Anda di halaman 1dari 6

VEKTOR

A. PENGERTIAN VEKTOR DAN REPRESENTASI VEKTOR

Selain besaran pokok dan turunan, besaran-besaran fisika jika ditinjau dari pengaruh
arah terhadap besaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu besaran skalar dan vektor.
a. Besaran Skalar
Adalah besaran yang hanya memiliki besar atau nilai saja tetapi tidak memiliki arah
(tidak tergantung pada arah). Misalnya : massa, waktu, suhu, jarak, volume, dsb.
b. Besaran Vektor
Adalah besaran yang memiliki besar atau nilai dan juga memiliki arah. Misalnya :
perpindahan, percepatan, kecepatan, gaya, momentum, dsb.

 Penggambaran Vektor
Vektor dapat digambarkan dengan 3 cara, yaitu dengan diagram vektor, notasi
huruf dan notasi analitis.
1. Diagram Vektor
Yaitu menggambarkan vektor dengan menggunakan anak panah.

A B A
A -A

2. Notasi Huruf
Vektor dapat ditulis dengan huruf kapital yang dicetak tebal, huruf kecil yang dicetak
tebal, dan dalam penulisan sehari-hari biasanya ditulis dengan menambahkan anak
panah di atas huruf yang menyatakan vektor.

Contoh : vektor AB, dapat ditulis AB, ab, ataupun ⃑⃑⃑⃑⃑


𝐴𝐵 dan ab . Vektor AB
memiliki arti atau dapat diartikan bahwa arah vektornya dari vektor A ke vektor B.
3. Notasi Analitis
Notasi analitis digunakan untuk menganalisa vektor dengan cara menguraikan vektor
tersebut dalam komponen-komponen penyusunnya.
Contoh :
vektor a dapat dinyatakan dalam komponen – komponen sebagai berikut :

y y

i
ay
a x
j
k
x z
ax

Fisika - Vektor 6
Sebuah vektor a dalam koordinat kartesian (dua sumbu : x dan y) dapat dinyatakan
dalam komponen-komponennya, yaitu komponen pada arah sumbu x dan komponen
pada arah sumbu y.
ax : besar komponen vektor a dalam arah sumbu x
ay : besar komponen vektor a dalam arah sumbu y

Sebuah vektor a dalam koordinat kartesian 3 sumbu (x, y, dan z) dapat dinyatakan
dalam komponen-komponennya, yaitu komponen pada arah sumbu x, komponen
pada arah sumbu y, dan komponen pada arah sumbu z.
ax : besar komponen vektor a dalam arah sumbu x, misal ditulis dengan huruf i
ay : besar komponen vektor a dalam arah sumbu y, misal ditulis dengan huruf j
az : besar komponen vektor a dalam arah sumbu z, misal ditulis dengan huruf k

Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan, antara lain :


1. Dua vektor dikatakan sama jika arah dan besarnya sama (A = B)

A B
2. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :
a. Dua vektor besarnya sama tetapi arahnya berbeda

A B
b. Dua vektor yang besarnya tidak sama tetapi memiliki arah yang sama

A B
c. Dua vektor yang besar dan arahnya berbeda

A B

B. PANJANG VEKTOR DAN JARAK DUA TITIK

Jika titik A (x1, y1, z1) dan B (x2, y2, z2) maka:
a. Panjang Vektor

|𝐴̅| = √𝑥12 + 𝑦12 + 𝑧12

b. Jarak Dua Titik


̅̅̅̅ | = √(𝑥2 − 𝑥1 )2 + (𝑦2 − 𝑦1 )2 + (𝑧2 − 𝑧1 )2
|𝐴𝐵

Fisika - Vektor 7
Contoh :
Terdapat vektor C (3,4,-2) dan D (6, 5, 8). Tentukan panjang C, D dan jarak CD!
Penyelesaian :

C. PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, RESULTAN VEKTOR DAN METODENYA

Besaran vektor, sebagaimana besaran skalar dapat dioperasikan secara matematis,


baik operasi penjumlahan, pengurangan maupun perkalian. Namun demikian operasi
vektor memiliki beberapa perbedaan dengan operasi skalar karena dalam operasi vektor
kita tidak hanya memperhitungkan besar namun juga sekaligus arahnya.
Resultan merupakan hasil penjumlahan dari beberapa vektor. Menentukan resultan
dari suatu vektor dapat menggunakan beberapa cara atau metode antara lain metode grafis
(metode jajar genjang, metode segi banyak atau polygon) dan metode analitik.

1. Metode Grafis (Menggambarkan)


a. Metode Segi Banyak (Poligon)
Metode poligon adalah cara meresultankan vektor dengan cara menggambar.
Penggabungan vektor secara poligon dilakukan dengan cara menggambar vektor-
vektor yang digabungkan tersebut secara berurutan (diteruskan). Kemudian Vektor
resultannya (R) digambar dengan menghubungkan titik awal sampai akhir.

E F G H

E + F + G + H = ..., jika akan mencari resultannya maka gambarnya :


F
E G

H
R

Fisika - Vektor 8
Untuk pengurangan vektor, tanda “-“ berarti berlawanan arah. Operasi
pengurangan dapat juga dijabarkan dari operasi penjumlahan dengan menyatakan
negatif dari suatu vektor. Jadi jika A-B berarti A+(-B), vektor A dilanjutkan oleh
vektor (-B) sehingga akan menghasilkan sebuah vektor baru (C) yang merupakan
resultan (hasil) vektor A dan B. Dapat digambarkan sebagai berikut :
A - B = A + (-B) −B B

C A

b. Metode Jajar genjang


Penggabungan vektor secara jajaran genjang dibuat dengan cara menggambar
vektor-vektor yang akan digabungkan dari titik awal yang sama, kemudian buatlah
garis sejajar vektor tadi (garis putus-putus) dari kedua ujung vektor yang
digabungkan sehingga diperoleh titik potongnya. Terakhir gambarlah Vektor
Resultannya dengan menghubungkan titik awal ke titik potong.

A B B R
A + B = ..............
α
A

 Hukum Operasi Penjumlahan vektor


a. Hukum Komutatif (pertukaran)
B

A
A
A+B=B+A
B

b. Hukum Asosiatif (pengelompokkan)


B B

A C A B+C C
A+B

(A+B)+C=A+(B+C)

c. Terdapat unsur identitas nol (0), maka 0 + v = v + 0 = v.


d. Setiap vektor mempunya unsur invers. Jika terdapat vektor v maka unsur
inversnya –v, maka berlaku hubungan v + (-v) = 0.

Fisika - Vektor 9
2. Metode Analitik (Perhitungan)
a. Jika arahnya sama
Resultan vektor yang arahnya sama dihitung dengan menjumlahkan besar dari kedua
vektor yang digabungkan.
R = v1 + v2
b. Jika arahnya berlawanan
Resultan vektor yang arahnya sama dihitung dengan mengurangkan besar dari kedua
vektor yang digabungkan (dihitung selisihnya).
R = v1 - v2
c. Jika saling mengapit sudut
Resultan dari vektor yang arahnya tidak sama dan tidak berlawanan atau arahnya
saling mengapit sudut dihitung dengan menggunakan rumus sbb :

Penjumlahan dua vektor : 𝑹 = |𝒗𝟏 + 𝒗𝟐 | = √𝒗𝟐𝟏 + 𝒗𝟐𝟐 + 𝟐𝒗𝟏 𝒗𝟐 𝒄𝒐𝒔 𝜶

Selisih dua vektor : |𝒗𝟏 − 𝒗𝟐 | = √𝒗𝟐𝟏 + 𝒗𝟐𝟐 − 𝟐𝒗𝟏 𝒗𝟐 𝒄𝒐𝒔 𝜶

Menentukan arah vektor


𝒗𝟐 𝑹
=
𝐬𝐢𝐧 𝜷 𝐬𝐢𝐧 𝜶
𝒗𝟐
𝐬𝐢𝐧 𝜷 = 𝐬𝐢𝐧 𝜶
𝑹

Contoh :
1. Andi dan Budi bersama-sama mendorong sebuah gerobak ke arah kanan. Jika
Andi mengeluarkan gaya sebesar 25 N dan Budi mengeluarkan gaya sebesar 35
N, berapakah resultan gaya yang dikeluarkan Andi dan Budi?
Penyelesaian :

2. Anto mendorong meja ke arah kanan dengan gaya 18N dan Yudi mendorong meja
yang sama ke arah kiri dengan gaya 22N. Tentukanlah resultan dan arah gayanya!
Penyelesaian :

Fisika - Vektor 10
3. Dua buah vektor gaya masing – masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120°.
Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut!
Penyelesaian :

4. Dua buah vektor kecepatan masing – masing 40 m/s dan 20 m/s saling mengapit
sudut 60°. Tentukan selisih kedua vektor tersebut!
Penyelesaian :

5. Dua buah vektor masing-masing F1 = 15 satuan dan F2 = 10 satuan. Berapa


resultan kedua vektor tersebut jika kedua vektor saling mengapit sudut 60°?, dan
tentukan arah resultan kedua vektor!
Penyelesaian :

Fisika - Vektor 11

Anda mungkin juga menyukai