dipandang
sebagai sisi positif, jika S adalah permukaan tertutup ini diambil sebagai sisi luar. Sebuah
normal satuan n pada sebarang titik dari sisi positifnya S disebut satuan normal positif
dalam hal ini arahnya keatas. Berkaitan dengan permukaan kecil dS dari permukaan S
dapat di bayangkan adanya vector dS yang besarnya sama dengan dS dan arah-nya sama
dengan n. Maka dS = ndS , sehingga diperoleh Integral
. .
∬ A ·dS = ∬ A ·n dS
S S
5
.
∬ φ · dS
S
.
∬ φ n · dS
S
.
∬ A x dS
S
Dimana φa dalah sebuah fungsi skalar. Integral demikian dapat didefinisikan dari segi
pandangan limit jumlah seperti dalam kalkulus elementer.
Untuk menghitung integral permukaan (luas) akan lebih mudah dengan memproyeksikan S
pada salah satu bidang koordinat lalu menghitung integral lipat-dua dari proyeksinya.
. .
dx dy
L = ∬ A ·n dS = ∬ A ·n
S S ¿ n · k∨¿ ¿
. .
dx dz
L = ∬ A ·n dS = ∬ A ·n
S S ¿ n · j∨¿ ¿
. .
dy dz
L = ∬ A ·n dS = ∬ A ·n dimana :
S S ¿ n ·i∨¿¿
∇φ
n =φ adalah vektor normal permukaan S S, φ = medan
¿ ∇ φ∨¿ ¿
scalar
6
A = medan vector permukaan dS = luas S
Contoh Soal :
❑
3. Hitunglah ∬ A ∙n dS , dimana A=18 z i−12 j+3 y k dan S adalah bagian dari bidang
S
Permukaan S dan proyeksi R-nya pada bidang xy diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Diketahui:
❑ ❑
∬ A ∙n dS=∬ |dxdy
n ∙ k|
S R
Untuk memperoleh n perhatikan kembali bahwa sebuah vektor yang tegak lurus terhadap
permukaan 2 x+3 y +6 z=12 diberikan oleh ∇ ( 2 x +3 y +6 z )=2 i+3 j+ 6 k .
Maka normal satuan terhadap sembarang titik dari S (lihat gambar di atas) adalah:
2 i+3 j+6 z
2 3 6
n= = i+ j+ k
√2 +3 +6 7 7 7
2 2 2
12−2 x−3 y
dipergunakan kenyataan bahwa z= dari persamaan untuk S.
6
( )
❑ ❑
dxdy 36−12 x 7
Maka ∬ A ∙n dS=∬ =∬ dxdy =∬ ( 6−2 x ) dxdy
S R |n ∙ k| 7 6
7
2.4 Integral Volume
Pandang sebuah permukaan tertutup dalam ruang yang menutup volume V. Maka
❑ ❑
∭ A dV dan ∭ ϕ dV
v v
Adalah contoh–contoh dari integral ruang sebagaimana mereka biasanya disebut. Untuk
menghitung integral –integral demikian.
Contoh soal :
Carilah volume dari ruang yang merupakan irisan antara silinder-silinder
x 2+ y 2=a2 dan x 2+ z 2=a2 .
Penyelesaian:
a √a2− x 2 √ a2−x 2
¿8 ∫ ∫ ∫ dzdydx
x−0 y=0 z =0
8
a √a2− x 2 a
16 a3 BAB III
¿8 ∫ ∫ √ a −x 2 2
dydx=8 ∫ ( a −x ) dx=
2 2
3
x=0 y=0 x=0
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Integral garis dari suatu fungsi vector A(t) sepanjang kurva C yang terdefinisi pada
a ≤ t ≤ b , didefinisikan sebagai berikut:
b b
A . dr=∫ A . dr =∫ ( A 1 i+ A 2 j+ A 3 k ) . (idx+ jdy+ kdz)
a a
b
∫ ¿ ∫ ( A ¿ ¿ 1 dx+ A 2 dy + A 3 dz )¿
c a
. .
∬ A ·dS = ∬ A ·n dS
S S
Pandang sebuah permukaan tertutup dalam ruang yang menutup volume V. Maka
❑ ❑
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/231615078/Makalah-Analisa-Vektor-Tentang-Integral-2#
https://www.scribd.com/document/359040480/Bab-v-Integrasi-Vektor
10