PEMBAHASAN
A. Pengertian Vektor
berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dah anak panah
tebal (bold) atau miring dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris dengan sumbu x atau y berarti
menuyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh karenanya vektor bisa
a. Komutatif
a+b=b+a
b. Assosiatif
a + ( b + c) = (a + b) + c
a+0=0+a=a
a + (-a) = (-a) + a = 0
C. Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor ialah mencari sebuah vektor yang
pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari resultan dari 2 vektor. Aga
susah memang dipahami dari definisi tertulis. Kita coba memahaminya dengan
contoh
R = A + B + C + n dst…
untuk penjumlahan vektor yang tidak segaris misalnya seperti gambar di bawah
ini
R2 = A2 + B2 – 2AB cos α
yaitu seprti yang dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan
mencari diagonal jajar genjang yang terbentuk dari 2 vektor dan tidak ada
vektor yang lain kemudian menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor
pertama dengn titik ujung vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
Untuk vektor yang lebih dari 2, sama saja. Lakukan satu demi satu hingga ketemu
+C
D. Pengurangan Vektor
yang membedakan adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang
R = A + (-B) = A – B
Jika α = 0o maka R = V1 + V2
Perkalian antara vektor dan skalar adalah hasil kali suatu skalar k dengan
vektor baru yang besarnya adalah besar k dikalikan dengan besar A. Arah vektor
yang baru ini sama dengan arah vektor A jika k positif dan berlawanan arah
Perkalian titik diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A • B. Perkalian skalar
dua vektor dapat dikitang sebagai perkalian antara besar salah satu vektor dengan
komponen vektor lain dalam arah vektor yang pertama tadi. Maka pada perkalian
seperti : i • i = j • j = k • k = 1
Perkalian komponen vektor yang tidak sejenis (saling tegak liris) akan
Perkalian silang diantara dua vektor A dan B dapat ditulis A X B dan hasilnya
adalah sebuah vektor lain C. Arah dari C sebagai hasil perkalian vektor A dan B
didefinisikan tegak lurus pada bidang yang dibentuk oleh A dan B. Pada perkalian
i x i = 0 i x j = k j x i = -k
j x j = 0 j x k = i k x j = -i
k x k = 0 k x i = j i x k = -i
Di dalam bidang datar (R2) suatu vektor yang titik pangkalnya di A (x1, y1) dan
x 2 x1
AB
y 2 y1
Dilukiskan sebagai :
B (x2, y2)
A (x1, y1)
y 2 y1
dan tg = .
x2 x1
, z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbu sebagai pangkal
perhitungan.
dengan i = ,j = , dan k =
Modulus Vektor
Modulus vektor yaitu besar atau panjang suatu vektor. Jika suatu vektor
dengan koordinat titik A (x1 , y1 ,z1) dan B (x2 , y2 , z2) maka modulus (besar)
atau panjang vektor dapat dinyatakan sebagai jarak antara titik A dan B yaitu :
Dan jika suatu vektor a disajikan dalam bentuk linear a = a1i + a2j + a3k , maka
Vektor posisi titik P adalah vektor yaitu vektor yang berpangkal di titik O (0 , 0 ,