Anda di halaman 1dari 24

BAB 1 Vektor

Fisika
Tim Dosen
Fisika 1, Ganjil 2016/2017
Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi
Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
Sub Pokok Bahasan

 Definisi Vektor
 Penjumlahan Vektor
 Vektor Satuan
 Penjumlahan Vektor secara Analitis
 Perkalian Skalar
 Perkalian Vektor
Sasaran Pembelajaran
 Mahasiswa mampu menentukan besar
dan arah sebuah vector

 Mahasiswa mampu menyelesaikan


operasi-operasi vector, seperti operasi
jumlah, operasi titik, operasi silang dua
buah vektor
Definisi Vektor
 Besaran Vektor adalah besaran yang terdiri dari dua
variable, yaitu BESAR dan ARAH. Contoh besaran vector
adalah perpindahan.

 Sebuah besaran vector dapat dinyatakan oleh huruf dicetak


tebal (misal A) atau diberi tanda panah diatas huruf (misal
Ԧ
𝐴).

 Perpindahan dari a ke b dinyatakan oleh vektor 𝑅


b

a
Penjumlahan Vektor
 Penjumlahan vector 𝑅 yang menyatakan perpindahan
a ke b dan vector 𝑆Ԧ yang menyatakan perpindahan b
ke c menghasilkan vector 𝑇 yang menyatakan
perpindahan a ke c. b

𝑅 𝑇 = 𝑅 + 𝑆Ԧ 𝑆Ԧ

𝑇 c
a
 Cara menjumlahkan dua buah vector dengan
mempertemukan ujung vector pertama, vector 𝑅 ,
dengan pangkal vector kedua, vector 𝑆Ԧ . Maka
resultan vektornya, vector 𝑇, adalah menghubungkan
pangkal vector pertama dan ujung vector kedua.
Besar Vektor Resultan
 Jika besar vector 𝑅 dinyatakan oleh R dan besar
vector 𝑆Ԧ dinyatakan oleh S, maka besar vector 𝑇
sama dengan :
T= 𝑅2 + 𝑆 2 − 2𝑅𝑆 cos 𝜃 (1.1)

θ
𝑅 𝑆Ԧ
𝑇 = 𝑅 + 𝑆Ԧ
𝑇

Sudut 𝜃 menyatakan sudut yang dibentuk antara


vector 𝑅 dan vector 𝑆.
Ԧ
Pengurangan Vektor
 Untuk pengurangan vector, missal 𝐴Ԧ – 𝐵 dapat
dinyatakan sebagai penjumlahan dari 𝐴Ԧ + (- 𝐵).
 Vektor -𝐵 atau negatif dari vektor 𝐵 adalah sebuah
vektor yang besarnya sama dengan vektor 𝐵 tetapi
arahnya berlawanan.

𝐶Ԧ = 𝐴Ԧ – 𝐵
𝐶Ԧ
–𝐵
𝐴Ԧ
𝐵
Contoh
 Sebuah mobil bergerak ke Utara sejauh 20 km, kemudian
bergerak ke Barat sejauh 40 km. Selanjutnya bergerak ke
Selatan sejauh 10 km. Tentukan besar perpindahan mobil
tersebut !
N
B 40 km U

E
10 km

20 km
S
Jawab :
Jika perpindahan pertama dinyatakan vektor 𝐴,
Ԧ
perpindahan kedua dinyatakan vector 𝐵, dan
perpindahan ketiga dinyatakan vector 𝐶,
Ԧ maka
perpindahan total dinyatakan vector 𝐷.
𝐵 40 km
10 km
𝐶Ԧ 𝐴Ԧ
20 km
10 km

40 km

Panjang vector 𝐷 adalah :


|D| = 402 + 102 = 10 17 m
Vektor Satuan
𝑅
 Vektor satuan didefenisikan sebagai : r = (1.2)
𝑅
 Vektor satuan r tidak mempunyai dimensi dan
besarnya adalah satu satuan. Dari persamaan di atas,
sebuah besaran vektor dapat dinyatakan sebagai
besar vektor tersebut dikali vektor satuan. Vektor
satuan r menyatakan arah dari vektor R.
 Terdapat vektor satuan standar dalam koordinat
Kartesian di mana arah-arah dari masing-masing
sumbu dinyatakan dalam vektor satuan.
◦ Vektor satuan i menyatakan arah sumbu X positif
◦ Vektor satuan j menyatakan arah sumbu Y positif
◦ Vektor satuan k menyatakan arah sumbu Z positif
Penulisan Vektor secara Analitis
Rz

Ry

Rx
vektor dalam dua dimensi
 Vektor 𝑅 dinyatakan oleh 𝑅 = Rxi + Ryj + Rzk

 Besar vector 𝑅 adalah 𝑅 = 𝑅𝑥 2 + 𝑅𝑦 2 + 𝑅𝑧 2


 Vektor satuan standar tersebut setiap vektor dapat
dinyatakan dalam bentuk penjumlahan dari vektor
komponen masing-masing sumbu koordinat.
Contoh
 Sebuah vector perpindahan dari titik (2,2) ke
titik (-2,5). Tentukan :
a) Vektor perpindahan dinyatakan secara analitis
b) Sudut yang dibentuk vektor tersebut dengan sumbu X
c) Panjang vector
Jawab :
y
(-2,5) a) vector perpindahan :
ujung
R = (Xujung – Xpangkal)i + (Yujung –Ypangkal)j
Ry = (-2-2)i + (5-2)j
 (2,2)
pangkal
= -4i + 3j

Rx
y
(-2,5)
ujung

Ry
 (2,2)
pangkal

Rx

b) Sudut yang dibentuk :


Ry 3
  tan 1 1
 tan    37 o
Rx 4

c) Besar vektor 𝑅
R  Rx  R y  32  4 2  5satuan
2 2
Penjumlahan Vektor secara
Analitis
 Jika diketahui :
vektor 𝐴Ԧ = XAi + YAj dan vektor 𝐵 = XBi + YBj,
maka penjumlahan vektor 𝐴Ԧ + 𝐵 = (XA + XB)i + (YA + YB)j
 Atau secara umum jika menjumlahkan n buah vektor berlaku:
𝑅 = (X0 +…+Xi +… +Xn)i + (Y0 +…+Yi +… +Yn)j (1.3)

yA + y B

yB

𝐵
𝐵
yA

𝐴Ԧ 𝐴Ԧ
xBxA
xA + x B
Contoh
 Diketahui dua buah vektor.
𝐴Ԧ = 3i + 2j
𝐵 = 2i  4j -B
Tentukan : A
B
a. 𝐴Ԧ + 𝐵 dan 𝐴Ԧ + 𝐵 A
b. 𝐴Ԧ - 𝐵 dan 𝐴Ԧ - 𝐵 B

Jawab :
a. 𝐴Ԧ + 𝐵= 3i + 2j + 2i  4j
= 5i  2j
𝐴Ԧ + 𝐵 = 52 + −2 2 = 29
b. 𝐴Ԧ - 𝐵= 3i + 2j  (2i  4j) = i + 6j
𝐴Ԧ - 𝐵 = 12 + 62 = 37
Perkalian Skalar
 Perkalian scalar atau sering disebut perkalian titik dari dua
buah vektor menghasilkan besaran scalar dimana berlaku :
𝐴Ԧ . 𝐵 = AB cos  (1.4)
 Jika diketahui 𝐴Ԧ = ax i + ay j + az k dan
𝐵 = bx i + by j + bz k, maka :
𝐴Ԧ . 𝐵 = axbx + ayby + azbz (1.5)
 Sebagai hasil perkalian skalar adalah usaha, tenaga
potensial, fluks magnet, dan lain-lain.
Perlu diperhatikan dan diingat dalam
𝐴Ԧ perkalian titik adalah:
i.i=j.j=k.k=1
i.j=j.k=k.i=0
𝐵
Contoh
 Diketahui dua buah vektor,
Ԧ 3i + 4j dan 𝐵 = 4i  2j.
𝐴=
Tentukan sudut antara vektor 𝐴Ԧ dan 𝐵 ! A
Jawab :
Untuk menentukan sudut antara vektor

𝐴Ԧ dan 𝐵 dapat menggunakan
persamaan (1.4). B
𝐴Ԧ ∙ 𝐵
cos 𝜃 =
𝐴𝐵
𝐴Ԧ ∙ 𝐵= (3i + 4j) . (4i  2j)
= 3.4 + 4.(-2) = 4 Dengan demikian
Besar vector 𝐴Ԧ = 32 + 42 = 5 𝜃 = 79.7°
Besar vector 𝐵 = 42 + (−2)2 = 20
Ԧ
𝐴∙𝐵 4 4 2
Cos 𝜃 = = = =
𝐴𝐵 5 20 10 5 125
Perkalian Vektor
 Perkalian vector atau perkalian silang dari dua buah vector
menghasilkan besaran vector lain dimana berlaku :
𝐴Ԧ x 𝐵 = 𝐶Ԧ
 Besar vector 𝐶Ԧ adalah :
𝐶Ԧ = AB sin 𝜃
 Arah vektor 𝐶Ԧ selalu tegak lurus dengan bidang yang dibentuk
olek vector 𝐴Ԧ dan vector 𝐵. Untuk menentukan arah vector 𝐶Ԧ
dapat diperhatikan gambar dibawah ini.
 Diketahui bahwa hasil 𝐴Ԧ x 𝐵 tidak sama dengan 𝐵 x 𝐴. Ԧ Walaupun
besar vector hasil perkalian silang itu sama, tetapi arahnya saling
berlawanan. C=AB B


B
C = -C’ A

A C’ = B  A
Perkalian Vektor
 Perlu diperhatikan dan diingat dalam perkalian
silang adalah:
ii=jj=kk=0
i  j = k ; j  k = i; k  i = j
j  i = -k ; k  j = -i; i  k = -j
Perkalian Vektor
 Untuk menentukan arah dari hasil perkalian silang dari dua buah
vector dapat menggunakan aturan tangan kanan.
 Jika urutan perkalian dari dua vector (misal 𝐴Ԧ x 𝐵), maka empat
jari menyatakan arah putaran sudut terkecil dari vector A ke
vector B. ibu jari menyatakan arah dari hasil kali kedua vector
tersebut.
Contoh
 Diketahui dua buah vektor.
𝐴Ԧ = 3i + 4j dan 𝐵 = 4i  2j + k
Tentukan :
a) 𝐴Ԧ x 𝐵
b) Buktikan 𝐵 x 𝐴Ԧ = -𝐴Ԧ  𝐵
Jawab :
a) 𝐴Ԧ x 𝐵= (3i + 4j)  (4i  2j + k)
= 3.4(ii) + 3.(-2)(ij) + 3.1(ik) + 4.4(ji) + 4.(-
2)(jj) + 4.1(jk)
= 12.0 – 6k + 3(-j) + 16(-k) – 8.0 + 4i = 4i – 3j – 22k
b) 𝐵 x 𝐴= Ԧ (4i  2j + k)  (3i + 4j)
= 4.3(ii) + 4.4(ij) +(-2).3(ji) + (-2).4(jj) + 1.3(ki)
+ 1.3(kj)
= 12.0 + 16k – 6(-k) – 8.0 + 3j + 4(-i) = -4i + 3j + 22k
= -𝐴Ԧ  𝐵 (terbukti)
Soal
1. Tentukan sudut yang dibentuk oleh vektor 𝐴Ԧ = i + 2 j – k dan
vektor 𝐵 = 3 i – 4 k !

2. Tentukan panjang proyeksi dari vector 𝐴Ԧ = 4 i + 2 j – k


terhadap arah vektor 𝐵 = i + 3 j – 4 k !

3. Diberikan tiga buah vektor :


𝐴Ԧ = 1 i + 2 j – k
𝐵=4i+2j+3k
𝐶Ԧ = 2 j – 3 k
Tentukan :
a. 𝐴Ԧ . (𝐵  𝐶Ԧ )
b. 𝐴Ԧ . (𝐵 + 𝐶Ԧ )
c. 𝐴Ԧ  (𝐵 + 𝐶Ԧ )

4. Buktikan vektor 𝑅 = 3 i + 2 j - 4 k dan 𝑆Ԧ = 2 i + j + 2 k


adalah tegak lurus !
Solusi
1. Menurut persamaan (1.5) 𝐴.𝐵=
Ԧ 1.3 + 2.0 + (-1).(-4) = 7.
Besar vektor 𝐴Ԧ : A  12  2 2  (1) 2  6
Besar vektor 𝐵 : B  32  (4) 2  5
Nilai sudut antara 𝐴Ԧ dan 𝐵 ditentukan oleh :
A.B 7 Dengan demikian  = 55,1o
cos   
AB 5 6
2. 𝐴Ԧ Panjang AB menyatakan panjang
 proyeksi 𝐴Ԧ terhadap 𝐵 yang
AB besarnya :
𝐵

A.B 4.1  2.3  (1).(4) 14


AB  A cos    
B 1  3  (4)
2 2 2
26
Solusi
3. a.) 𝐵  𝐶Ԧ = (4i + 2j + 3k)  (2j – 3k)
= 8(i  j) – 12(i  k) – 6(j  k) + 6(k  j)
= 8k + 12j  12i
𝐴 . (𝐵  𝐶)
Ԧ = (i + 2j – k) . (-12i + 12j + 8k)
= -12 + 24 – 8 = 4
b.) 𝐵 + 𝐶=Ԧ 4i + 4j
Nilai A . (𝐵 + 𝐶)
Ԧ = (i + 2j – k).(4i + 4j) = 12
c.) 𝐴  (𝐵 + 𝐶)
Ԧ = (i + 2j – k)  (4i + 4j) = i – 4j – 4k
4. Dua buah vektor tegak lurus jika membentuk sudut 90o. Menurut
persamaan (1.4) dan (1.5) diperoleh :
𝑅 . 𝑆=
Ԧ RS cos 90o = RS . 0 = 0
𝑅 . 𝑆=
Ԧ RxSx + RySy + RzSz
Jika diketahui 𝑅= 3 i + 2 j - 4 k dan 𝑆Ԧ = 2 i + j + 2 k, maka :
𝑅 . 𝑆=
Ԧ 3.2 + 2.1 + (-4).2 = 0

Anda mungkin juga menyukai