Anda di halaman 1dari 51

VEKTO

R
MATEMATIKA
TERAPAN
Ninik Wahju Hidajati, S.Si., M.Si
Deskripsi singkat cakupan
materi
🠶Kajian tentang definisi vektor dan relasi
serta operasi aljabar vektor, dan
mampu menghitung sudut yang dibentuk
2 vektor, menghitung luas jajar genjang
dan mampu menghitung volume parallel
epipedum
Tujuan
🠶Pembelajaran
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi vektor dan
relasi serta operasi aljabar vektor
🠶 Mahasiswa mampu menghitung sudut yg dibentuk
2 vektor
🠶 Mahasiswa mampu menghitung luas jajar genjang
🠶 Mahasiswa mampu menghitung
volume paralelepipedum
🠶 Mahasiswa memahami aplikasi materi vektor
dibidang keteniksipilan
BESARA
N
🠶 Besaran skalar
Besaran yang hanya memiliki nilai
Ex: waktu, suhu, panjang, luas, volum, massa dll
🠶 Besaran Vektor
Besaran yang memiliki nilai dan arah
Ex: kecepatan, percepatan, gaya, momentum,
medan magnet, medan listrik dll
NOTASI
VEKTOR
🠶 Notasi vector digambarkan dengan garis berarah yang bertitik
pangkal
🠶 Panjang garis sebagai nilai vector dan anak panah sebagai
arahnya

🠶 Vektor dapat dinyatakan dengan huruf capital yang dicetak


tebal (bold), atau miring (italic) dengan tanda panah di atasnya
atau dengan tanda panah dibawahnya

𝑨𝑩
AB 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝐴𝐵

🠶 Lambang di atas menyatakan vector (ruas garis) berarah dari A ke


B
PENYAJIAN
VEKTOR
🠶 Vektor sebagai pasangan
bilangan

u = (a , atau u=,
b)

a = komponen mendatar
; b = komponen vertical
PENYAJIAN
VEKTOR
🠶 Komponen – komponen vektor dinyatakan dalam
vektor Satuan.

Vektor satuan adalah vektor dengan panjang satu satuan

panjang Bila | ā | = l, maka ā adalah vektor satuan


PENYAJIAN
VEKTOR
🠶 Vektor satuan didefinisikan sebagai berikut:
i panjangnya satu satuan & searah sumbu
x; j panjangnya satu satuan & searah
sumbu y; k panjangnya satu satuan &
searah sumbu z;

🠶 Vektor selalu dapat dinyatakan dalam bentuk vektor


satuan.
contoh :

a = 5i
b = 4i +
2j
VEKTOR PADA BIDANG DATAR R2 (DIMENSI
DUA)
Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x1, y1)
dan titik ujungnya di B (x2, y2) dapat dituliskan dalam bentuk komponen :
VEKTOR PADA RUANG (DIMENSI
3)
Vektor di ruang 3 adalah vektor yang mempunyai 3 buah sumbu
yaitu x , y , z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga
sumbu sebagai pangkal perhitungan.
koordinat kartesius p = (x, y, z)
VEKTOR
POSISI
Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik O
(0 , 0 , 0) dan berujung di titik P (x , y , z), bila ditulis
CONTOH
Diketahui titik P (2, -1) dan titik Q
(5, 3)
Tentukan vektor R =
PQ Jawab :
PQ = Q – P = ((5-2),
(3-(-1)))
= (3,4)
KESAMAAN
VEKTOR
SIFAT-SIFAT
VEKTOR
PENJUMLAHAN
VEKTOR
a. Secara Grafis

Jumlah atau resultan dua vektor u & v adalah vektor w, yang diperoleh
dengan menghubungkan pangkal vektor u dengan ujung vektor v
setelah ujung vektor u dihimpit pangkal vektor v.
PENJUMLAHAN
VEKTOR
b. Secara Analitik

🠶 Jika a & b masing-masing adalah


vektor, maka penjumlahan a & b
adalah:
;

🠶 Komponen penjumlahan vektor diperoleh dengan


menjumlahkan
komponen-komponen yang bersesuaian dari vektor-vektor ini.
Sifat-sifat Penjumlahan
Vektor
🠶 a+b = b+a
🠶 (a+b)+c = a+
🠶 (b+c) a+0 =
🠶 0+a = a
a+(-a) = 0
SELISIH DUA
VEKTOR
a. Secara Grafis
SELISIH DUA
b.VEKTOR
Secara Analitik

🠶 Jika a & b masing-masing adalah vektor, maka selisih


antara
a & b adalah:
;

Komponen selisih vektor diperoleh dengan mengurangkan


komponen-
komponen yang bersesuaian dari vektor-vektor in
BESAR VEKTOR HASIL PENJUMLAHAN
DAN PENGURANGAN
Jawab
: A+B = (7 + (-3)) i + ((-6) +
12) j
= 4i + 6j

𝑨+𝑩 = 𝟒𝟐 + 𝟔𝟐 = 𝟏𝟔 + 𝟑𝟔= 𝟓𝟐

A-B = (7 - (-3)) i + ((-6) - 12) j


= 10i – 18j

𝑨−𝑩 = 𝟏𝟎𝟐 + (−𝟏𝟖)𝟐 = 𝟏𝟎𝟎 + 𝟒𝟐𝟒


𝟑𝟐𝟒=
PERKALIAN
VEKTOR
1. Perkalian Vektor dengan Skalar (Bilangan).
Andaikan a sembarang vektor dan m sembarang bilangan riil, maka vektor ma didefinisikan
sebagai
berikut:
🠶 Panjang ma adalah .
🠶 Jika a≠0 & maka ma searah dengan a.
m>0
🠶 Jika a≠0 & maka ma berlawanan arah dgn a.
🠶
m<0Jika a=0 atau m=0 atau keduanya maka
m.a=0.
🠶 Jika a = (a 1, a 2, a 3), maka ma =(ma1, ma2,
ma3).
Sifat-sifat :
🠶 m(a+b) = ma+mb
🠶 (m+n)a = ma+na
🠶 m(na) = (mn)
🠶 1a = a, a

🠶 (-1)a = -
a
🠶 0a =0
PERKALIAN
VEKTOR
2. Perkalian Skalar dari Dua Vektor (Dot Product/Skalar Product).

Jika a & b vektor, maka hasil kali skalar dari a & b dilambangkan dengan
a .b
adalah skalar (bilangan real)

 Perkalian komponen vektor yang sejenis (searah) akan menghasilkan nilai


1, seperti : i • i = j • j = k • k = 1
 Perkalian komponen vektor yang tidak sejenis (saling tegak liris) akan
menghasilkan nilai 0, seperti : i • j = j • k = k • i = 0

Dot product juga didefinisikan perkalian panjang 2 vector dengan cosinus


sudutnya
PERKALIAN
VEKTOR
3. Perkalian Vektor dari Dua Vektor (Cross Product)

🠶 Perkalian vektor (cross product) antara 2 vektor menghasilkan vektor lain


yang arahnya tegak lurus bidang yang dibentuk oleh kedua vektor
yang dikalikan tersebut.
🠶 Perkalian Vektor dari Unit Vektor

ixi= jxj=kxk=0

ixj=k ; jxk
=I ; k x i =j

j x i = -k ; kx
j= -i ; i x k=-j
PERKALIAN
VEKTOR
🠶 Secara Analitis:
a x b = (a1i + a2j + a3k) x (b1i + b2j
+ b3k) dapat ditulis sebagai berikut:

penyelesaiannya dg cara
sorrus
PERKALIAN
VEKTOR
Atau penyelesainnya dg ca ra
determinan

SIFAT – SIFAT
CROSS PRODUCT
RUMUS
UMUM
CONTOH
1. :
Diketahui
a = 2i + j + - 4k b = 5i - 6j
dan Tentukan ( a . + 3k
b) !
jawab :
a . b =( 2i + j + - 4k ) . ( 5i
- 6j + 3k )
= (2.5) + (1.(-6)) + ((-4).3)
= 10-6-12
= -8
CONTOH
2.
CONTOH 3.
🠶 Tentukan persamaan bidng yang
ditentukan oleh titik A (2,-1,1) ; B(3,2,-1)
dan C (-1, 3, 2)
Jawab :
vektor normal pada bidang ditentukan oleh hasil kali vektor,
yaitu
𝑩 𝑨 = A-B = ( -1, -3, 2 )
𝑪𝑨 =𝒊 A-C 𝒋 = ( 3 , -4,
−𝟑 -1 𝟐
)
= i −𝟏 𝟐 −𝟏 −𝟑
𝒌 - +
−𝟒 𝟑 𝟑
𝑩 𝑨 x 𝑪𝑨 −𝟏 −𝟑 𝟐 j k
−𝟏 −𝟒
= 𝟑 −𝟒 = 11i
−𝟏 + 5j
−𝟏 +13k
Persamaan
m=? mbidang
= 11(2): +
11x+5y+13z = 22-
5(-1) +13(1) =
m
 5+13 =
30
Jadi Persamaan bidang adalah
11x+5y+13z = 30
CONTOH
4.
Hitung luas dari vektor yang berdampingan sebagai
a = (1,0,2) sisinya : b = (3,6,0)
dan

Jawab
: 𝑖 𝑗
a xb 𝑘 = -12i + 6j
= 1 0 2 + 6k
3 6 0
Lua = a x b = (−12)2+62 + 62
s
= 144 +
36 + 36
= 216
= 36 . 6
= 6 𝟔 satuan
luas
CONTOH
5
CONTOH
6
APLIKASI VEKTOR DI TEKNIK
SIPIL
Vektor sebagai dasar penentuan perhitungan kemiringan atap

Atap rumah pasti memiliki kemiringan dengan berbagai macam alasan. Salah satunya adalah
secara alami menurunkan air hujan yang mengenai atap rumah.
Sebenarnya, atap rumah memiliki standar sudut kemiringan tersendiri. Biasanya di antara 30
derajat hingga 50 derajat. Tidak lebih dan tidak kurang. Namun terkadang ada juga yang
memilih membangun atap rumah dengan tingkat kemiringan lebih curam lagi. Tentu saja hal
itu membuat tampilan rumah lebih menarik dan orisinil karena jarang diaplikasikan.
APLIKASI VEKTOR DI TEKNIK
SIPIL
APLIKASI VEKTOR DI TEKNIK
SIPIL
LATIHAN
SOAL
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai