Selain besaran pokok dan turunan, besaran-besaran fisika jika ditinjau dari pengaruh
arah terhadap besaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu besaran skalar dan vektor.
a. Besaran Skalar
Adalah besaran yang hanya memiliki besar atau nilai saja tetapi tidak memiliki arah
(tidak tergantung pada arah). Misalnya : massa, waktu, suhu, jarak, volume, dsb.
b. Besaran Vektor
Adalah besaran yang memiliki besar atau nilai dan juga memiliki arah. Misalnya :
perpindahan, percepatan, kecepatan, gaya, momentum, dsb.
Penggambaran Vektor
Vektor dapat digambarkan dengan 3 cara, yaitu dengan diagram vektor, notasi
huruf dan notasi analitis.
1. Diagram Vektor
Yaitu menggambarkan vektor dengan menggunakan anak panah.
A B A
A -A
2. Notasi Huruf
Vektor dapat ditulis dengan huruf kapital yang dicetak tebal, huruf kecil yang dicetak
tebal, dan dalam penulisan sehari-hari biasanya ditulis dengan menambahkan anak
panah di atas huruf yang menyatakan vektor.
y y
i
ay
a x
j
k
x z
ax
Fisika - Vektor 6
Sebuah vektor a dalam koordinat kartesian (dua sumbu : x dan y) dapat dinyatakan
dalam komponen-komponennya, yaitu komponen pada arah sumbu x dan komponen
pada arah sumbu y.
ax : besar komponen vektor a dalam arah sumbu x
ay : besar komponen vektor a dalam arah sumbu y
Sebuah vektor a dalam koordinat kartesian 3 sumbu (x, y, dan z) dapat dinyatakan
dalam komponen-komponennya, yaitu komponen pada arah sumbu x, komponen
pada arah sumbu y, dan komponen pada arah sumbu z.
ax : besar komponen vektor a dalam arah sumbu x, misal ditulis dengan huruf i
ay : besar komponen vektor a dalam arah sumbu y, misal ditulis dengan huruf j
az : besar komponen vektor a dalam arah sumbu z, misal ditulis dengan huruf k
A B
2. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :
a. Dua vektor besarnya sama tetapi arahnya berbeda
A B
b. Dua vektor yang besarnya tidak sama tetapi memiliki arah yang sama
A B
c. Dua vektor yang besar dan arahnya berbeda
A B
Jika titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2, z2) maka:
a. Panjang Vektor
Fisika - Vektor 7
Contoh :
Terdapat vektor C (3,4,-2) dan D (6, 5, 8). Tentukan panjang C, D dan jarak CD!
Penyelesaian :
E F G H
H
R
Fisika - Vektor 8
Untuk pengurangan vektor, tanda “-“ berarti berlawanan arah. Operasi
pengurangan dapat juga dijabarkan dari operasi penjumlahan dengan menyatakan
negatif dari suatu vektor. Jadi jika A-B berarti A+(-B), vektor A dilanjutkan oleh
vektor (-B) sehingga akan menghasilkan sebuah vektor baru (C) yang merupakan
resultan (hasil) vektor A dan B. Dapat digambarkan sebagai berikut :
A - B = A + (-B) −B B
C A
A B B R
A + B = ..............
α
A
A
A
A+B=B+A
B
A C A B+C C
A+B
(A+B)+C=A+(B+C)
Fisika - Vektor 9
2. Metode Analitik (Perhitungan)
a. Jika arahnya sama
Resultan vektor yang arahnya sama dihitung dengan menjumlahkan besar dari kedua
vektor yang digabungkan.
R = v1 + v2
b. Jika arahnya berlawanan
Resultan vektor yang arahnya sama dihitung dengan mengurangkan besar dari kedua
vektor yang digabungkan (dihitung selisihnya).
R = v1 - v2
c. Jika saling mengapit sudut
Resultan dari vektor yang arahnya tidak sama dan tidak berlawanan atau arahnya
saling mengapit sudut dihitung dengan menggunakan rumus sbb :
Contoh :
1. Andi dan Budi bersama-sama mendorong sebuah gerobak ke arah kanan. Jika
Andi mengeluarkan gaya sebesar 25 N dan Budi mengeluarkan gaya sebesar 35
N, berapakah resultan gaya yang dikeluarkan Andi dan Budi?
Penyelesaian :
2. Anto mendorong meja ke arah kanan dengan gaya 18N dan Yudi mendorong meja
yang sama ke arah kiri dengan gaya 22N. Tentukanlah resultan dan arah gayanya!
Penyelesaian :
Fisika - Vektor 10
3. Dua buah vektor gaya masing – masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120°.
Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut!
Penyelesaian :
4. Dua buah vektor kecepatan masing – masing 40 m/s dan 20 m/s saling mengapit
sudut 60°. Tentukan selisih kedua vektor tersebut!
Penyelesaian :
Fisika - Vektor 11