Anda di halaman 1dari 49

BAB 4

RUANG VEKTOR
EUCLID
Tim Dosen Aljabar Linear FTUI
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu memahami definisi dan beberapa sifat
vektor di ruang Euclid
2. Mahasiswa dapat menentukan nilai norm, dot product, serta
distance di ruang Euclid
3. Mahasiswa mampu menerapkan konsep orthogonality di ruang
Euclid
4. Mahasiswa dapat memahami dan menganalisis sifat geometri
dari SPL
5. Mahasiswa dapat menentukan nilai cross product dari dua
vektor dan beberapa penggunaannya
KERANGKA PEMBAHASAN
𝟐 𝟑 𝒏
1. Vektor di 𝑹 , 𝑹 dan 𝑹
2. Norma, Hasil Titik, dan Jarak di 𝑹𝒏
3. Ortogonalitas
4. Geometri dan SPL
5. Hasil Kali Silang
𝟐 𝟑 𝒏
3.1 VEKTOR DI 𝑹 , 𝑹 DAN 𝑹
Notasi dan Operasi
Vektor ➔ besaran yang mempunyai arah
 c1 
Notasi vektor  
c =  c2  = c1iˆ + c2 ˆj + c3kˆ = (c1 , c2 , c3 )
c   c1 
 3
 
Notasi panjang vektor c =  c2 
c 
adalah  3
c = c1 + c2 + c3
2 2 2

Vektor satuan ➔ Vektor dengan panjang atau norm


sama dengan satu
VEKTOR GEOMETRI
Vektor memiliki:
▪ Arah
▪ Besaran
▪ Vektor juga memiliki:
▪ Ekor vektor: titik awal, misal A
▪ Ujung vektor: titik terminal (akhir), misal B
▪ Notasinya: vektor v yang memiliki
titik awal A dan titik akhir B
𝐯 = 𝐴𝐵 Vektor ekivalen
Penjumlahan antar vektor
(pada ruang yang sama)

OPERASI Perkalian vektor

VEKTOR • dengan scalar


• dengan vektor lain
• Hasil kali titik (Dot Product)
• Hasil kali silang (Cross Product)
PENJUMLAHAN VEKTOR
Misalkan u dan v adalah vektor – vektor
yang berada di ruang yang sama, maka vektor
u + v didefinisikan
v u +v

u

u
PERKALIAN VEKTOR DENGAN SKALAR

Perkalian vektor u dengan skalar k, (k u )


didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya k kali
panjang vektor u dengan arah
Jika k > 0 → searah dengan u
Jika k < 0 → berlawanan arah dengan u
2u
u

− 2u
ANALISIS OPERASI VEKTOR
Secara analitis, kedua operasi pada vektor dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Misalkan a = (a11 a2 , a3 ) dan b = (b1 , b2 , b3 )

adalah vektor-vektor di ruang yang sama, maka

1. a + b = (a1 + b1 , a2 + b2 , a3 + b3 )

2. a − b = (a1 − b1 , a2 − b2 , a3 − b3 )

3. k a = (ka1 , ka2 , ka3 )


RUANG DUA (𝑅 )
2

Jika titik awal berada di origin


(0,0), maka Komponen v adalah
koordinat (𝑣1, 𝑣2) di titik akhir 𝒗,
dan ditulis: 𝒗 = (𝑣1, 𝑣2)
Vektor 𝑤 ditulis: 𝒘 = (𝑤1, 𝑤2)
Keduanya ekivalen jika
𝑣1 = 𝑤1 dan 𝑣2 = 𝑤2
𝒗 + 𝒘 = (𝑣1 + 𝑤1, 𝑣2 + 𝑤2)
RUANG TIGA (𝑅 )
3

Jika titik awal berada di origin (0,0),


Komponen v adalah koordinat
(𝑣1, 𝑣2, 𝑣3 ) di titik akhir 𝒗, dan ditulis:
𝒗 = (𝑣1, 𝑣2, 𝑣3 )
𝑅 2 DAN 𝑅 3

Jika titik awal tidak berada di origin


(0,0);
EXERCISE
CONTOH
CONTOH: WARNA RGB (RED, GREEN, BLUE)
𝒏
𝑹
Jika di bab sebelumnya vektor berada di R2 (2-tuple atau double)
dan R3 (triple) seperti pada umumnya di ruang geometri, maka
VEKTOR EUCLID berada pada ruang Rn (n-tuple)
Contoh-contoh:
1. Data percobaan yang bukan hanya dua atau tiga data, tapi n-
data: 𝐲 = (𝑦1 , 𝑦2 , 𝑦3, … , 𝑦𝑛 )
2. Perusahaan pengangkutan barang memiliki truk-truk untuk
melayani 15 depot, sehingga setiap truknya: 𝐱 =
(𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3, … , 𝑥15 )
3. Rangkaian listrik menerima empat tegangan masuk 𝐯 =
(𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , 𝑣4 ) dan menghasilkan tiga tegangan keluar 𝐰 =
(𝑤1 , 𝑤2 , 𝑤3 )
SIFA-SIFAT VEKTOR R N
0 = (0, 0, . . . , 0) the zero vector

Hasilkali Dalam (inner product): 𝐮 = (𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3, … , 𝑢𝑛 ) dan 𝐯 = (𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3, … , 𝑣𝑛 )


𝐮. 𝐯 = 𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2 + 𝑢3 𝑣3 + ⋯ + 𝑢𝑛 𝑣𝑛
Contoh:
SIFA-SIFAT VEKTOR R N
CONTOH Jika v = (v1, v2) dan w = (w1,w2),
Maka,
v + w = (v1 + w1, v2 + w)
kv = (kv1, kv2)
Contoh:
−v = (−1)v = (−v1,−v2)
NORMA, HASIL
TITIK, DAN
JARAK DI 𝑅 𝑛
NORMA VEKTOR
NORMA VEKTOR u = panjang vektor u dan
dinotasikan dengan 𝒖
Dengan teori Pythagoras, norma vektor u(u1,u2) dan
u(u1,u2,u3):

𝒖 = 𝑢12 + 𝑢22 (R2)


𝒖 = 𝑢12 + 𝑢22 + 𝑢32 (R3)

𝒖 = 𝑢12 + 𝑢22 + 𝑢32 + ⋯ + 𝑢𝑛2 (Rn)

Vektor SATUAN = vektor yang normanya sama dengan 1


HASIL KALI TITIK (PERKALIAN DOT)
Disebut juga EUCLIDEAN INNER PRODUCT (hasil kali dalam Euclid)
ത 𝑏ത adalah vektor pada ruang yang sama, maka hasil kali titik antara dua
Misalkan 𝑎,
vektor:

𝑎ത ∙ 𝑏ത = 𝑎ത 𝑏ത cos 𝜃
dengan
𝑎ത : panjang 𝑎ത
𝑏ത : panjang 𝑏ത
 : sudut keduanya

FUNGSI: menentukan jarak antara sebuah titik dan garis


Ingat aturan cosinus

c a
a2 = b2 + c2 – 2 bc cos 
 b

Perhatikan a

a b−a

b
−b 
b
2 2
𝑏ത − 𝑎ത = 𝑎ത 2
+ 𝑏ത − 2 𝑎ത 𝑏ത cos 𝜃
Selanjutnya dapat ditulis
1 2 2
𝑎ത ത
𝑏 cos 𝜃 = 𝑎ത 2 + 𝑏ത − 𝑏ത − 𝑎ത
2

Ingat bahwa :
1. a • b = a b cos
2
= a1 + a2 + ...an
2 2 2
2. a
2
= b1 + b2 + ... + bn
2 2 2
3. b

= (b1 − a1 ) + (b2 − a2 ) + ... + (bn − an )


2
b−a
2 2 2
4.

= b1 + b2 + ... + bn + a1 + a 2 + ... + a n
2 2 2 2 2 2

− 2b1 a1 − 2bn a n − ... − 2bn a n


Perhatikan setiap sukunya, diperoleh hubungan :

a • b = a1b1 + a2b2 + ... + anbn


Tentukan kembali hasil kali titik dari dua vektor pada contoh
sebelumnya
a • b = a1b1 + a2 b2
= 2 (2) + 0 (2)
=4
Beberapa sifat hasilkali titik :

1. a•b = b •a

2. ( ) (
a• b + c = a•b + a•c ) ( )
3. ( )
k a • b = k a • b = a • kb , dimana k  R
APLIKASI HASIL KALI DOT DI ISBN
ISBN (International Standard Book Number) terdiri atas 10-dijit yang unik:
 Grup bilangan yang pertama: Negara atau kumpulan Negara tempat buku itu berasal (group identifier)
 Grup bilangan kedua: penerbit (publisher prefix)
 Grup bilangan ketiga: judul buku itu sendiri (title identifier)
 Grup bilangan keempat: dijit pengujian (check digit)
▪Pada model 13-dijit, ada 5 grup bilangan, grup bilangan pertama: Angka pengenal produk
terbitan buku dari EAN (Prefix identifier)
Cara penggunaannya:
1. Perkalian dot a.b, dengan a, b vektor R9 a = (1,2,3,4,5,6,7,8,9), b adalah 9-dijit
pertama ISBN
2. Hasil perkaliannya dibagi 11, menghasilkan angka 0 – 10, jika hasilnya 10 maka diganti
dengan “X” (untuk menghindari 2-dijit di angka akhir)
CONTOH
1. 10-dijit ISBN 0-471-43329-2
Perhitungannya:
a.b = (1,2,3,4,5,6,7,8,9).(0,4,7,1,4,3,3,2,9)
= 0+8+21+4+20+18+21+16+81 = 189 →
dibagi 11
Hasilnya 17 sisa 2 (cocok dengan dijit terakhirnya)
2. 13-dijit ISBN 978-602-8237-95-6
10 - (a.b mod 11) = 10 –
MOD((1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12).(9,7,8,6,0,2,8,2,3,
7,9,5))
= 10 –
((9+14+24+24+0+12+56+16+27+70+99+60)
mod 11) = 10 - 4
Hasilnya 6 (cocok dengan dijit terakhirnya)
CARA LAIN
Rumusnya adalah
𝒓 = 𝟏𝟎 − 𝒂. 𝒃 𝐦𝐨𝐝 𝟏𝟎
𝑎 = 1,3,1,3,1,3,1,3,1,3,1,3 , 𝑏 = ISBN kecuali angka ke − 13
𝑟 = 10 − 𝑥1 + 3𝑥2 + 𝑥3 + 3𝑥4 + 𝑥5 + 3𝑥6 + 𝑥7 + 3𝑥8 + 𝑥9 + 3𝑥10 + 𝑥11 + 3𝑥12 mod 10
𝑟 𝑟 < 10
𝑥13 = ቊ
0 𝑟 = 10
ISBN 978-602-8237-95-6
𝑟 = 10 − 9 + 3.7 + 8 + 3.6 + 0 + 3.2 + 8 + 3.2 + 3 + 3.7 + 9 + 3.5 mod 10
𝑟 = 10 − 124 mod 10 = 10 − 4 = 𝟔
𝑛
NORMA DAN JARAK DI 𝑅
PANJANG vektor didefinisikan oleh :

u = (u • u ) = u1 + u 2 + ... + u n
1 2 2 2
2

JARAK antara dua vektor didefinisikan oleh :

d (u , v ) = u − v = (u1 − v1 )2 + (u 2 − v 2 )2 + ... + (u n − v n )2
Contoh :
Diketahui u = (1, 1, 2, 3) dan v = (2, 2, 1, 1)
Tentukan panjang vektor dan jarak antara kedua vektor
tersebut
Jawab:
Panjang vektor :
u = (u • u ) = 12 + 12 + 2 2 + 32 = 15
1
2

v = 2 2 + 2 2 + 12 + 12 = 10
Jarak kedua vektor

d (u , v ) = u − v = (1 − 2)2 + (1 − 2)2 + (2 − 1)2 + (3 − 1)2

= (− 1)2 + (− 1)2 + 12 + 22
= 7
3.3 ORTOGONALITAS
w a
terlihat bahwa

b
c =k b
c = proyb a

Karena a = w +c a • b = (w + c ) • b
= w •b + c •b
= kb • b
a •b 2 = 0 (karena tegak lurus)
k=
b
2 =k b → Ortogonal
Jadi, rumus proyeksi diperoleh :

a •b a •b
c = proyb a = k b Proy b a = 2
b c =
b b
Proyeksi ortogonal 𝑎lj terhadap 𝑏ሜ atau,
𝑎lj − 𝑐lj Komponen vektor 𝑎lj sepanjang 𝑏ሜ

𝑎lj • 𝑏ሜ
𝑎-Proy
lj 𝑏ሜ 𝑎lj = 𝑎lj − 𝑏ሜ
𝑤lj = 𝑎lj − 𝑐lj 𝑏 2

Komponen vektor 𝑎lj yang ortogonal terhadap 𝑏ሜ


Jawab : −2 1
−4 ⋅ 3
𝐮. 𝐯 1 −2 + −12 + (−12) 1
pro𝑦𝐯 𝐮 = 𝐯 = 3 −4
3 = 3
𝐯 𝟐 12 + 32 + −4 2 26
−4 −4

−26 1 −1
= 3 = −3
26
−4 4

𝐮. 𝐯 −26 −26
cos 𝜃 = = = = −0.94686
𝐮 𝐯 −2 2 + −4 2 + 3 2 1 2 + 3 2 + −4 2 (29)(26)

𝐮 𝜃 = 161,24°
−1 −1
−1 𝐰. pro𝑦𝐯 𝐮 = −1 . −3 = 0
𝐰 = 𝐮 − pro𝑦𝐯 𝐮 = −1 −1 4
−1 𝐰 𝐯 ORTOGONAL
pro𝑦𝐯 𝐮
EXERCISE

Carilah,
1. Komponen vektor 𝑢lj sepanjang 𝑎lj
2. Komponen vektor 𝑢lj yang orthogonal terhadap 𝑎lj

Jawaban
JARAK ANTARA TITIK DAN GARIS
Di R2, Jarak (D) antara titik P0(x0,y0) dan garis ax + by + c = 0

𝑄𝑃0 . 𝐧 𝑎𝑥1 + 𝑏𝑦1 + 𝑐 = 0 atau 𝑐 = −𝑎𝑥1 − 𝑏𝑦1


𝐷 = pro𝐣𝐧 𝑄𝑃0 . 𝐧 =
𝐧
𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 + 𝑐
𝐷=
𝑄𝑃0 = 𝑥0 − 𝑥1 , 𝑦0 − 𝑦1 𝑎2 + 𝑏 2
𝑄𝑃0 . 𝐧 = 𝑎 𝑥0 − 𝑥1 + 𝑏 𝑦0 − 𝑦1

𝐧 = 𝑎2 + 𝑏 2

𝑎 𝑥0 − 𝑥1 + 𝑏 𝑦0 − 𝑦1
𝐷=
𝑎2 + 𝑏 2
JARAK ANTARA TITIK DAN GARIS DI R 2 & R 3
CONTOH
Tentukan jarak antara titik (-3,1) dan garis
4x + 3y + 4 = 0
JAWAB:
𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 + 𝑐
𝐷=
𝑎2 + 𝑏 2
(4)(−3)+(3)(1)+4 5
𝐷= = =1
4 2 +32 5
3.4 GEOMETRI SISTEM LINEAR
▪ Dalam geometri analitik sebuah garis di R2 dapat
dispesifikasi dengan memberikan gradien dan satu titik
intersepsinya
▪ Mirip dengan itu, di R3 juga dapat dispesifikasi dengan
memberikan inklanasi (kecenderungan) dan satu titiknya
▪ Inklanasi dari sebuah bidang untuk menentukan vektor
bukan nol disebut NORMAL, yang TEGAK LURUS
DENGAN BIDANG
NORMAL-TITIK
▪ Persamaan bidang yang melalui titik 𝑃0 𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0
dan memiliki vektor bukan nol 𝐧 = 𝑎, 𝑏, 𝑐
sebagai sebuah NORMAL
▪ Buktinya: Titik 𝑃(𝑥, 𝑦, 𝑧) di bidang tersebut
membentuk vektor 𝑃0 𝑃 yang ORTOGONAL
terhadap n, sehingga 𝐧. 𝑃0 𝑃 = 0
▪ Karena 𝑃0 𝑃 = 𝑥 − 𝑥0 , 𝑦 − 𝑦0 , 𝑧 − 𝑧0 , maka
𝒂 𝒙 − 𝒙𝟎 + 𝒃 𝒚 − 𝒚𝟎 + 𝒄 𝒛 − 𝒛𝟎 = 𝟎
▪ Ini disebut BENTUK NORMAL-TITIK PERSAMAAN
BIDANG
▪ Bentuk umumnya:
𝒂𝒙 + 𝒃𝒚 + 𝒄𝒛 + 𝒅 = 𝟎
CONTOH
Temukan persamaan bidang melalui titik (3,-1,7) dan
tegak lurus n = (4,2,-5)
JAWAB:
𝒂 𝒙 − 𝒙𝟎 + 𝒃 𝒚 − 𝒚𝟎 + 𝒄 𝒛 − 𝒛𝟎 = 𝟎
4 𝑥−3 +2 𝑦+1 −5 𝑧−7 =0
4𝑥 − 12 + 2𝑦 + 2 − 5𝑧 + 35 = 0
4𝑥 + 2𝑦 − 5𝑧 + 25 = 0
GARIS DI R3
𝑙 adalah garis melalui
𝑃0 𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 dan SEJAJARAN
vektor 𝒗:
𝑃0 𝑃 = 𝑡𝑣
𝒙 − 𝒙𝟎 , 𝒚 − 𝒚𝟎 , 𝒛 − 𝒛𝟎 = (𝒕𝒂, 𝒕𝒃, 𝒕𝒄)
𝒙 − 𝒙𝟎 = 𝒕𝒂 → 𝒙 = 𝒙𝟎 + 𝒕𝒂
𝒚 − 𝒚𝟎 = 𝒕𝒃 → 𝒚 = 𝒚𝟎 + 𝒕𝒃
𝒛 − 𝒛𝟎 = 𝒕𝒄 → 𝒛 = 𝒛𝟎 + 𝒕𝒄
PERSAMAAN PARAMETRIK
PERSAMAAN BENTUK VEKTOR DARI GARIS
𝒓 = (𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah bentuk vektor
dari titik asal ke titik 𝑃(𝑥, 𝑦, 𝑧) dan
𝒓𝟎 = (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) adalah bentuk
vektor dari titik asal ke titik
𝑃0 (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 )
𝒗 = (𝑎, 𝑏, 𝑐) adalah vektor
yangSEJAJAR dengan garis tersebut,
maka persamaan bentuk vektornya:
𝑃0 𝑃 = 𝑟 − 𝑟0
𝑡𝑣 = 𝑟 − 𝑟0
𝒓 = 𝒓𝟎 + 𝒕𝒗
𝒙, 𝒚, 𝒛 = 𝒙𝟎 , 𝒚𝟎 , 𝒛𝟎 + 𝒂, 𝒃, 𝒄 𝒕
CONTOH
1. Tentukan persamaan parametrik dari sebuah garis yang melalui titik (1,2,-3) dan sejajar
dengan vektor v = (4,5,-7)
2. Tentukan persamaan bentuk vektor dari sebuah garis yang melalui titik (1,2,-3) dan sejajar
dengan vektor v = (4,5,-7)
JAWABAN:
1. Persamaan parametriknya adalah
𝑥 = 1 + 4𝑡
𝑦 = 2 + 5𝑡
𝑧 = −3 − 7𝑡

2. Persamaan bentuk vektornya adalah


𝑟 = 𝑟0 + 𝑡𝑣
𝑥, 𝑦, 𝑧 = 1,2, −3 + 4,5, −7 𝑡
EXERCISE
SPL DALAM BIDANG R 3

Jika ada 3 bidang R3,


maka persamaan
bidangnya membentuk
SPL:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝑘1
𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 + 𝑓𝑧 = 𝑘2
𝑔𝑥 + ℎ𝑦 + 𝑖𝑧 = 𝑘3
Kemungkinan solusinya:
PERSAMAAN BIDANG DATAR
DUA BIDANG DATAR
Persamaan bidang datar 1 dan 2:
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝑘1 → 𝑛1 = (𝑎, 𝑏, 𝑐)
𝑑𝑥 + 𝑒𝑦 + 𝑓𝑧 = 𝑘2 → 𝑛2 = (𝑑, 𝑒, 𝑓)
1. Membentuk SUDUT 
𝒏𝟏 . 𝒏𝟐 𝒂. 𝒅 + 𝒃. 𝒆 + 𝒄. 𝒇
𝐜𝐨𝐬 𝜽 = =
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝒂𝟐 + 𝒃𝟐 + 𝒄𝟐 𝒅𝟐 + 𝒆𝟐 + 𝒇𝟐
2. Saling TEGAK LURUS (=90o): 𝒏𝟏 . 𝒏𝟐 = 𝒂. 𝒅 + 𝒃. 𝒆 + 𝒄. 𝒇 = 𝟎
𝒂 𝒃 𝒄 𝒌𝟏
3. SEJAJAR: = = ≠ atau 𝒏𝟏 = 𝝀𝒏𝟐 (berkelipatan) dengan 𝜆 ≠ 0
𝒅 𝒆 𝒅 𝒌𝟐
𝒂 𝒃 𝒄 𝒌𝟏
4. BERHIMPIT: = = =
𝒅 𝒆 𝒅 𝒌𝟐
BIDANG TEGAK LURUS
Dua buah bidang dikatakan TEGAK LURUS jika
𝑛1 . 𝑛2 = 0 atau 𝑎1 . 𝑎2 + 𝑏1 . 𝑏2 + 𝑐1 . 𝑐2 = 0

Contoh:
Selidiki apakah dua bidang ini tegak lurus atau tidak:
3𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 4 dan 𝑥 + 2𝑧 = −1

Anda mungkin juga menyukai